sman 1 gelar smansa fair 2020 jadi ketua mabigus untirta · 2020-05-04 · sman 1 gelar smansa fair...

1
Ke depan Pramuka juga harus lebih sejalan dengan aktivitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.” Fatah Sulaiman Rektor Untirta PENDIDIKAN & BUDAYA SENIN, 17 Februari 2020 7 BANTEN RAYA PROLOG Bulan Februari selalu meng- hadapi sorotan tajam di masya- rakat Indonesia, biasanya merujuk pada perayaan hari Valentine yang jatuh pada tang- gal 14 Februari. Larangan ter- hadap perayaan hari Valentine oleh berbagai pihak biasanya datang silih berganti. Mulai dari larangan Kepala Daerah, Dinas Pendidikan, Sekolah, juga para alim ulama. Lalu ba- gaimana mengimplementasikan seruan ini agar seutuhnya di- pahami oleh generasi muda yang juga sebagai peserta didik dalam kerangka memperteguh jati diri budaya bangsa. Perlu diingat bahwa rata-rata peserta didik tersebut berada pada usia remaja, yakni 12-18 tahun. Meminjam dari Erik Erik- son, seorang ahli psiko-sosial Jerman, remaja pada usia terse- but tengah mengalami kondisi yang berhubungan dengan sikap memberontak, krisis iden- titas, meningkatnya kesadaran seks (dalam arti ketertarikan dengan lawan jenis). Mereka berada dalam pertentangan antara pencarian identitas dengan kebingungan peran ke- aku-annya. Gejala umum lain- nya, mereka ini sedang berupaya menjauhkan diri dari orang tua, guru dan semakin mendekati kelompok sebaya. Dari berbagai pengamatan, secara psikologis, suatu hal yang dilarang biasanya akan menimbulkan rasa penasaran yang tinggi, pilihannya lebih condong ikut pergaulan yang ada di lingkungan sebaya. Se- hingga efeknya melampaui batas pengawasan kita. Maka mesti dipahami bahwa begitu tidak sederhananya perkara hari Valentine ini. Untuk itu kita sebagai seorang dewasa, baik Kepala Daerah, Kepala Sekolah, Guru-guru hendaknya tidak lepas tangan karena akan mengakibatkan menambah keruh masalah ini. Tindak kita harus lebih persuasif dengan cara memahami kondisi psiko- logis dan sosial peserta didik. MENDUDUKKAN PERSOALAN Kiranya penting untuk men- dudukkan persoalan mengenai hari Valentine untuk dipahami para peserta didik, yang notabe- ne berada dalam usia remaja. Untuk itu peran aktif dari se- kolah seharusnya jangan hanya ditugasi membe- rikan pelarangan tanpa membim- bing dan membina para siswanya dalam memahami secara kom- prehensif duduk persoalan tentang hari Valentine. Agar pendidikan tidak terjebak se- bagai “penjara jiwa remaja”, beberapa tindakan yang mesti dilakukan. Pertama, pihak sekolah mel- alui guru sejarah atau agama harus menjelaskan apa dan bagaimana asal-muasal hari Valentine serta konstruk budaya dalam kebudayaan populer hari ini. Tidak dipungkiri bahwa populernya perayaan hari Va- lentine merupakan strategi bisnis dalam komoditas indus- trial-kapital demi meraup ke- untungan penjualan pernak- perniknya. Kedua, pihak seko- lah menjalankan peran trans- misi kebudayaan, dalam arti, sekolah menjalankan peran pembudayaan nilai dan sistem norma masyara- kat Indonesia yang salah satu- nya dalam ter- minologi budaya Sunda ‘silih asih’. Dengan ‘menung- gangi’ hari Valen- tine sebagai wa- dah dan media penyebaran sub- stansi rasa cinta, kasih sayang dalam hal-hal yang positif kira- nya lebih mendamaikan ‘perang batin’ kondisi psikologi dan sosial peserta didik. MENGUATKAN KURIKULUM TERSEMBUNYI Kurikulum menjadi komponen penting dalam pendidikan. Da- lam dunia pendidikan selain mengenal kurikulim tertulis, ada pula kurikulum tersembunyi. Komponen ini tidak berstruktur, tidak direncanakan atau tertu- lis, namun pengaruhnya signi- fikan dalam pembentukan nilai- nilai, persepsi, dan perilaku yang dapat dipahami peserta didik. Untuk menjalani kuriku- lum tersembunyi ini pihak se- kolah bertindak sebagai berikut. Pertama, sebagai kontrol so- sial, sekolah melakukan praktek yang mengarah untuk menja- lankan sistem nilai, sistem sosial yang berlaku dalam ma- syarakat, mengontrol kebiasa- an-kebiasaan siswa. Kedua, sebagai lembaga perwalian, dalam hal ini sekolah adalah sebagai “penitipan anak” yang wajib dilayani dengan latar belakang