penyusunan rdtr dg landseye
Post on 08-Jan-2017
252 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BEST PRACTICEPenyusunan RDTR
Berbasis Bidang Tanah &
Pemberian Hak Atas Tanah Berbasis Tata Ruang
Kepala Kantor Pertanahan Kab. DonggalaDisampaikan pada : Sosialisasi Integrasi Penyelenggaraan Penataan Ruang dengan PertanahanTanggal 27 Mei 2016
UUD RI Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6); UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (UUPA) UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional; PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaran Penataan
Ruang ; PP No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat dlm Penataan Ruang; PP No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah.
Aspek-aspek Hukum Penyusunan RTRW
Memahami RDTR (Rencana Detail Tata Ruang)
Amanah PP No. 15 Tahun 2010 Pasal 59
Disusun pada wilayah kawasan perkotaan atau kawasan strategis kabupaten/kota
Disusun pada kawasan yang direncanakan menjadi kawasan perkotaan.
Melindungi Fungsi Ruang
Kawasan Perdagangan dan Jasa Koridor Jl. Moh. Hatta, Jl. Juanda dan Jl. Veteran
Kawasan Perdagangan dan Jasa Pasar Bambaru dan Pasar Masomba
RDTR Kota Palu
Pemindahan aktifitas pemerintahan Kab. Donggala dari Kota Palu ke Kec. Banawa sejak tahun 2000 mengakibatkan meningkatnya penggunaan tanah terutama untuk kawasan perkantoran perdagangan, permukiman, dan pariwisata di Kelurahan Ganti, Boya, Boneoge, Labuan Bajo, Gunung Bale, Tanjung Batu, Kabonga Besar dan Kabonga Kecil.
Pembahasan Penyusunan RDTR baru dimulai pertengahan tahun 2014 dan unit LPSE di pertengahan tahun 2015
RDTR Kab. Donggala
Neraca Penatagunaan Tanah (NPGT) menyajikan informasi mengenai dinamika perubahan penggunaan tanah, kesesuaian penggunaan tanah terhadap RTR, dan ketersediaan serta kebutuhan tanah sebagai arahan progran strategis pertanahan (reforma agraria, pendaftaran positif dan pengadaan tanah untuk kepentingan umum) dlm rangka menunjang pembangunan dan menjadi referensi dlm menerbitkan perizinan pemanfaatan ruang.
Dengan terbitnya RDTR Kecamatan skala 1 : 5.000 yg menjadi acuan dlm perizinan pemanfaatan ruang, maka perlu disusun neraca penatagunaan tanah kecamatan dgn skala yg sama. Penyusunan NPGT Kecamatan dpt menjadi bahan evaluasi pemanfaatan ruang kecamatan dan dpt menjadi acuan dlm pelayanan administrasi pertanahan terutama dlm rangka penerbitan pertimbangan teknis pertanahan. Selain NPGT kecamatan jg dpt menjadi bahan pertimbangan dlm penentuan program-program pertanahan.
Manfaat Neraca Penatagunaan Tanah Kecamatan terhadap penyusunan RDTR :
Data Wilayah Administrasi Data fisiografis Data kependudukan Data ekonomi dan keuangan Data ketersediaan sarana dan prasarana Data peruntukan ruang Data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Peta satelit resolusi tinggi Peta rupa bumi dan peta tematik Jenis dan intensitas kegiatan
Kebutuhan Data dalam Penyusunan RDTR
Data Wilayah Administrasi Data peruntukan ruang Data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah Peta satelit resolusi tinggi Peta rupa bumi dan peta tematik
Data yang kaitannya dengan Pemetaan dapat dikomparansi antara BIG, ATR/BPN, Pemda setempat dan sumber lain
Kebutuhan Data dalam Penyusunan RDTR berkaitan dengan Pertanahan
Kebutuhan Data dalam Penyusunan RDTR berkaitan dengan Pertanahan
Wilayah Administrasi
Peruntukan Ruang
Peta Tematik & Rupa Bumi
Citra Satelit Resolusi Tinggi
IP4TGabungan Data
dari BIG, ATR/BPN,PEMDA dan Sumber lain
Untuk memenuhi kebutuhan data dalam penyusunan RDTR, maka diperlukan pemanfaatan Ilmu Teknologi yang sudah berkembang saat ini.
Anggaran yang terbatas, maka mau tidak mau kita menggunakan IT yang telah ada yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan IT Pemetaan dalam Penyusunan RDTR
MEMANFAATKAN IT YANG TELAH ADA1. Menggunakan Aplikasi dari Garmin2. Memanfaatkan Google Earth sebagai penyedia Peta
Citra Satelit resolusi rendah3. Memanfaatkan SAS Planet untuk penyediaan citra
satelit dari berbagai vendor penyedia peta4. Memanfaatkan Peta hasil Foto Udara
Pemanfaatan IT Pemetaan dalam Penyusunan RDTR
PENGADAAN SARANA PEMETAAN1. Pengadaan Citra Satelit resolusi tinggi GeoEYE-12. Pengadaan Drone (pesawat tanpa awak) dengan
kualitas pemetaan foto udara yang baik dan lebih detail.
