presentasi sosiologi

30
Sosiologi Masyarakat Kota & Desa

Upload: haldoko

Post on 08-Jul-2016

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ini

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI SOSIOLOGI

Sosiologi Masyarakat Kota

& Desa

Page 2: PRESENTASI SOSIOLOGI

Mengenal Sosiologi Untuk Analisis Masyarakat

Sosiologi memiliki banyak sekali definisi dan pengertian, yang dirumuskan oleh para ilmuwan social. Dan tidak ada paradigma tunggal dalam ilmu social, artinya, cara pandang ilmu social khususnya sosiologi dapat mengikuti perspektif dan definisi ilmu yang mana saja yang diberikan oleh para pakar sosiologi

Page 3: PRESENTASI SOSIOLOGI

Definisi SosiologiPitirim Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala- gejala social.Alvin Bertrand, sosiologi adalah ilmu yang Ilmu yang mempelajari dan menjelaskan tentang hubungan antar manusia.J.A.A Van Doorn dan C.J Lammers, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur sosial, proses sosial yang bersifat stabil.Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur social dan proses-proses social termasuk perubahan social.Hassan Shadily, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar manusia yang menguasai kehidupan. Max Weber Dalam konteks ini, hubungan sosial, berkaitan dengan motivasi dan rasionalitas formal mengenal 3 sifat hubungan.

•Hubungan sosial yang bersifat atau didasarkan pada tradisi•Hubungan sosial yang bersifat atau didasarkan pada koersif/

tekanan•Hubungan sosial yang bersifat atau didasarkan pada

rasionalitas

Page 4: PRESENTASI SOSIOLOGI

Weber membagi 3 tipe otoritas / legitimasi

• Otoritas TradisionalBerasal dari kepercayaan dan faktor keturunan atau garis keluarga atau kesukuan.

• Otoritas KarismatikBerasal dari anggapan atau keyakinan bahwa seorang pemimpin (pemegang otoritas) itu memiliki kelebihan yang luar biasa (linuwih, Jawa).

• Otoritas Legal-RasionalBerasal dari peraturan (legal-rasional) yang diberlakukan secara hukum dan rasional

Page 5: PRESENTASI SOSIOLOGI

Konsep Tentang Masyarakatmenurut para pakar ilmu sosial:

Mac Iver & H. Page, masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan serta pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia. Ralph Linton, masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.MJ. Herskovits, masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti cara hidup tertentu.JL. Gillin dan JP. Gillin, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.S.R. Steinmetz, masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, mempunyai hubungan yang erat dan teratur.

Page 6: PRESENTASI SOSIOLOGI

Konsep Tentang Masyarakat menurut para pakar ilmu sosial

Plato memandang masyarakat merupakan refleksi dari manusia perorangan.Aristoteles, sepakat dengan Teori Organik Plato. Bukunya berjudul “Politics”, menganalisis secara mendalam terhadap lembaga-lembaga politik dalam masyarakatIbnu Khaldun, factor-faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku, klan, Negara, dsb, adalah rasa solidaritasThomas Moore (Utopia) membahas gagasan Negara idealNiccolo Machiavelli (Il Principe/ The Prince), menganalisis bagaimana mempertahankan kekuasaan.Thomas Hobbes (The Leviathan), dalam keadaan alamiah, kehidupan manusia selalu pada keinginan yang mekanis, sehingga manusia selalu ingin berkelahi, tetapi mereka beranggapan bahwa hidup damai adalah lebih baik sehingga mereka mengadakan suatu kontrak dengan pihak yang mempunyai wewenang.John Locke dan J.J. Rousseau berpegang pada konsep kontrak social Hobbes, berpendapat bahwa manusia pada dasarnya mempunyai hak-hak asasi yang berupa hak untuk hidup, kebebasan dan hak atas harta benda. Saint Simon, manusia hendaknya dipelajari dalam kehidupan berkelompok.August Comte, memberi nama “sociology”, merupakan studi positif tentang hukum-hukum dasar dari gejala social.Durkheim (Division of Labor of Society), unsur baku dalam masyarakat adalah factor solidaritas (lihat penjelasan di atas).Karl Marx, terkenal dengan teori kapitalisme, dengan mengatakan bahwa selama masyarakat masih terbagi dalam kelas-kelasMax Weber, semua bentuk organisasi social harus diteliti menurut perilaku warganya.