orang tuanya berbeda- beda. Ketiga, memelihara tra- disi sub-kelompok, hal ini kai- tannya dalam tingkat masyara- kat yang lebih luas pada level elementer sebagai penguatan sifat-sifat sub-kultural dalam jati diri peserta didik, misalnya sekolah yang ada di tanah Banten, sejatinya harus mam- pu meneruskan dan mematri karakter dan jati diri orang Banten dengan berbagai sifat, kesalehan sosial, keberanian dan ketegasan dan kebiasaan Jawara yang ada di dalamnya. EPILOG Akhirnya perayaan hari Va- lentine akan menjadi bagian dari pembelajaran dalam dunia pendidikan kita. Generasi muda yang dalam era moder- nisasi dan globalisasi cenderung menjalankan pola ‘to have’, yakni hanya berhasrat eksis- tensi dengan sebatas memi- liki barang-barang bernuansa modern saja. Dari sini kita da- pat meyakini bahwa keinginan para peserta didik untuk me- rayakan hari Valentine bukan- lah membuat mereka menjadi (to being) ‘orang Barat’ yang kemudian dengan cepat di cap kafir, musyrik dan label seram lainnya. Tugas berat sejatinya, ada dipundak para stakeholder baik Kepala Daerah, Kepala Sekolah, Guru-guru, dan tokoh masyarakat untuk memahami bagaimana pola asuh yang baik agar generasi muda dapat me- lewati masa ‘genting’nya dengan mulus dan lancar. Sehingga menjadi peserta didik yang memiliki watak-watak ke-Indo- nesia-an yang dapat diharap- kan sebagai modal sosial dalam mengarungi berbagai tantangan ke depan.(*) Penulis adalah Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa OLEH: M. ILHAM GILANG Menyoal Hari Valentine SMAN 1 Gelar Smansa Fair 2020 DALAM rangka menyalurkan bakat dan seni, SMA Negeri 1 Kota Serang menggelar Smansa Fair 2020. Kegia- tan tersebut dilaksanakan di lapangan sekolah, selama dua hari, Sabtu dan Minggu (15-16/2). Faisal, Ketua Pelaksana kegiatan mengatakan, Smansa Fair 2020 untuk hari Sabtu diisi dengan kegiatan in- ternal yaitu menampilkan pentas seni dan bazar dari setiap kelas yang ada di SMA Negeri 1 Kota Serang. ”Hari Minggunya baru penampilan live musik dari band lokal dan nasio- nal yaitu Band Nidji,” kata Faisal ke- pada Banten Raya di sela-sela kesibu- kannya, kemarin. Ia mengaku, untuk kegiatan Hari Minggu khusus untuk umum, namun lantaran kapasitas sekolah yang ter- batas maka jumlah pengunjung diba- tasi hingga 700 orang. (satibi) SEKOLAHKU SATIBI/BANTEN RAYA PRAMUKA UNTUK BANTEN: Proses pelantikan Pengurus Mabigus Untirta Periode 2020-2022, di Gedung Kwarda Gerakan Pramuka, Sabtu (15/2). UKM Pramuka Untirta isi pembangunan di Banten melalui pendidikan karakter. SERANG, BANTEN RAYA - Fatah Sulaiman, Rektor Untirta dilantik menjadi Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) Gerakan Pra- muka Untirta, di gedung Kwarda Ge- rakan Pramuka Banten, Sabtu (15/2). Hal tersebut berdasar- kan Surat Keputusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Serang Nomor 068 tahun 2020. Ketua Kwarcab Kota Serang Ahmad Syaeful- lah dalam sambutannya memberikan penghar- gaan dan apresiasi se- tinggi tingginya kepada Ketua Mabigus Untirta, yang telah bersedia dilantik. “Penentuan hari pelantikan ini memakan waktu yang panjang, dikarenakan kesibukan dari berbagai pihak,” katanya. Lebih lanjut Syaefullah menerangkan bahwa pengurus Kwarcab Kota Serang baru berumur 76 hari, sehingga ba- nyak yang perlu dibenahi terumata fasilitas sarana dan prasarana, se- perti gedung kwarcab. Selain itu, masih kata Syaefullah, ada beberapa fasilitas yang belum dimiliki salah satunya yakni bumi per- kemahan. Kendati demikian tidak menyurutkan rasa cinta dan seman- gat sukarela serta disiplin terhadap pramuka dari para pengurus kwarcab Kota Serang. “Alhamdulillah pengu- rus kami kompak dan bersemangat demi tegaknya pramuka. Ini meru- pakan landasan dari Dasa Dharma dan Trisatya,” ucapnya. Perwakilan Kwarda Banten Miftahul Rahmat merespons positif pelantikan Mabigus Untirta. Ia mengatakan, se- jak dikeluarkan peraturan Undang- undang Nomor 12 tahun 2010, pramuka semakin diminati dan dilirik oleh banyak instansi. “Me- mang sejak diterbitkan Undang-undang 12 ta- hun 2010, pramuka semakin seksi dalam tanda