Pemanfaatan IT Pemetaan dalam Penyusunan RDTR
KEKURANGAN : harga mahal ($16/km2), tanggal perekaman data tergantung dari arsip citra satelit dan akan lebih
mahal bilamana dikehendaki perekaman kondisi terkini, dinamika pembangunan akan membuat fakta lapang dengan peta tidak
akan sesuai. Dalam jangka waktu tertentu, citra satelit akan ketinggalan sehingga perlu
pengadaan citra baru dengan perekaman terkiniKELEBIHAN Mudah mendapatkan (tergantung anggaran yang disediakan) Pengolahan data dilakukan pihak ketiga sehingga peta yang diberikan
sudah siap pakai Hasil band dari citra satelit dapat diinterpretasi untuk jangka panjang dan
peta tematik yang bervariasi
Pengadaan Citra Satelit GeoEYE-1
KEKURANGAN Memerlukan sumberdaya setempat untuk pengoperasian Drone dan
Pengolahan Datanya Untuk mendapatkan koreksi geometrik diperlukan pengambilan Ground
Control Point (GCP) Membutuhkan alokasi biaya & waktu pengambilan foto udara dan
pengolahan datanya. Tergantung pada faktor angin dan cuacaKELEBIHAN Harga lebih murah, 1 drone dan perangkat pengolah datanya ± Rp. 80jt (=
370 km2 citra satelit GeoEYE-1 = luas Kota Palu) Perekaman data dapat disesuaikan Resolusi foto udara lebih tinggi karena pemotretan pada ketinggian ± 100
meter dpt (dibawah atmosfer) sehingga gambar lebih detail
Pengadaan Drone (Pesawat tanpa Awak)
Dari 4 ragam yang telah disampaikan sebelumnya, saya hanya fokus pada PEMANFAATAN APLIKASI DARI GARMIN
Dengan mengembangkan Aplikasi dari Garmin, akhirnya digunakan dengan mudah sebagai Aplikasi Basis Data Pemetaan.
Di Kantor Pertanahan Kab. Donggala Pengembangan Aplikasi Garmin Sebagai INOVASI diberi nama
INOVASI “LANDSEYE”
PEMANFAATAN IT PEMETAAN YANG TELAH ADA
Landseye adalah Aplikasi Pemetaan dengan menggabungkan fitur yang terdapat pada Aplikasi Garmin, add-on BIS (Birdseye Imagery Satellite) dan GPS Garmin Handhell
Mengapa kami menyebutnya LANDSEYE…? Karena tanpa BIS pada Garmin, tanah-tanah (LAND) sulit untuk diidentifikasi.
Who is LANDSEYE
LANDSEYE adalah Aplikasi Pemetaan Online yang memiliki fitur Cloud Storage Data (CSD) sebesar 150 megabyte. Artinya semua data (point, garis dan keterangan) tersimpan secara ONLINE. Akan tetapi Cloud hanya digunakan sebagai Pertukaran Data.
CSD sebesar 150mb mampu menampung :- 170.000 titik informasi, atau- 967.500 km panjang garis, atau- 1.682.000 km2 luas bidang tanah.
Dalam mengakses data di Desa/Kelurahan, maka kedua Kantor ini (Kantor Desa/Kelurahan dan Kantor Pertanahan) harus memiliki Jaringan INTERNET. Jika tidak memiliki INTERNET, copy data dapat dilakukan langsung via USB
Pertukaran Data di LANDSEYE menggunakan LOGIN. Agar tiap desa/kelurahan tidak tertukar/bercampur datanya, maka tiap desa/kelurahan dibuatkan ID dan Password
Saat ini sudah 5 Kantah yang mendapatkan Aplikasi LANDSEYE, hal yang dipertanyakan adalah mengenai KEAMANAN DATABASE. Agar database aman, maka kita tidak perlu menyimpan data di CLOUD, setelah kita mengcopy data yang ada di Cloud, maka Cloud kembali dikosongkan.
Bagaimana Pertukaran Data di LANDSEYE
Aplikasi LANDSEYE sangat mudah digunakan karena hanya merupakan Aplikasi Basis Data.
Basis Data yang dimaksud adalah, POINT (menandai bidang tanah dan memasukkan informasi yang diinginkan) POLYGON (memberi batas bidang-bidang tanah yang dikuasai secara perseorangan, BUMN/BUMD, tanah aset pemerintah, fasilitas umum, fasilitas sosial, dll.