Page 7: PRESENTASI SOSIOLOGI

Interaksi Sosial

Interaksi social adalah kunci dari semua kehidupan social, oleh karena tanpa interaksi social tidak mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang perorangan secara fisikal belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial.

H. Boner: Interaksi Sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lainnya, atau sebaliknya.

Page 8: PRESENTASI SOSIOLOGI

Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial

Suatu interaksi social tidak mungkin terjadi apabila tidak memenuhi  dua syarat, yaitu:–  Adanya kontak social (social contact)–  Adanya komunikasi. Kontak social dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu: (i) Antar orang perorangan; (ii) Antara orang-perorangan dengan kelompok; dan (iii) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya

kontak social:•Bisa bersifat positif•Bisa bersifat negatif•Bisa bersifat primer•Bisa bersifat sekunder

Page 9: PRESENTASI SOSIOLOGI

Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 1986), ada dua macam proses social yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial• Proses yang asosiatif (processes of association):

akomodasi, asimilasi dan akulturasi.• Proses yang disosiatif (processes of dissociation):

persaingan, kontravensi (contravention), pertikaian/ pertentangan (conflict).Kimball Young, membagi bentuk-bentuk proses sosial

• Oposisi (opposition), yang mencakup persaingan (competition) dan pertentangan/ pertikaian (conflict).

• Kerjasama (cooperation), yang menghasilkan akomodasi (accommodation).

• Diferensiasi (differentiation), yang merupakan suatu proses di mana orang perorangan di dalam masyarakat memperoleh hak-hak dan kewajiban yang berbeda dengan orang lain atas dasar perbedaan usia, jenis kelamin dan pekerjaan.

Proses Social Menurut Ilmuan

Page 10: PRESENTASI SOSIOLOGI

Kerjasama

Charles H. Cooley: kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan yang sama

Ada 3 bentuk kerjasama (Soekanto, 1986):• Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang/ jasa antara

dua organisasi/ lebih.• Co-optation, suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan

dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi ybs.

• Coalition, adalah kombinasi antara dua organisasi/ lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Coalition dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu oleh karena dua organisasi

Page 11: PRESENTASI SOSIOLOGI

Akomodasi (accommodation)

Akomodasi (accommodation), merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan/ menghilangkan kepribadian pihak lawan.

Akomodasi digunakan dalam  arti:• Merujuk pada suatu keadaan à adanya suatu kesetimbangan

(equilibrium) dalam interaksi antara individu dan kelompok-kelompok manusia, sehubungan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat.

• Merujuk pada suatu proses à merujuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan à usaha untuk mencapai kestabilan.

Page 12: PRESENTASI SOSIOLOGI

Tujuan Akomodasi • Mengurangi pertentangan à menghasilkan sintesa antara pendapat-pendapat yang berbeda untuk

menghasilkan pola baru.• Mencegah meledaknya pertentangan à temporer.• Mendorong terjadinya kerjasama antara kelompok-kelompok sosial yang karena factor-faktor sosial

psikologis/ kebudayaan hidupnya terpisah.• Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui asimilasi/

pembauran.• Bentuk-bentuk accommodation:• Coercion à dilaksanakan dengan cara paksaan (fisik, psikologis), salah satu pihak berada pada posisi yang

lemah (missal: perbudakan).• Compromise, pihak-pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaian terhadap

perselisihan yang ada; salah satu pihak bersedia untuk merasakan dan mengerti keadaan pihak lain, dan sebaliknya.

• Arbitration, cara untuk mencapai compromise bila pihak-pihak yang berhadaoan tidak sanggup untuk mencapainya sendiri à diselesaikan oleh pihak ketiga atas kesepakatan keduabelah pihak yang berselisih.

• Mediation, hampir menyerupai arbitration, tapi pihak ketiga hanya sebatas penasehat saja.• Conciliation, usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya tujuan

bersama. Conciliation lebih lunak daripada coercion.• Toleration (tolerant-participation), suatu bentuk accommodation tanpa persetujuan formal.• Stalemate [eit awas.. bukan ‘soulmate’ lho ya…], suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang bertentangan

karena mempunyai kekuatan yang seimbang.• Adjudication, penyelesaian perkara/ sengketa melalui proses pengadilan.

