Download - VOLUME VIII - NO.10 BuletinMeteorologi
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS II SYAMSUDIN NOOR
Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70724 telp (0511) 4705198, email : [email protected]
website : http ://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id/
BuletinMeteorologi
OCT
20 @ cuacakalsel
V O L U M E V I I I - N O . 1 0
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
DAFTAR ISI
PENGANTAR
I. PENGERTIAN ........................................................................................................................... 2
II. RINGKASAN ............................................................................................................................. 3
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN SEPTEMBER 2020 ................................................... 4
A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL .............................................. 4
1. Southern Oscillation Index (SOI) dan Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 .... 4
2. Dipole Mode Index (DMI) ...................................................................................................... 5
3. Madden Jullian Oscillation (MJO) .......................................................................................... 5
4. Suhu Muka Laut ..................................................................................................................... 7
5. Monsun ................................................................................................................................... 9
6. Gradien Angin Lapisan Atas ................................................................................................. 11
B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL ............................................................................. 14
1. Angin .................................................................................................................................... 14
2. Kelembaban Udara ............................................................................................................... 14
3. Suhu Udara ........................................................................................................................... 16
4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility) ..................................................................................... 17
5. Curah Hujan .......................................................................................................................... 18
6. Keadaan Cuaca ..................................................................................................................... 20
7. Kalender Cuaca ..................................................................................................................... 20
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM............................................................................................. 21
V. PRAKIRAAN ........................................................................................................................... 23
A. PRAKIRAAN HUJAN ............................................................................................................. 23
1. Prakiraan Curah Hujan Oktober 2020 ................................................................................... 23
2. Prakiraan Sifat Hujan Oktober 2020 ..................................................................................... 24
B. INFORMASI KELAUTAN ...................................................................................................... 26
1. Tinggi Gelombang Signifikan ............................................................................................... 26
2. Pasang Surut ......................................................................................................................... 27
TIM REDAKSI ................................................................................................................................ 28
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 29
| 2
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
I. PENGERTIAN
A. SIFAT HUJAN
Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu
bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.
B. NORMAL CURAH HUJAN
Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan
selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara
berkala.
C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN
Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-
masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1 Januari 1920 s.d 31 Desember
1950, 1 Januari 1951 s.d 31 Desember 1980, 1 Januari 1981 s.d 31 Desember, dst.
D. INTENSITAS CURAH HUJAN
KRITERIA CH CH/hari CH/Jam
Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm
Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm
Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm
Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm
E. CUACA EKSTRIM
Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat
mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan
KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan
Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain
adalah:
a. Angin kencang diatas 25 knots
b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan
lebih dari 34,8 knots
c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam
d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan
Cumulunimbus
e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter
f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 30C atau lebih di atas nilai normalnya.
| 3
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
II. RINGKASAN
Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada September 2020
menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 260C. Anomali suhu
muka laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino 3.4) berkisar antara -0.630C
s.d -0.800C yang menunjukkan suhu muka laut dalam keadaan normal hingga lebih rendah
dibanding normalnya. Indeks SOI selama 3 bulan terakhir menunjukkan bahwa ENSO (El-
Nino Southern Oscillation) pada bulan September berada pada kondisi La Nina. Nilai OLR
rata-rata bulan September 2020 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 300 W/m2.
Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 240 – 260 W/m2. Hal
ini menunjukkan bahwa selama bulan September 2020 tutupan awan di Kalimantan
Selatan cenderung lebih sedikit dari bulan sebelumnya. Posisi gerak semu matahari pada
bulan September berada di sekitar ekuator. Pusat tekanan tinggi terdapat di belahan bumi
selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah belahan bumi utara. Pusat
tekanan tinggi terdapat di belahan bumi selatan, sementara pusat tekanan rendah berada di
wilayah belahan bumi utara. Kondisi ini mengakibatkan massa udara terpusat ke wilayah
belahan bumi utara, yang menandakan berlangsungnya monsun Australia. Kondisi ini
mengakibatkan berlangsungnya musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia termasuk
Kalimantan Selatan.
