its undergraduate 7801 presentasita 5204100017

Upload: asrul-abbas

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    1/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 1

    PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK 

    MASALAH PENJADWALAN JOB SHOP PADA

    LINGKUNGAN INDUSTRI PAKAIAN

    PRESENTASI TUGAS AKHIR – CF 1380

    Penyusun Tugas Akhir : 

    Fachrudin Afandi

    (NRP : 5204.100.017)

    Dosen Pembimbing : 

    Mahendrawathi, E.R, ST, MSc, Ph.D

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    2/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 2

    Perusahaan diberbagai sektor industri dihadapkan pada

    kompetisi pasar global yang terus meningkat dan fluktuasi

    permintaan yang tidak dapat diramalkan.

    Industri pakaian adalah salah satu yang terkena dampak dari

    tekanan untuk dapat menghasilkan berbagai macam produk

    yang sesuai dengan selera konsumen, dengan waktu yangsingkat dan biaya yang rendah.

    Industri pakaian pada umumnya beroperasi dengan sistem  job

    shop dimana penjadwalan  job shop untuk industri pakaianadalah suatu penjadwalan yang harus mengerjakan banyak

    operasi menggunakan banyak mesin yang fleksibel.

    .:.:LATAR BELAKANLATAR BELAKANG(1):.G(1):.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    3/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 3

    .:.:LATAR BELAKANLATAR BELAKANG(2):.G(2):.

    Berbagai macam penelitian telah dilakukan terhadapmasalah penjadwalan job shop pada industri pakaian.

    Namun demikian, sebagian besar penelitian yang telahdilakukan sebelumnya hanya berkonsentrasi padapemecahan suatu masalah dengan metoda tertentu pada

    lingkungan yang telah terdefinisikan jelas denganberbagai batasan.

    Model matematika umum untuk masalah penjadwalan

     job shop pada industri pakaian belum dibahas dan yangbertujuan meminimalkan penyelesaian pesanan lebihawal atau terlambat juga belum diselidiki.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    4/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 4

    .:.:LATAR BELAKANLATAR BELAKANG(3):.G(3):.

    Pada masalah penjadwalan produk berbaur, dua ataulebih pesanan produksi akan diproduksi dimanapunurutan produk. Sedangkan pada kasus penjadwalan multiproduk, dua atau lebih produk diproses secara terpisah.

    Untuk mengisi celah ini, Guo et al. (2006)

    mengembangkan metoda algoritma genetika untukpenjadwalan  job shop yang bersifat berbaur dan multiproduk dalam industri pakaian.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    5/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 5

    Tujuan tugas akhir ini adalah

    Mengimplementasikan algoritma genetika untukmelakukan penjadwalan  job shop yang dapat

    meminimalkan total pinalti E/T (Earliness/Tardiness).

    .:.:TUJUANTUJUAN:.:.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    6/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 6

    Permasalahan yang terkait dalam tugas akhir ini adalah:

    Bagaimana mengimplementasikan algoritma genetikadalam menyelesaikan masalah penjadwalan job shop

    dengan tujuan meminimalkan total pinalti E/T

    (Earliness/Tardiness)

    Bagaimana solusi yang dihasilkan dapat membantu

    industri pakaian dalam mengambil keputusan terkaitdengan masalah penjadwalan job shop

    .:.:PERMASALAHANPERMASALAHAN:.:.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    7/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 7

    .:BATASAN MASALAH:..:BATASAN MASALAH:.

    Algoritma yang digunakan adalah algoritma genetika

    untuk masalah penjadwalan job shop.Data yang digunakan berasal dari data-data produksi

    pada industri perakitan pakaian yang sesuai dengan

    masalah penjadwalan job shop.

    Pengembangan aplikasi menggunakan ruang lingkup

    pemrograman Matlab

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    8/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 8

    .:PENJADWALAN JOB SHOP:..:PENJADWALAN JOB SHOP:.