Page 13: PRESENTASI SOSIOLOGI

Asimilasi (assimilation)Asimilasi (assimilation), merupakan proses sosial dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara individu/ kelompok-kelompok manusia yang juga meliputi usaha mempertinggi kesatuan-kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental, dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.Proses asimilasi timbul bila terdapat:• Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.• Individu sebagai anggota kelompok saling bergaul secara langsung dan

intensif dalam waktu yang lama.• Kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia dari kelompok-kelompok

tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.• Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi:• Toleransi.• Kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.• Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.• Sikap terbuka dari golongan berkuasa dalam masyarakat.• Persamaan unsur kebudayaan.• Perkawinan campuran (amalgamation).• Adanya musuh bersama (common enemy) dari luar.

Page 14: PRESENTASI SOSIOLOGI

Persaingan (competition), suatu proses sosial di mana individu/ kelompok yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian publik, dengan cara menarik perhatian publik atau mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa menggunakan ancaman/ kekerasan.

Kontravensi (contravention), suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan/ pertikaian, dinatdai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang/ suatu rencana dan perasaan tidak suka yag disembunyikan, kebencian/ keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Contravention merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap kebudayaan/ golongan tertentu. Sikap tersembunyi tadi bisa berubah menjadi kebencian tetapi tidak sampai menjadi pertentangan/ konflik.

Persaingan (competition)

Kontravensi (contravention)

Page 15: PRESENTASI SOSIOLOGI

Pertentangan/ pertikaian (conflict)

Pertentangan/ pertikaian (conflict), suatu proses sosial di mana individu/ kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan dengan ancaman dan kekerasan.Bentuk-bentuk pertentangan (conflict):– Pertentangan pribadi.– Pertentangan rasial.– Pertentangan antar kelas sosial à disebabkan oleh

perbedaan kepentingan.– Pertentangan politik.– Pertentangan yang bersifat internasional.

Page 16: PRESENTASI SOSIOLOGI

lembaga sosial/ kemasyarakatan

Soerjono Soekanto: himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Wujud konkretnya adalah association.Robert Mac Iver & Charles H. Page: tatacara/ prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu association.Fungsi lembaga sosial:Menurut Soerjono Soekanto (1988):– Memberi pedoman kepada anggota-anggota masyarakat bagaimana harus berperilaku dalam

menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat terutama menyangkut kebutuhan pokoknya.– Menjaga keutuhan dari masyarakat ybs.– Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial

(social control) à sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku para anggotanya.Ciri lembaga sosial:JL. Gillin dan JP. Gillin (dalam Sugiyanto, 2002) memberikan ciri/ karakteristik umum lembaga sosial:– Punya tradisi tertulis/ tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dll.– Merupakan suatu organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas

kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.– Merupakan tingkat kekekalan, umumnya lama dan melalui proses yang panjang.– Mempunyai satu/ beberapa tujuan.– Mempunyai alat/ perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan.– Mempunyai lambang/ symbol yang menggambarkan tujuan/ fungsi.Menurut J.B.A.F Mayor Polak (dalam Sugiyanto, 2002):– Lembaga sosial merupakan symbol kebudayaan.– Lembaga sosial sebagai tatakrama atau perilaku.– Lembaga sosial sebagai ideologi.

Page 17: PRESENTASI SOSIOLOGI

Norma - norma dalam masyarakat, yang mempunyai kekuatan mengikat (4 terms)

Cara (Usage), merujuk pada perbuatan yang mempunyai kekuatan mengikat paling lemah. Individu yang melakukan penyimpangan tidak mendapat sanksi yang tegas.

Kebiasaan (Folk Ways), merujuk pada perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Kekuatan mengikat lebih tinggi daripada usage.

Tata Kelakuan (Mores), merupakan perilaku yang diakui dan diterima oleh masyarakat sebagai norma pengatur yang bersumber dari kebiasaan.

