ikatan kimia

Upload: ranglis

Post on 08-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ikatan Kimia

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    1/58

    IKATAN KIMIA

    Drs. I Gusti Agung Gede Bawa, M.Si

    Jurusan KimiaFMIPA UDAYANA

    2008

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    2/58

    Materi Ikatan Kimia Gaya Intramolekuler

    Ikatan ionik

    Ikatan kovalen

    Gaya Intermolekuler

    Gaya dipol-dipol

    Gaya ion-dipol

    Gaya dispersi

    Gaya Van der Waals

    Ikatan hidrogen

    Ikatan logam

    Stabilitas Senyawa :

    Senyawa ionik (Energi Kisi)

    Senyawa kovalen (Energi Ikat)

    Geometri Molekuler :

    Teori VSEPR

    Teori Ikatan Valensi

    Teori Orbital Molekul

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Polaritas Senyawa : Polaritas Ikatan

    Polaritas Senyawa

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    3/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Gaya Intramolekuler

    1. Gaya Ionik (ikatan ion)

    Gaya yang memegang atom-atom dalam suatu molekul.

    Gaya Intramolekuler dibedakan menjadi dua, yaitu :

    Ikatan yang terjadi sebagai akibat terjadinya serah-terima

    elektron antara atom-atom yang memiliki potensial ionisasi

    rendah dengan atom-atom yang memiliki affinitas elektron

    tinggi.

    Gol. IA ; IIA dengan VIA ; VIIA

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    4/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Ikatan yang terjadi sebagai akibat penggunaan pasanganelektron secara bersama-sama diantara atom-atom yangberikatan.

    2. Gaya Kovalen (ikatan kovalen)

    Ikatan ini umumnya terjadi antara unsur-unsur non logam

    Contoh :

    HCl ; Cl2

    ; PCl5

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    5/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Gaya Intermolekuler Gaya tarik menarik diantara molekul-molekul.

    Gaya ini bertanggung-jawab terhadap :

    1. Prilaku non-ideal dari suatu gas

    2. Keberadaan fase terkondensasi suatu materi.

    1. Gaya dipol-dipol

    Gaya yang bekerja pada molekul-molekul polar

    + + +

    + + +

    + + +

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    6/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    2. Gaya ion-dipol

    Gaya yang terjadi pada suatu ion dengan molekul polar

    + +

    Na+I

    Contoh :

    - Hidrasi

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    7/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    3. Gaya dispersiGaya yang bekerja pada molekul-molekul non-polar

    + +

    kation Dipol terinduksi

    + +

    Dipol terinduksidipol

    (c)

    (b)

    (a)

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    8/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    4. Ikatan HidrogenJenis interaksi dipol-dipol yang khusus antara atom hidrogendalam suatu ikatan polar,seperti OH atau NH dengan atom-atom yang elektronegatif, seperti O, N atau F.

    Ikatan yang terjadi diantara atom-atom logam

    5. Ikatan Logam

    NHO

    H

    HH

    H

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    9/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Stabilitas suatu senyawa

    Senyawa ionik

    Stabilitas senyawa ionik bergantung pada interaksi dari semua

    ion-ion yang terlibat dalam pembentukan kisi kristalnya.

    Ukuran kuantitatifnya dinamakan Energi Kisi :

    Energi yang diperlukan untuk memisahkan secara lengkap 1 mol

    senyawa ionik padat menjadi ion-ion dalam keadaan gas.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    10/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Penentuan Energi Kisi Secara tidak langsung menggunakan siklus Born-Haber

    Siklus Born-Haber menghubungkan antara energi kisi denganenergi ionisasi, affinitas elektron, dan sifat-sifat atom atau molekullainnya.

    Contoh :

    Penentuan energi kisi senyawa ionik LiF(s).

    Pembentukan senyawa LiF(s), berdasarkan reaksi :

    Li(s) + F2(g) LiF(s). Hfo= -594,1 kJ

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    11/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Pembentukan senyawa ini sesungguhnya melibatkan beberapa

    tahapan reaksi, yaitu :

    1. Perubahan litium padat menjadi gas (entalpi sublimasi)

    Li(s) Li(g) H1o= 155,2 kJ

    2. Disosiasi mol gas F2menjadi atom F(g)

    F2(g) F(g) H2o

    = 75,3 kJ3. Ionisasi 1 mol atom Li(g)

    Li(g) Li+(g) + e H3o= 520 kJ

    4. Bertambahnya 1 mol e pada atom F(g) (afinitas e)

    F(g) + e F(g) H4o= -333 kJ

    5. Bergabungnya 1 mol Li+(g) dengan 1 mol F(g) membentuk 1

    mol LiF(s)

    Li+(g) + F(g) LiF(s) H5o= . ?

