modul non blok semester 3 edisi 2
DESCRIPTION
goodTRANSCRIPT
Ketua : Meilia NHadia Amalia
Sekretaris : Nadya Putri Effendy
Screening : 1. Titi komalasari
2. Vinny Rochmah Vittonix
Layout : W. V. Durrotunnisaa’
Editor : 1. Anindya Prananingtyas
2. Andy Kurniawan
3. Benia UJI DWI ANGGESTI
4. Lalu Muhammad Iqbal
5. Ratna IndAH P.
6. Sundari
7. Umu Fatmah LARASATI
8. Wita Nanda
EDISI 2 NON-BLOK
Page 2
DAFTAR ISI
Tujuh Falsafah Ajaran K. H. Ahmad Dahlan ............................................................................................................. ........................... 03
Muhammadiyah sebagai Gerakan Pendidikan ....................................................................................................................................... 06
Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial...................................................................................................................................................... 10
Gerakan Zakat, Infaq, dan Shodakoh ......................................................................................................................................................... 14
Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial...................................................................................................................................................... 17
Peran Politik dalam Muhammadiyah .......................................................................................... ................................................................... 21
Falsafah dan Ajaran Pokok K. H. Ahmad Dahlan ........................................................................................................................... 25
NON-BLOK EDISI 2
Page 3
Tujuh falsafah ini merupakan pandangan dan cara hidup K.H. Ahmad Dahlan dalam
menjalani hidup dan kehidupannya.
Tujuh falsafah ini ditulis ulang oleh murid beliau yang bernama K.H. R. Hadjid.
Falsafah ini diharapkan dapat menuntun teman-teman sebagai contoh pandangan hidup
agar nantinya mungkin kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Manusia hidup di dunia hanya sekali, untuk bertaruh: Sesudah mati, akan mendapat
kebahagiaan atau kesengsaraan?
• “Manusia itu semuanya mati (mati perasaannya) kecuali para ulama, yaitu orang–
orang yang berilmu. Dan ulama–ulama itu dalam kebingungan, kecuali mereka
yang beramal. Dan mereka yang beramal pun semuanya dalam kekhawatiran
kecuali mereka yang ikhlas dan bersih”
(perkataan ulama yang sering diulang oleh K.H. Ahmad Dahlan)
Maka kita sebagai mahasiswa hendaknya selalu mencari ilmu agar perasaan dan hatinya
tidak mati. Cari lah ilmu yang berkah dan dirihoi oleh Allah SWT.
Kebanyakan di antara manusia berwatak sombong dan takkabur, hanya mementingkan
kepentingan sendiri .
Kita sebagai mahasiswa hendaknya menghindari sikap ini. Kita sebagai mahasiswa yang
nantinya akan terjun ke dunia kerja sebagai tenaga kesehatan harus membuang jauh-
jauh rasa sombong dan takabbur karena sikap ini lah yang nantinya akan menghancurkan
kita sendiri.
Prospek Herbal di Era
Kesehatan Global
Date : 13-10-2014
EDITOR
UMU
SCREENING
TITI
PERTAMA
Dosen : Miftahul Haq
Tujuh Falsafah Ajaran K.H.
Ahmad Dahlan Date : 4 Januari 2015
EDITOR : Nadya Putri Effendy
SCREENING :
:
KEDUA
EDISI 2 NON-BLOK
Page 4
Manusia itu kalau mengerjakan pekerjaan apapun, sekali, dua kali, berulang-ulang, maka
kemudian menjadi biasa. Kalau sudah menjadi kebiasaan yang dicintai itu sukar untuk
dirubah, sudah menjadi tabi’at, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan
yang diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau I’tiqad, perasaan kehendak maupun
amal perbuatan. Kalau ada yang akan merubah, mereka sanggup membela dengan
mengorbankan jiwa raga. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang dimiliki
adalah benar
Manusia perlu digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus bersama-sama
mempergunakan akal fikirannya, untuk memikir, bagaimana sebenarnya hakikat dan
tujuan manusia hidup di dunia. Apakah perlunya? Hidup di dunia harus mengerjakan apa?
Dan mencari apa? Dan apa yang dituju? Manusia harus mempergunakan fikirannya untuk
mengoreksi soal I’tiqad dan kepercayaannya, tujuan hidup dan tingkah lakunya, mencari
kebenaran yang sejati. Karena kalau hidup di dunia hanya sekali ini sampai sesat,
akibatnya akan celaka, dan sengsara selama-lamanya.
Setelah manusia mendengarkan pelajaran-pelajaran fatwa yang bermacam-macam,
membaca beberapa tumpuk buku, dan sesudah memperbincangkan, memikir-mikir,
menimbang-nimbang, membanding-banding ke sana ke mari, barulah mereka itu dapat
memperoleh keputusan, memperoleh barang yang benar yang sesungguh-sungguhnya,
dengan akal fikirannya sendiri dapat mengetahui dan menetapkan, inilah perbuatan yang
benar. Sekarang, kebiasaan manusia tidak berani memegang teguh pendirian dan
perbuatan yang benar karena khawatir, kalau menepati kebenaran, akan terpisah
dengan teman-temannya. Pendek kata, banyak kekhawatiran itu yang akhirnya tidak
berani mengerjakan barang yang benar, kemudian hidupnya seperti mahluk yang tidak
berakal, hidup asal hidup, tidak menempati kebenaran.
Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani mengorbankan harta benda dan
jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah pemimpin-
pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh
dan lemah.
KEENAM
KEEMPAT
KELIMA
KETIGA
NON-BLOK EDISI 2
Page 5
Pelajaran terbagi atas dua bagian:
(1) Belajar ilmu pengetahuan atau teori;
(2) Belajar amal (mengerjakan, mempraktekkan).
Semua pelajaran harus dengan sedikit demi sedikit, setingkat demi setingkat. Demikian
juga belajar amal, harus dengan cara bertingkat, kalau setingkat saja belum dapat
mengerjakan, tidak perlu ditambah .
Hal ini penting bagi kita sebagai mahasiswa. Hendaknya kita tidak hanya mempelajari
ilmu pengetahuan saja tetapi belajar mengenai amal sholeh yang nantinya kita juga harus
mempraktekkannya agar kita mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
KETUJUH
EDISI 2 NON-BLOK
Page 6
Muhammadiyah lahir tidak serta merta lahir begitu saja, tetapi muhammadiyah lahir
disebabkan beberapa faktor keadaan umat islam pada saat itu. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah:
SALAH SATU FAKTOR INTERNAL UMAT ISLAM YANG MENJADI SEBAB
DIDIRIKANNYA MUHAMMADIYAH KONDISI PENDIDIKAN ISLAM YANG
TERBELAKANG
ADANYA SINDIRAN DARI KAUM INTELEGENSI TERHADAP UMAT ISLAM SEBAGAI
UMAT YANG “KUMUH” DAN TERBELAKANG
KONDISI INI MENDORONG K.H. AHMAD DAHLAN UNTUK MENDIRIKAN SEKOLAH
AGAMA, DI MANA PELAJARANNYA MERUJUK KITAB PESANTREN ISLAM,
SEDANGKAN METODENYA DAN FASILITASNYA MENGGUNAKAN CARA YANG
DIKEMBANGKAN OLEH BELANDA, YAITU DENGAN MENGGUNAKAN
BANGKU/MEJA , DLL
MELALUI PENDIDIKAN YANG MODERN K.H. AHMAD DAHLAN YAKIN AKAN
MAMPU menciptakan manusia yang baik budi, luas pandangan, dan bersedia
berjuang untuk kemajuan masyarakat
MUNCULNYA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM MUHAMMADIYAH MERUPAKAN
WUJUD NYATA DARI GERAKAN DAKWAH PRAKSIS MUHAMMADIYAH, SEHINGGA
KEGIATAN PENDIDIKAN TIDAK BISA DILEPASKAN DARI KEGIATAN DAKWAH
Dosen : Miftahul Haq
Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Pendidikan
Date : 4 Januari 2015
EDITOR : Nadya Putri Effendy
SCREENING :
:
Kelahiran Muhammadiyah
NON-BLOK EDISI 2
Page 7
Model pendidikan yang dibuat oleh K.H. Ahmad Dahlan adalah:
INTEGRALISTIK (MENYATU)
Cita-cita pendidikan yang digagas Beliau adalah lahirnya manusia-manusia baru yang
mampu tampil sebagai “ulama-intelek” atau “intelek-ulama”, yaitu seorang muslim
yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani
Mengadopsi Substansi dan Metodologi Pendidikan Modern Belanda dalam
Madrasah-madrasah Pendidikan Agama
Yaitu mengambil beberapa komponen pendidikan yang dipakai oleh lembaga
pendidikan Belanda. Dari ide ini, K.H. Ahmad Dahlan dapat menyerap dan kemudian
dengan gagasan dan praktek pendidikannya dapat menerapkan metode pendidikan
yang dianggap baru saat itu ke dalam sekolah yang didirikannya dan madrasah-
madrasah tradisional.
Metode yang ditawarkan adalah sintesis antara metode pendidikan modern Barat
dengan tradisional. Dari sini tampak bahwa lembaga pendidikan yang didirikan K.H.
Ahmad Dahlan berbeda dengan lembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat
pribumi saat itu
Memberi Muatan Pengajaran Islam pada Sekolah-sekolah Umum Modern Belanda
Muhammadiyah baru memutuskan meminta kepada pemerintah agar memberi izin
bagi orang Islam untuk mengajarkan agama Islam di sekolah-sekolah Goebernemen
pada bulan April 1922. Sebenarnya sebelum Muhammadiyah didirikan ini sudah
diusahakan namun baru mendapat izin saat itu.
Menerapkan Sistem Kooperatif dalam Bidang Pendidikan
Kita dapat melihat adanya kerjasama yang harmonis antara pemerintahan Belanda
dengan Muhammadiyah. Keduanya sama-sama memperoleh keuntungan. Pertama,
dari sikap non oposisional. Kedua, mendukung program pembaharuan keagamaan
termasuk di dalam bidang pendidikan.
Sikapnya yang akomodatif dan kooperatif memberikan ketentuan mutlak untuk
bertahan hidup di tengah iklim yang sangat tidak ramah terhadap gerakan nasionalis
pribumi dan disaat tidak satupun gerakan yang sebanding dengannya dapat
bertahan saat itu. Sehingga K.H. Ahmad Dahlan dapat masuk lebih dalam pada
lingkungan pendidikan kaum misionaris yang diciptakan oleh pemerintah Belanda,
yang saat itu lebih maju kedepan dari pada sistem penddikan pribumi yang
tradisional
Model Pendidikan K.H. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah
EDISI 2 NON-BLOK
Page 8
SISTEM LAMA TRADISIONAL
(1) System belajar mengajar Weton dan Sorogan.