    Penjadwalan merupakan suatu proses pengaturan sumber

    daya untuk menyelesaikan tugas-tugas denganmelibatkan pekerjaan, sumber daya, dan waktu.

    Tujuan dari masalah penjadwalan antara lainmeminimumkan waktu penyelesaian semua tugas

    (makespan), meminimumkan keterlambatan pengerjaan,

    meminimumkan waktu tunggu pada mesin,

    meminimumkan biaya, dan lain-lain.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    9/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 9

    .:PENJADWALAN JOB SHOP:..:PENJADWALAN JOB SHOP:.

    Pada sistem perakitan produk berbaur: dua atau lebih

    pesanan diproduksi dimanapun urutan berbaur

    Sedangkan pada sistem perakitan multi produk: dua atau

    lebih produk diproses secara terpisah didalam batch

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    10/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 10

    .:MASALAH PENJADWALAN JOB SHOP:..:MASALAH PENJADWALAN JOB SHOP:.

     Job Shop Scheduling Problem (JSSP) melibatkansuatu tugas pada seperangkat kerja pada stasiun-kerja (mesin) secara sekuensial

     

    Saat mengoptimalkan satu atau lebih sasaran tanpamelanggar batasan-batasan yang diterapkan pada jobshop

    (Guo et al, 2006)

    Algoritma genetika merupakan salah satu teknikyang paling sering diterapkan dan telah terbukti di

    beberapa penelitian dapat menemukan solusiheuristik dari suatu variasi yang luas pada aplikasi

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    11/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 11

    .:.:PemodelanPemodelan JSSP(1):.JSSP(1):.

    Beberapa asumsi yang digunakan:

    1. Ketika sekali suatu operasi mulai dijalankan, makatidak dapat disela.

    2. Tidak ada kasus kekurangan material, gangguanmesin dan ketidakhadiran operator mesin job shop

    dalam kerjanya.

    3.  Job shop digunakan untuk memodelkan adalahdalam keadaan inisialisasi awal job shop kosong,

    dengan kata lain tidak ada kerja yang menumpuksebelumnya (Work in Process / WIP) pada setiapstasiun-kerja.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    12/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 12

    .:.:PemodelanPemodelan JSSP(2):.JSSP(2):.

    Batasan-batasan dalam pemodelan:1. Batasan waktu kedatangan

    2. Batasan alokasi

    3. Batasan operasi

    4. Batasan waktu proses

    )1(ii   SP A  

    )2(0,

    ilkj   SM  M kj

    ilkj X 

    )3(1   il

    ilkj X 

    )4(1   kj

    ilkj X 

    )5()(,1 ''''   liilliilil   OPOS  ET C   

    )6(1 ilililil   T STPS C 

    Pemenuhan order Pi tidak dapat dimulai (SPi) sampaiwaktu kedatangan order Pi tiba ( Ai)

    Setiap mesin (Mkj) harus memproses setidaknya satu

    operasi (Oil)

    Setiap mesin harus memproses setidaknya satu operasi

    Setiap operasi harus diproses

    Suatu operasi tidak dapat dimulai sebelum operasiyang terdahulu telah diselesaikan (Cil) dan diangkut

    (ETil) sesuai dengan mesin kerjanya

    Operasi Oil harus dijalankan dengan waktu proses (Til)

    dan setup waktu (STPil)

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    13/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 13

    .:.:PemodelanPemodelan JSSP(3):.JSSP(3):.

    Fungsi tujuan:

    Meminimumkan total pinalti Earliness (ELi) atau Tardiness (TDi) 

    )7())1.(...(,min1

    }{},{ 

     p

    i

    iiiiii X SP

     ELTD Z dengan Z ilkji

         

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    14/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 14

    .:METODA ALGORITMA GENETIKA:..:METODA ALGORITMA GENETIKA:.