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    12/58

    Siklus Born-Harber

    H3o

    H4o

    Li(g) + F(g) F(g) + Li+(g)

    H1o H2

    o H5o

    Hfo

    Li(s) + F2(g) LiF(s)

    Hfo= H1

    o+ H2o+ H3

    o+ H4o+ H5

    o

    H5o= Energi kisi

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    13/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Kekuatan ikatan kovalen Energi ikat disosiasi

    Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tertentu dari 1mol molekul diatomik dalam keadaan gas.

    H2(g) H(g) + H(g) Ho= 436,4 kJCl2(g) Cl(g) + Cl(g) H

    o= 242,7 kJ

    HCl(g) H(g) + Cl(g) Ho= 431,9 kJ

    Energi ikat rata-rata

    Mengukur kekuatan ikatan kovalen menjadi lebih komplek untukmolekul poliatomik.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    14/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    H2O(g) H(g) + OH(g) Ho= 502 kJ

    OH(g) H(g) + O(g) Ho

    = 427 kJ

    Contoh :

    Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan OHpertama dalam molekul H2O, berbeda dengan energi yangdiperlukan untuk memutuskan ikatan OH kedua.

    Berdasarkan studi H2O di atas, kita dapat memahami mengapa

    energi dari ikatan OH, dalam dua molekul yang berbeda tidak

    sama.

    Jadi untuk molekul poliatomik, kita hanya dapat mengatakanenergi ikat rata-ratanya.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    15/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Geometri MolekulerPenataan tiga dimensi dari suatu atom dalam molekul.

    Beberapa sifat fisik dan sifat kimia, seperti titik leleh, titik didih,

    densitas, dan jenis reaksi yang molekul alami dipengaruhi oleh

    geometri molekulnya.

    Ada dua cara yang umum dipakai untuk menentukan geometri

    molekuler, khususnya senyawa kovalen.

    1. Metode VSEPR

    2. Teori Ikatan Valensi

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    16/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Teori VSEPRDasar : tolak menolak pasangan elektron kulit valensi.

    Tolak menolak ps. e. bebas x ps. e. bebas >ps. e. bebas x ps. e.

    ikatan >ps. e. ikatan x ps. e. ikatan.

    Pedoman menggunakan Model VSEPR

    1. Tulislah struktur Lewis dari suatu molekul.

    2. Hitunglah jumlah total pasangan elektron yang mengelilingi atom

    pusat.

    3. Ikatan rangkap 2 dan 3, dianggap sebagai ikatan tunggal.4. Dalam meramalkan sudut ikatan, ingat tolak menolak ps. e bebas x

    ps. e bebas > ps. e bebas x ps. e ikatan > ps. e ikatan x ps. e ikatan.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    17/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Pedoman menulis Struktur Lewis Menulis kerangka struktur senyawa.

    Umumnya, atom-atom kurang elektronegatif menempati posisi

    atom pusat.

    Hidrogen dan flourine biasanya menempati posisi terminal.

    Hitung jumlah total elektron valensi yang terlibat

    Untuk anion poliatomik, tambahkan sejumlah muatan negatif

    pada jumlah total elektron valensi.

    Untuk kation poliatomik, kurangi sejumlah muatan positif darijumlah total elektron valensi.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    18/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Gambarkan ikatan kovalen tunggal diantara atom pusat dan atomterminal, kemudian penuhi aturan oktet pada atom-atom terminal

    dengan menambahkan pasangan elektron bebas untuk

    menghabiskan jumlah total elektron valensi.

    Jika atom pusat tidak memenuhi aturan oktet, cobalah ikatanrangkap dua atau rangkap tiga diantara atom pusat dan atom

    terminal dengan memakai pasangan elektron bebas dari atom

    terminal.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    19/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Dengan memperhatikan struktur Lewis senyawa-senyawa kovalen,maka kita dapat mengelompokan senyawa-senyawa tersebutmenjadi dua kelompok, yaitu :

    1. Atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas

    2. Atom pusat mempunyai pasangan elektron bebas.

    Ad. 1. Atom pusat tanpa pasangan elektron bebas.