kutip,” katanya. Pramuka menjadi satu satunya organi- sasi didunia, lanjutnya, yang memi- liki dasar hukum undang-undang. Walaupun demikian, pramuka harus dapat menjawab harapan masyarakat dan tantangan zaman saat ini. “Pramu- ka tidak hanya sebatas simbol, tidak hanya sebatas berkegiatan, namun bisa berintegrasi seluruh kegiatan keseharian,” ujarnya. Ketua Mabigus Untirta Fatah Sulai- man menyampaikan, pramuka harus selaras dengan Tri Dharma pergu- ruan tinggi. “Ke depan Pramuka juga harus lebih sejalan dengan aktivitas pendidikan, penelitian dan penga- bdian masyarakat,” katanya. Ia menambahkan, pramuka menge- nal Tri Bina yakni bina diri, bina sa- tuan dan bina masyarakat. Dengan konsep tersebut seharusnya peran pramuka lebih ditingkatkan. (satibi) SERANG, BANTEN RAYA - Gu- bernur Banten Wahidin Halim se- pakat dan akan fokus melakukan pembangunan dalam bidang pen- didikan, dan mengembangkan per- pustakaan. Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara utama da- lam Studium Generale Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten tahun 2020, di aula Rektor UIN SMH Ban- ten, Sabtu (15/2). Dalam studium general bertema Sinergitas Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi Dalam Peningka- tan Kualitas Pendidikan Islam dan SDM Banten, Gubernur mengaku rutin melakukan diskusi secara ber- kala dengan akademisi dan ulama Banten. Gubernur pun menyampaikan sejarah masa kejayaan Kesultanan Banten di era Sultan Maulana Hasa- nuddin, yang ditempuh dengan membangun pendidikan dengan mendirikan madrasah-madrasah atau sekolah. ”Saya konsen mem- bangun peradaban Banten dengan melakukan revitalisasi kawasan Kesultanan Banten. Saat menjabat Walikota Tangerang, saya alokasikan 42 persen APBD Kota Tangerang untuk pendidikan,” katanya. Ia mengaku, saat ini untuk sekolah- sekolah yang menjadi kewenangan Provinsi Banten sudah gratis. Pem- prov Banten juga meningkatkan honor tenaga kependidikan, guru honorer serta tunjangan kinerja guru SMAN, SMKN dan SKhN. Ser- ta membangun kelas baru dan unit sekolah baru. Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengkisahkan sejarah Khalifah Harun Al Rasyid dari Dinasti Abbas- siyah yang memindahkan ibukota kekhalifahan ke Bagdad untuk men- jemput ilmu pengetahuan, menjem- put peradaban. ”Sehingga kala itu banyak terlahir para cendekiawan muslim. Islam tidak hanya eksklusif mempelajari ilmu agama, tapi juga ilmu pengeta- huan,” tegasnya. Sementara itu Rektor UIN SMH Fauzul Iman yakin para peserta pascasarjana mempunyai niat belajar untuk membangun Banten. Ia ber- harap hal itu bisa menghasilkan teori yang bermanfaat bagi masy- arakat. ”Gubernur Banten sangat agresif membangun infrastruktur. Sering mengundang akademisi dan ulama untuk berdiskusi,” ungkapnya. Wahidin Halim, lanjutnya, memi- liki kepekaan untuk membangun perguruan tinggi di Banten. Sudah memulai sinergitas dengan perguru- an tinggi untuk membangun Banten. ”Insya Allah Pak Gubernur mam- pu membangun Banten yang lebih baik,” katanya. (satibi) Fatah Sulaiman Dilantik Jadi Ketua Mabigus Untirta Stadium General, WH Janji Kembangkan Pendidikan SATIBI/BANTEN RAYA TETAP FOKUS PENDIDIKAN: Gubernur Banten Wahidin Halim saat menghadiri Studium General Pascasarjana UIN Banten berjanji tetap fokus membangun pendidikan di Provinsi Banten, Sabtu (15/2). SATIBI/BANTEN RAYA GONCANG PANGGUNG: Peserta didik SMAN 1 Kota Serang unjuk kebolehan di panggung SMANSA Fair 2020, di lapangan sekolah, Sabtu (15/2). Ketua: Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, ST.,MT Wakil Ketua: Dr. H. Suherna, SP.,M.Si Sekretaris: Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si Bendahara: Roudhatul Jannah, SE.,MM Anggota: Herry Sanjaya, SE.,MM Ketua Gugus Depan: Dr. Suwaib Amiruddin, M.Si Pembina Satuan Putera Racana Sultan Ageng Tirtayasa: Tb. Rahmat, M.Pd Pembina Satuan Puteri Racana Nyai Gede Ayu: Susilawati, M.Pd Pembina Satuan Putera Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa: M. Fauzi, S.Pd Pembina Satuan Puteri Ambalan Nyai Gede Ayu: Yunida, S.Pd Susunan Pengurus Mabigus Untirta Periode 2020 – 2022 :