(2) Bahan pelajaran semata-mata agama, kitab-kitab karangan ulama pembaharuan
tidak dipergunakan.
(3) Belum ada RP yang teratur dan integral.
(4) Hubungan guru dan murid lebih bersifat otoriter dan kurang demokratis .
SISTEM BARU (MODERN)
(1) Sistem klasikal dengan cara-cara Barat.
(2) Bahan pelajaran tetap, ditambah ilmu pengetahuan umum. Kitab-kitab agama
dipergunakan secara luas, baik klasik maupun kontemporer.
(3) Sudah diatur dengan Rencana Pembelajaran.
(4) Diusahakan suasana hubungan guru dan murid lebih akrab bebas dan demokratis.
Membawa pembaruan dalam bentuk kelembagaan pendidikan, yang semula seistem
pesantren menjadi system sekolah.
Memasukkan pelajaran umum kepada sekolah-sekolah keagamaan atau madrasah.
Mengadakan perubahan dalam metode pengajaran, dari yang semula menggunakan
metode weton dan sorogan menjadi lebih bervariasi.
Mengajarkan sikap hidup terbuka dan toleran dalam pendidikan.
Mengembangkan lembaga pendidikan yang beragam dari tingkat dasar hingga
perguruan tinggi dan dari yang berbentuk sekolah agama hingga yang berbentuk
sekolah umum.
Berhasil memperkenalkan manajemen pendidikan modern ke dalam system
pendidikan yang dirancangkannya
Jenis Amal Usaha Pendidikan Jumlah
TK/TPQ 4.623
Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772
Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143
Pondok Pesantren 67
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) 172
Sekolah Luar Biasa (SLB) 71
Kondisii Pendidikan Muhammadiyah Saat Ini
Pengaruh Pendidikan Muhammadiyah
Perbedaan Pendidikan Tradisional dan Modern
NON-BLOK EDISI 2
Page 9
Jenis Amal Usaha Pendidikan PENANGGUNG JAWAB
TK ABA PIMPINAN RANTING AISYIYAH
SD/MI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKASMEN
SMP/MTs PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
SMA/SMK/MA PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
PONDOK PESANTREN PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
SLB PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH,
MAJELIS DIKDASMEN
PERGURUAN TINGGI (PT) PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH,
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI (DIKTI)
Didalam muhammadiyah berikut adalah pengorganisasian lembaga pendidikan:
PIMPINAN MUHAMMADIYAH BERHAK MENGATUR PENYELENGGARAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN, SEHINGGA SETIAP PENGELOLA (KEPSEK/REKTOR)
HARUS TUNDUK PADA ATURAN ORGANISASI
MODEL PENGELOLAAN KEUANGAN DILAKUKAN DENGAN SISTEM SUBSIDI
SILANG, SEHINGGA SEKOLAH/PTM YANG KAYA (DANA CUKUP) MEMBANTU
SEKOLAH YANG MISKIN (KURANG) DENGAN DIATUR OLEH PIMPINAN
MUHAMMADIYAH
SEMUA ASET YANG DIMILIKI OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ADALAH MILIK
PERSYARIKATAN, SEHINGGA APABILA TERJADI PERSELISIHAN YANG
MENGAKIBATKAN PENUTUPAN MAKA SEMUANYA KEMBALI MENJADI MILIK
MUHAMMADIYAH
PENGELOLA AMAL USAHA, TERMASUK LEMBAGA PENDIDIKAN
BERTANGGUNGJAWAB KEPADA PIMPINAN MUHAMMADIYAH
Pengorganisasian Pengelolaan Lembaga Pendidikan
EDISI 2 NON-BLOK
Page 10
Muhammadiyah lahir didasarkan pada pemahaman mendalam K.H. Ahmad Dahlan
terhadap agama Islam. K.H. Ahmad Dahlan memahami bahwa beragama bukanlah
sekedar mengetahui ajarana Islam, tetapi bagaimana mengamalkannya. Keberagamaan
seorang mukmin tidaklah sempurna tanpa amal.
“Demi masa; Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian; kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”
(T.Q.S. Al-Ashr ayat 1 – 3)
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?; Itulah orang yang menghardik anak
yatim; dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin; Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat; (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya; orang-orang yang
berbuat riya; dan enggan (menolong dengan) barang berguna”
(T.Q.S. al-Ma’un aya 1 – 7)
Surat al-Maun adalah salah satu surat yang sering diajarkan oleh K.H. Ahmad
Dahlan. Bahkan beliau meminta muridnya untuk mengamalkan ayat ini dengan
mengumpulkan anak yatim, miskin dan gelandangan di sekitar Alun-Alun untuk diberikan
pendidikan dan disantuni. Semangat inilah selanjutnya yang mendorong muridnya yang
bernama Haji Syujak ingin mendirikan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) yang
selanjutnya berkembang menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.