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan September 2020 arah
angin dominan bertiup dari arah Tenggara (112,5°–157,5°) dengan kecepatan angin
maksimum mencapai 16 knot. Kelembaban maksimum harian berkisar antara 88 – 99%,
sementara kelembaban udara minimum harian berkisar antara 39 – 79%. Suhu udara
maksimum harian berkisar antara 29.0 – 35.40C, sebaliknya suhu udara minimum harian
berkisar antara 22.2 – 26.4 0C. Jarak pandang mendatar rata-rata perjam pada umumnya
<10 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan September 2020 mencatat jumlah
curah hujan sebesar 149.7 mm, dengan sifat hujan Atas Normal serta hari hujan sebanyak
14 hari. Kondisi cuaca signifikan yang terjadi pada bulan September 2020 diantaranya
adalah 14 kali kejadian hujan, kejadian petir sebanyak 8 kali, jarak pandang mendatar
kurang dari 1000 m sebanyak 6 kali kejadian.
| 4
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN SEPTEMBER
2020
A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL
1. Southern Oscillation Index (SOI) dan Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino
3.4
Berdasarkan perkembangan dinamika atmosfer pada bulan September 2020 secara
umum anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino 3.4)
berkisar antara -0.630C s.d -0.800C yang menunjukkan kondisi anomali suhu lebih dingin
dari normalnya. Indeks SOI pada bulan Juli (+4.2), Agustus (+9.8) serta kondisi terakhir
bulan September (+10.5) mengindikasikan bahwa osilasi selatan sekarang berada pada
kondisi La Nina, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia
terutama Indonesia bagian Timur.
Gambar 1. Grafik IndeksNINO 3.4
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)
Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index)
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/#tabs=Pacific-Ocean&pacific=SOI)
| 5
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
2. Dipole Mode Index (DMI)
Nilai DMI bulan September 2020 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah.
Pada dasarian I (-0.15 s.d -0.20), dasarian II (-0.20 s.d -0.25), dan dasarian III (-0.45 s.d -
0.06). Secara umum pada bulan September Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi
yang lebih dingin dari normalnya normal (˂-0.5), sehingga kurang signifikan menambah
pasokan uap air di wilayah Indonesia bagian Barat maupun penambahan jumlah curah
hujan di wilayah Kalimantan Selatan.
Tabel 1. Nilai DMI Bulan September 2020
No. Tanggal DMI
1 1 – 6 September -0.15
2 7 – 13 September -0.20
3 14 – 20 September -0.25
4 21 – 27 September -0.45
5 28 – 30 September -0.06
Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml)
3. Madden Jullian Oscillation (MJO)
a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut
Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang
terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan
salah satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai
OLR yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut,
sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.
| 6
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Gambar 4. Rata-rata nilai OLR September 2020
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)
Nilai OLR rata-rata bulan September 2020 di wilayah Indonesia berkisar antara 180
– 300 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 – 200 W/m2 terdapat di wilayah Sumatera
bagian Utara, Kepulauan Riau dan Kalimantan bagian Barat. Nilai rata-rata OLR tertinggi
280 – 300 W/m2 terdapat di sepanjang selatan wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara. Dapat
dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif berkurang
dibandingkan bulan sebelumnya. Di wilayah Kalimantan Selatan nilai OLR berkisar antara
240 – 260 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa tutupan awan di Kalimantan Selatan cukup
sedikit selama bulan September 2020.
