presentasi b.indo uu no. 24 tahun 2009

Upload: hanifah-az-zahra

Post on 05-Oct-2015

233 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

uu tentang bahasa, bendera, lambang negara dan lagu kebangsaan.

TRANSCRIPT

PRESENTASI KEWARGANEGARAAN 2

PRESENTASI KEWARGANEGARAAN 2Pembahasan UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 38

PendahuluanDibuatnya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 pada 9 Juli 2009 dilatar belakangi oleh beberapa faktor diantaranya karena, baik Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan pada dasarnya merupakan sarana pemersatu, identitas dan wujud eksistensi suatu Bangsa.

Adapun pada presentasi ini kami akan membahas mengenai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 pasal 38 tentang bahasa Indonesia mengenai pengaplikasiannya dimasyrakat, sejauh mana UU ini diterapkan, apakah sudah berajalan dengan baik dan benar atau belum. Apakah UU ini dapat diterapkan atau tidak.2

UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 38

Pasal 38(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum.(2) Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disertai bahasa daerah dan/atau bahasa asing.

rumusan masalahBagaimana kondisi penerapan UU No.24 tahun 2009 (pasal 38) di masyarakat ?Bagaimana penerapan UU No.24 tahun 2009 (pasal 38) yang benar ?Apa faktor penghambatan berjalannya UU No.24 tahun 2009 (pasal 38) ?

Penerapan UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 28

Penerapan yang benarUlasan gambar : Pada gambar rambu lalu lintas di samping, cara penulisannya menggunakan bahasa Indonesia secara keseluruhan.

6

Penerapan yang benarUlasan gambar : Pada spanduk di atas benar menggunakan bahasa indonesia seutuhnya sesuai dengan pasal 38 ayat 1.

7

Penerapan yang benarUlasan gambar : Pada gambar di samping penulisan nama jalan menggunakan Bahasa Indonesia, sedangkan pada bawah tulisan nama jalan digunakan juga bahasa daerah yaitu bahasa sunda kuno. Tulisan sunda kuno tersebut bisa kita temukan pada jalan-jalan di kota Bandung.

8

Penerapan yang benarUlasan gambar : Iklan di samping sudah tidak asing lagi bagi orang Bandung. Iklan tersebut merupakan cara dari pemerintah daerah untuk mengurangi sampah-sampah sembarangan yang ada di jalanan Bandung. Walaupun iklan tersebut dikhususkan untuk daerah namun penggunaan bahasa tersebut menggunakan bahasa Indonesia karena iklan tersebut juga akan dilihat oleh orang selain orang Bandung itu sendiri. Penggunaan bahasa Indonesia digunakan dikarenakan tidak semua orang dapat mengerti bahasa daerah.

Kembali

Penerapan yang salahUlasan gambar : Pada gambar tersebut merupakan tanda lalu lintas pada area 4 in 1. Penggunaan bahasa asing pada marka jalan memang diperbolehkan pada pasal 38 ayat 2, namun tidak seutuhnya menggunakan bahasa asing tersebut.

Penerapan yang salahUlasan gambar : Pada gambar fasilitas umum di samping penggunaan bahasa asing tidak disertakan dengan penggunaan bahasa Indonesia

.Ulasan gambar : Pada gambar rambu lalu lintas di samping, penulisan keterangan gambar memang sudah bisa di mengerti maksudnya. Hanya saja penulisan bahasa ini tidak dalam bentuk baku, sehingga rambu ini tidak sesuai dengan ketentuan yang ada pada UU No.24 Tahun 2009 pasal 38.

Penerapan yang salah

.Ulasan gambar : Walaupun iklan ini merupakan iklan acara yang bertaraf Internasional, bukan berarti bisa menjadi alasan untuk menghilangkan bahasa Indonesia dalam penyampaian pesan iklan ini selama iklan disebarkan di wilayah negara Indonesia. Untuk itu seharusnya iklan ini memenuhi aturan yang ada.Penerapan yang salah

Kembali

FAKTOR PENGHAMBAT BERJALANNYA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (UU NO.24 TAHUN 2009 PASAL 38)

Publikasi yang kurang dari pemerintah kepada masyarakat luas.Kurangnya pengawasan pemerintah akan pengaplikasian undang -undang.Tidak adanya sanksi yang ditetapkan pemerintah.Kurangnya kepedulian masyarakat akan pelestarian bahasa Indonesia

kesimpulanPenerapaan UU. No.24 Tahun 2009 ( pasal 38 ) masih belum sepenuhnya optimal, masih ditemukan pelanggaran-pelanggaran terhadap pasal ini. Meski tidak banyak, namun ini menjadi indikator bahwa ada penghambat dalam penerapan dalam kehidupan nyata. Terdapat penyebab yang berasal dari pemerintah sendiri, maupun yang berasal dari masyarakat.

TERIMA KASIHINDONESIA