Dosen : Miftahul Haq
Date : 4 Januari 2015
EDITOR : Nadya Putri Effendy
SCREENING :
:
Kelahiran Muhammadiyah
Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Sosial
NON-BLOK EDISI 2
Page 11
Syujak berfikir kenapa orang non-Muslim (Kolonial Belanda) yang dapat mendirikan
rumah sakit, rumah miskin dan rumah yatim hanya karena dorongan rasa kemanusiaan
tanpa didasari rasa tanggungjawab kepada Allah SWT, jika umat non-Muslim saja mampu
melakukan aksi-aksi sosial, mengapa umat Islam yang mempunyai landasan agama
seperti yang tertera dalam QS Al Maun, tidak dapat melakukannya juga
Dakwah berarti panggilan, seruan atau ajakan
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang
untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan
akhlak Islam
Model dakwah: dakwah bil lisan (dakwah dengan lisan; seperti ceramah, khutbah,
dll); dakwah bil kalam (dakwah melalui tulisan; seperti jurnal, buletin, surat kabar dll);
dan dakwah bil hal (dakwah melalui kegiatan langsung; seperti baksos, pengobatan
gratis, pemberdayaan ekonomi, pendidikan gratis, dll)
Materi dakwah tidak terbatas pada persoalan agama saja (aqidah, ibadah, akhlak)
tetapi juga meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia
Penyesuaian materi dakwah dengan kebutuhan hidup manusia merupakan
keniscayaan sebagai upaya menjadikan agama Islam dapat memberikan
jawaban/memberikan solusi terhadap kehidupan manusia
Karenanya proses dakwah harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang
menjadi obyek dakwah (al-mad’u)
Untuk itulah diperlukan pengamatan dan kajian terlebih dahulu sehingga dakwah
bisa berjalan dengan efektif, efisien, dan tepat sasaran
Di samping itu untuk menentukan pendekatan apa yang tepat dalam melakukan
kegiatan dakwah.
Dakwah sosial merupakan bagian dari dakwah bil hal, yaitu dakwah yang
mengedepankan perilaku yang nyata
Dakwah model ini sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, semisal dengan
persaudaran kaum Muhajirin dan Anshar, dll
Dakwah sosial ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan dan
kebutuhan masyarakat
Ekonomi: pemberdayaan ekonomi, pemberian modal, pelatihan keterampilan
khusus, dll
Aksi Sosial Bagian Dari Dakwah
Model Dakwah Sosial
EDISI 2 NON-BLOK
Page 12
Pertanian/Peternakan: pemberdayaan petani, pengolahan hasil pertanian, pelatihan
berternak lele, dll
Kesehatan: Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Pengobatan Gratis, dll
Sosial: Panti Asuhan Anak Yatim, Santunan Fakir Miskin, Panti Jompo, Rehabilitasi
Sosial, dll.
Perwujudan iman dan ibadah
Tanggungjawab sebagai khalifah
Pelakasanaan misi dakwah: Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin
Mewujudkan maksud dan tujuan Muhammadiyah
Muhammadiyah sering menuai kritik sebagai gerakan sosial yang mulai terjangkit
penyakit elitisme
Perkembangan Muhammadiyah yang kian pesat dari hari ke hari dalam banyak hal
menyebabkan terjadinya pergeseran orientasi, termasuk orientasi gerakan sosialnya
Pada mulanya, amal usaha Muhammadiyah, khususnya dalam bidang sosial lebih
banyak “berbicara” pada bidang-bidang sosial yang berorientasi voulentaire
(sukarela)
Kini seluruh amal usaha Muhammadiyah terlihat lebih berorientasi pada persoalan
ekonomi dan sampai batas-batas tertentu cenderung profit oriented
Pergeseran ini disebabkan oleh adanya tuntutan profesionalitas dalam pengelolaan
amal usaha Muhammadiyah, dalam hal ini untuk Rumah Sakit dan Lembaga
Pendidikan
Hal ini selanjutnya menimbulkan dilema: pada satu sisi Muhammadiyah memang
harus terus mengembangkan profesionalitasnya, tetapi yang juga harus diingat
adalah, jangan sampai profesionalitas yang hendak dicapai itu melupakan fungsi-
fungsi sosial Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan sosial keagamaan
Untuk inilah menurut Kuntowijoyo, Muhammadiyah harus mampu melakukan
dinamisasi untuk melakukan transformasi sosial secara berkesinambungan
Proses ini dapat dilakukan dengan semangat dakwah yang dimiliki oleh
Muhammadiyah, yaitu Dakwah Islam Amar Ma’ruf (berarti humanisasi dan
emansipasi) Nahi Munkar (berarti liberalisasi)
Dakwah Sosial Bagi Muhammadiyah
Kritik Gerakan Sosial Muhammadiyah
NON-BLOK EDISI 2
Page 13
Amar Ma’ruf (berarti humanisasi dan emansipasi) ------ proses dakwah yang
diorientasikan pada peningkatan kualitas kemanusiaan umat sehingga menjadi
manusia yang bermartabat
Nahi Munkar (berarti liberalisasi) ----- proses dakwah yang diorientasikan pada
pembebasan umat pada segala potensi yang bisa menjerumuskan pada kehidupan
yang hina dan terlebih lagi menjauhkan umat dari kekufuran
EDISI 2 NON-BLOK
Page 14
Q.S. At-Taubah ayat 34-35:
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-
orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan
jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang
yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih; Pada
hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi
mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta
bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat
dari) apa yang kamu simpan itu."
