presentasi sistem pernapasan
TRANSCRIPT
SISTEM PERNAPASAN
PETA KONSEPSISTEM
PERNAPASAN
MANUSIA HEWAN
Ikan
Reptil
Katak
Burung
Porifera
Cacing
Serangga
Coelenterata• Hidung
• Laring• Trakea• Bronkus• Paru-Paru
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Respirasi/Pernapasan ialah oksidasi makanan yang bertujuan untuk menghasilkan energi (ATP) dengan menghirup O2 dan mengeluarkan CO2
1. Respirasi AnaerobIalah respirasi yang tidak memerlukan O2
Ada 2 jenis fermentasi yaitu:
a. Fermentasi alkohol C6H12O6 C2H5OH + CO2 + ATP
b. Fermentasi laktat C6H12O6 2 Laktat + 2 ATP
2. Respirasi Aerob Ialah respirasi yang memakai O2
Tempat terjadi :mitokondria
Persamaan reaksinyaC6H12O6 + O2 CO2 + H2O + 36 ATP
ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA
1. HIDUNG
2. FARING (TEKAK)
3. LARING (PANGKAL TENGGOROKAN)
4. TRAKEA (BATANG TENGGOROKAN)
5. BRONKUS (CABANG BATANG TENGGOROKAN)
6. BRONKIOLUS (CABANG BRONKUS)
7. PULMO (PARU-PARU)
1. HIDUNG Merupakan bagian teratas dari alat pernapasan
Terdapat rambut halus (menyaring udara yang masuk) selaput lendir ( melembapkan udara dan mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh ) saraf penciuman (mendeteksi bau)
Lubang hidung kanan dan kiri dibatasi oleh sekat hidung
Rongga hidung berhubungan dengan rongga mulut
Rongga hidung dibedakan menjadi 3 daerah:1.) Vestibulum ; berada tepat di belakang lubang hidung. Permukaannya ditutupi jaringan epitel yang terdapat rambut dan kelenjar yang terdapat pada kulit2.) Daerah ujung saraf penciuman ; berada di bagian atas rongga hidung3.) Daerah pernapasan ; daerah terbesar dari rongga hidung dimana banyak menghasilkan lendir
2. Tekak (Faring) Ialah saluran yang
panjangnya 12-14 cm
Tempat terjadinya persimpangan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan
Dibawah tekak terdapat pangkal tenggorokan yang disebut laring
3. Laring (Pangkal Tenggorokan) Laring ialah struktur kompleks berbentuk kerucut
terbalik yang tersusun atas 9 tulang rawan dan sejumlah besar otot
Panjangnya sekitar 3-4 cm Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk
laring disebut epiglotis Epiglotis ialah suatu klep yang bertugas mengatur
pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut.
Pada laring juga terdapat glotis dan pita suara. Ada beberapa otot yang mengatur ketegangan pita-pita suara sehingga bergetar dan timbul suara
4. Trakea (Batang Tenggorokan)
Merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 11 cm dan terletak di depan esofagus
Dinding trakea terdiri atas 3 lapis, yaitu:
1. Lapisan luar jaringan ikat
2. Lapisan tengah otot polos & cincin tulang rawan
3. Lapisan terdalam jaringan epitel bersilia yang menghasilkan lendir untuk
menangkap benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru.