    Pada umumnya suatu penerapan algoritma genetika

    secara generasional sederhana terdiri dari 3 bagian,yaitu:

     

    Memilih populasi awal

     

    Evaluasi nilai fitness dari setiap individu didalam populasi

     

    Ulangi sampai proses berhenti (nilai fitness terbaik

    terpenuhi)

     

    Pilih individu terbaik berdasar ranking untuk reproduksi

     

    Bentuk generasi baru melalui pindah silang dan mutasi untukmenghasilkan keturunan baru (child )

     

    Evaluasi nilai fitness keturunan yang dihasilkan

     

    Setelah diatur terlebih dahulu, gantikan individu dengan nilai fitness

    terburuk dengan keturunan yang dihasilkan

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    15/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 15

    .:METODA ALGORITMA GENETIKA:..:METODA ALGORITMA GENETIKA:.

    Inisialisasi populasi:

    •menugaskan operasimasing-masing, kepadamesin yang mampu

    menanganinya•Membangkitkankromosom yang feasibelhingga terbentuk populasi

    Evaluasi kromosom:

    Evaluasi nilai fitness dalam populasidengan fungsi fitness 

    Penghentian proses:

    Generasi dan operasi genetika

    Terpenuhi ?

    Proses seleksi turnamen

    (Goldberg, Korb, & Deb, 1989)Pindah silang uniform-

    order (Davis, 1991)

    Operator

    mutasi inversi

    Kromosom

    dengan nilai

    fitness terbaik

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    16/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 16

    .:ALGORITMA GENETIKA UNTUK.:ALGORITMA GENETIKA UNTUK

    MASALAH PENJADWALAN JOB SHOP:.MASALAH PENJADWALAN JOB SHOP:.

    Langkah – langkah dalam menerapkan GA

    pada masalah JSS, yaitu:1. Representasi kromosom

    2. Inisialisasi populasi

    3. Fitness dan seleksi

    4. Operasi genetika

    5. Ukuran penghentian proses

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    17/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 17

    .:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:..:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:.

    Implementasi program menggunakan Matlab 7.7

    dalam lingkungan sistem operasi Windows XP.

    Data yang digunakan adalah

     

    data order produksi

     

    data efisiensi operasi pada setiap stasiun-mesin

     

    (sumber: ref. paper Guo et al, 2006)

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    18/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 18

    .:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:..:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:.

    Uji coba dilakukan dalam dua eksperimen

     

    Eksperimen 1: setiap mesin hanya dapat menampung1 operasi dalam proses pengolahan order

     

    Eksperimen 2: setiap mesin dapat menampungmaksimal dua operasi dalam proses pengolahan order

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    19/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 19

    .:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:..:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:.

    Setiap eksperimen terbagi menjadi 2 mode, yaitu

     

    Mode 1: Pengolahan order 1 dijalankan kemudian saatwaktu tertentu ditunda untuk menjalankanpengolahan order 2 sampai selesai, kemudianpengolahan order 1 dijalankan kembali

    sifat produk: multi produk

     

    Mode 2: Pengolahan order 1 dijalankan kemudian saatwaktu tertentu pengolahan order 1 dan order 2dijalankan secara simultan sampai order 2 terpenuhi.

    Setelah itu baru pengolahan order 1 dijalankankembali

    sifat produk: berbaur dan multi produk

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    20/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 20

    .:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:..:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:.

    Untuk melakukan evaluasi digunakan uji

    kebenaran pada setiap eksperimen.Uji kebenaran

     

    Setiap operasi hanya bisa dijalankan pada mesin

    yang mampu menanganinya

     

    Setiap mesin harus memproses setidaknya satu

    operasi

     

    Setiap operasi harus diproses

    Eksperimen 1Mesin lockstitch 1 – 7 hanya menampung operasi 2, 3, 4, 11 dan 12.Mesin overlock 8 – 14 hanya menampung operasi 1, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10.

    Eksperimen 2Mesin lockstitch 1 – 9 hanya menampung operasi 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11,

    dan 12.

    Mesin overlock 10 – 11 hanya menampung operasi 4, 7, dan 13.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    21/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 21

    .:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:..:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:.

