presentasi modul 1 sist

Upload: heyliaa

Post on 03-Apr-2018

240 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    1/27

    KELOMPOK 2

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    2/27

    Kelompok 2

    BAPTISTA APRIYANA (K1A1 11 003)

    HENNY HASTUTI (K1A1 11 008) NUR RIDHA AYUNI (K1A1 11 015)

    TENRI ANUGRAWATI (K1A1 11 019)

    KRISMAYANTY (K1A1 11 027)

    AFDALIA NARJIANTI (K1A1 11 037) SAM INDRA PRASTA (K1A1 11 050)

    ENHA MUTHIA F (K1A1 11 048)

    MUH SURIYAWAL (K1A1 11 043)

    DWI WULANDARI (K1A1 11 067) SIDRATUL AKBAR (K1A1 11 063)

    AGUNG HARYADI (K1A1 11 078)

    SULISTYANINGSIH BUNGASARI (K1A1 11 075)

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    3/27

    SKENARIO 2Seorang laki-laki 60 tahun dibawa ke puskesmas karena

    tidak sadar setelah jatuh di kamar mandi dankepalanya terbentur pada dinding. Ia selama ini selalu

    dating berobat karena menderita tekanan darahtinggi.

    KATA KUNCI

    Laki-laki 60 tahun

    Tidak sadar setelah jatuh Kepala terbentur

    Hipertensi

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    4/27

    PERTANYAAN :1. Bagaimana anatomi dari traktus pyramidalis &

    ekstrapyramidalis serta vaskularisasi otak?2. Hubungan tidak sadar dengan pasca trauma?

    3. Kemungkinan pada pasien pasca trauma ?

    4. Hubungan hipertensi dengan keadaan tidak sadar?

    5. Bagaimana differential diagnosis dari scenario?

    6. Langkah-langkah penegakkan diagnosis?

    7. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada diagnosisdari skenario?

    8. Bagaimana penatalaksanaan pada diagnosis dariskenario?

    9. Bagaimana komplikasi dan prognosis dari scenario?

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    5/27

    JAWABAN1. Anatomi dan FisiologiTRAKTUS KORTIKOSPINAL (piramidal)1. Korteks serebri di area motorik yaitu di anterior sulcus centralis.

    2. Melewati bag posterior kapsula interna (diantara nukleus kaudatus dan putamen gangliabasalis) dan selanjutnya turun melewati batang otak untuk membentuk bagian piramiddari medula.

    3. Sebagian besar serabut piramidal akan menyilang pada medula yang lebih rendah turun ketraktus kortikospinal lateralis medula spinalis, akhirnya berakhir terutama padainterneuron di regio intermediat dari substansia grisea medula; beberapa berakhir dineuron-neuron penyiar sensorik di radiks dorsalis dan sedikit sekali yang berakhir secaralangsung di neuron-neuron motorik anterior yang menyebabkan kontraksi otot.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    6/27

    Corticospinal tract

    Decussation of pyramid

    Lateral corticospinal tractAnterior corticospinal tract

    upper motor neuron

    Lower motor neuron

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    7/27

    CORTICONUCLEAR TRACK

    Nucleus of oculomotor n.

    Nucleus of trochlear n.

    Motor nucleus of trigeminal n.

    Nucleus of abducent n.

    Sup. part of nucleus of facial n.

    Inf. part of nucleus of facial n.

    Nucleus of ambiguus

    Nucleus of accessory n.

    Nucleus of hypoglossal n.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    8/27

    Gerakan dimulai dari centrum motoris Pyramidalis +Centrum Motoris ExtrapyramidalismelaluiTRACTUS DESCENDENS MOTORIS untuksampai pada:

    - Nucleus Motoris N. Cranialis pada TC N.Cranialis

    - Cornu Anterior MS. N. Spinalis

    Peranan MOTORISEXTRAPYRAMIDALIS

    - Memperhalus, gerakanterampil, tangkas,terkoordinasi dengan baik

    CENTRUM MOTORISEXTRAPYRAMIDALIS1. Cortex cenebri

    o Area 5+7 (lobus parietalis)o Area 22 (lobus temporalis)o Area 19 (lobus occipitalis)

    2. Ganglion Basale3. Pada Diencephalon : subthalamus,

    Nucleus Ventralis +centromedianus/ intralaminariadan reticularis thalami

    4. Cerebellum5. Pada Truncus Cenebri : Nucleus

    Ruber, Substantia Nigra,

    Formatio Reticularis, Nucleus

    Vestibularis.