Upload: others

Post on 10-Jul-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SMAN 1 Gelar Smansa Fair 2020 Jadi Ketua Mabigus Untirta · 2020-05-04 · SMAN 1 Gelar Smansa Fair 2020 Dalam rangka menyalurkan bakat dan seni, SMA Negeri 1 Kota Serang menggelar

Ke depan Pramuka juga harus lebih sejalan dengan

aktivitas pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat.”

Fatah Sulaiman Rektor Untirta

PENDIDIKAN & BUDAYA senin, 17 Februari 2020 7BANTEN RAYA

PrologBulan Februari selalu meng­

hadapi sorotan tajam di masya­rakat Indonesia, biasanya merujuk pada perayaan hari Valentine yang jatuh pada tang­gal 14 Februari. Larangan ter­hadap perayaan hari Valentine oleh berbagai pihak biasanya datang silih berganti. Mulai dari larangan Kepala Daerah, Dinas Pendidikan, Sekolah, juga para alim ulama. Lalu ba­gaimana meng implementasikan seruan ini agar seutuhnya di­pahami oleh generasi muda yang juga sebagai peserta d idik dalam kerangka memperteguh jati diri budaya bangsa.

Perlu diingat bahwa rata­rata peserta didik tersebut berada pa da usia remaja, yakni 12­18 ta hun. Meminjam dari Erik Erik­son, seorang ahli psiko­sosial Jer man, remaja pada usia terse­but tengah mengalami kondisi yang berhubungan dengan sikap memberontak, krisis iden­titas, meningkatnya kesadaran seks (dalam arti ketertarikan dengan lawan jenis). Mereka berada da lam pertentangan antara pencarian identitas dengan kebi ngungan peran ke­

aku­annya. Gejala umum lain­nya, mereka ini sedang berupaya menjauhkan diri dari orang tua, guru dan semakin mendekati kelompok se baya.

Dari berbagai pengamatan, secara psikologis, suatu hal yang di larang biasanya akan menimbul kan rasa penasaran yang tinggi, pilihannya lebih condong ikut pergaulan yang ada di lingkungan sebaya. Se­hingga efeknya melampaui batas pengawasan kita. Maka mesti dipahami bahwa begitu tidak sederhananya perkara hari Valentine ini. Untuk itu kita sebagai seorang dewasa, baik Kepala Daerah, Kepala Sekolah, Guru­guru hen daknya tidak lepas tangan karena akan mengakibatkan menambah keruh masalah ini. Tindak kita harus lebih persuasif dengan cara memahami kondisi psiko­logis dan sosial peserta didik.