     

    Operasi order harus dijalankan dengan waktu awal(start), waktu pengaturan mesin, dan waktu proses

    operasi

    Pada uji coba eksperimen yang dilakukan waktu pengaturan mesin (STP)dianggap masuk dalam waktu proses (T)

     ET T STPS C      )(

    Dimana:

    C = waktu penyelesaian order sepenuhnya (akan ditentukan)

    S = waktu awal (start) operasi dijalankan (telah ditetapkan)

    STP = waktu pengaturan mesin dilakukan (telah ditetapkan)

    T = waktu order selesai dikerjakan (akan ditentukan)ET = waktu penundaan order dijalankan (telah ditetapkan)

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    22/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 22

    .:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:..:IMPLEMENTASI DAN UJI COBA PROGRAM:.

    Uji coba pada eksperimen 1

     

    Kasus 1

    Uji coba pada eksperimen 2

     

    Kasus 1

    Bobottardiness

    Bobotearliness

    Jumlahorder

    Tenggatwaktu

    Order 1 5000 100 1200 15

    Order 2 3000 100 1200 12

    Bobottardiness

    Bobotearliness

    Jumlahorder

    Tenggatwaktu

    Order 1 6000 100 1000 15

    Order 2 4000 100 1000 12

    Mode 1

    Mode 2

    Mode 1

    Mode 2

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    23/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 23

    .:SIMPULAN:..:SIMPULAN:.

    GA dapat digunakan sebagai salah satu metodaalternatif dalam menyelesaikan penjadwalan job shop

    karena memiliki kemampuan yang baik dalammembangkitkan solusi heuristik dari variasipermasalahan yang luas.

    Metoda algoritma genetika mampu menyelesaikanmasalah penjadwalan job shop yang produknya bersifatberbaur dan multi produk dengan meminimalkan totalpinalti E/T (Earliness/Tardiness).

    Waktu awal dan waktu pengaturan mesin sangatberpengaruh dalam efektifitas penjadwalan job shopyang dihasilkan.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    24/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 24

    .:SIMPULAN:..:SIMPULAN:.

    Pada penjadwalan job shop dengan mode 2 dimana adasaat produksi dua order dijalankan secara bersamaan,

    untuk produksi order 1 dapat dipaksakan produksinyadisaat pengolahan order 1 atau disaat pengolahan duaorder dijalankan ataupun order 1 dijalankan secaraberimbang disaat pengolahan order 1 dan pengolahan

    dua order.Pinalti E/T dapat dikenakan pada pengolahan orderjika waktu awal produksi tidak tepat. Pinalti juga bisaterjadi jika susunan operasi yang dibuat tidak memiliki

    efektifitas dan efisiensi didalam proses produksi order.Pinalti E/T pada produksi berarti total biaya produksijuga bertambah.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    25/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 25

    .:SARAN:..:SARAN:.

    Pengembangan terhadap GA pada masalahpenjadwalan job shop dengan mempertimbangkanefek ketidakpastian, diantaranya:

     

    Ketidakpastian permintaan konsumen

     

    Gangguan mesin

     

    Kekurangan bahan baku

     

    Ketidakhadiran operator mesin

     

    dll.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    26/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 26

    .:DAFTAR PUSTAKA:..:DAFTAR PUSTAKA:.

    Watanabe, M., Ida, K., & Gen, M. (2005). A genetic algorithmwith modified crossover operator and search area adaption

    for the jobshop scheduling problem. Computers andIndustrial Engineering, 48(4), 743-752.

    Ventura, J. A., & Kim, D. (2003). Parallel machine schedulingwith earliness-tardiness penalties and additional resourceconstraints. Computers and Operations Research, 30(13),1945–1958.Seo, D. K., Klein, C. A., & Jang, W. (2005). Single machinestochastic scheduling to minimize the expected number oftardy jobs using mathematical programming models.

    Computers and Industrial Engineering, 48(2), 153–161.Poon, P. W., & Carter, J. N. (1995). Genetic algorithmcrossover operators for ordering applications. Computersand Operations Research, 22(1), 135–147.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    27/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 27

    .:DAFTAR PUSTAKA:..:DAFTAR PUSTAKA:.