Adat Istiadat (Custom), tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya (menyatu) dengan pola-pola perilaku masyarakat

Page 18: PRESENTASI SOSIOLOGI

Pengendalian Sosial (social control)

Pengendalian sosial, adalah proses yang dijalankan oleh masyarakat yang selalu disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat yang bersangkutan.

Pengendalian sosial dapat dilaksanakan dengan 2 cara:– Persuasif, dengan cara membujuk/ merayu agar masyarakat sadar dan mau melaksanakan

norma-norma masyarakat sehingga akan tercipta suasana yang tenteram.– Koersif, dengan cara paksaan terhadap anggota masyarakat yang menyimpang agar patuh

terhadap norma-norma yang berlaku.Pengendalian sosial dapat berwujud:– Kompensasi, bersifat damai. Misal: ganti rugi akibat penggusuran.– Pemidanaan, dengan cara memidanakan anggota masyarakat yang melanggar norma-norma

masyarakat.– Terapi, dengan cara menyembuhkan pelaku dari anggota masyarakat.– Konsiliasi, dengan cara mengembalikan pelakunya pada situasi semula.Pengendalian sosial dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat:– Pendidikan.– Hukuman (sanksi, punishment).– Buah bibir (gunjingan, di-rumpiin, pakai media “pacapa”) sebagai sanksi sosial.– Publikasi, penayangan kasus-kasus penyimpangan.

Page 19: PRESENTASI SOSIOLOGI

Mengenal Model/ Paradigma Ilmu Sosial

Paradigma Sosiologi

1. Paradigma Organik – Struktural FungsionalParadigma organic, melihat masyarakat sebagai bagian sistem dari hubungan

fungsional, mengibaratkan sebagai sebuah organisme hidup (organic) dengan meminjam teori hukum alam. Seperti dijelaskan oleh Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies, yang berpendapat bahwa masyarakat adalah organisme yang tidak berdiri sendiri, tetapi bergabung dengan kelompoknya dalam sistem pembagian tugas

2. Paradigma Konflik – Radikal Paradigma konflik radikal, lebih memandang konflik (bukan integrasi) sebagai

poros sistem sosial.3. Paradigma Perilaku dan Psikologi Sosial

Paradigma ini melihat masyarakat sebagai “surat perintah” yang besar secara individual daripada sebuah sistem yang menggarisbawahi problem-problem fungsional.

Page 20: PRESENTASI SOSIOLOGI

Perbedaan masyarakat desa-kota & interaksi sosial didaerah pedesaan

Pengertian desa/pedesaan Desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain.Sedang menurut Paul H. Landis :Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :a)     mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.b)    Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaanc)     Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang

sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Page 21: PRESENTASI SOSIOLOGI

Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik)

Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan

dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.

b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.

c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)

d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).

e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit.

Page 22: PRESENTASI SOSIOLOGI

Masyarakat Perkotaan

Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.

Page 23: PRESENTASI SOSIOLOGI

Ciri-ciri masyarakat Perkotaan

Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.

Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).

Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota. 

Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

 

Page 24: PRESENTASI SOSIOLOGI

Perbedaan antara desa dan kota

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota.

1) jumlah dan kepadatan penduduk2) lingkungan hidup3) mata pencaharian4) corak kehidupan social5) stratifiksi social

6) mobilitas social7) pola interaksi social8) solidaritas social9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Page 25: PRESENTASI SOSIOLOGI

Interaksi Sosial didaerah Pedesaan

Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya

Masyarakat Desa atau juga bisa disebut sebagai masyarakat tradisonal manakala dilihat dari aspek kulturnya. Masyarakat pedesaan itu lebih bisa bersosialisasi dengan orang orang di sekitarnya.

Page 26: PRESENTASI SOSIOLOGI

SOSIOLOGI KOTA DAN DESA

Ralph Linton, Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sendiri dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatua sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Mac Iver, Masyarakat adalah jalinan sosial yang selalu berubah-ubahSelo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

Kesimpulan Masyarakat:• Ada manusia yang hidup bersama, dalam ilmu sosial tidak ada ukuran yang pasti

tentang jumlah manusia yang hidup bersama• Mereka bekerja sama untuk waktu yang relative lama• Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan (sehingga

bertanggungjawab terhadap kelompok)• Merupakan suatu sistem hidup bersam yag menimbulkan kebudayaan.