Q.S. Al-Ma’un ayat 1 – 7:
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?; Itulah orang yang menghardik
anak yatim; dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin; Maka kecelakaanlah
bagi orang-orang yang shalat; (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya; orang-orang
yang berbuat riya/pamer; dan enggan (menolong dengan) barang berguna”
Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah adalah semua harta benda yang diperoleh
dari sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan amal
usaha, program, dan kegiatan Muhammadiyah
GERAKAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQOH
DAN WAKAF MUHAMMADIYAH
Date : 4 Januari 2015
Ajaran K.H. Ahmad Dahlan
Sumber Keuangan dan Kekayaan Muhammadiyah
Dosen :Miftahul Haq
EDITOR : Nadya Putri Effendy
SCREENING :
:
NON-BLOK EDISI 2
Page 15
Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah diperoleh dari:
1. Uang Pangkal, Iuran, dan Bantuan
2. Hasil hak milik Muhammadiyah
3. Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, Wasiat, dan Hibah
4. Usaha-usaha perekonomian Muhammadiyah
5. Sumber-sumber lain
Al-Qur’an menyebut kata al-mal (harta) tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan
berulang-ulang terhadap sesuatu di dalam al-Qur’an menunjukkan adanya perhatian
khusus dan penting terhadap sesuatu itu
Harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu
diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di dalam Islam.
Al-Qur’an memandang harta sebagai sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri
kepada Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari dalam kehidupan
Dengan keberadaan harta, manusia diharapkan memiliki sikap derma yang
memperkokoh sifat kemanusiannya
Jika sikap derma ini berkembang, maka akan mengantarkan manusia kepada derajat
yang mulia, baik di sisi Tuhan maupun terhadap sesama manusia
Zakat dalam istilah fiqh adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk
diserahkan kepada golongan yang berhak menerimanya
Maksud kata “tertentu” adalah harta yang diwajibkan Allah untuk dizakatkan itu
sudah tertentu jenisnya, tertentu jumlahnya dan tertentu batas waktunya
Infaq; pemberian yang bersifat sunah, tapi kadang dimaknai zakat yang wajib
Infaq yang wajib adalah zakat, infaq yang sunnah adalah shadaqah
Shodaqoh; pemberian yang bersifat sunah, tapi kadang dimaknai zakat
Shodaqoh dapat berupa materi ataupun immateri
Sayid Sabiq (Fiqh al-Sunnah); Wakaf ialah menahan harta dan memberikan manfaatnya
pada jalan Allah
Abu Yusuf dan Muhammad bin Hassan (Madzhab Hanafiyah); Wakaf ialah menahan
‘ain mawquf (benda) sebagai milik Allah atau pada hukum milik Allah dan
mensedekahkan manfaatnya ke arah kebajikan dari awal/hulu hingga akhirnya (kekal)
Harta Dalam Islam
Makna Zakat, Infaq dan Shadaqoh
Makna Wakaf
EDISI 2 NON-BLOK
Page 16
Zakat yang diwajibkan untuk harta yang memenuhi syarat-syarat tertentu; WAKAF
lebih bersifat pelengkap (complement)
Apa yang disumbangkan melalui zakat adalah tidak kekal dimana sumbangannya
akan digunakan dalam bentuk sekali pakai, sedangkan harta wakaf adalah berbentuk
produktif yaitu kekal dan boleh dimanfaatkan dalam pelbagai bentuk untuk faedah
masa depan
Pengelolaan wakaf di Muhammadiyah dilakukan oleh Majelis Wakaf dan
Kehartabendaan
Majelis ini bertanggungjawab untuk mendata, menjaga, mengoptimalkan
pemanfaatan dari wakaf yang dimiliki oleh Muhammadiyah
Proses pemanfaatan wakaf, terutama tanah, dilakukan oleh Majelis yang terkait
dibawah pengawasan Majelis Wakaf sehingga proses penggunaannya sesuai dari
permintaan si wakif (pemberi wakaf)
Pengelolaan ZIS ini dilakukan oleh lembaga amil zakat infaq shodaqoh
Muhammadiyah (LAZISMU)
Sebelum terbentuknya LAZISMU, pengelolaan zakat dilakukan secara mandiri oleh
masing-masing tingkatan pimpinan dari Ranting hingga Pusat
LAZISMU berfungsi untuk mengkoordinirkan dan menjadi panitia pengumpulan ZIS
warga Muhammadiyah yang terpusat dan terkontrol sehingga dapat mengetahui
potensi ZIS Muhammadiyah
Proses distribusi dan pemanfaatan dana ZIS yang telah terkumpul di LAZISMU
dilakukan secara bersama dengan Majelis/Lembaga lain yang ada di Muhammadiyah
yang memiliki kegiatan secara langsung di masyarakat, seperti pemberdayaan
ekonomi, bea siswa sekolah, penguatan mubaligh di pelosok daerah, pemberdayaan
petani, penganganan korban bencana, dan lain-lain
Di Kendal, zakat mulai digerakkan sejak 1979 dan terus berkembang pesat hingga
sekarang, melalui Bapelurzam (Badan Pelaksana Urusan Zakat Amwal
Muhammadiyah)
Muhammadiyah Kendal tahun 2012 mampu menghimpun zakat sebesar Rp2,5 miliar.