b. Fase Madden Jullian Oscillation (MJO)
Pada bulan September 2020 MJO bergerak dari fase 3 (Indian Ocean) hingga fase 5
(Maritime Continent). Pada dasarian I, MJO bergerak dari fase 3 (Indian Ocean) hingga
fase 4 (Maritime Continent). Pada dasarian II, MJO bergerak dari fase 4 (Maritime
Continent) hingga fase 5 (Maritime Continent. Pada dasarian III MJO tetap berada di fase
| 7
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
5 (Maritime Continent). Sehingga pada dasarian I hingga III yang berada pada fase
tersebut menunjukkan bahwa MJO mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Gambar 5.Fase MJO September 2020
(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)
4. Suhu Muka Laut
Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan September 2020 di perairan
Indonesia dengan nilai ≥ 260C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia
berada di wilayah Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Malaka, Selat Karimata serta
Samudera Pasifik bagian Barat (utara Papua). Suhu muka laut yang hangat menunjukkan
banyaknya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap
air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan
awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.
| 8
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut September 2020
(Sumber: https://psl.noaa.gov/map/images/sst/sst.month.gif)
Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut September 2020
(Sumber: https://psl.noaa.gov/map/images/sst/sst.anom.month.gif)
Anomali suhu muka laut bulan September 2020 di sebagian besar wilayah perairan
Indonesia berkisar antara 0.5 s.d 1.50C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah
Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan normalnya. Anomali suhu muka laut di Pesisisr
Barat Sumatera, Selat Malaka, Laut Natuna, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Halmahera,
Samudera Pasifik bagian Barat (Utara Papua) bernilai positif. Anomali positif suhu muka
| 9
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
laut atau di atas normal memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di wilayah
Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tersebut.
Sementara wilayah dengan anomali negatif memberikan dampak terhadap berkurangnya
kandungan uap air di wilayah tersebut.
5. Monsun
Posisi gerak semu matahari pada bulan September bergerak dari Belahan Bumi Utara
(BBU) ke Belahan Bumi Selatan (BBS) atau berada di sekitar ekuator. Pusat tekanan
tinggi terdapat di BBS, sementara pusat tekanan rendah berada di wilayah BBU. Kondisi
ini mengakibatkan massa udara terpusat ke wilayah BBU, yang menandakan
berlangsungnya monsun Australia. Kondisi ini mengakibatkan berlangsungnya musim
kemarau di beberapa wilayah Indonesia termasuk wilayah Kalimantan Selatan. Pada
Gambar 8 yang menunjukkan nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan September
2020, terlihat daerah tekanan tinggi berada di sekitar wilayah Australia (Laut Tasman)
(1022.5 hPa). Sebaliknya, daerah pusat tekanan rendah terlihat berada di daratan Asia
(1000.0 hPa). Sementara untuk wilayah Indonesia, rata-rata tekanan permukaan laut pada
bulan September 2020 berkisar antara 1010.0 – 1012.5 hPa.
Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut September 2020
(Sumber:ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)
Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan September di
wilayah Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Tenggara. Sedangkan di
Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Selatan hingga Barat. Terdapat
| 10
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
wilayah pertemuan angin atau konvergensi di sekitar Selat Malaka, Kalimantan Utara, dan
Papua Barat. Belokan angin atau shearline terjadi di Laut Natuna, dan Kalimantan Barat.
Daerah Netral terdapat di sebelah Barat Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi normal
angin bulan September, daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di
wilayah Samudera Pasifik Barat Filipina dan daerah belokan angin di wilayah Riau,
Kalimantan Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Pola angin berupa pertemuan
angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu pengangkatan
masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut.
Gambar 9. Rata-rata Angin Lapisan 3000 ft September 2020 dan Normalnya
(Sumber: BMKG dan NOAA)
| 11
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
6. Gradien Angin Lapisan Atas
a. Dasarian Pertama
Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan September 2020, dari peta gradien
terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 3 s.d 8 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Daratan Asia, Laut Tiongkok
Selatan, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang
lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang aktif di
Samudera Pasifik yakni Badai tropis “Haishen”. Badai Tropis Haishen aktif mulai dari 1
hingga 7 September dengan tekanan minimum 920 mb dan kecepatan maksimum 100
knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik (Timur Laut Filipina) dan bergerak ke Barat
Daya kemudian ke Barat Laut dan punah di daratan Korea Selatan.
Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I September 2020
Pola angin di wilayah Indonesia sebelah Utara ekuator pada umumnya bertiup dari
arah Timur – Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot, sedangkan di
sebelah Selatan ekuator dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45
knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Sumatera Utara, Riau,
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku,
Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu
naiknya massa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian
wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Sumatera
Utara, Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kalimatan Barat,
Kalimatan Timur, Kalimatan Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat. Hasil Pantauan
Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 7
| 12
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
hari hujan dengan 6 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan intensitas
sedang.
b. Dasarian Kedua
Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan September 2020, dari peta gradien
terlihat wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 2 s.d 6 sel tekanan rendah yaitu di Samudera Hindia, Daratan Asia, Laut Tiongkok
Selatan, Filipina, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat
kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 sistem tekanan rendah yang
aktif di Laut Tiongkok Selatan yakni Badai tropis “Noul”. Badai Tropis Noul aktif mulai
dari 16 hingga 18 September dengan tekanan minimum 992 mb dan kecepatan maksimum
45 knot, siklon ini aktif di Laut Tiongkok Selatan dan bergerak ke Barat dan punah di
Daratan Vietnam.
Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II September 2020
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah
Tenggara – Barat dengan kecepatan angin 0 – 30 knots, sedangkan di bagian Selatan
angin bertiup dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah pertemuan
angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Laut Tiongkok Selatan, Aceh, Bangka
Belitung, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku
Utara, dan Papua Barat. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara
yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline
(belokan angin tajam) terdapat di wilayah Laut Tiongkok Selatan, Perairan Utara Natuna,
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan
| 13
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Maluku Utara. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di
Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 5 hari hujan dengan intensitas ringan.
c. Dasarian Ketiga
Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan September 2020, dari peta gradien
terlihat di sekitar equator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang
lebih 3 s.d 8 sel tekanan rendah yaitu di India, Thailand, Teluk Benggala, Laut Filipina,
Laut Tiongkok Selatan, Samudera Pasifik, dan Australia. Di wilayah equator Indonesia
tercatat kurang lebih 3 s.d 8 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2 sistem tekanan rendah
yang aktif di Laut Filiphina dan Samudera Pasifik Utara yakni Badai tropis “Dolphin” dan
“Kujira”. Badai Tropis Dolphin aktif mulai dari 21 hingga 24 September dengan tekanan
minimum 975 mb dan kecepatan maksimum 60 knot, siklon ini aktif di Laut Filipina dan
bergerak ke Utara kemudian ke Timur Laut dan punah di Samudera Pasifik Utara. Badai
Tropis Kujira aktif mulai dari 27 hingga 29 September dengan tekanan minimum 980 mb
dan kecepatan maksimum 60 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik Utara dan bergerak
ke Barat Laut dan punah di wilayah yang sama.
Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III September 2020
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bertiup dari arah
Timur Laut – Barat dengan kecepatan angin 0 – 30 knots, sedangkan di bagian Selatan
angin bertiup dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah pertemuan
angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Aceh, Bangka Belitung, Lampung,
Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya massa udara yang mengakibatkan
tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin
| 14
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
tajam) terdapat di wilayah Laut Tiongkok Selatan, Perairan Natuna Utara, Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Utara,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Laut Sulawesi, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Utara
Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin
dan sekitarnya terdapat 7 hari hujan dengan 6 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1
hari hujan dengan intensitas sedang.