    Contoh :

    1. BeCl2

    Be ClCl

    Struktur lewis :

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    20/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Karena atom pusat (Be) mengandung 2 pasangan elektron ikatan yangsaling tolak menolak, menyebabkan kedua pasangan elektron ikatan ini

    menjauh sampai pada suatu posisi dimana tingkat tolakan paling

    minimum, dalam hal ini membentuk sudut 180o.

    2. BF3

    Contoh

    Struktur lewis :

    B F

    F

    F

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    21/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Tataan elektron Bentuk Contoh

    Linear

    Segi tiga planar

    Tetrahedral

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    22/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Tataan elektron Bentuk Contoh

    Segitiga

    bipiramida

    Oktahedral

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    23/58

    Atom pusat memiliki pasangan elekron bebas

    Jlm ps. e. pd

    atom pusat

    Jlm. Ps. e.

    ikatan

    Bentuk Contoh

    3

    4

    4

    2

    3

    2

    ..

    Bengkokan

    Segitiga piramida

    Bengkokan

    GeF2

    NH3

    H2O

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    24/58

    Jlm ps. e. pd

    atom pusat

    Jlm. Ps. e.

    ikatan

    Bentuk Contoh

    5

    5

    5

    4

    3

    2

    Tetrahedral tak

    beraturan

    Bentuk T

    Linear

    SF4; IF4+

    ;XeO2F2

    ClF3; ICl3

    I3; ICl2

    ; XeF2

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    25/58

    Jlm ps. e. pd

    atom pusat

    Jlm. Ps. e.

    ikatan

    Bentuk Contoh

    6

    6

    5

    4

    Piramida segiempat

    Segi empat planar

    BrF5; SbS52;

    XeOF4

    IF4; XeF4;

    ICl4

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    26/58

    Latihan :

    Ramalkan bentuk Geometri dari :

    a. ClO3; XeO4; CO32b. SO3; CCl4; H2CO

    c. FCl2+; AsF5; SeO2

    d. TeF4; SbCl6; NO2

    ; PO43

    e. SbH3; PCl4+; SiO4

    4

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    27/58

    Teori Ikatan Valensi

    Teori ikatan valensi menganggap bahwa elektron-elektron dalam

    suatu molekul menempati orbital atom individunya.

    Pembentukan ikatan terjadi akibat tumpang-tindih (overlapping)

    antara orbital-orbital kulit valensi dari masing-masing atom individu.

    Contoh :

    Pembentukan H2merupakan hasil dari tumpang-tindih orbital 1s dari

    masing-masing atom H.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    28/58

    Pembentukan HF

    Pembentukan F2

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    29/58

    Tidak semua pembentukan ikatan dapat dijelaskan dengan model

    overlapping seperti di atas.

    Orbital Hibrid

    Contoh : senyawa BeH2

    Konfigurasi elektron valensi atom Be : 1s2 2s2

    Pada keadaan dasar, orbital atom 2s tidak dapat melakukan

    overlapping, karena orbital ini mengandung dua elektron.

    Overlapping dapat terjadi apabila masing-masing orbital

    mengandung satu elektron.

    Hal ini dapat dipecahkan dengan mengeksitasi sebuah elektron

    valensi ke orbital diatasnya (orbital 2p), sehingga konfigurasi

    elektron valensinya menjadi : 2s12p1

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    30/58

    Jika dalam kondisi ini dia melakukan overlapping dengan orbital

    atom yang diikatnya, maka bentuk molekul yang diramalkan oleh

    teori VSEPR maupun bentuk riilnya tak dapat dijelaskan.

    Teori mekanika kuantum, memungkinkan untuk mencampur dua

    orbital yang tidak sama dalam atom yang sama untuk menghasilkan

    orbital-orbital hibrid.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    31/58

    Jumlah orbital hibrid yang dihasilkan harus sama dengan jumlah

    orbital yang dicampur.

