bab ii landasan teori · 11 bab ii landasan teori 2.1. pemasaran 2.1.1. pengertian pemasaran...

13
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain”.Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Katajasa mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. 2.1.2. konsep pemasaran Menurut (Implikasinya, n.d.) teori Henry dan Boarden Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan debitur merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat diambil makna bahwa seluruh kegiatan dalam perusahaan harus ditujukan kepada pemuas kebutuhan konsumen, sehingga dapat diperoleh laba maksimum dalam jangka panjang, demi kelangsungan hidup perusahaan. Awal mula munculnya konsep pemasaran dikenalkan pada tahun 1950, bermula pada penilaian bahwa perusahaan terlalu berorientasi pada volume penjualan dan cenderung mengabaikan kepentingan konsumen. Karena

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pemasaran

2.1.1. Pengertian pemasaran

Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan

pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan

pertukaran nilai dengan yang lain”.Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena

yang rumit. Katajasa mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi

(personal service) sampai jasa sebagai suatu produk.

2.1.2. konsep pemasaran

Menurut (Implikasinya, n.d.) teori Henry dan Boarden Konsep pemasaran

adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan debitur

merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat diambil makna bahwa seluruh kegiatan

dalam perusahaan harus ditujukan kepada pemuas kebutuhan konsumen, sehingga

dapat diperoleh laba maksimum dalam jangka panjang, demi kelangsungan hidup

perusahaan. Awal mula munculnya konsep pemasaran dikenalkan pada tahun

1950, bermula pada penilaian bahwa perusahaan terlalu berorientasi pada volume

penjualan dan cenderung mengabaikan kepentingan konsumen. Karena

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

12

pemasaran pada waktu itu, dianggap hanya mempunyai fungsi untuk menciptakan

permintaan atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

2.1.3. Komunikasi Pemasaran

Menurut (Jusuf Fadilah, 27:2018) teori Suyanto Komunikasi Pemasaran

adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran. Pemasaran harus

tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan

personal untuk mengkomunikasikan suatu produk beserta nilainya kepada

konsumen yang dituju atau target.

Menurut teori Kotler & Keller (2007) menguraikan kegiatan pemasaran itu

mencangkup :

1. Iklan (advertising)

2. Promosi penjualan (sales promotion)

3. Acara Khusus dan pengalaman (special event & experiences)

4. Hubungan masyarakat dan pemberitaan (public relations & publicity)

5. Pemasaran langsung (direct marketing)

6. Penjualan pribadi (personal selling)

Berdasarkan teori diataas dapat di simpulkan bahwa bauran promosi

merupakan rangkaian yang perlu dilakukan oleh perusahaan agar produk yang

dipasarkan dapat dikenal oleh masyarakat luas. Komunikasi pemasaran terpadu

(IMC) adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program

komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara

berkelanjutan. Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

13

langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap

seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan

dengan produk yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang. Lebih

jauh lagi, IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang

dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain, proses

IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada

perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu

dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif.

2.2. Periklanan

2.2.1. Pengertian Periklanan

Menurut (Arnanto, 72:2017) teori Hermawan periklanan adalah iklan

harus menggugah perhatian calon konsumen terhadap produk atau jasa yang

ditawarkan perusahaan. Para konsumen potensial dibuat untuk memperhatikan

dan peduli terhadap produk yang memberikan manfaat kepadanya yang akan

memberikan alasan bagi konsumen untuk membeli. Periklanan juga penting untuk

menghubungkan konsumen yang sudah ada dan mengingatkan mereka akan

alasan dalam memilih produk yang diiklankan. Konsumen yang sudah ada tetap

menjaga hubungan dengan produk dan jasa terbaru yang tersedia bagi mereka,

dengan mengingatkan keberadaan produk secara intensif.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

14

2.2.2. Peran Periklanan

Menurut Sunny (2008:146) “Iklan digunakan untuk menjaga atau

memperkuat merek. Tetapi, ini lebih masuk akal jika dan hanya jika iklan

mengenai kesadaran kepemimpinan dalam kategori yang dimiliki merek.”

2.2.3. Manfaat Periklanan

Menurut Kasali (2007:16) Ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan

masyarakat dan ekonomi. Manfaat itu antara lain :

1. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen

dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada gilirannya menimbulkan

adanya pilihan.

2. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.

Sering dikatakan “tak kenal maka tak sayang”. Iklan-iklan yang secara gagah

tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik

menimbulkan kepercayaan tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya

bonafid dan produknya bermutu.

3. Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, manfaat iklan yang

terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada

khalayak ramai. Iklan menjangkau berbagai daerah yang sulit dijangkau secara

fisik oleh produsen melalui siaran televisi atau radio.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

15

2.2.4. Jenis-Jenis Periklanan

Menurut (Jiwil, 128:2014) Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan

yang dibuat oleh sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenis-

jenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan umumnya

dibuat oleh perusahaan periklanan adalah sebagai berikut:

A. Iklan Komersial

Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye

pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi

beberapa macam,

1. Iklan Strategis

a.Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan

mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk.

b.Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta

membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar.

c.Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan

merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna.

2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak.

a. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan

kontak dengan merek tertentu.

b. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek

yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

16

B. Iklan Corporate - Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan

yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk

atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut (Madjadikara, 2004).

a. Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan

dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan

dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan

Corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah

perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai

korporatnya kepada publik (Lwin & Aitchison, 2005). Iklan Corporate sering

kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan

kepada pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan

yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap

lingkungan sekitar.

C. Iklan Layanan Masyarakat

a. Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social

marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau

pelayanan masyarakat (Madjadikara, 2004).

b. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau

himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu

tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang tidak baik

supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan,

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

17

mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana,

dan sebagainya (Madjadikara, 2004).

c. Iklan layanan masyarakat juga menyajikan pesan sosial yang bertujuan

untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang

harus mereka hadapi, yakni kondisi yang dapat mengancam keserasian dan

kehidupan mereka secara umum (Kasali, 1992). Pesan tersebut dengan kata

lain bermaksud memberikan gambaran tentang peristiwa dan kejadian yang

akan berakibat pada suatu keadaan tertentu, baik yang bersifat positif maupun

negatif.

d. Pada awal perkembangannya iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat

pada penataan yang ketat, perencanaan pesan yang rumit, pemilihan media

yang sesuai, sampai pada penentuan target audiens maupun pemilihan tempat

dan waktu yang benar-benar tepat (Liliweri, 1992).

e. Namun seiring berkembangnya dunia periklanan dan semakin banyaknya

perusahaan yang membuat Iklan layanan masyarakat disertai dengan

perubahan paradigma dalam menciptakan pesan-pesan sosial maka iklan

layanan masyarakat juga harus dibuat secara profesional seperti iklan

komersial (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005)

2.3. Strategi Kreatif Iklan

Menurut Suyanto (2007:16) Strategi adalah bagaimana bertahan hidup

dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik di benak

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

18

konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing,

menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala,

kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi

yang pertama dari pada menjadi lebih baik.

1. Apa tujuan periklanan ? (Mission)

2. Berapa dana yang dibutuhkan ? (Money)

3. Apakah pesan yang ingin disampaikan ? (Message)

4. Apakah media yang akan digunakan ? (Media)

5. Bagaimanakah mengevaluasi hasilnya ? (Measurement)

Menurut Kasali (2007:83) “Dalam pembuatan iklan, untuk menghasilkan iklan

yang baik, selain harus memperhatikan struktur iklan diatas, penting juga

menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDA,

yang terdiri dari:

A. Attention (perhatian)

Iklan harus menarik perhatian khalayak suaranya, baik pembaca,

pendengar, atau pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan, antara lain

berupa ukuran (size untuk media cetak, atau air time untuk media

penyiaran)., penggunaan warna (spot atau full color), tata letak (lay out),

jenis-jenis huruf (typography) yang ditampilkan, serta berbagai suara khusus

untuk iklan pada radio dan televisi

B. Interest (minat)

Setelah perhatian calon pembeli berhasil disebut, personal yang dihadapi

sekarang adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

19

Perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa

ingin tahu secara lebih rinci di dalam diri calon pembeli. Untuk itu mereka

harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang

disampaikan.

C. Desire (kebutuhan/keinginan)

Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-

kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil

menggerakan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk

tersebut. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai atau

melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

D. Conviction (rasa percaya)

`Sampai pada tahap ini, anda telah berhasil menciptakan kebutuhan calon

pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya sudah

mulai tersentuh. Namun demikian timbul perlawanan dalam diri calon

pembeli berupa keraguan-keraguan, benarkah produk atau jasa yang

bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya ?

Pengalaman pada masa-masa lalu serta kebiasaan jika yang menipu turut

mempengaruhi keraguan-keraguan ini.

E. Action (tindakan)

Akhirnya kita sampai pada upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli

agar sesegera mungkin melakukan sesuatu tindakan pembelian atau bagian

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

20

dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera

pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil contoh,

mengangkat telepon, mengisi formulir pesanan, atau setidak-tidaknya

menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya

kelak.”

Menurut Hakim (2006:50) “Iklan harus memiliki nilai : SUPER “A”

1.(S) Simple

Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering diartikan orang

sebagai suatu yang sederhana, sebagai sesuatu yang dapat dimengerti

dengan sekali lihat.