Jumlah wajib zakat atau muzakki mencapai 5.798 orang. Dana yang berhasil
dihimpun akan diberikan kepada yang berhak menerima zakat yang terdiri atas fakir,
miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, sabilillah, dan ibnu sabil, dengan tanpa melihat
latar belakang organisasi atau partai politik si mustahiq
Pengelolaan Wakaf dan ZIS
Contoh Pengelolaan ZIS, Muhammadiyah Kab. Kendal
NON-BLOK EDISI 2
Page 17
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan
Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah
Muhammadiyah berasas Islam
Untuk mencapai maksud dan tujuan, (1) Muhammadiyah melaksanakan Da’wah
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan (2) Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala
bidang kehidupan
Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi
Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,
meningkatkan pengamalan, serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai
aspek kehidupan.
Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai
aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Keagamaan Date : 4 Januari 2015
Identitas dan Asas Muhammadiyah
Usaha Muhammadiyah
Diantara Usaha Muhammadiyah
Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Dosen :Miftahul Haq
EDITOR : Nadya Putri Effendy
SCREENING :
:
EDISI 2 NON-BLOK
Page 18
Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan
amal shalih lainnya
Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia agar
berkemampuan tinggi serta berakhlaq mulia
Al-Qur'an
As-Sunnah al-Maqbulah
Muhammadiyah mengembangkan model gerakan keagamaan dengan format
“Islam yang berkemajuan”
Pengamalan Islam harus didasarkan pada pemikiran dan pemahaman yang benar
terhadap sumbernya sehingga mampu memberikan jawaban terhadap
permasalahan umat
Gerakaan Keagamaan Muhammadiyah dilakukan dengan semangat tajdîd
(pembaruan)
Muhammadiyah mengembangkan semangat ijtihâd
Muhammadiyah menjauhi sikap taklid
Gerakaan Keagamaan Muhammadiyah dilakukan dengan semangat tajdîd
(pembaruan)
Muhammadiyah mengembangkan semangat ijtihâd
Muhammadiyah menjauhi sikap taklid
Gerakaan Keagamaan Muhammadiyah dilakukan dengan semangat tajdîd
(pembaruan)
Muhammadiyah mengembangkan semangat ijtihâd
Muhammadiyah menjauhi sikap taklid
Gerakan Islam
Gerakan Dakwah
Gerakan Tajdid
Sumber Ajaran Islam
Ciri Perjuangan Muhammadiyah
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Keagamaan
NON-BLOK EDISI 2
Page 19
Pada masyarakat dengan hikmah dan mau’idzah hasanah, yang diterjemahkan
dengan musyawarah atas dasar taqwa
Kepada perseorangan, yang muslim bersifat tadjid, baik permunian (purifikasi)
maupun pengembangan (dinamisasi) dengan semangat basyiran (gembira) dan
nadziran (peringatan)
Kepada non muslim sifat ajakan dan seruan yang berdasar semangat basyiran
(gembira)
Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam),
disingkat NU
Organisasi ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan,
sosial, dan ekonomi.
NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah yang ditunjukkan dengan
penggunaan cara berfikir keagamaanya dirujuk dari pemikir terdahulu seperti Abu
Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi
Dalam bidang fiqih, NU lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan
mengakui tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali
Dalam NU juga mengembangkan model tasawuf dengan metode Al-Ghazali dan
Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat
Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras
yang berpusat di Jakarta.
Selain beberapa kelompok internal, yang disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI
memiliki kelompok Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi
tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi "penertiban" (sweeping)
Dakwah
Bil lisan
(melalui ceramah, radio, televisi, dll)
Bil qolam (tulisan)
(melalui surat kabar, majalah, internet, dll)
Bil hal (aksi nyata)
(melalui lembaga pendidikan, rumahsakit, pemberdayaan masyarakat dll)
Model Dakwah Muhammadiyah
Muhammadiyah dengan Organisasi Islam yang Lain
EDISI 2 NON-BLOK
Page 20
terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan
syariat Islam terutama pada masa Ramadan dan seringkali berujung pada
kekerasan.
Organisasi ini terkenal dan kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun 1998.
Rangkaian aksi yang berujung pada kekerasan sering diperlihatkan dalam media
massa.
MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang
mewadahi ulama, zu'ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing,
membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia
Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 H/26 Juli 1975 di Jakarta
MUI berdiri sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para ulama,
cendekiawan dan zu’ama se Indonesia bersama unsur dari ormas-ormas Islam
tingkat pusat, yaitu, NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti. Al Washliyah,
Math’laul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan Al Ittihadiyyah
memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam
mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah
Subhanahu wa Ta’ala;
memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan
kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan kegiatan bagi
terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam
memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa
menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penterjemah
timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan
nasional;
meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam dan
cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada
masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi
secara timbal balik
Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah
Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan
sesuai dengan ajaran Islam
Kerja sama dengan golongan agama Islam mana pun dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam
Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain, sebagai
pemelihara dan membangun negara
Prinsip Muhammadiyah Dengan Ormas Islam Lainnya
NON-BLOK EDISI 2
Page 21
Sebagai organisasi Islam, Muhammadiyah memiliki beban sejarah dan
tanggungjawab yang besar untuk memainkan peranannya sebagai kekuatan
kemasyarakatan (civil society, masyarakat madaniyah) untuk turut serta menjadikan
Indonesia sebagai bangsa yang maju, adil, makmur, sejahtera, bermartabat, dan
berdaulat di hadapan bangsa-bangsa lain
Peran sejarah yang penting dan strategis itu hanya dapat dilakukan manakala
Muhammadiyah mampu berdiri dalam posisi yang benar, tepat, dan memiliki modal
sosial yang tinggi sebagai gerakan Islam yang mengemban fungsi dakwah dan tajdid
Karenanya Muhammadiyah dituntut untuk selalu melakukan revitalisasi seluruh
aspek dan struktur gerakannya sehingga mampu bermain secara dinamis dalam
menjalankan perannya dengan tetap berdiri kokoh di atas fondasi atau prinsip
gerakannya
Dr. Alfian, seorang peneliti Muhammadiyah menyatakan bahwa dalam
perkembangannya Muhammadiyah sesungguhnya memainkan tiga peranan yang
saling terkait, yaitu:
1) sebagai reformis keagamaan (melakukan gerakan memurnikan agama Islam,
antara lain dengan memberantas takhayul, bid’ah, dan khurafat)
2) sebagai pelaku perubahan sosial yang bertujuan memodernisasi umat muslim
Indonesia agar terangkat dari ketertinggalannya mencapai tempat terhormat di
dunia modern
3) sebagai kekuatan politik yang dapat memberikan pengaruhnya bagi pemerintah
dan negara
Peran Politik
Muhammadiyah Date : 4 Januari 2015
Pendahuluan
Dosen :Miftahul Haq
EDITOR : Nadya Putri Effendy
SCREENING :
:
EDISI 2 NON-BLOK
Page 22
Politik secara klasik berkaitan dengan urusan negara atau pemerintahan
Politik dalam ranah yang konkret selalu dikaitkan dengan kekuasaan, termasuk di
dalamnya pengaruh dan kekuatan
Politik juga berkaitan dengan beragam kegiatan manusia dalam sistem politik,
karenanya politik sering dikaitkan dengan kepentingan atau seni memperjuangkan
kepentingan
Politik secara klasik berkaitan dengan urusan negara atau pemerintahan
Politik dalam ranah yang konkret selalu dikaitkan dengan kekuasaan, termasuk di
dalamnya pengaruh dan kekuatan
Politik juga berkaitan dengan beragam kegiatan manusia dalam sistem politik,
karenanya politik sering dikaitkan dengan kepentingan atau seni memperjuangkan
kepentingan
Politik juga menyangkut nilai, yakni alokasi nilai yang dipandang berharga untuk
diperjuangkan dalam kehidupan masyarakat, sehingga politik tidak bisa dilepaskan
dari masyarakat sebagai makhluk politik
Dalam konteks pengelolaan negara dan pemerintahan, politik tidaklah sekedar
urusan perjuangan kekuasaan (power struggle) semata, yaitu berupa perjuangan who
gets what, when and how (siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana caranya),
yang selanjutnya sering disebut politik praktis atau real politics
Tetapi, politik juga terkait pengoperasian negara/pemerintahan dalam banyak hal, di
antaranya:
a. bagaimana negara atau pemerintahan itu diurus atau dikelola dengan benar
(how to manage state)
b. Menyangkut penentuan kebijakan umum (public policy), yakni menentukan
keputusan-keputusan praktis dan strategis untuk kepentingan hajat hidup
rakyat
c. Pengelolaan urusan kepentingan umum (public interest), yakni bagaimana hajat
hidup orang banyak tertutama warganegara diperjuangkan
d. Terkait urusan kebaikan atau kebajikan umum (public goods), yakni tegaknya
hal-hal yang baik bagi kepentingan orang banyak seperti tegaknya keadilan,
kebenaran, moral, dan hal-hal yang positif secara objektif dan dibutuhkan
masyarakat luas
Makna Politik
NON-BLOK EDISI 2
Page 23
Dalam perjalanannya, sebagai gerakan sosial besar yang terorganisasi baik di
Indonesia, Muhammadiyah tampaknya tidak mampu menghindar untuk terlibat