    TRACTUS EXTRAPYRAMIDALIS1. Tractus Rubrospinalis

    2. Tractus Reticulospinalis(med+lat)

    3. Tractus Vestibulospinalis

    4. Tractus Tectospinalis5. Tractus Olivospinalis

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    9/27

    Pada kasus scenario yang ada, adanya keterkaitan pada

    vaskularisasi di otak dengan kelumpuhan motorik,makasecara anatomis dan fisiologis otak mendapatkan suplai

    darah, dari A. carotis interna, yang kemudian membentuk

    suatu siklus, yang dikenal dengan circullus willisi,

    kemudian bercabang, hingga mengalami penyeleksian zatdi sawar darah otak, hingga akhirnya zat tersebut diterima

    di sel glia dan neuron di otak. Percabangan terbesar dari

    A.carotis interna adalah A.cerebri media yang berjalan di

    lateral di fisura Sylvii( sulcus lateralis), kemudian terbagimenjadi cabang-cabang kortikal utama di dalam sisterna

    insularis, yang memperdarahi area lobus parietalis,

    frontalis, dan temporalis yang luas.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    10/27

    2. Hubungan tidak sadar dengan trauma

    Trauma kepalahipertensi

    Aneurisma

    Ruptur pembuluh darah

    Infark

    Nutrisi dan O2 ke otak

    Hilang kesadaran

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    11/27

    3. Kemungkinan yang terjadi pada pasien pasca trauma :

    Hematoma subdural akut

    Persarafan :

    Nyeri kepala

    Kehilangan kesadaran Kejang setempat

    Dilatasi pupil unilateral

    Hemiparese

    Agitasi Mengantuk dan bingung

    Penurunan berpikir secara progresif

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    12/27

    4.

    Hipertensi difinisikan olehjoint national committee on

    detection, evaluation andtreatment of high bloodpressure (JNC) sebagai tekananyang lebih tinggi dari 140/90mmHg.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    13/27

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    14/27

    Hipertensi

    Aneurisma

    Ruptur PembuluhDarah

    Infark / kematian jaringan

    Otak mendapat intake O2 dan nutrisi ygadekuat

    Disfungsi & kehilangankesadaran

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    15/27

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    16/27

    5.DDA. Perdarahan Intra Cerebral

    Definisi

    Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang

    primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim otak

    dan bukan disebabkan oleh trauma.

    Etiologi

    Hipertensi merupakan penyebab terbanyak. Faktor

    etiologi yang lain adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia

    darah seperti hemophilia,leukemia, trombositopenia,pemakaian anti koagulan dalam waktu lama, malformasi

    artiriovenosa dan malformasi mikroangiomatosa dalam

    otak, tumor otak (primer dan metastase) yang tumbuh

    cepat.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    17/27

    Patmokanisme

    Perdarahan yang disebabkan oleh karena pecahnyaarteri, pembuluh kapiler atau vena di dalam parenkin otak

    / oleh karena lemahnya pembuluh akibat hipertensi, arterio

    sklerosis, inflamasi tumor.

    Gejala

    Gejala tidak jelas, kecuali nyeri kepala karena terjadi

    hipertensi. Serangan sering terjadi di siang hari, waktuberaktivitas/ emosi/ marah. Sifat nyeri kepala, yaitu nyeri

    yang hebat sekali, mual muntah, sering terjadi pada

    permulaan serangan.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    18/27

    B. Perdarahan Subarachnoid PENGERTIAN Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan tiba-tiba

    ke dalam rongga diantara otak dan selaput otak

    (rongga subaraknoid). ETIOLOGI Perdarahan subarachnoid secara spontan sering

    berkaitan dengan pecahnya aneurisma (85%),kerusakan dinding arteri pada otak.

    PATOFISIOLOGIAneurisma merupakan luka yang disebabkan karena

    tekanan hemodinamic pada dinding arteri

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    19/27

    GEJALA KLINIK

    Gejala prodromal : nyeri kepala hebat dan perakut,

    hanya 10%, 90% tanpa keluhan sakit kepala.Kesadaran sering terganggu, dan sangat bervariasi

    dari tak sadar sebentar.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    20/27

    7. Pemeriksaan Penunjang CT Scan

    MRI

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    21/27

    6.

