prosiding seminar nasional saintek 2018 · 2019. 6. 20. · prosiding seminar nasional saintek 2018...

18

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTEK 2018

    Teknologi dan Rekayasa Sosial Ekonomi

    Berkelanjutan Untuk Kedaulatan Pangan, Energi

    Dan Lingkungan di Kawasan Pulau Pulau Kecil

    Lombok Flaza Hotel Mataram-NTB, 27 Oktober 2018

    Penyunting : Muhamad Ali, S.Pt, M.Si, Ph.D

    Dr. I wayan Sudika, MS.

    Dedy Suhendra, Ph.D.

    Sudirman, M.Si.

    Guyup Mahardhian Dwi Putra, STP, M.Si.

    Fariq Azhar, S.Pi, M.Si.

    LPPM Universitas Mataram

  • PROSIDING SEMNAS SAINSTEK – LOMBOK 2018

    PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTEK 2018

    Teknologi dan Rekayasa Sosial Ekonomi

    Berkelanjutan Untuk Kedaulatan Pangan, Energi

    Dan Lingkungan di Kawasan Pulau Pulau Kecil

    Lombok Flaza Hotel Mataram-NTB, 27 Oktober 2018

    ISBN : -

    Susunan Panitia Prosiding

    Pengarah : Prof Dr. Lalu Husni, SH., M. Hum.

    Penanggung Jawab: Muhamad Ali, S.Pt., M.Si., Ph.D.

    Steering Committee: Prof. Dr.Ir.I Gusti Putu Muliarta Aryana, MP. Dr.Drs. Ahmad Jupri, M.Eng.

    Ketua Pelaksana : Dr. Ir. I Wayan Sudika, MS.

    Sekretaris : Dr.Ir. Bambang Budisantoso, M.Sc.Agr.

    Bendahara : Dr.Ir. Hayati, M.Hum

    Anggota : Drs. Dedy Suhendra, M.Si., Ph.D

    Sudirman, M.Si

    Guyup Mahardhian Dwi Putra, STP., M.Si. Fariq Azhar, S.Pi., M.Si.

    Reviewer : Dr. Ir. I Wayan Sudika, MS. Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Muliarta Aryana, MP. Dr. Ir. Bambang Budi Santoso, M.Agr.Sc. Ir. Aluh Nikmatullah, M.Sc., Ph.D. Drs. Dedy Suhendra, M.Si., Ph.D.

    Keynote Speaker : Prof Dr. Ir. Kuswanto, MS. (Universitas Brawijaya Malang)

    Dr. Irwan Meilano ( Institut Teknologi Bandung)

    Prof.Dr.Ir. Dahlanuddin,M.Sc. (Universitas Mataram)

    Moderator pada Sesi Paralel 1

    Ruang 1 : Ir. Aluh Nikmatullah, M.Agr.Sc.,ph.D. Ruang 2 : I Kadek Wiratama, ST., M.Sc.Ph.D Ruang 3 : Prof. Dr.Ir.I Gst Pt Muliarta A., MP Ruang 4 : Dr. Ir. Lestari Ujianto, M.Sc Ruang 5 : Dr. Ir. Tajidan, MS.

    Penerbit :

    LPPM Universtas Mataram Jln. Pendidikan No. 37 Mataram-NTB 83125

    Telp. (0370) 641552, 638265

    Fax.(0370) 638265, e-mail : [email protected] website : lppm.unram.ac.id

    Moderator pada Sesi Paralel 2

    Ruang 1 : Dr. Ahmad Jupri, M.Eng. Ruang 2 : Dr. Misbahudin, ST., MT. Ruang 3 : Dr Ir. Satrijo Saloko, MP. Ruang 4 : Dr.I Wayan Suana, M.Si. Ruang 5 : Drs. Dedy Suhendra, M.Si., Ph.D.

    Buku ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta

    Cetakan Pertama, Januari 2019

    Hak Cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

    mailto:[email protected]

  • PROSIDING SEMNAS SAINSTEK – LOMBOK 2018

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala nikmat dan

    kesempatan yang diberikan sehingga Buku Prosiding Seminar Nasional Kimia Lombok 2016

    dengan teman “Teknologi dan Rekayasa Sosial Ekonomi Berkelanjutan Untuk Kedaulatan

    Pangan, Energi Dan Lingkungan di Kawasan Pulau Pulau Kecil, Pendidikan dan Industri”

    yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2018 di Plaza Hotel Lombok Mataram.

    Buku Prosiding ini memuat sejumlah artikel hasil penelitian pada berbagai aspek bidang

    Sains dan Teknologi yang dilakukan oleh peneliti, akademisi dan praktisi industri serta

    mahasiswa dari berbagai daerah di seluruh indonesia yang dikumpulkan dan ditata oleh tim

    kepanitiaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas

    Mataram. Oleh karena itu, kami ucap terima kasih kepada semua pihak diantaranya, pihak

    keynote speaker, tamu undangan, penanggung jawab, teman-teman panitia dan semua

    yang telah mendukung demi suksesnya acara seminar tersebut sehingga Buku Prosiding ini

    dapat disusun.

    Dengan disusunnya Buku Prosiding ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam

    mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa dan negara. Terakhir, kami

    ingin mengucapakan mohon maaf apabila ada kesalahan baik selama berlangsungnya acara

    seminar serta yang berkaitan dengan isi Buku Prosiding ini.