    Park, B. J., Choi, H. R., & Kim, H. S. (2003). A hybrid geneticalgorithm for the job shop scheduling problems. Computers andIndustrial Engineering, 45(4), 597–613.

    Gordon, V., Proth, J., & Chu, C. (2002). A survey of the state-of-the-art of common due date assignment and scheduling research.European Journal of Operational Research, 139(1), 1–25.

    Guo, Z.X., Wong, W.K., Leung, S.Y.S., Fan, J.T., Chan, S.F. (2006).

    Mathematical model and genetic optimization for the job shopscheduling problem in a mixed- and multi-product assemblyenvironment: A case study based on the apparel industry.Computers & Industrial Engineering 50 (2006) 202–219.

    Cheng, R. W., Gen, M., & Tsujimura, Y. (1996). A tutorial survey of job-shop scheduling problems using genetic algorithms.1.Representation. Computers and Industrial Engineering, 30(4), 983–997.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    28/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 28

    .:DAFTAR PUSTAKA:..:DAFTAR PUSTAKA:.

    Lauff, V., & Werner, F. (2004). Scheduling with common due

    date, earliness and tardiness penalties for multimachine

    problems: A survey. Mathematical and Computer Modeling,40(5–6), 637–655.

    Brucker, P., Jurisch, B., & Sievers, B. (1994). A branch-and-

    bound algorithm for the job-shop scheduling problem.Discrete Applied Mathematics, 49(1–3), 107–127.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    29/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 29

    TERIMA KASIH

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    30/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 30

    .:.:RepresentasiRepresentasi KromosomKromosom:.:.

    Langkah 1: Merepresentasikan kromosom

    Penjelasan representasi kromosom sebagai berikut:

     

    Mesin dibagi menjadi dua tipe, tipe 1 meliputi mesin 1-7 dan

    tipe 2 meliputi mesin 8-12.

     

    Operasi 1, 2, 3, dan 4 harus diproses pada mesin tipe 1

     

    Sedangkan operasi 5 dan 6 harus diproses pada mesin tipe 2.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    31/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 31

    .:.:InisialisasiInisialisasi PopulasiPopulasi:.:.

    Langkah 2: Inisialisasi populasi

    1. Inisialisasi parameter

    2. Membangkitkan kromosom string integer CHRi

    3. Set i=i+1. jika i>u, STOP . Jumlah populasi terpenuhiiCHRPPN PPN   

     

    Indeks i 

     

    Ukuran populasi u 

     

    Populasi PPN 

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    32/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 32

    .:.:SeleksiSeleksi:.:.

    Langkah 3: Proses seleksi dan fitness

    Set ukuran turnamen k>=2Membangkitkan suatu permutasi acak didalam populasi

    Bandingkan nilai fitness pada kromosom pertama pada

    daftar permutasi, dan salin yang terbaik ke dalamgenerasi berikutnya

    jika permutasi habis terpakai, bangkitkan permutasi lain

    Ulangi langkah 3 dan 4 sampai tidak diperlukan seleksilagi untuk generasi berikutnya

     

     p

    i   iiiiii   ELTD Z 

     fitness

    1 1))1.(...(

    1

    1

    1

         

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    33/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 33

    .:.:OperasiOperasi GenetikaGenetika:.:.

    Langkah 4: Operasi genetika

    Proses pindah silang

    Proses mutasi

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    34/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 34

    .:.:OperasiOperasi Genetika(1):.Genetika(1):.

    Proses pindah silang

     

    Acak beberapa string yang panjangnya sama dengan

    kromosom

     

    Isi beberapa posisi pada anak 1 dengan mencopi gen dariorang tua 1 dimana saja bit string yang memuat “1”

     

    Buat daftar gen dari orang tua 1 dihubungkan dengan bitstring “0”

     

    Mengubah urutan daftar gen sehingga urutannya sama

    dengan urutan gen yang tampak pada orang tua 2

     

    Salin urutan daftar gen ke dalam posisi kosong pada anak 1

     

    Anak 2 diproduksi menggunakan proses serupa denganproses pada anak 1

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    35/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 35

    .:.:ProsesProses PindahPindah SilangSilang:.:.