B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL
1. Angin
Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan September 2020 arah
angin dominan bertiup dari arah Tenggara (112,5°–157,5°) dengan persentase sebesar
16,5%. Kecepatan angin terbanyak adalah 1-4 knot dengan persentase 37,8% sedangkan
kecepatan angin maksimum mencapai 16 knot. Distribusi angin pada bulan September
2020 berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominanSeptember 2020
2. Kelembaban Udara
Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan September 2020 berkisar antara 68 –
91%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 89 – 99%, dan kelembaban udara
minimum harian berkisar antara 39 – 79%. Kelembaban minimum terendah terjadi pada
tanggal 17 September 2020 sebesar 39% dan kelembaban maksimum tertinggi terjadi pada
| 15
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
tanggal 4 dan 22 September 2020 sebesar 99%. Profil kelembaban harian bulan September
2020 dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian September 2020
Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara
jam 05.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 93 – 94%, sedangkan kelembaban
udara minimum terjadi antara jam 12.00 – 14.00 WITA dengan nilai berkisar antara 61 –
65%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan September 2020 dapat dilihat
padaGambar 15.
Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam September 2020
60
65
70
75
80
85
90
95
100
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7
Nila
i Ke
lem
bap
an (
%)
Jam ( WITA)
Profil Kelembaban Rata- rata PerjamBulan September 2020
| 16
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
3. Suhu Udara
Profil suhu udara rata-rata harian bulan September 2020 berkisar antara 25.4 – 29.6
0C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 29.0 – 35.40C, dan suhu udara minimum
harian berkisar antara 22.2 – 26.40C. Suhu udara maksimum tertinggi adalah sebesar
35.40C terjadi pada tanggal 17 September 2020. Sedangkan suhu minimum terendah 22.2
0C terjadi pada tanggal 15 September 2020. Profil suhu udara harian bulan September
2020 dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Grafik Profil Suhu Udara HarianSeptember 2020
Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rata Perjam Bulan September 2020
| 17
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Profil suhu udara rata - rata perjam bulan September 2020 dapat dilihat pada Gambar
17. Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 08.00
WITA. Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 31.4 – 31.90C terjadi
antara pukul 13.00 – 15.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar
antara jam 05.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 24.5 – 24.50C. Profil suhu udara
rata-rata perjam bulan September 2020 dapat dilihat pada Gambar 17.
4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)
Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin bulan September 2020 umumnya <10.0km. Jarak pandang maksimum
(>8 km) terjadi pada siang hingga malam hari antara pukul 09.00 – 24.00 WITA. Jarak
pandang mendatar mulai menurun (< 8 km) antara pukul 01.00 – 08.00 WITA. Kondisi ini
dikarenakan kabut pada malam hingga pagi hari. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility)
rata-rata harian bulan September 2020 dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) September 2020
| 18
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem September 2020
Selama bulan September 2020, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong
ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 3 kali dimana jarak pandang mendatar terendah
mencapai 200 meter pada tanggal 22 September 2020. Kondisi ini terjadi akibat kabut di
wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar
(visibility) Ekstrem bulan September 2020 dapat dilihat pada Gambar 19.
5. Curah Hujan
Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulanSeptember 2020 adalah
sebesar 149.7 mm dengan hari hujan sebanyak 14 hari. Pada dasarian I terukur hujan
sebesar 64.4 mm. Pada dasarian II terukur hujan sebesar 13.0 mm dan pada dasarian III
terukur hujan sebesar 71.1 mm. Dengan curah hujan tertinggi yaitu sebesar 39.3 mm pada
tanggal 4 September 2020. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan September
sebesar 85 mm. Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan September 2020
bersifat Atas Normal. Grafik curah hujan harian bulanSeptember 2020 dapat dilihat pada
Gambar 20.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
22 23 26
(Met
er)
Tanggal
Profil Jarak Pandang Mendatar (Visibility) Ekstrim
Bulan September 2020
| 19
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Gambar 20. Grafik Curah Hujan HarianSeptember 2020
Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun
Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan September 2020 menyatakan bahwa total
curah hujan maksimum perjam sebesar 32.7 mm terjadi pukul 14.00 – 15.00 WITA dan
jumlah curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 19.7 mm yang terjadi pada tanggal 4
September 2020. Grafik kejadian hujan harian bulanSeptember 2020 dapat dilihat pada
Gambar 21.