5. Bronkus Ialah bagian yang menghubungkan paru-
paru dengan trakea Tiap bronkus terdiri dari lempengan
tulang rawan dan dindingnya terdiri dari otot halus
6. Bronkiolus Bronkiolus ialah cabang-cabang dari
bronkus Bronkiolus mempunyai saluran yang
lebih kecil dan dinding yang lebih tipis daripada bronkus
Cincin tulang rawannya juga semakin tipis dan berubah menjadi sisik epitel
7. Alveolus Merupakan saluran akhir dari alat
pernapasan Dindingnya tipis , lembap, dan
berlekatan erat dengan kapiler darah Pada alveolus ini terjadi pertukaran O2
dari udara bebas ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas
Mekanisme Pernapasan Dalam pernapasan terjadi 2 siklus , yaitu
inspirasi dan ekspirasi Berdasarkan cara melakukan inspirasi
dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut
Inspirasi Pernapasan Dada1. Diawali dengan berkontraksinya muskulus
interkostalis sehingga tulang rusuk terangkat2. Keadaan ini menyebabkan terangkatnya
tulang rusuk dan rongga dada membesar dan paru-paru mengembang
3. Paru-paru mengembang menyebabkan tekanan udara rongga paru-paru menjadi lebih rendah dari tekanan udara luar
4. Dengan demikian, udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
Ekspirasi Pernapasan Dada1. Berlangsung saat muskulus interkostalis
berelaksasi sehinngga tulang rusuk menyempit dan paru-paru mengecil
2. Paru paru menyecil menyebabkan tekanan udara dalam rongga paru-paru menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar
3. Sehingga udara keluar dari paru-paru
Inspirasi Pernapasan Perut1. Diawali dengan berkontraksinya otot
diafragma , sehingga diafragma yang semula melengkung berubah menjadi datar
2. Keadaan diafragma mendatar mengakibatkan rongga dada dan paru-paru mengembang
3. Tekanan udara yang rendah dalam paru-paru menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
Ekspirasi Pernapasan Perut1. Proses ekspirasi terjadi saat otot
diafragma berelaksasi, sehingga diafragma kembali melengkung
2. Keadaan melengkungnya diafragma mengakibatkan rongga dada dan paru-paru mengecil
3. Sehingga tekanan udara dalam paru-paru naik dan udara keluar dari paru-paru
Volume Pernapasan pada Paru-paru
Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda
Faktor – faktor yang menyebabkan bervariasinya bolume udara yang dipernapaskan oleh paru-paru yaitu:1. Cara seseorang melakukan pernapasan2. Kekuatan bernapas3. Posisi badan seseorang yang melakukan pernapasan
1. Udara Pernapasan (UP) / udara tidal
Udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat pernapasan biasa, volumenya +- 500 cc
2. Udara Komplementer (UK)
Udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal setelah melakukan inspirasi normal, volumenya +- 1.500 cc
3. Udara Cadangan (UC) Udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah melakukan ekspirasi normal , volumenya +- 1.500 cc
4. Udara Residu (UR) udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi maksimal, volumenya +- 1.500 cc
5. Kapasitas Vital Paru-Paru(KV)
udara yang dapat dihembuskan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal.KV = UP + UK + UC
6. Volume Total Paru-Paru volume udara yang dapat tertampung secara maksimal . Jadi volume total adalah jumlah kapasitas vital ditambah udara residu atau volume total = KV + UR
KAPASITAS VITAL
UDARA PERNAPASAN 500 CC
UDARA KOMPLEMENTER 1.500 CC
UDARA CADANGAN 1.500 CC
UDARA RESIDU 1.000 CC
Frekuensi Pernapasan Gerakan Pernapasan diatur oleh pusat
pernapasan yang terdapat di otak dan aktivitas saraf pernapasan terjadi karena adanya rangsangan dari kadar CO2 dalam darah.
Pada umumnya manusia bernapas 15-18 kali per menit. Akan tetapi cepat atau lambatnya bernapas pada setiap orang berbeda-beda.
Faktor yang mempengaruhicepat atau lambatnya bernapas1. Usia
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa karena volume paru-paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen
Orang tua juga memiliki frekuensi napas lebih banyak karena kontraksi otot-otot dada dan diafragma tidak sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.
2. Jenis KelaminFrekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari laki-laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.
3. Aktivitas Orang yang sedang beraktivitas membutuhkan energi lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang sedang beristirahat. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang yang sedang beraktivitas lebih besar dari orang yang sedang beristirahat
4. Posisi tubuhMempengaruhi frekuensi pernapasan karena berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang yang sedang berdiri lebih besar dari orang yang duduk atau berbaring.
5. Suhu tubuhSemakin tinggi suhu tubuh semakin besar frekuensi pernapasannya karena semakin cepat metabolismenya sehingga diperlukan peningkatan O2 yang masuk ke dalam tubuh dan pengeluaran CO2 dari tubuh
Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2
• Pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi melalui proses difusi
• Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui membran sel dari konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi ke konsentrasi rendah atau tekanan rendah
• Oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Oksigen ini digunakan untuk proses respirasi dalam mitokondria. Hasil respirasi berupa CO2. Karbon dioksida dari sel kemudian berdifusi ke dalam kapiler darah lalu dibawa ke paru-paru.