2.(U) Unexpected

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dikelilingi dan diserang

oleh iklan dari berbagai penjuru. Di rumah, di mobil, di jalan, di mall

dan di mana-mana. Dari ribuan iklan yang bertebaran itu, hanya

beberapa saja yang bisa kita ingat. Karena itulah iklan yang smart akan

menjadi outstanding.

3. (P) Persuasive

Persuasive sering juga disebut dengan daya bujuk. Daya bujuk

mempunyai daya pengaruh untuk menyihir orang untuk melakukan

sesuatu. Iklan dengan daya bujuk yang kuat pasti akan menggerakkan

konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand kita dan tertarik untuk

mencobanya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

21

4. (E) Entertaining

itu, entertaining menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan.

Entertaining tidak hanya berarti lucu. Dalam skala yang lebih luas,

entertaining berarti mampu mempermainkan emosi konsumennya.

5. (R) Relevant

Harus tetap ada pertanggung jawaban, harus tetap ada rasionalisasi

dan harus ada korelasi dengan brand, baik itu brand positioning atau

brand personality. Sekali lagi brand adalah hero. Jadi dari amunisi yang

besar sampai yang kecil, semuanya harus diperuntukkan semata-mata

bagi brand itu.

6. (‘A’) ‘Acceptable’

Poin ‘acceptable’ sengaja ditaruh di antara tanda kutip tunggal,

karena poin ini lebih ditunjukan pada penerimaan masyarakat pada

iklan yang kita buat. Ada banyak sekali iklan yang mengundang

reaksi masyarakat karena dianggap melampaui nilai-nilai ketimuran

yang kita anut. Masalahnya masyarakat Indonesia sangat beragam

budayanya, agamanya, bahasanya, gaya hidupnya dan akhirnya tentu

saja tata nilainya.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

22

2.4. Brand Awernnes

Menurut Santosa (2014:05) dalam Creative Advertising menyimpulkan

bahwa: Dalam prosesnya yaitu sebelum iklan ada, konsumen tidak menyadari

keberadaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Situasi ini disebut unawareness (tidak sadar). Setelah iklan muncul, timbul

kesadaran akan adanya produk di pasar untuk keperluan tertentu. Situasi ini

disebut awareness (sadar). Dengan membaca iklan, konsumen menjadi tahu

tentang fungsi, bentuk, warna, keunggulan, nama, merek, dan harga produk.

Menurut (Brand, 2014) teori keller ( 2012:241 ) brand atau merek adalah

suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasikan suatu barang atau jasa dari satu penjual

atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari kompetitor lain. Maka

jika dilihat, penggunaan brand atau merek sendiri mencerminkan identitas dari

produk atau jasa apa yang ditawarkan oleh penjual.

2.5. Penjelasan Teori dan Kerangka Teoritis

Tugas Akhir dengan outline Perancangan Iklan Komersial ini, penulis

memilih judul “PERANCANGAN IKLAN MEDIA CETAK DALAM UPAYA

MEMPERTAHANKAN AWARENESS UD SUMBER REJEKI SEBAGAI

PERUSAHAAN JASA PEMBUATAN INTERIOR RUMAH BERKUALITAS”

Berdasarkan analisis situasi dapat diketahui bahwa permasalahan

periklanan karena banyak masyarakat yang telah lupa dengan UD sumber rejeki

sebagai Perusahaan Jasa Pembuatan Interior Berkualitas.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian pemasaran Menurut (Susilowati,214:2015) teori Kotler dan Amstrong mendefinisikan pemasaran sebagai

23

Berdasarkan permasalahan periklanan tersebut, harus dapat menentukan

media apa yang akan dipakai dalam melakukan kampanye periklanan, serta harus

memberikan pesan iklan yang kuat sehingga dapat membuat konsumen tertarik

oleh UD Sumber rejeki.

Pesan yang akan disampaikan yaitu mengkomunikasikan kepada target

audience bahwa Sumber rejeki perusahaan jasa pembuatan interior rumah

berkualitas sesuai keinginan customer.

Selain menjelaskan tentang strategi, dalam Perancangan Iklan Media

Cetak UD sumber rejeki, juga menjelaskan Tujuan yang hendak dicapai, yaitu

untuk Mempertahankan Brand Awareness sebagai perusahaan jasa pembuatan

interior berkualitas.

Untuk memenuhi tujuan kampanye diperlukan alat pemasaran. Keputusan

dalam memilih alat periklanan akan dipertimbangkan dari kelebihan serta

kekurangan suatu media periklanan agar menjadi iklan yang efektif. Iklan tersebut

disebut efektif jika berhasil mencapai tujuan periklanan.