Gambar 21. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam BulanSeptember 2020
| 20
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
6. Keadaan Cuaca
Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan September 2020 di Stasiun
Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca signifikan kejadian hujan sebanyak 14 kali,
petir sebanyak 8 kali, kabut sebanyak 2 kali, dan jarak pandang mendatar kurang dari 1000
m ada 3 kali kejadian.
Gambar 22. Grafik Cuaca Signifikan Bulan September 2020
7. Kalender Cuaca
Gambar 23. Kalender Cuaca Bulan September 2020
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Hujan Petir Kabut Asap Vis <
1000m
Suhu Udara Angin
Ban
yak
Kej
ad
ian
Profil Keadaan Cuaca Significant
Bulan September 2020
| 21
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM
DASARIAN I
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL
b. Angin Kencang
NIHIL
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
NIHIL
DASARIAN II
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL
b. Angin Kencang
NIHIL
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
NIHIL
DASARIAN III
a. Hujan Lebat – Sangat Lebat
NIHIL
b. Angin Kencang
NIHIL
c. Suhu Ekstrim
NIHIL
d. Jarak Pandang Mendatar
Pada tanggal 22 dan 23 September 2020 tercatat jarak pandang mendatar minimum
mencapai 200 m - 500m yang dikarenakan kabut di di wilayah Stasiun Meteorologi
Syamsudin Noor Banjarmasin sedangkan pada tanggal 26 jarak pandang mendatar
| 22
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
minimum mencapai 800 m dikarenakan hujan dengan intensitas lebat yang disertai
petir.
| 23
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
V. PRAKIRAAN
A. PRAKIRAAN HUJAN
1. Prakiraan Curah Hujan Oktober 2020
Prakiraan akumulasi curah hujan Oktober 2020 di wilayah Kalimantan Selatan
secara umum dalam kategori menengah antara 151– 200 mm. Untuk curah hujan kategori
menengah antara 101 - 150 mm diprakirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut
(Jorong, Panyipatan/ Batu Mulia, SMPK Telaga, Takisung/ Gn. Makmur), Kab. Kotabaru
(PL Selatan/ Tanjung Seloka, PL Kepulauan/ Tanjung Lala, Pamukan Utara/ Bakau,
Pamukan Barat/ Sengayam, Kelumpang Hilir/Serongga, Sungai Durian/ Manunggal
Lama). Untuk curah hujan kategori menengah antara 201 – 300 mm diprakirakan terjadi
di wilayah Kab. Barito Kuala (Anjir Muara/ Anjir Muara Kota Tengah, Anjir Pasar/ Anjir
Pasar Kota), Kab. Tabalong (Pugaan/ Halangan). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi
Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 151– 200 mm. Prakiraan
curah hujan bulan Oktober 2020 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar
24.
Gambar 24. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan Oktober 2020
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
| 24
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
2. Prakiraan Sifat Hujan Oktober 2020
Prakiraan sifat hujan Oktober 2020 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data
Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal. Sifat hujan Atas
Normal diperkirakan terjadi di wilayah Kab. Tanah Laut (Batu Ampar, Bumi Makmur/
Handil Gayam, SMPK Pelaihari, Bajuin, Kurau/Maluka Baulin, Bati-Bati/ Ujung), Kab.