    Mataram, 27 Oktober 2018 Ketua Panitia SEMNAS SAINSTEK 2018

    I Wayan Sudika

  • PROSIDING SEMNAS SAINSTEK – LOMBOK 2018

    DAFTAR NAMA PESERTA

    A I Dewa GedeJaya Negara Mukhtar Haris

    A.Farid Hemon I Gusti Agung Ayu Hari Mulyati

    A.A. Alit Triadi Triandini

    A.A. Ngurah Badung S. I G.L. Parta Tanaya N

    Abdus Sihab Patoni I Gde Adi Suryawan W Ni Luh Gede Budiari

    Agus Abhi Purwoko IGP Muliarta Ni Nyoman Kencanawati

    Ardiana Ekawanti I Ketut Ngawit Nyoman Ngurah Arya

    Arfina Khairoturrohmani I Putu Agus Kertawirawan

    AS Dradjat I Made Sudantha

    I Wayan Sudarma

    R

    Asnawi Ratna Yuniarti

    J R. Sri Tejowulan

    B Joko Priyono

    Bambang Supeno S

    Broto Handoko K Syamsul Hidayat

    Kertanegara Sripatmi

    E Khairuddin

    Eka Putri Paramita Sudi Prayitno

    Eko Basuki L

    Eni Safitri1 Lalu Ahmad Zaenuri T

    Taslim Sjah

    H M Toufani Rizal Alfarisi

    Haji Sunarpi M. Sarjan

    Handri M. Wirawan U

    Hayati Mahrup Uyek Malik Yakop

    Hikmawati Markum

    Humairo Saidah Marliyanti Z

    Marselina Oy Gili Zainuri

    I Muchlis Zunnuraen

    Ida Ayu Parwati Muhamad Husni Idris

  • PROSIDING SEMNAS SAINSTEK – LOMBOK 2018

    DAFTAR ISI

    Editorial ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------i Susunan Acara Kegiatan-------------------------------------------------------------------------------------------------------------ii Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- iii Daftar Nama Peserta------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ iv Daftar Isi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------v

    KEYNOTE SPEAKERS

    POTENSI DAN PEMNAFAATAN UNDERUTILISED CROP UNTUK PANGAN DAN LINGKUNGAN -------- 1-20

    MAKALAH PESERTA

    PENAMPILAN GENOTIPE KACANG TANAH GENERASI F1 TERHADAP CEKAMAN NAUNGAN --------21-29

    PKM APLIKASI PEMUPUKAN KALSIUM DAN RHIZOBIUM PADA BUDIDAYA KACANG TANAH DI LAHAN KERING DESA AMOR-AMOR KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA -----------------30-37

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN KEKALIK JAYA KOTAMADYA MATARAM MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TAHU MENJADI BATAKO------------------------------------------46-51

    PRODUKTIVITAS BIJI TANAMAN SORGUM BATANG MANIS YANG DIBERI BIOURIN SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK SAPI BALI ----------------------------------------------------------------------------------------------------52-62

    DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP DAYA SAING DAN EFISIENSI USAHATANI CABAI PADA ERA LIBERALISASI PERDAGANGAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH -------------------------------------63-68

    KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR (TESIS) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------69-75

    POTENSI “RAJALOM” SEBAGAI AGEN ANTIHIPERURISEMIA ----------------------------------------------------- 76-87

    POTENSI HAMA PENGHISAP DAUN SEBAGAI VEKTOR VIRUS PVY PADA TANAMAN KENTANG DARI STEK PUCUK ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 88-94

    MOTILITAS SPERMATOZOA AYAM (Galus varius) PADA PENYIMPANAN DINGIN DENGAN PENGENCER TRIS, CYTRATE, KUNING TELUR, FILTRAT JAMBU BIJI (Psidium guajava) DAN BUAH TIN (Fikus karika rob) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------95-108

    PENERAPAN PRODUK SUPPLEMENT PAKAN LAYER (SPL) GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS DAN KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR PADA PETERNAKAN RAKYAT DI DESA SANTONG LOMBOK UTARA ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 109-115

    IDENTIFIKASI SERANGGA HAMA JAMUR TIRAM YANG DIBUDIDAYAKAN DI KABUPATEN LOMBOK BARAT ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 116-121

    INVENTARISASI POLLEN DALAM POTS POLLEN LEBAH MADU, Trigona sp. YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN KEBUN KOPI ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 122-130

    MODEL PENATAAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA USAHA TANI LAHAN KERING DI KECAMATAN PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR--- 131-139

    PERSEPSI JURNALIS TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR JURNALISTIK DI KOTA MATARAM – 140-145

    https://en.wikipedia.org/wiki/Psidium_guajava

  • PROSIDING SEMNAS SAINSTEK – LOMBOK 2018

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN KEKALIK JAYA KOTA MADYA MATARAM MELALUI PEMANFAAT LIMBAH CAIR TAHU MENJADI NATA DE SOYA --------------------------------------------------146-155

    ANALISIS HUBUNGAN PERAN PEREMPUAN TANI TERHADAP KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN JONGGAT -------------------------------------------------------------------------------------------------156-162

    PENGOLAHAN DAUN GAHARU (Gyrinops versteegii) MENJADI TEH HERBAL DENGAN KUALITAS WARNA DAN RASA YANG DISUKAI -------------------------------------------------------------------------------------------------163-171

    POTENSI, PELUANG, TANTANGAN PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Keruak, dan Jerowaru Lombok Timur-Nusa Tenggara Barat) -------------------------------------------------------172-180

    PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) YANG DISUPLAI DENGAN EKSTRAK ALGA COKLAT PADA BERBAGAI TIPE SEDIAAN ----------------------------------------------------181-188