    Orientasi orbital-orbital hibrid yang dihasilkan, akan menentukan

    bentuk geometri molekulnya.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    32/58

    Pembentukan BCl3 Konfigurasi elektron atom B pada keadaan :

    Dasar : [He] 2s22p1

    Tereksitasi : [He] 2s12p2

    hibrid sp2

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    33/58

    Pembentukan etana (CH3-CH3)

    Konfigurasi elektron atom C pada keadaan :

    Dasar : [He] 2s22p2

    Tereksitasi : [He] 2s12p3

    hibrid sp3

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    34/58

    (C C )

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    35/58

    Pembentukan etena (CH2=CH2)

    Konfigurasi elektron atom C pada keadaan :

    Dasar : [He] 2s22p2

    Tereksitasi : [He] 2s12p3

    hibrid sp2

    Atom C hanya mengikat 3 atom lain, yaitu 1 atom C dan 2 atom H,

    maka hibrid yang terjadi sp2dengan sebuah elektron yang tidak

    terlibat dalam hibridisasi.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    36/58

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    37/58

    Pembentukan molekul formaldehid

    H

    H

    O

    C

    Konfigurasi elektron atom C

    pada keadaan :

    Dasar : [He] 2s22p2

    Tereksitasi : [He] 2s12p3

    hibrid sp2

    Konfigurasi elektron atom O

    pada keadaan :

    Dasar : [He] 2s22p4

    hibrid sp2

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    38/58

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    39/58

    Pembentukan etuna

    Konfigurasi elektron atom C pada keadaan :

    Dasar : [He] 2s22p2

    Tereksitasi : [He] 2s12p3

    hibrid sp

    CC HH

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    40/58

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    41/58

    Pembentukan gas N2

    Konfigurasi elektron atom N pada keadaan :

    Dasar : [He] 2s22p3

    hibrid sp

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    42/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Teori Orbital Molekul Berdasarkan teori orbital molekul, suatu molekul secara nyata tak

    begitu banyak berbeda dengan suatu atom.

    Bedanya, molekul mengandung beberapa inti, sedangkan atom hanya

    satu inti.

    Baik molekul maupun atom mempunyai tingkat-tingkat energi atau

    orbital yang dapat ditempati elektron.

    Dalam atom dinamakan orbital atom, sedangkan dalam molekuldinamakan orbital molekul

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    43/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Tumpang-tindih (Overlaping) dari dua orbital atom akan menghasilkan

    dua jenis orbital molekul, yaitu orbital molekul bonding (membantu

    menstabilkan molekul) dan orbital molekul anti bonding (membantu

    mendestabilisasi molekul).

    Contoh : pembentukan molekul H2

    Overlaping dua orbital 1s dalam molekul H2

    Menghasilkan dua orbital molekul, yaitu orbital bonding (1s)

    dan orbital antibonding (*1s).

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    44/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Diagram tingkat energi orbital molekul dalam molekul H2

    Konfigurasi elektron molekul H2adalah 1s2

    Kedua elektron molekul H2berada pada orbital bonding, sehingga

    molekul H2stabil.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    45/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Contoh : pembentukan molekul He2 Overlaping dua orbital 1s dalam molekul He2

    Diagram tingkat energi orbital molekul dalam molekul He2

    Konfigurasi elektron molekul He2: 1s2, *1s2

    Keberadaan elektron dalam orbital molekul antibonding (*1s)

    mendestabilisasi keberadaan molekul He2.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    46/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Ordo Ikatan

    2

    gantibondinelektronjumlahbondingelektronjumlahikatanOrdo

    Jika ordo ikatan > 1, maka molekul ada atau kemungkinan ada

    Jika ordo ikatan = 0, molekul tidak stabil (tidak pernah ada)

    Contoh,

    12

    02Hmolekulikatanordo 2

    Molekul stabil

    02

    22Hemolekulikatanordo 2

    Molekul tak stabil atau tidak ada.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    47/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Overlaping orbital p

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    48/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Diagram tingkat energi hasil overlaping orbital p

    2p2p

    2py, 2pz

    *2py, *2pz

    2px

    *2px

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    49/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Contoh :

    Buatlah diagram tingkat energi molekul F2dan konfigurasi elektron

    molekul F2. Apakah molekul F2stabil ?

    Jawab :

    Konfigurasi elektron atom F : 1s2, 2s2, 2p5

    Diagram tingkat energi molekul F2

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    50/58

    1s21s21s

    *1s 2

    2

    2s22s22s

    *2s 2

    2

    2p52p5

    2py, 2pz

    *

    2py

    , *2pz

    2px

    *2px

    Diagram tingkat energi molekul F2

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    51/58

    Pembinaan Olimpiade Kimia, 23 Juli6 Agustus 2008

    Konfigurasi elektron molekul F2:

    1s2, *1s

    2, 2s2, *2s

    2, 2py2, 2pz

    2, 2px2, *2py

    2, *2pz2.