Mendudukkan PersoalanKiranya penting untuk men­

dudukkan persoalan mengenai hari Valentine untuk dipahami pa ra peserta didik, yang notabe­ne berada dalam usia remaja. Untuk itu peran aktif dari se­

kolah seharusnya ja ngan hanya dituga si membe­rikan pelarangan tan pa membim­bing dan membina pa ra siswanya dalam me mahami secara kom­prehensif duduk persoalan ten tang hari Valentine. Agar pendidikan tidak terjebak se­bagai “pen jara jiwa remaja”, bebera pa tindakan yang mesti dilakukan.

Pertama, pihak sekolah mel­alui guru sejarah atau agama harus menjelaskan apa dan bagaimana asal­muasal hari Valentine serta konstruk bu daya dalam kebudayaan popu ler hari ini. Tidak dipungkiri bah wa populernya perayaan hari Va­lentine merupakan strategi bisnis dalam komoditas indus­trial­kapital demi meraup ke­untungan penjualan pernak­per niknya. Kedua, pihak seko­lah men jalankan peran trans­misi ke budayaan, dalam arti, sekolah menjalankan peran pembudaya an nilai dan sistem

norma masyara­kat Indonesia yang salah satu­nya dalam ter­mino logi budaya Sunda ‘silih asih’. Dengan ‘menung­gangi’ ha ri Valen­tine sebagai wa­dah dan me dia penyebaran sub­stansi rasa cinta, ka sih sa yang da lam hal­ha l yang positif kira­

nya lebih mendamaikan ‘perang batin’ kondisi psikologi dan sosial peserta didik.

Menguatkan kurikuluM terseMbunyi

Kurikulum menjadi komponen penting dalam pendidikan. Da­lam dunia pendidikan selain me ngenal kurikulim tertulis, ada pula kurikulum tersembunyi. Komponen ini tidak berstruktur, tidak direncanakan atau tertu­lis, namun pengaruhnya signi­fikan dalam pembentukan nilai­nilai, per sepsi, dan perilaku yang dapat dipahami peserta didik. Untuk menjalani kuriku­lum tersembunyi ini pihak se­

kolah bertindak sebagai berikut. Pertama, seba gai kontrol so­sial, sekolah melakukan praktek yang mengarah untuk menja­lankan sistem nilai, sis tem sosial yang berlaku dalam ma­syarakat, mengontrol kebiasa­an­kebiasaan siswa. Kedua, sebagai lembaga perwalian, da lam hal ini sekolah adalah se bagai “penitipan anak” yang wajib dilayani dengan latar belakang orang tuanya berbeda­be da. Ketiga, memelihara tra­disi sub­kelompok, hal ini kai­tannya da lam tingkat masyara­kat yang le bih luas pada level elementer se bagai penguatan sifat­sifat sub­kultural dalam jati diri peser ta didik, misalnya sekolah yang ada di tanah Banten, sejatinya ha rus mam­pu meneruskan dan me matri karakter dan jati diri ora ng Banten dengan berbagai sifat, kesalehan sosial, keberani an dan ketegasan dan kebiasa an Jawara yang ada di dalamnya.

ePilogAkhirnya perayaan hari Va­

lentine akan menjadi bagian dari pembelajaran dalam dunia pendi dikan kita. Generasi

muda yang da lam era moder­nisasi dan globalisasi cenderung menjalankan po la ‘to have’, yakni hanya berhasrat eksis­tensi dengan sebatas memi­liki barang­barang ber nuansa modern saja. Dari sini kita da­pat meyakini bahwa keinginan para peserta didik untuk me­rayakan hari Valentine bukan­lah membuat mereka menjadi (to being) ‘orang Barat’ yang ke mudian dengan cepat di cap kafir, musyrik dan label seram lain nya. Tugas berat sejatinya, ada dipundak para stakeholder baik Kepala Daerah, Kepala Se kolah, Guru­guru, dan tokoh ma syarakat untuk memahami ba gaimana pola asuh yang baik agar generasi muda dapat me­lewati masa ‘genting’nya dengan mu lus dan lancar. Sehingga men jadi peserta didik yang memi liki watak­watak ke­Indo­nesia­an yang dapat diharap­kan sebagai modal sosial dalam mengarungi berbagai tantangan ke depan.(*)

Penulis adalah Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

Oleh: M. IlhaM GIlanG

Menyoal Hari Valentine

SMAN 1 Gelar Smansa Fair 2020

Dalam rangka menyalurkan bakat dan seni, SMA Negeri 1 Kota Serang menggelar Smansa Fair 2020. Kegia-tan tersebut dilaksanakan di lapangan sekolah, selama dua hari, Sabtu dan Minggu (15-16/2).