    KARAKTER MORFOLOGI DAN SEBARAN SPESIES TUNGAU HAMA PADA TANAMAN STROBERI (Fragaria Vesca L.) DI KAWASAN DATARAN TINGGI SEMBALUN-----------------------------------------------------------189-202

    PERANAN PENYULUH DAN PERILAKU PEREMPUAN TANI DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI LAHAN SAWAH DAN LAHAN KERING DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------203-213

    PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL DAN SOSIAL EKONOMI PEREMPUAN TANI TERHADAP PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PRAYA BARAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH ------------------------------------------------------------------------------------------------------------214-223

    TEKNOLOGI PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE VIRTUAL EXPERIMENTS UNTUK LINGKUNGAN TERDAMPAK GEMPA LOMBOK -----------------------------------------------------------224-235

    EVALUASI KEKERINGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN METODE PALMER DROUGHT SEVERITY INDEX(PDSI) -----------------------------------------------------------------------------------------------------236-242

    POTENSI HERBAL LOKAL SEBAGAI ANTIBIOTIK ALAMI UNTUK RADANG PAYUDARA (MASTITIS) PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KELOR------------------243-256

    STUDI RANTAI NILAI CABAI DAN TOMAT DI KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------257-262

    DAMPAK EKONOMI INOVASI PENGGUNAAN BOLDENONE UNDECYLENATE (BOL) PADA USAHA TERNAK SAPI BAKALAN DI LAHAN MARGINAL ---------------------------------------------------------------------263-270

    KELAYAKAN USAHA TANI PEMBIBITAN TERNAK BABI DI LOKASI PENDAMPINGAN KAWASAN TERNAK BABI GIANYAR------------------------------------------------------------------------------------------------------------------271-280

    UPAYA TEKNIK IRIGASI LEB PIPA UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI AIR TANAH UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI LAHAN KERING PASIRAN --------------------------------------------------------------281-286

    BENIH BERLAPIS PUPUK ORGANOMINERAL: PROSES DAN POTENSI KEUNTUNGAN PENGGUNAANNYA DALAM USAHATANI TANAMAN PANGAN ----------------------------------------------------------------------------287-294

    KONSERVASI MEGAPODIUS REINWARDT SEBAGAI ATRAKSI EKOWISATA DI PULAU MOYO ----295-302

    PROSPECT PRODUKSI PRA SAPIH ANAK KAMBING HASIL SILANG KAMBING PE DENGAN KAMBING BOER ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------303-312

  • 7

    PROSIDING SEMNAS SAINSTEK – LOMBOK 2018

    KEBERADAAN TUNGAU PADA EKOSISTEM TANAMAN KENTANG DATARAN MEDIUM LOMBOK TIMUR----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 313-321

    PENGARUH KEMIRINGAN INSTALASI KOLEKTOR TERHADAP UNJUK KERJA KOLEKTOR

    SURYA ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 322-343

    ARAH VEKTOR PERGERAKAN AWAN DAN POLA DISTRIBUSI HUJAN DI LOMBOK ------------------- 344-350

    ANALISIS STRUKTUR PENDAPATAN PETANI HUTAN KEMASYARAKATAN (HKM) DI DESA AIK BUAL KABUPATEN LOMBOK TENGAH ----------------------------------------------------------------------------------------- 351-358

    SISTEM MONITORING GREENHOUSE BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO ------------- 359-371

    STATUS PERTUMBUHAN CALON INDUK BARONANG LINGKIS (Siganus canaliculatus) DI PERAIRAN TELUK SERIWE ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 372-387

    KERAGAMAN SERANGGA HAMA PENTING PADA PUSAT PENGEMBANGAN TEBU DI KABUPATEN DOMPU --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 388-396

    KARBON TANAH KAWASAN HUTAN YANG DIKELOLA MASYARAKAT DI HUTAN LINDUNG RINJANI LOMBOK TENGAH ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 397-404

    UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PADA MATA KULIAH KIMIA ANORGANIK 1 MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT BERBASIS LESSON STUDY ----------------------------------------------------------------------------------------------- 405-413

    DAYA HASIL DAN PENAMPILAN FENOTIFIKKARAKTER KUANTITATIF GALUR-GALUR PADI BERAS HITAM ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 414-422

    RESPON PERTUMBUHAN DAN SERAPAN HARA P TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) TERHADAP APLIKASI BIOCHAR DAN PUPUK ANORGANIK --------------------------------------------------------------------- 423-436

    UJI POTENSI PUPUK ORGANIK CAIR HASIL PENGOLAHAN GULMA LUNAK MELALUI PROSES DEKOMPOSISI KEDAP UDARA TERHADAP STATUS KESUBURAN TANAH DAN HASIL BEBERAPA TANAMAN SEMUSIM DALAM SISTEM POLA TANAM BERGILIR --------------------------------------------- 437-445

    PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI DI KABUPATEN TABANAN------------------------------------------------------------------------ 446-453

    OPTIMALISASI PERTUMBUHAN SAPI BAKALAN DENGAN PEMBERIAN KONSENTRAT DAN PEMACU TUMBUH ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 454-462

    SIFAT KETAHANAN KAYU JATI PUTIH TERHADAP API---------------------------------------------------------- 463-473

    PENENTUAN KOMODITAS PETERNAKAN BASIS DI BALI------------------------------------------------------- 474-485

    KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE MENGGUNAKAN ASPAL MODIFIKASI GETAH PINUS DAN SERBUK LIMBAH KACA ----------------------------------------------------- 486-493