Kotabaru (PL Utara/ Gunung Ulin, PL Timur/ Langkang Lama, Kelumpang Utara/ Pudi
Seberang, Kelumpang Selatan/ Sangking Baru, Stamet GustiSyamsir Alam, PL
Kepulauan/ Tanjung Lala, Kelumpang Selatan/ Bumi Asih, Kelumpang Hulu/ Karang
Payau, PL Tanjung Selayar/ Bangun Rejo, PL Selatan/ Tanjung Seloka, PL Barat/Lontar,
PL Tengah/ Tanjung Serdang), Kab. Banjar (Astambul/ Kelampaian Tengah, Pengaron,
Danau Salak/ Umbul, Beruntung Baru/ Kmpg Baru, Gambut/ Kayu Bawang, Martapura
Kota), Kab. Barito Kuala (Anjir Pasar/ Anjir Pasar Kota, Alalak/ Panca Karya, Cerbon/
Sawahan, Anjir Muara/ Anjir Muara Kota Tengah), Kab. Tapin (Lok Paikat/ Binderang,
Bungur/ Banua Padang, Bakarangan/ Masta), Kab. Hulu Sungai Selatan (Padang
Batung/ Durian Rabung), Kab. Hulu Sungai Tengah (Batu Benawa/ Pagat, Pandawan,
Batang Alai Utara/ Ilung, Batang Alai Selatan/ Kapar), Kab. Hulu Sungai Utara
(Amuntai Utara/ T. Daun, Babirik/ Babirik Hilir, Banjang), Kab. Tabalong (Muara Uya,
Pugaan/Halangan, Haruai/ Kembang Kng, Muara Harus/ Tantaringin, Banua Lawas/
Banua Rantau, Upau/ Masingai I), Kab. Tanah Bumbu (Kusan Hulu/ Sungai Rukam, Sei
Loban/ Marga Mulya, Kuranji/ Giri Mulya, Kusan Hilir/ Mudalang, Batu Licin/
Segumbang), Kab. Balangan (Halong/ Binjai Punggal), Kota Banjarbaru (Staklim
Banjarbaru, Landasan Ulin/ Meka Tani, Landasan Ulin/ Landasan Ulin Timur, Banjarbaru
Selatan/ Sei Besar, Stamet Syamsudin Noor). Prakiraan sifat curah hujan bulan Oktober
2020 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 25.
| 25
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Oktober2020
(Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)
| 26
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
B. INFORMASI KELAUTAN
1. Tinggi Gelombang Signifikan
Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Oktober
Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Oktober di wilayah
perairan Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 0.8 meter. Rata-rata
gelombang signifikan tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari
arah Tenggara. Sedangkan untuk rata- rata maksimum tinggi gelombang
signifikan pada bulan September antara 0.4 hingga 1.8 meter dari arah Tenggara
dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa.
| 27
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Oktober
2. Pasang Surut
Informasi prakiraan pasang surut bulan Oktober 2020 dibagi menjadi beberapa wilayah
yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai
Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung
Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.
| 28
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
TIM REDAKSI
Pelindung : Karmana, S.Si, M.M.
Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin
Penanggungjawab : Asyrofi
Kepala Seksi Observasi Dan Informasi
Anggota Tim : 1. Rianita Sekar Utami
2. Uli Mahanani
3. Adhitya Prakoso
4. Rizqi Nur Fitriani
5. Utari Randiana
6. Bayu Kencana Putra
7. Rimelda Yuni Hasteti
8. Muhammad Shaa Imul Qadri
9. Ruth Mandasari S.
10. Putri Cahyaningsih
| 29
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
LAMPIRAN
Lampiran 1
Pasang Surut Air Laut Bulan Oktober 2020
| 30
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
| 31
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
| 32
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
| 33
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
| 34
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
| 35
Buletin Meteorologi Edisi Oktober 2020
Lampiran 2
Alamat Website Informasi Meteorologi
- BMKG
www.bmkg.go.id
- BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor
http://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id
- Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan
- InformasiMeteorologi Penerbangan
http://aviation.bmkg.go.id
- Informasi Meteorologi Kelautan
http://maritim.bmkg.go.id
- Informasi Titik Panas (hotspot)
http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31
- Informasi Potensi Kebakaran Lahan
http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS II SYAMSUDIN NOOR
BANJARMASIN2020