Faisal, Ketua Pelaksana kegiatan menga takan, Smansa Fair 2020 untuk hari Sabtu diisi dengan kegiatan in-ternal yaitu menampilkan pentas seni dan bazar dari setiap kelas yang ada di SMA Negeri 1 Kota Serang. ”Hari Minggunya baru penampilan live musik dari band lokal dan nasio-nal yaitu Band Nidji,” kata Faisal ke-pada Banten Raya di sela-sela kesibu-kannya, kemarin.

Ia mengaku, untuk kegiatan Hari Minggu khusus untuk umum, namun lantaran kapasitas sekolah yang ter-batas maka jumlah pengunjung diba-tasi hingga 700 orang. (satibi)

Sekolahku

SATIBI/BAnTEn rAyA

PRaMUKa UnTUK BanTen: Proses pelantikan Pengurus Mabigus Untirta Periode 2020-2022, di Gedung Kwarda Gerakan Pramuka, Sabtu (15/2). UKM Pramuka Untirta isi pembangunan di Banten melalui pendidikan karakter.

SERaNG, BaNTEN RaYa - Fatah Sulaiman, Rektor Untirta dilantik menjadi Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) Gerakan Pra-muka Untirta, di gedung Kwarda Ge-rakan Pramuka Banten, Sabtu (15/2). Hal tersebut berdasar-kan Surat Kepu tusan Kwartir Cabang Gerakan Pra muka Kota Serang Nomor 068 tahun 2020.

Ketua Kwarcab Kota Serang Ahmad Syaeful-lah dalam sambutannya mem berikan penghar-gaan dan apresiasi se-tinggi tingginya kepada Ketua Mabigus Untirta, yang telah bersedia dilantik. “Penentuan hari pe lantikan ini memakan waktu yang panjang, dikarenakan kesibukan dari berbagai pihak,” katanya.

Lebih lanjut Syaefullah menerangkan bahwa pengurus Kwarcab Kota Serang baru berumur 76 hari, sehingga ba-nyak yang perlu dibenahi terumata fa silitas sarana dan prasarana, se-perti gedung kwarcab.

Selain itu, masih kata Syaefullah, ada beberapa fasilitas yang belum dimiliki salah satunya yakni bumi per-kemahan. Kendati demikian tidak menyurutkan rasa cinta dan seman-gat sukarela serta disiplin terhadap pramuka dari para pengurus kwarcab Kota Serang. “Alhamdulillah pengu-rus kami kompak dan bersemangat demi tegaknya pra muka. Ini meru-

pakan landasan dari Dasa Dharma dan Trisatya,” ucapnya.

Perwakilan Kwarda Banten Miftahul Rahmat merespons positif pelantikan Mabigus Untirta. Ia mengatakan, se-jak dikeluarkan peraturan Undang-

undang Nomor 12 tahun 2010, pramuka semakin diminati dan dilirik oleh banyak instansi. “Me-mang sejak diterbitkan Undang-undang 12 ta-hun 2010, pramuka semakin seksi dalam tanda kutip,” katanya.

Pramuka menjadi satu satunya organi-

sasi didunia, lanjutnya, yang memi-liki dasar hukum undang-undang. Walaupun demikian, pramuka harus dapat menjawab harapan masyarakat dan tantangan zaman saat ini. “Pramu-ka tidak hanya sebatas simbol, tidak hanya sebatas berkegia tan, namun bisa berintegrasi seluruh kegia tan keseharian,” ujarnya.