    MODEL OPTIMASI REAL-TIME FUNGSI TUJUAN GANDA UNTUK DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LINTAS

    WILAYAH ADMINISTRASI -------------------------------------------------------------------------------------------------- 494-506

  • PROSIDING SEMNAS SAINSTEK – LOMBOK 2018

    EFEK DOSIS PUPUK ABU SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN, HASIL, DAN SERAPAN SILIKAT (Si) TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) ---------------------------------------------------------------------------------------507-521

    TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MATARAM PADA MATEMATIKA SEKOLAH ----------------------------------------------------------------------------------------------------522-531

    RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN SORGUM BATANG MANIS (Sorghum bicolor (L.) Moench YANG MEMPEROLEH BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK --------------------------------------------------------------532-538

    HUBUNGAN UMUR TERNAK DENGAN KASUS KECACINGAN PADA KAMBING GEMBRONG DESA

    BERABAN KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN BALI. ------------------------------------------------539-547

    KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA --------------------548-564

    PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS USAHATANI TANAMAN PANGAN DI LAHAN KERING KABUPATEN

    LOMBOK UTARA ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------565-572

    RESPON SELEKSI MASSA SECARA TIDAK LANGSUNG TERHADAP DAYA HASIL TANAMAN JAGUNG SELAMA TUJUH SIKLUS DI LAHAN KERING -------------------------------------------------------------------------573-578

    STUDI DAMPAK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA USAHA TANI JAGUNG DI KABUPATEN LOMBOK UTARA --------------------------------------------------------------------------------------------579-584

    PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS USAHATANI TANAMAN PANGAN DI LAHAN KERING KABUPATEN LOMBOK UTARA ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------585-596

    PEMODELAN POTENSI BANJIR KOTA MATARAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 ------------------------------------------------------------------------------------------------597-606

    KEMAJUAN SELEKSI DAN SIFAT GENETIK LAINNYA DARI GENOTIF F7 JAGUNG KETAN LOKAL BIMA------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 607-621

    EFEKTIVITAS TEPUNG PORANG SEBAGAI PENSTABIL HALAL UNTUK ES KRIM DAMI NANGKA --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------622-630

    PELESTARIAN LINGKUNGAN LAUT DALAM HUKUM INTERNASIONAL DAN HUKUM NASIONAL

    INDONESIA ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------631-640

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    388 ISBN: 9 786025 366901

    KARBON TANAH KAWASAN HUTAN YANG DIKELOLA MASYARAKAT DI HUTAN LINDUNG RINJANI LOMBOK TENGAH

    Soil Carbon in Forest Area Under Community Management Right Policy in Rinjani Protective Forest of Center Lombok

    Muhamad Husni Idris1*, Mahrup2*, Budhy Setiawan1*

    1 Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Jalan Pendidikan No 37 Mataram 2 Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Jalan Majapahit No 62 Mataram

    * Korespondensi: 08175748438, Email: [email protected]

    ABSTRAK. Kawasan hutan lindung Kaki Gunung Rinjani yang berada di wilayah administratif Kabupaten Lombok Tengah telah mengalami penebangan masif pada tahun 1999/2000, mengakibatkan lahan menjadi terbuka, dan selanjutnya dikelola oleh mayarakat melalui skema Hutan Kemasyarakatan (HKm). Dalam pengelolaannya, masyarakat menambahkan tanaman serbaguna dengan proporsi yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteritik tanah kawasan hutan lindung yang dikelola masyarakat. Penelitian dilaksanakan pada kawasan hutan Kemasyarakatan yang masuk dalam empat wilayah desa yaitu Desa Aikbual, Stiling, Aikberik dan Karang Sidemen Kabupaten Lombok Tengah. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada lokasi yang ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan mempertimbangkan komposisi tanaman kayu dan tanaman serbaguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar karbon atau C tanah kawasan hutan yang dikelola masyarakat rata-rata 2,87%. Tanah lapisan atas 0-5 cm memiliki kadar karbon tanah rata-rata 3,09%, sedangkan lapisan tanah 5-10 cm dan 10-20 cm masing masing 2,84% dan 2,69%. Kadar C tanah menurun sejalan dengan peningkatan proporsi tanaman serbaguna dari kurang 30% menjadi lebih 70%, sedangkan berat volume tanah mengindikasikan kearah pemadatan tanah. Berat volume tanah semakin besar dengan meningkatnya proporsi tanaman serbaguna.

    Kata kunci : Degradasi hutan, hutan kemasyarakatan, karbon dan penebangan hutan, pengkayaan tanaman

    ABSTRACT. Protected forest in the foot slope Rinjani Mountain of Central Lombok had experienced massive logging in 1999/2000. It caused the land exposed, and since then forest management shifted to the Community Forest (HKm) scheme. Local communities have planted multipurpose tree species with various proportions. This study aims to determine the soil characteristics of protected forest areas managed by community. The research was carried out in the community forest which was represented by 4 surrounding villages namely Aikbual, Stiling, Aikberik and Karang Sidemen of Center Lombok. Soil sample was taken at a determined location by considering the composition of woody trees and multipurpose trees. The results showed that the level of soil carbon in that community managed protective forest was 2.87% on average. The top soils of 0-5 cm had soil carbon level of 3.09%, while the soil layer of 5-10 cm and 10-20 cm was lower namely 2.84% and 2.69%, respectively. Soil carbon level showed a downward trend with the increase of the proportion of multipurpose trees from less than 30% to more than 70%, while the soil bulk density indicated toward soil compaction. Soil bulk density increased by increasing the proportion of multipurpose trees.

    Keywords: carbon,community forest,forest degradation, logging, plant enrichment.