Page 27: PRESENTASI SOSIOLOGI

- MASYARAKAT PEDESAAN (RURAL COMMUNITY)- MASYARAKAT PERKOTAAN (URBAN COMMUNITY)

Community : sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas

Society : sekolmpok manusia yang bertingkah laku sedemikian rupa sehingga dapat dibedakan dengan sekelompok manusia lainnya. Mereka tidak terikat pada batas-batas wilayah tertentu, tetapi dipengaruhi oleh norma-norma dan nilai-nilai tertentu. Nilai adalah sesuatu yang dianggaop baik dan orang lain diharapkan untuk menirunya.

Ilmu Sosial digambarkan dalam 2 konsep:

Konsentrasi Pemusatan Penduduk

Page 28: PRESENTASI SOSIOLOGI

KARAKTERISTIK DESA

•Pekerjaan Pada umunya pekerjaan di desa masih

banyak tergantung pada alam dan tidak banyak variasinya, sebagian besar penduduknya bekerja di sector pertanian.

• Kepadatan penduduk Karena di daerah pedesaan pada umumnya

pekerjaan penduduk adalah petani, maka pendudukanya berkelompok pada tempat-tempat tertentu dengan tingkat kepadatan penduduk yang rendah.

• Diferensiasi Sosial Daerah pedesaan pada dasarnya homogen

yaitu hampir semua penduduknya mempunyai keseragaman yang seolah-olah dimiliki seperti pekerjaan, adat-istiadat, bahasa, pengetahuan dan pengalaman.

• Stratifikasi Sosial Karena masyarakat desa bersifat homogen

maka stratifikasi sosial berdasarkan prestasi hampir tidak ada, meskipun demikian, stratifikasi yang bersifat aspirasi masih tetap dipertahankan secara ketat

• Mobilitas sosial di pedesaan, anggota-anggotanya

cenderung bertahan dengan status sosial yang dimilikinya, sementara di perkotaan orang lebih sering berpindah dari satu status ke status sosial yang lain.

• Interaksi Sosial Tanpa interakasi sosial, tidak mungkin

adanya kerja sama, syarat adanya kontak sosial dan komunikasi sosial

• Solidaritas sosial Menurut Emile Durkheim, solidaritas

sosial yang terjadi pada masyarakat sosial adalah solidaritas mekanik yaitu solidaritas yang muncul karena adanya kesamaan yang dimiliki bersama oleh mereka

• Kontrol Sosial Di dalam masyarakat terdapat norma-

norma dan nilai-nilai yang berlaku bagi masyarakat secara keseluruhan

Page 29: PRESENTASI SOSIOLOGI

KARAKTERISTIK KOTA•Pekerjaan pendudukSifat pekerjaan penduduk kota tidak mengandalakan tanah yang luas sebagaimana yang terjadi di pedesaan. Pekerjaan di kota juga lebih banyak jenisnya dan biasanya berorientasi di bidang jasa•Kepadatan pendudukKepadatan penduduk yang sangat besar di kota dimana jumlah penduduk tidak sebanding dengan luas daerahnya , mengakibatkan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi mencapai 1000-2500/Km2

•Diferensiasi SosialDiferensiasi sosial di kota semakin tampak ditandai dengan keadaan yang berbeda-beda.•Stratifikasi sosialStratifikasi sosial di desa dengan Closed Social Strafication sedangkan di kota dikenal dengan Open Social Stratfication

•Mobilitas SosialKarena di kota banyak pekerjaan jadi tidak terlalu sulit untuk melakukan mobilitas sosial•Interaksi sosialKarena masyarakat kota bersifat individualistis maka hubungan yang terjadi bersifat impersonal yaitu hubungan yang didasari karena kepentingan tertentu.•Solidaritas SosialSolidaritas yang terjadi adalah solidaritas oranganik yaitu solidaritas yang muncul karena adanya perbedaan meskipun mereka saling ketergantungan akibat adanya perbedaan.•Kontrol sosialKontrol sosial di kota sangat rendah dibanding yang terjadi di desa karena kebanyakan orang kota kurang memperhatikan apa yang dilakukan orang lain maka Ia hanya memperhitungkan kepentingan pribadinya

Page 30: PRESENTASI SOSIOLOGI

SELESAI