Ketua Mabigus Untirta Fa tah Sulai-man menyampaikan, pra muka harus selaras dengan Tri Dhar ma pergu-ruan tinggi. “Ke depan Pramuka juga harus lebih sejalan dengan aktivitas pendidikan, penelitian dan penga-bdian masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan, pramuka menge-nal Tri Bina yakni bina diri, bi na sa-tuan dan bina masya rakat. De ngan konsep tersebut se harusnya peran pramuka lebih ditingkatkan. (satibi)

SERaNG, BaNTEN RaYa - Gu-bernur Banten Wahidin Halim se-pakat dan akan fokus melakukan pembangunan dalam bidang pen-didikan, dan me ngembangkan per-pustakaan. Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara utama da-lam Studium Generale Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Ban ten tahun 2020, di aula Rektor UIN SMH Ban-ten, Sabtu (15/2).

Dalam studium general bertema Sinergitas Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi Dalam Peningka-tan Kualitas Pendidikan Islam dan SDM Banten, Gubernur mengaku rutin melakukan diskusi secara ber-

kala dengan akademisi dan ulama Banten.

Gubernur pun menyampaikan sejarah masa kejayaan Kesultanan Ban ten di era Sultan Maulana Hasa-nuddin, yang ditempuh dengan mem bangun pendidikan dengan mendirikan madrasah-madrasah atau sekolah. ”Saya konsen mem-bangun peradaban Banten dengan melakukan re vitalisasi kawasan Kesultanan Banten. Saat menjabat Walikota Ta ngerang, saya alokasikan 42 persen APBD Kota Tangerang untuk pendidikan,” katanya.

Ia mengaku, saat ini untuk sekolah-se kolah yang menjadi kewenangan Provinsi Banten sudah gratis. Pem-

prov Banten juga meningkatkan ho nor tenaga kependidikan, guru ho norer serta tunjangan kinerja guru SMAN, SMKN dan SKhN. Ser-ta membangun kelas baru dan unit sekolah baru.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengkisahkan sejarah Khalifah Harun Al Rasyid dari Dinasti Abbas-siyah yang memindahkan ibukota kekhalifahan ke Bagdad untuk men-jemput ilmu pengetahuan, menjem-put peradaban.

”Sehingga kala itu banyak terlahir para cendekiawan muslim. Islam tidak hanya eksklusif mempelajari il mu agama, tapi juga ilmu pengeta-huan,” tegasnya.

Sementara itu Rektor UIN SMH Fauzul Iman yakin para peserta pasca sarjana mempunyai niat belajar un tuk membangun Banten. Ia ber-harap hal itu bisa menghasilkan teori yang bermanfaat bagi masy-arakat. ”Gubernur Banten sangat agresif mem bangun infrastruktur. Se ring mengundang akademisi dan ulama untuk berdiskusi,” ungkapnya.

Wahidin Halim, lanjutnya, memi-liki kepekaan untuk membangun per guruan tinggi di Banten. Sudah memulai sinergitas dengan perguru-an tinggi untuk membangun Banten.

”Insya Allah Pak Gubernur mam-pu membangun Banten yang lebih baik,” katanya. (satibi)

Fatah Sulaiman Dilantik Jadi Ketua Mabigus Untirta

Stadium General, WH Janji Kembangkan Pendidikan

SATIBI/BAnTEn rAyA

TeTaP FOKUS PenDIDIKan: Gubernur Banten Wahidin halim saat menghadiri Studium General Pascasarjana UIn Banten berjanji tetap fokus membangun pendidikan di Provinsi Banten, Sabtu (15/2).

SATIBI/BAnTEn rAyA

GOnCanG PanGGUnG: Peserta didik SMan 1 Kota Serang unjuk kebolehan di panggung SManSa Fair 2020, di lapangan sekolah, Sabtu (15/2).

Ketua: Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, ST.,MTWakil Ketua: Dr. H. Suherna, SP.,M.SiSekretaris: Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos.,M.SiBendahara: Roudhatul Jannah, SE.,MMAnggota: Herry Sanjaya, SE.,MMKetua Gugus Depan: Dr. Suwaib Amiruddin, M.SiPembina Satuan Putera Racana Sultan Ageng Tirtayasa: Tb. Rahmat, M.PdPembina Satuan Puteri Racana Nyai Gede Ayu: Susilawati, M.PdPembina Satuan Putera Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa: M. Fauzi, S.PdPembina Satuan Puteri Ambalan Nyai Gede Ayu: Yunida, S.Pd

Susunan Pengurus Mabigus Untirta Periode 2020 – 2022 :