    PENDAHULUAN

    Hutan memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim sebagai penyerap karbon dan

    menyimpannya dalam biomass tegakan. Namun demikian, hutan juga dapat beperan sebagai sumber emisi

    karbon. IPCC (2007) memperkirakan bahwa emisi dari deforestasi pada tahun 1990an adalah sebesar 5.8 Gt

    karbondioksida per tahun. Namun demikian, IPCC (2014) menunjukkan adanya trend penurunan emisi dari

    sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain akibat penurunan deforestasi dan peningkatan aforestasi.

    Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2018) melaporkan adanya penurunan laju deforestasi pada

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    389 ISBN: 9 786025 366901

    tahun 2016-2017 sebesar 0,48 juta ha. Data deforestasi ini lebih rendah dibandingkan tahun 2014-2015

    sebesar 0.82 juta ha, dan 0,63 juta ha tahun 2015-2016.

    Selain karbon tersimpan pada biomass tegakan, juga tersimpan dalam tanah kawasan hutan sehingga

    ekosistem hutan memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Pengikatan (sequestration) karbon

    dalam biomass dan tanah dipercaya secara luas sebagai salah satu cara yang efektif dalam mitigasi

    peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer. Karbon tanah dapat berasal dari atas permukaan melalui

    dekomposisi seresah dan dari bawah permukaan melalui akar yang mati dan melapuk. Karbon tanah dapat

    berkurang melalui respirasi organisme tanah, dekomposisi dan pencucian bersama air tanah. Sifat kualitatif

    dan kuantitatif tanah termasuk karbon tanah hutan dipengaruhi oleh interaksi yang komplek dari iklim, tipe

    tanah, spesies dan pengelolaan (Lal, 2005; Liu et al., 2017; Chen et al., 2018). Edwin (2016) mencontohkan

    bahwa karbon pada kebun karet dan kebun campuran lebih tinggi dibandingkan kebun lada, kebun jati dan

    semak. Chiti et al. (2014) menunjukkan fakta bahwa konversi hutan primer ke perkebunan coklat, kelapa dan

    karet dapat menurunkan kadar karbon tanah masing-masing sebesar 60%, 55% dan 35%. Hal serupa

    dilaporkan Chiti et al. (2016) bahwa konsentrasi karbon tanah menurun drastis paska penebangan secara

    terbatas.

    Di Indonesia saat ini, masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar hutan dapat mengelola kawasan

    hutan melalui berbagai skema yang telah diatur oleh Pemerintah, salah satu diantaranya adalah skema Hutan

    Kemasyarakatan (HKm). Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan dimaksudkan untuk memberikan

    keuntungan ekonomi bagi msyarakat, sekaligus meningkatkan peran masyarakat dalam memelihara kawasan

    hutan. Pengelolaan hutan oleh masyarakat berpotensi meningkatkan maupun sebaliknya menurunkan

    kualitas hutan. Pengelolaan hutan yang kurang baik dapat menyebabkan deforestasi dan degradasi

    sumberdaya hutan yang berakibat pada penurunan cadangan karbon. Sebaliknya pengelolaan melalui

    pengkayaan tanaman pada lahan-lahan terdegradasi dapat memulihkan peran hutan sebagai lumbung

    karbon. Pertimbangan fungsi ekonomi hutan telah melegalkan penambahan tanaman serbaguna dalam

    kawasan hutan yang dikelola masyarakat termasuk di hutan lindung. Hal ini dapat mengubah komposisi

    spesies dan struktur vegetasi, yang pada gilirannya dapat berpengaruh pada sekuestrasi karbon tegakan dan

    tanah. Ndlovu et al. (2013) menunjukkan perbedaan cadangan karbon tanah akibat dari perbedaan spesies

    tanaman pohon. Liu et al. (2017) menunjukkan bahwa jenis spesies, komposisi dan umur tegakan

    berpengaruh secara nyata pada cadangan karbon dan nitrogen tanah. Aktifitas manusia seperti yang

    ditunjukkan Chen et al. (2018) berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada cadangan karbon tanah.

    Pengaruh tidak langsung ditentukan oleh dampak aktivitas manusia pada perubahan keragaman spesies,

    produktivitas atas permukaan dan biomass bawah permukaan.

    Solomon et al. (2017) menunjukkan bahwa pengelolaan hutan oleh masyarakat mempunyai potensi

    yang tinggi dalam penyerapan dan cadangan karbon, sehingga usaha konservasi yang dilakukan masyarakat

    perlu terus dipromosikan. Namun demikian, pengelolaan kawasan hutan oleh masyarakat bervariasi dari satu

    tempat ke tempat lainnya, sehingga dampaknya terhadap cadangan karbon tanah pun kemungkinan akan

    berbeda. Disamping itu variasi faktor karakteristik lokal juga berperan penting dalam menentukan

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    390 ISBN: 9 786025 366901

    karakteristik tanah termasuk karbon. Dengan demikian data yang dihasilkan dari penelitian ini menjadi penting

    dalam rangka memperkaya data yang sudah ada saat ini. Selain itu, dapat menjadi bahan evaluasi dalam

    sistem pengelolaan kawasan hutan dalam hubungannya dengan mitigasi perubahan iklim.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah khususnya dari aspek cadangan karbon

    tanah pada kawasan hutan lindung Rinjani dalam wilayah kabupaten Lombok Tengah yang dikelola

    masyarakat dan menganalisisnya secara deskriptif.