    Diagnosis stroke perdarahanCT scan otak

    MRI

    Angiografi konvensional

    Tes-tes lain mungkin termasuk:

    Tes darah lengkap (CBC)Pembekuan darah studi - waktu protrombin (PT)

    dan waktu tromboplastin parsial (PTT)CSF (cerebrospinal fluid) ujian

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    22/27

    DIAGNOSIS TRAUMA KEPALA

    PEMERIKSAAN KLINIS:

    Tingkat resiko penderita trauma kepala dapat dikelompokkan

    berdasarkan presentasi klinis dari penderita menjadi 3 kategori: (GCS)

    1. Low risk

    Penderita sadar, secara fisik normal, tidak ada intoksikasi alcohol/obat-

    obatan, minimal laresarsi atau hematom ringan, pusing, pening, ataupenglihatan kabur. Glasgow coma score 14-15

    2. Moderate risk

    Sempat pingsan, amnesia, muntah, kejang, ada tanda fraktur di skull,

    adanya tanda intoksikasi alcohol/obat-obatan, trauma yang tidak

    diketahui penyebabnya. Glasgow coma score 9-14.3. Severe

    Glasgow coma score kurang dari 8, penurunan atau hilangnya kesadaran,

    fraktur skull, kelainan neurologist yang menandakan cedera intrakranial

    CT SCAN

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    23/27

    8.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    24/27

    9. Komplikasi dan prognosis1. Trauma Capitis Menurut Harsono (1999), terdapat faktor prediksi terhadap

    komplikasi jangka panjang TK, yaitu: kualitas TK, frekuensi TK, jenisperubahan anatomi, usia penderita.

    Akibat jangka panjang TK; a. Kerusakan saraf cranial (anosmia, gangguan visual, oftalmoplegi, b.

    paresis fasialis, gangguan auditorik) c. Disfasia.

    d. Hemiparesis. e. Sindrom Pasca TK/ Post Concussional Syndrome. f. Fistula karotika-kavernosus. g. Epilepsi post trauma. h. Infeksi dan fistula LCS.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    25/27

    2. Hemorrogic Stroke Komplikasi yang umum terjadi adalah bengkak otak (edema)

    yang terjadi pada 24 jam sampai 48 jam pertama setelah stroke.Berbagai komplikasi lain yang dapat terjadi adalah :

    Kejang. Kejang pada fase awal lebih sering terjadi pada stroke

    perdarahan. Kejadian kejang umumnya memperberat deficitneurologik.

    Nyeri kepala. Walaupun hebat, umumnya tidak menetap.Penatalaksanaan membutuhkan analgetik dan kadang antiemetic.

    Selain itu harus diwaspadai adanya : Transformasi hemoragik dari infark Hydrocephalus obstruktif

    Peninggian tekanan darah. Sering terjadi pada awal kejadian danturun beberapa hari kemudian. Demam dan infeksi. Demam berhubungan dengan prognosa

    yang tidak baik. Bila ada infeksi umumnya adalah infeksi paru dantraktus urinarius.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    26/27

    Prognosis1. Trauma Capitis

    Menurut Chusid (1982), prognosis TK tergantung berat danletak TK.

    Menurut King & Bewes (2001), prognosis TK buruk jika padapemeriksaan ditemukan pupil midriasis dan tidak ada respon E,

    V, M dengan rangsangan apapun. Jika kesadarannya baik, makaprognosisnya dubia, tergantung jenis TK, yaitu: pasien dapatpulih kembali atau traumanya bertambah berat.

    Menurut Fauzi (2002), faktor yang memperjelek prognosisadalah terlambatnya penanganan awal/resusitasi, transportasiyang lambat, dikirim ke RS yang tidak memadai, terlambatdilakukan tindakan pembedahan dan disertai trauma multipel

    yang lain.

  • 7/29/2019 Presentasi Modul 1 Sist

    27/27

    2. Hemorrogic Stroke Prognosis bergantung pada jenis stroke dan

    sindrom klinis stroke. Kemungkinan hidup setelahmenderita stroke bergantung pada lokasi, ukuran,patologi lesi, serta usia pasien dan penyakit yangmenyertai sebelum sroke.

    Stroke hemoragik memiliki prognosis buruk. Pada 30

    hari pertama risiko meninggal 50% sedangkan padastroke iskemik hanya 10%.