    Ubah daftar gen 1 Daftar gen parent 1: (3,10) (6,12) (8) (1,11) (4,7)

    Daftar gen parent 2: (5) (8) (1) (10) (11) (7,13)

    Daftar gen parent 1: (8) (1,11) (3,10) (6,12) (4,7)

    Daftar gen parent 2: (1) (10) (11) (5) (8) (7,13)Ubah daftar gen 2

    Salin daftar gen 1

    Salin daftar gen 2

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    36/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 36

    .:.:OperasiOperasi Genetika(2):.Genetika(2):.

    Proses mutasi

     

    Ambil satu kromosom dari populasi sebagai kromosomasli.

     

    Inversi kromosom dengan cara pada tipe mesin yang

    sama, jika panjang kromosom n, maka tukar posisi

    gen ke-2 dengan gen ke-n, gen ke-3 dengan gen ke (n-

    1), dan seterusnya.

     

    Mutasi kromosom dengan cara pada tipe mesin yang

    sama, tukar secara acak posisi gen yang bersebelahan

    antara gen ke-2 dan gen terakhir.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    37/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 37

    .:.:ProsesProses MutasiMutasi:.:.

    5

    Tipe 1 Tipe 2

    Kromosom asli

    Inversi kromosom

    Mutasi kromosom

    Tipe mesin

    Titik mutasi

    4,137,136,12112,6103189

    5 4,137,13981310116,26,12

    5 4,137,139813102,6116,12

    1. Ambil satu kromosom dari populasi2. Menginversi kromosom3. Mutasi kromosom

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    38/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 38

    .:.:PenghentianPenghentian ProsesProses:.:.

    Langkah 5: Ukuran penghentian proses

    Terpenuhinya 2 kriteria penghentian

     

    Sejumlah generasi tertentu

     

    Penggunaan keanekaragaman algoritma genetika

    (Operasi genetika)

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    39/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 39

    .:HASIL UJI COBA(1):..:HASIL UJI COBA(1):.

    Eksperimen 1 kasus 1 mode 1

    - Pada order 1 dengan waktu mulai hari ke 0, waktu penundaan 5,43 dantenggat waktu 15 hari

    - Waktu rata-rata proses sistem operasi bottleneck 228 detik

    - Sistem satu order 1125,5 detik

    - Pada order 2 dengan waktu mulai hari ke 6,57 dan tenggat waktu 12 hari- Waktu rata-rata proses sistem operasi bottleneck 130 detik

    - Sistem satu order 514,0001 detik

    operasi Mesin no.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    Order1 3 2 2 4 4 3 3 6 1 1 5 6 6 5

    Order2 12 11 11 12 11 11 12 10 7 7 9 8 8 9

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    40/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 40

    .:ANALISA HASIL(1):..:ANALISA HASIL(1):.

    Hasil optimasi eks. 1 kasus 1 mode 1

    Order 1 Order 2

    Waktu Start 0 6,57

    Waktu Pengolahan Order 9,53 5,43

    Waktu Penundaan 5,43 0Waktu Penyelesaian Order 14,96 12

    Tenggat Waktu 15 12

    Pinalti $100*0,04=$4

    0

    Penjadwalan eks. 1 kasus 1 mode 1

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    41/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 41

    .:HASIL UJI COBA(2):..:HASIL UJI COBA(2):.

    Eksperimen 1 kasus 1 mode 2

    - Pengolahan order 1 dengan waktu mulai hari ke 0 dan tenggat waktu 15 hari- Pada perakitan 798 pakaian, waktu sistem bottleneck 192 detik dan

    sistem satu order 1056 detik.- Pengolahan dua order dengan waktu mulai hari ke 2,35

    - Order 1: pada perakitan 402 pakaian, waktu sistem bottleneck 685,7143detik dan sistem satu order 2492,1 detik.