    BAHAN DAN METODE

    Lokasi dan waktu penelitian

    Penelitian dilaksanakan di kawasan hutan yang dikelola masyarakat pada hutan lindung Rinjani dalam

    wilayah administrasi Kabupaten Lombok Tengah, yang diwakili 4 desa yaitu: Desa Karang Sidemen, Aikberik,

    Stiling dan Aikbual (Gambar 1). Kelompok masyarakat pada Desa tersebut telah mendapat Ijin Usaha

    Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) yang masing dikenal dengan HKm Aikbual (100 ha), HKm

    Stiling (217,5 ha) , HKm Aikberik 840 ha) dan HKm Karang Sidemen (403 ha). Penelitian dilakukan pada

    bulan Juli sampai dengan Agustus 2018.

    Gambar 1. Lokasi Penelitian

    Survei dan pengambilan sampel tanah

    Pengambilan sampel tanah dilakukan pada plot contoh berukuran 20x20 m yang ditentukan secara

    sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan komposisi tanaman kayu dan tanaman serbaguna (multi

    purpose tree species, MPTs). Pada kenyataan komposisi tanaman kayu dan tanaman serbaguna di lapangan

    sangat variatif, maka dalam penelitian ini dilakukan pengelompokan menjadi 4 kelompok yaitu (1) komposisi

    tanaman kayu >90% dan tanaman serbaguna

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    391 ISBN: 9 786025 366901

    dan tanaman serbaguna disajikan pada Tabel 1. Pada setiap desa dibuat 4 plot yang masing masing mewakili

    kelompok komposisi tanaman tersebut, sehingga secara keseluruhan terdapat 16 plot di 4 desa. Pengambilan

    contoh tanah dilakukan pada setiap plot dengan 3 titik yang diambil secara diagonal. Sampel tanah diambil

    pada 3 lapisan masing-masing 0-5 cm, 5-10 cm dan 10-20 cm. Sampel tanah untuk penentuan berat volume

    tanah diambil menggunakan ring sampel, sedangkan sampel tanah untuk pengukuran karbon menggunakan

    tanah tidak utuh.

    Tabel 1. Komposisi tanaman kayu dan tanaman serbaguna (MPTs) pada plot pengambilan sample tanah

    Lokasi 100% kayu 70-90% kayu 50-70%kayu 10-30% kayu

    Kayu MPTs Kayu MPTs Kayu MPTs Kayu MPTs

    Lokasi Aikbual Pohon (>20cm) 725 0 25 0 50 0 50 75

    Tiang (10

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    392 ISBN: 9 786025 366901

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Karbon tanah

    Kadar karbon tanah dari seluruh plot dan lapisan bervariasi dari 2,02% sampai 3,65% dengan rata-rata

    2,87%. Rata-rata karbon tanah di keempat lokasi penelitian realtif sama yaitu desa Aikbual, Stiling, Aikberik

    dan Karang Sidemen berturut turut 2,91%, 2,89%, 2,82% dan 2,89%. Hal ini mengindikasikan bahwa

    pengelolaan oleh masyarakat memiliki kemiripan satu dengan lainnya.

    Gambar 2 menunjukkan kadar karbon tanah pada berbagai komposisi tanaman kayu dan tanaman

    serbaguna. Dari gambar tersebut terlihat jelas adanya tren penuruan kadar karbon tanah seiring dengan

    pengurangan proporsi tanaman kayu atau peningkatan tanaman serbaguna. Masyarakat pengelola kawasan

    berkeinginan menanam tanaman serbaguna sampai 100% karena dari jenis serbaguna inilah masyarakat

    berharap memperoleh keuntungan ekonomi. Namun kawasan kelola termasuk hutan lindung yang menurut

    ketentuan peraturan yang berlaku, masyarakat pengelola tidak diperkenankan melakukan penebangan

    pohon. Perbedaan kadar karbon tanah akibat perubahan komposisi tanaman serbaguna dan tanaman kayu

    kemungkinan berhubungan dengan adanya peran spesies tanaman dalam menentukan kadar karbon tanah.

    Russel et al. (2007) melaporkan bahwa karbon tanah pada lapisan 0-15 cm berbeda nyata antar spesies

    tanaman. Hasil yang sama juga diperoleh oleh Ndlovu et al. (2013). Jenis, komposisi spesies dan umur

    tegakan juga berpengaruh nyata pada caangan karbon dan nitrogen tanah (Liu et al., 2017). Tentu berbeda

    kontek dengan konversi hutan, deforestasi ke perkebunan sawit, karet atau agrofoestry coklat menurunkan

    cadangan karbon tanah sampai 50% Straaten et al. (2015).

    Aktivitas manusia memiliki pengaruh secara langsung dan tidak langsung pada cadangan karbon

    tanah (Chen et al., 2018). Dampak aktivitas manusia dapat berupa perubahan keragaman spesies,

    produktivitas atas permukaan dan biomass bawah permukaan yang pada akhirnya mempengaruhi cadangan

    karbon tanah. Lal (2005) menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas dari cadangan karbon tanah ditentukan

    oleh interaksi antara iklim, tanah, spesies pohon dan pengelolaan, komposisi kimia dari seresah yang

    dihasilkan dari spesies pohon dominan. Perubahan cadangan karbon akibat pengelolaan dilaporkan Hairiah

    et al. (2010) dimana cadangan karbon pada agroforestry kopi multistrata dan agroforestry kopi sederhana dan

    kopi monokulture masing masing sebesar 43 ton per ha, 23 ton per ha dan 13 ton per ha.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbon tanah cendrung menurun dengan peningkatan proporsi

    tanaman serbaguna. Hasil penelitian ini diperoleh dari jumlah sampel sebanyak 16 sampel terdiri atas empat

    kelompok komposisi tanaman serbaguna dan tanaman kayu. Penelitian ini perlu divalidasi dengan sampel

    yang lebih banyak agar hasil menjadi lebih valid dan representatif menggambarkan fakta.