Jadi hanya POINT dan POLYGON (2 perintah saja yang diakses melalui Pointer Mouse)
Akan tetapi Basis data yang dimasukkan pada Landseye, dapat pula digunakan sebagai sarana informasi pemetaan Desa/Kelurahan meskipun tanpa diolah
Bagaimana Pemanfaatan di DESA/KELURAHAN
Bilamana LANDSEYE di Desa/Kelurahan dapat berkomunikasi online dengan Kantor Pertanahan, Kepala Desa/Lurah dapat menandai suatu bidang tanah kemudian meminta Informasi atas tanah tersebut
Informasi yang dapat diperoleh antara lain : status kepemilikan, nomor sertipikat, riwayat perolehan, dll (sesuai komitmen antar pimpinan)
Dengan LANDSEYE, aparat desa/kelurahan dapat memetakan :- Tempat-tempat penting di Desa/Kelurahan- Bidang-bidang tanah kepemilikan penduduknya- Bidang-bidang tanah dengan status Sengketa- Bidang-bidang tanah sebagai Aset Pemerintah Daerah- Cadangan bidang-bidang tanah belum diolah, dll
Bagaimana Pemanfaatan di DESA/KELURAHAN
Peran serta desa/kelurahan dalam pemetaan maka jumlah bidang tanah dapat diketahui (semua bidang tanah terpetakan)
Dengan diketahuinya jumlah bidang tanah, dikolaborasikan dengan data Pajak dan Pertanahan, maka dapat pula diketahui bidang tanah yang belum memiliki NJOP dan yang telah memiliki Sertipikat.
Sebagai basis data untuk penyusunan RDTR Dapat diinventarisasi jenis penguasaan, pemilikan, pemanfaatan dan
penggunaan tanah setiap Desa/Kelurahan Mengetahui sejak dini adanya tanah-tanah Sengketa di Desa/Kelurahan
dan meminimalisir kemungkinan munculnya sengketa pertanahan yang baru
Apa Manfaatnya dari LANDSEYE
Apa Manfaatnya dari LANDSEYE
AKAN DIKETAHUI JUMLAH BIDANG TANAH• Bidang tanah Bersertipikat akan disediakan oleh Kantor Pertanahan• Bidang tanah belum bersertipikat di digitasi oleh Desa / Kelurahan
PENINGKATAN PAD DARI PBB• Pajak akan ditarik sesuai dengan luasan masing-masing bidang tanah• Semua bidang tanah akan dapat dikenakan PBB
BASIS DATA PENYUSUNAN RDTR• Menyediakan Informasi status kepemilikan Bidang-bidang tanah • Mengendalikan Pemanfaatan dan Perubahan Penggunaan Tanah
INVENTARISASI DATA P4TPenggunaan, Penguasaan, Pemilikan dan Pemanfaatan Tanah
MEMINIMALISIR SENGKETA PERTANAHANMemetakan Bidang Tanah bersengketa dan Histori Kepemilikan Tanah
Hasil Pemetaan dengan Landseye, selain sebagai bahan penyusunan RDTR juga dapat digunakan sebagai pengendali pemanfaatan tanah.
Pengendalian Perubahan Penggunaan Tanah sedini mungkin dapat diantisipasi karena diawasi lebih awal langsung oleh aparat Desa/Kelurahan
Overlay Peta Bidang Tanah bersertipikat, Peta Pola Tata Ruang dan Peta Kehutanan + Hasil Digitasi Bidang Tanah di Desa/Kelurahan dapat mendukung pelaksanaan RDTR
Bagaimana Landseye digunakan untuk Penyusunan RDTR
Kelurahan GantiKel. Kabonga Kecil
Kelurahan MaleniKel. Gunung Bale
Landseye membantu menata Batas Antar Desa/Kelurahan dari Batas Sementara yang telah disisipkan ke aplikasi
APL Menurut SK 869/2014
Hutan Produksi SK.869/2014
Landseye dapat mencegah penerbitan Surat-Surat Tanah yang dibuat di Desa/Kelurahan termasuk Penerbitan Sertipikat pada area Kehutanan
Pemetaan Bidang-Bidang Tanah lebih cepat dan mudah dikenali karena Overlay Citra Satelit serta informatif
Batas Biru menandakan bidang tanahTelah bersertipikat. Informasi yang dimasukkan sesuaidengan kebutuhan
Batas Putih menandakan hasil digitasi Desa/Kelurahan
RDTR Donggal
a
Kantor Pertanahan Donggala mengembangkan Inovasi
LANDSEYE untuk percepatan Pemetaan Bidang Tanah
(Sertipikat/non-Sertipikat)
Dengan Memaduserasikan Peta Rencana Pola Ruang, Peta
Kehutanan dan RDTR, Pemberian Hak Atas Tanah dan Perubahan
Penggunaan Tanah dapat dikendalikan.
Tidak menutup kemungkinan, jika Aplikasi disambut baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka akan dilakukan Pengembangan Aplikasi.
Yakni Sosialisasi Pengembangan Aplikasi dengan Pengolahan Data hasil Survey dan Pengolahan Database Peta Landseye
Pada akhirnya Database Pemetaan ini dapat pula dimanfaatkan dalam Perhitungan Luas Bidang Tanah yang real dalam penarikan Pajak Bumi dan Bangunan
DANA DESA senilai 1 Milyar, optimis tidak akan sia-sia jika dimanfaatkan sebagian di LANDSEYE yang berkelanjutan
Pemberdayaan Berkelanjutan
TERIMA KASIH
top related