    Ordo ikatan molekul F2:

    12

    10Fmolekulikatanordo 2

    8

    Jadi molekul F2stabil.

    P l it S

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    52/58

    Polaritas Senyawa

    Polaritas suatu senyawa ditentukan oleh :

    1. Polaritas ikatan

    2. Bentuk molekul

    Polaritas ikatan ditentukan oleh beda nilai keelektronegatifan dari

    atom-atom yang terikat.

    Beda keelektronegatifan = 0 ikatan non-polarBeda keelektronegatifan 0 ikatan polar

    Contoh :

    HH ; ClCl molekul non-polar, ikatan non-polarHCl ; HBr molekul polar, ikatan polar

    Molekul diatomik mudah melihat polaritasnya.

    U t k li t ik l it j dit t k l h b t k

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    53/58

    Untuk senyawa poliatomik, polaritasnya juga ditentukan oleh bentuk

    molekulnya.

    Contoh :

    CO2 ikatan polar, molekul non-polar

    BCl3 ikatan polar, molekul non-polar

    CCl4 ikatan polar, molekul non-polar

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    54/58

    Ikatan polar, molekul non

    polar

    Ikatan polar, molekul polar

    Ikatan polar, molekul non polar

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    55/58

    Soal :1. Klor trifluorida (ClF3) adalah zat untuk proses fluorinasi yang telah

    digunakan untuk memisahkan uranium dari produk batang bahanbakar di reaktor nuklir.

    a. Tulislah rumus dot Lewis ClF3

    b. Tentukan hibridisasi di atom Cl yang digunakan dalam

    pembentukan ClF3

    c. Ramalkan gambar bentuk molekul ClF3berdasarkan orbitalhibrida yang anda uraikan pada pertanyaan b.

    d. Berikan gambar bentuk lain yang mungkin, dan jelaskan

    menurut anda mengapa ClF3tidak berbentuk seperti ini.

    e. Hantaran listrik cairan ClF3hanya sedikit lebih rendah daripada

    hantaran listrik air murni. Hantaran listrik cairan ini dijelaskan

    dengan adanya autoionisasi ClF3membentuk ClF2+dan ClF4

    -.

    Ramalkan bentuk molekul ClF2+dan ClF4

    -.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    56/58

    2. Secara kimiawi unsur Xenon (Xe) adalah unsur lemban (inert).

    Unsur ini membentuk sejumlah senyawa kimia dengan unsur-unsur

    elektronegatif seperti dengan fluorin dan oksigen. Reaksi xenon

    dengan fluorin yang jumlahnya beragam dapat menghasilkan XeF2dan XeF4. Selanjutnya, bila XeF2dan XeF4direaksikan dengan air,

    yang bergantung pada kondisinya, dapat menghasilkan XeO3,

    XeO4dan H2XeO6serta senyawa campuran seperti XeOF4. Nomor

    atom Xe = 54; F = 9 dan O = 8.

    Pertanyaan :

    a. Gambarkan struktur keenam senyawa tersebut berdasarkan

    teori ikatan valensi.

    b. Prediksikan / ramalkan struktur dari keenam senyawa tersebut

    berdasarkan teori VSEPR.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    57/58

    3. Dua senyawa yang salah satu unsurnya dari halogen (fluorin) yaitu

    SF4dan BrF5. Nomor atom : S = 16; Br = 35 dan F = 9.

    Pertanyaan :

    a. Gambarkan rumus Lewis (dot) bagi masing-masing senyawa

    tersebut.

    b. Gambarkan struktur ruangannya.

    c. Sebutkan hibridisasinya

    d. Sebutkan struktur mana yang memenuhi aturan oktet ?e. Sebutkan bentuk ruang yang terbangun dari kedua senyawa

    atas dasar teori VSEPR.

    f. Adakah peristiwa resonansi di kedua struktur senyawa tersebut.

  • 5/19/2018 Ikatan Kimia

    58/58

    4. Gambarkan struktur dot Lewis untuk molekul berikut ini. Tunjukkan

    muatan formalnya (bila ada) pada atom yang sesuai.

    a. HCO3

    -

    b. SO2

    c. N2O

    d. (PO4)3-