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    393 ISBN: 9 786025 366901

    Gambar 2. Karbon (C) tanah pada berbagai proporsi komponen tanaman kayu pada empat lokasi penelitian

    Gambar 3. Karbon (C) tanah pada lapisan tanah 0-5 cm, 5-10 cm dan 10-20 cm pada empat lokasi penelitian Karbon tanah pada masing-masing lapisan seperti disajikan pada Gambar 3 menunjukkan bahwa ada

    kecenderungan kadar bahan organic tanah berkurang dengan bertambahnya kedalaman. Rata rata karbon

    pada lapisan 0-5 cm adalah 3,09%, sedangkan pada lapisan 5-10 cm dan 10-20 cm berturut-turut adalah

    2,84% dan 2,69%. Hal serupa telah dilaporkan oleh Rahman et al. (2012) bahwa kadar kabron tanah pada

    hutan tanaman maupun lahan deforestasi menurun dengan bertambahnya kedalaman tanah sampai 30 cm.

    Liu et al. (2017) juga menunjukkan hasil serupa bahwa karbon tanah pada lapisan 0-10 cm lebih tinggi dari

    10-20 cm dan 20-30cm. Karbon tanah berasal dari pelapukan seresah dari permukaan tanah sehingga dapat

    dipahami jika karbon tanah terakumulasi lebih tinggi pada lapisan atas daripada lapisan yang lebih dalam.

    Kadar karbon pada lapisan yang lebih dalam berasal dari pelapukan akar tanaman yang laju suplainya lebih

    rendah daripada pelapukan sersah pada permukaan.

    Berat volume tanah

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    394 ISBN: 9 786025 366901

    Analysis hasil laboratorium berat volume tanah menunjukkan bahwa rata berat volume tanah di

    lokasi penelitian adalah 0,96 g/cm3, minimum 0,62 g/cm3 dan tertinggi 1,45 g/cm3. Rata-rata berat volume

    tanah untuk keempat desa lokasi penelitian yaitu desa Aikbual, Stiling, Aikberik dan Karang Sidemen berturut

    turut 0,97 g/cm3, 0,96 g/cm3, 0,98 g/cm3 dan 0,93 g/cm3. Nilai berat volume yang reltif sama seperti juga

    ditunjukkan oleh kadar karbon tanah dapat dimaknai dengan keadaan tingkat pengelolaan lahan oleh

    mayarakat pada keemapt lokasi tersebut relatif sama.

    Gambar 4 menunjukkan berat volume tanah pada berbagai komposisi tanaman kayu dan tanaman

    serbguna. Berat volume tanah memiliki kecenderungan meningkat dengan dengan peningkatan proporsi

    tanaman serbaguna. Haren et al. (2013) menunjukkan bahwa berat volume tanah pada hutan tanaman lebih

    tinggi 0,2 g/cm3 dibandingkan dengan hutan alam.

    Kecenderungan arah perubahan nilai berat volume berbeda dengan karbon tanah yang menurun

    dengan peningkatan proporsi tanaman serbaguna. Kadar bahan organik memiliki pengaruh pada berat

    volume. Secara umum semakin tinggi kadar oragnik tanah maka nilai berat volume akan semakin rendah dan

    sebaliknya. Saputra et al. (2018) menujukkan penurunan karbon tanah dapat meningkatkan berat volume

    tanah. Ada tren pemadatan atau peningkatan nilai berat volume tanah seiring dengan peningkatan proporsi

    tanaman serbaguna. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan peningkatan aktifitas antropogenik dalam

    mengelola lahan. Peningkatan tanaman serbaguna pada kawasan kelola memicu aktifitas manusia di lahan

    tersebut lebih tinggi karena tanaman serbaguna perlu intervensi manusia lebih intensif agar dapat berproduksi

    dengan baik.

    Berat volume tanah berdasarkan kedalaman (Gambar 5) tidak menunjukkan adanya kecenderungan

    yang bersifat umum dengan perubahan kedalaman tanah. Hal ini memberikan indikasi bahwa perbedaan

    berat volume lebih banyak ditentukan oleh karakteristik lokasi setempat. Berat volume tanah pada lapisan 0-

    5 cm tidak selalu lebih rendah dari berat volume tanah dibawahnya.

    Gambar 4. Berat volume tanah pada berbagai proporsi komponen tanaman kayu pada empat lokasi penelitian

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    395 ISBN: 9 786025 366901

    Gambar 5. Berat volume tanah lapisan tanah 0-5 cm, 5-10 cm dan 10-20 cm pada empat lokasi penelitian

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kadar karbon atau C tanah kawasan hutan lindung yang dikelola masyarakat di lokasi penelitian rata-

    rata 2,87% dengan kecenderungan lapisan tanah 0-5 cm memiliki kadar karbon tanah lebih tinggi dari lapisan

    tanah 5-10 cm dan 10-20 cm. Kadar C tanah menurun dengan meningkatnya proporsi tanaman serbaguna;

    dari kurang 30% menjadi lebih 70%. Sementara berat volume tanah di permukaan meningkat dengan

    meningkatnya proporsi tanaman serbaguna. Pengelolaan kawasan hutan lindung dengan penambahan

    tanaman serbaguna sampai proporsi yang dominan dapat berdampak pada penurunan kualitas lahan seperti

    penurunan karbon tanah dan peningkatan berat volume tanah (gejala pemadatan tanah). Meskipun demikian

    hasil penelitian ini masih perlu divalidasi dengan sampel yang lebih banyak.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Penelitian terlaksana atas kerjsama Lembaga Penelitian Universitas Mataram dengan Kementerian

    Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

    DAFTAR PUSTAKA

    Chen S, Wang W, Xu W, Wang Y, Wan H, Chen D, Tang Z, Tang X, Zhou G, Xie Z, Zhou D, Shangguan Z, Huang J, He J, Wang Y, Sheng J, Tang L, Li X, Dong M, Wu Y, Wang Q, Wang Z, Wu J, Chapin III FS, and Bai Y. 2018. Plant diversity enhances productivity and soil carbon storage. PNAS 115 (16), 4027-4032, https://doi.org/10.1073/pnas.1700298114.

    Chiti T, Perugini L, Vespertino D and Valentini R. 2016. Effect of selective logging on soil organic carbon dynamics in tropical forests in central and western Africa. Plant Soil 399, 283–294 DOI 10.1007/s11104-015-2697-9.

    Chiti T, Grieco E, Perugini L, Rey A and Valentini R. 2014. Effect of the replacement of tropical forests with tree plantations on soil organic carbon levels in the Jomoro district, Ghana. Plant Soil 375, 47–59. DOI: 10.1007/s11104-013- 928-1.

    Edwin M. 2016. Penilaian Stok Karbon Tanah Organik Pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan Di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Jurnal Agrifor 15(2), 279-288.

    Hairiah K dan Rahayu S. 2010. Mitigasi perubahan iklim. Agroforestri kopi untuk mempertahankan cadangan karbon lanskap. Makalah dipresentasikan pada Seminar Kopi. Bali, 4-5 Oktober 2010.

    Haren J, Jr RCO, Beldini PT, Camargo PB, Keller M and Saleska S. 2013. Tree Species Effects on Soil Properties and Greenhouse Gas Fluxes in East-central Amazonia: Comparison between Monoculture and Diverse Forest. BIOTROPICA 45(6), 709–718.

    https://doi.org/10.1073/pnas.1700298114

  • Posiding Seminar Nasional SAINSTEK 2018 Mataram, 27 Oktober 2018 Artikel No.40

    396 ISBN: 9 786025 366901

    IPCC. 2007. Climate Change 2007: Mitigation. Contribution of Working Group III to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change [B. Metz, O.R. Davidson, P.R. Bosch, R. Dave, L.A. Meyer (eds)], Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, USA.

    IPCC. 2014. Climate Change 2014: Mitigation of Climate Change. Contribution of Working Group III to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change [Edenhofer, O., R. Pichs-Madruga, Y. Sokona, E. Farahani, S. Kadner, K.Seyboth, A. Adler, I. Baum, S. Brunner, P. Eickemeier, B. Kriemann, J. Savolainen, S. Schlömer, C. von Stechow, T. Zwickel and J.C. Minx (eds.)]. Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, USA.

    Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. The State Of Indonesia’s Forests 2018. Ministry of Environment and Forestry, Republic of Indonesia. 2018. 157p.

    Lal R. 2005. Forest soils and carbon sequestration. Forest Ecology and Management 220, 242–258. doi:10.1016/j.foreco.2005.08.015

    Liu Y, Lei P, Wenhua W, Yan W, and Chen X. 2017. Accumulation of soil organic C and N in planted forests fostered by tree species mixture. Biogeosciences 14, 3937–3945. https://doi.org/10.5194/bg-14-3937-2017

    Ndlovu E, Ngamau K, Muthuri CW and Muriuki JK. 2013. Alteration of soil carbon and ph by selected common tree species on farms in Eastern Highlands of Kenya. IOSR Journal of Agriculture and Veterinary Science (IOSR-JAVS) 3(2), 64-71.

    Rahman MH, Bahauddin M, Khan MASA, Islam MJ and Uddin MB. 2012. Assessment of soil physical properties under plantation and deforested sites in a biodiversity conservation area of north-eastern Bangladesh. International Journal Of Environmental Sciences 3(3), 1079-1088.

    Russell AE, Raich JW, Valverde-Barrantes OJ and Fisher RF. 2007. Tree Species Effects on Soil Properties in Experimental Plantations in Tropical Moist Forest. Soil Sci. Soc. Am. J 71, 1389–1397. doi:10.2136/sssaj2006.0069. Saputra DD, Putrantyo AR dan Kusuma Z. 2018. Hubungan kandungan bahan organik tanah dengan berat isi, porositas dan laju infiltrasi pada perkebunan salak di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan 5(1), 647-654.

    Straaten OV, Corre MD, Wolf K, Tchienkoua M, Cuellar E, Matthews RB and Veldkamp E. 2015. Conversion of lowland tropical forests to tree cash crop plantations loses up to one-half of stored soil organic carbon. PNAS 112(32), 9956–9960. www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.1504628112

    Solomon N, Birhane E, Tadesse T, Treydte AC and Meles K. 2017. Carbon stocks and sequestration potential of dry forests under community management in Tigray, Ethiopia. Ecological Processes 6(20) DOI 10.1186/s13717-017-0088-2

    https://doi.org/10.5194/bg-14-3937-2017http://www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.1504628112

    PROSIDING-SEMINAR-SAINTEK-2018-WEB_p1_p9.pdf (p.1-9)PROSIDING-SEMINAR-SAINTEK-2018-WEB_p387_395_husni.pdf (p.10-18)