    - Order 2: waktu sistem bottleneck 230,7692 detik dan sistem satu order1063,6 detik, dengan tenggat waktu 12 hari

    operasi Mesin no.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    Order1 2 4 2 3 4 3 3 1 1 1 5 5 6 6

    2 order 11 3 2 12 4 4 11 8 1 7 5 6 9 10

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    42/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 42

    .:ANALISA HASIL(2):..:ANALISA HASIL(2):.

    Penjadwalan eks.1 kasus 1 mode 2

    Order 1 Order 2

    Waktu Start 0 2,35

    Waktu Pengolahan Order 14,98 9,64

    Waktu Penyelesaian Order 14,98 11,99

    Tenggat Waktu 15 12

    Pinalti $100*0,02

    =$2

    $100*0,01

    =$1

    Hasil optimasi eks.1 kasus 1 mode 2

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    43/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 43

    .:HASIL UJI COBA(3):..:HASIL UJI COBA(3):.

    Eksperimen 2 kasus 1 mode 1

    - Pada order 1 dengan waktu mulai hari ke 0, waktu penundaan 7 hari dan

    tenggat waktu 15 hari- Waktu rata-rata proses sistem operasi bottleneck 228,8 detik.

    - Sistem satu order 1523,1 detik.

    - Pada order 2 dengan waktu mulai hari ke 5 dan tenggat waktu 12 hari- Waktu rata-rata proses sistem operasi bottleneck 201,2903 detik.

    - Sistem satu order 526,4121 detik.

    Op. Mesin no.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

    Order1

    1,3 8 2,6 3 8 1 2,5 5 6 4,7 4,7

    Order2

    11 11,12 12 9,10 9,11 12 10,11 10,11 10,12 13 13

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    44/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 44

    .:ANALISA HASIL(3):..:ANALISA HASIL(3):.

    Penjadwalan eks.2 kasus 1 mode 1

    Order 1 Order 2

    Waktu Start 0 5

    Waktu Pengolahan Order 7,99 7

    Waktu Penundaan 7 0Waktu Penyelesaian Order 14,99 12

    Tenggat Waktu 15 12

    Pinalti $100*0,01=$1

    0

    Hasil optimasi eks.2 kasus 1 mode 1

    AS COBA

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    45/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 45

    .:HASIL UJI COBA(4):..:HASIL UJI COBA(4):.

    Eksperimen 2 kasus 1 mode 2

    - Pengolahan order 1 dengan waktu mulai hari ke 0 dan tenggat waktu 15 hari- Pada perakitan 621 pakaian, waktu sistem bottleneck 277,6471 detik dan

    sistem satu order 1537,2 detik.- Pengolahan dua order dengan waktu mulai hari ke 3,04

    - Order 1: pada perakitan 379 pakaian, waktu sistem bottleneck 672,9412detik dan sistem satu order 3033,6 detik.

    - Order 2: waktu sistem bottleneck 257,1429 detik dan sistem satu order

    1107,7 detik, dengan tenggat waktu 12 hari

    Op. Mesin no.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

    Order1

    2 8 6 5,8 2 1 6 5 3 4 7

    2order

    1,12 10 2,11 9 5 11 3,6 1 8 4,7 13

    ANALISA HASIL(4)ANALISA HASIL(4)

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7801 PresentasiTA 5204100017

    46/46

    14 Januari 2010 Tugas Akhir – CF1380 46

    .:ANALISA HASIL(4):..:ANALISA HASIL(4):.

    Penjadwalan eks.2 kasus 1 mode 2

    Order 1 Order 2

    Waktu Start 0 3,04

    Waktu Pengolahan Order 14,97 8,96

    Waktu Penyelesaian Order 14,97 12

    Tenggat Waktu 15 12

    Pinalti $100*0,03

    =$3

    0

    Hasil optimasi eks.2 kasus 1 mode 2