Kelainan & Penyakit Sistem Pernapasan
FaringitisMerupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri saat menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering
PneumoniaMerupakan peradangan paru-paru dimana biasanya berisi cairan dan eritrosit yang berlebihan akibat infeksi dalam alveolus
Emfisema paru-paruIalah jumlah udara yang berlebihan dalam paru-paru akibat menghisap tembakau pada rokok
AsmaDitandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Biasanya disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus terhadap benda asing di udara
DipteriMerupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Corynebacterium diptherial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) atau laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan bakteri tersebut
Kelainan & Penyakit Sistem Pernapasan
AsfiksiIalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru , pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh
TBCMerupakann penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculose
Hipoksia Ialah kekurangan oksigen dalam jaringan yang dapat menyebabkan kematian sel
AsidosisDisebabkan meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan
SianosisIalah kebiruan pada kult yang diebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah kulit, terutama kapiler
Sistem Pernapasan Hewan1. Sistem pernapasan Porifera2. Sistem pernapasan Coelenterata3. Sistem pernapasan Cacing4. Sistem pernapasan Serangga5. Sistem pernapasan Ikan6. Sistem pernapasan Katak7. Sistem pernapasan Reptil8. Sistem pernapasan Burung
Sistem pernapasan Porifera Pada porifera, pernapasan masih sangat sederhana Air yang mengandung oksigen terlarut masuk melalui
pori-pori Lalu oksigen yang terlarut dalam air masuk melalui sel-
sel permukaan tubuhnya yaitu koanosit secara difusi Di dalam mitokondria pada sel koanosit , oksigen
digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi molekul anorganik yang disertai pelepasan CO2.
Lalu molekul-molekul CO2 yang terlarut dalam air akan bergerak berlawanan arah menuju membran sel dan keluar menuju spongosol
Air dalam spongosol digerakkan oleh flagelum sel koanosit dan mengalur keluar melalui oskulum
Sistem pernapasan Coelenterata
Coelenterata tersusun dari dua lapisan sel, yaitu lapisan luar berasal dari ektoderm dan lapisan dalam berasal dari endoderm.
Lapisal sel yang berasal dari ektoderm disebut epidermis, dan lapisal sel yang berasal dari endoderm disebut gastrodermis
Pertukaran gas terjadi secara difusi pada sel di luar permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air
Pada pernapasannya, Coelenterata memiliki alat bantu berupa lekukan jaringan yang terdapat pada gastrodermis disebut sifonoglifa
Sistem pernapasan Cacing Cacing belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah yang
terdaat pada kulit melalui permukaan kulit yang lembab
Oksigen akan diikat oleh hemoglobin yang terkandung dalam darah cacing untuk diedarkan ke seluruh tubuh
Gas hasil respirasi yaitu CO2 dikeluarkan dari tubuh juga melalui permukaan kulitnya.
Karena pernapasan cacing dilakukan melalui permukaan tubuhnyam pernapasan cacing disebut pernapasan integumenter
Sistem pernapasan Serangga
Pada serangga, pertukaran gas dari jaringan dengan udara di lingkungan dilakukan menggunakan trakea (anyaman tabung-tabung yang berisi udara), sehingga disebut sistem pembuluh trakea
Sistem pernapasan ini terdiri dari suatu sistem tabung udara (trakea) yang bercabang-cabang (trakeola) dan setiap cabang akan bercabang lagi sehingga dapat menjangkau hampir semua bagian tubuh,
Pertukaran udara dilakukan melalui lubang-lubang pernapasan yang disebut spirakel atau stigma
Sistem pernapasan Ikan Ikan bernapas menggunakan insang.
Meskipun mekanisme pernapasan terjadi melalui inspirasi dan ekspirasi, tetapi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida berlangsung saat ekspirasi
Sistem pernapasan Katak Katak bernapas dengan insang ketika
masih berupa berudu Katak dewasa bernapas dengan paru-
paru saat berada di darat dan menggunakan kulit saat berada di air
Sistem pernapasan Reptil Reptil bernapas dengan paru-paru. Paru-paru reptil terdapat di dalam
rongga dada yang sudah dilindungi oleh tulang rusuk
Sistem pernapasan Burung Paru-paru burung tidak memiliki alveolus Sebagai gantinya adalah pembuluh-
pembuluh udara yang disebut parabronki.
Mekanisme respirasi burung pada saat terbang yaitu menggunakan kantung udara
Sedangkan pada waktu burung sedang istirahat menggunakan paru-paru.