dalam politik
Muhammadiyah tetap mampu memilah atau melakukan pembagian kerja antara
ranah politik kekuasaan yang menjadi fungsi-tugas kekuatan politik (oleh partai
politik) dan politik kemasyarakatan atau kebangsaan yang menjadi fungsi-tugas
kelompok-kelompok kepentingan (interest groups), termasuk Muhammadiyah
Peran politik Muhammadiyah ini tidak terlepas dari pandangan filosofis Islam yang
dimiliki oleh Muhammadiyah, di mana Muhammadiyah memahami tidak ada
pemisahan antara Agama dan Negara, dan juga perkembangan Muhammadiyah
sebagai kelompok kepentingan besar dalam politik Indonesia
Perkembangannya Muhammadiyah menunjukkan bahwa sebagai organisasi non-
politik tidak pernah memainkan politik secara langsung dan terbuka sebagaimana
partai politik
Muhammadiyah pernah menyerahkan aspirasi politiknya pada Syarekat Islam/SI
(sekitar tahun akhir ’30-an), Masyumi (awal tahun ‘50-an), Parmusi (tahun ‘71), dan
--- mungkin --- PAN (tahun ’99)
Tipe-tipe logika situasional (baik lokal dan maupun nasional) inilah dalam
perkembangannya yang menentukan peran politik Muhammadiyah
Tetapi perkembangan Muhammadiyah sebagai kelompok kepentingan dengan
tujuan-tujuan keagamaan dan sosialnya yang nyata dan jelas, yang ditunjukkan
melalui berbagai cara, sesungguhnya merupakan bukti bahwa Muhammadiyah
memiliki peranan sebagai salah satu kekuatan politik dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara di Republik Indonesia
Muhammadiyah lebih memilih perjuangan membangun bangsa dan negara melalui
jalur gerakan kemasyarakatan non-politik-praktis atau di luar perjuangan partai
politik
Bagi Muhammadiyah politik memang penting dan strategis, karena itu tidak dapat
dinegasikan apalagi dibuang jauh-jauh dari kehidupan. Yang diperlukan ialah
bagaimana menegakkan politik yang sehat dan para pelaku politik yang sama
sehatnya, sehingga politik menjadi alat strategis untuk sebesar-besarnya
kemaslahatan hidup umat manusia
Karena itu Muhammadiyah memandang perlunya pembagian peran antara
kekuatan civil-society dengan peran politik kebangsaannya tidak kalah pentingnya
untuk membangun bangsa dan negara mencapai tujuannya, dengan partai politik
yang tidak sekadar melakukan perjuangan meraih, menduduki, dan
Muhammadiyah dan Politik
EDISI 2 NON-BLOK
Page 24
mempertahankan kekuasaan di pemerintahan meskipun hal itu memang pekerjaan
utama partai politik secara legal
Partai politik juga dituntut melakukan pendidikan politik dan mengoperasikan
fungsi-fungsi politik negara yaitu mengelola pemerinatahan dengan benar,
merumuskan dan menentukan kebijakan-kebijakan publik, menegakkan kebajikan-
kebajikan politik, yang semuanya dihajatkan untuk sebesar-besarnya kepentingan
rakyat dan negara
Pilihan politik yang demikian bukan karena Muhammadiyah alergi atau anti-politik
dan bukan pula karena kekalahan di ranah politik
Tetapi sejak awal memang Muhammadiyah diproyeksikan untuk menjadi gerakan
Islam yang berjuang di lapangan dakwah dan tajdid kamasyarakatan serta tidak
menjadi gerakan atau kekuatan politik sebagaimana lembaga partai politik
Untuk menjaga Muhammadiyah agar tetap berada di jalur dakwah, maka
Muhammadiyah merumuskan khittah perjuangannya yang berfungsi sebagai spirit
dan panduan atau garis perjuangan gerakan Muhammadiyah secara keseluruhan
Di antara khittah yang dimiliki Muhammadiyah adalah Khittah Denpasar tahun
2002 tentang Khittah Berbangsa dan Bernegara, yang di dalamnya terkandung
pandangan sekaligus garis dan alternatif langkah Muhammadiyah dalam
menghadapi politik
Menurut Haedar Nashir, Khittah Denpasar merupakan konsep yang memberikan
penjelasan mengenai pandangan Muhammadiyah tentang politik, posisi
Muhammadiyah dalam politik, dan pilihan jalan keluar dari tidak berpolitik-praktis
Khittah Denpasar sebenarnya merupakan Khittah utama yang dapat menjadi
bingkai pandangan, pembatas, sekaligus jalan keluar bagi Muhammadiyah dalam
menghadapi politik
Karena Khittah Muhammadiyah merupakan garis atau bingkai pembatas mana
yang boleh dan tidak boleh dilakukan Muhammadiyah, yang mengikat seluruh
anggota lebih-lebih pimpinannya
Maka diperlukan konsistensi komitmen dari anggota Muhammadiyah untuk
menjadikan Khittah benar-benar sebagai garis pembatas dan pembingkai gerakan
Islam ini dalam menghadapi dunia kehidupan politik
NON-BLOK EDISI 2
Page 25
Kh ahmad dahlan merupakan sosok kyai yang cerdas, memahami kitab-kitab yang
sukar, dan memiliki keistimewaan berupa rasa khauf (takut) terhadap hari akhir
Kh ahmad dahlan merupakan ulama yang mengajarkan ajaran islam tidak hanya
sebatas ilmu tetapi mendidik muridnya untuk mempraktekkan/mengamalkan ayat-
ayat al- qur’an yang dipelajari
Mengamalkan ajaran islam menurut kh ahmad dahlan tidak perlu menunggu
mengetahui semuanya, tetapi apa yang telah diketahui terus dipraktekkan, dimulai
dari yang sedikit dan kecil
Beliau memiliki prinsip berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah
Di antara pembelajaran yang dilakukan kepada para santrinya adalah 7 perkara
yang selanjutnya disebut sebagai 7 falsafah k.h. ahmad dahlan
Selain itu, ada beberapa ayat yang secara terus menerus diajarkan dan
dituntunkan pengamalannya oleh kh ahmad dahlan kepada para santrinya. Bukan
berarti ayat-ayat lain tidak diajarkan, kelompok ayat ini merupakan kelompok ayat
yang ditekankan. Kelompok ayat ini selanjutnya dikenal dengan 17 kelompok ayat
al-qur’an
PELAJARAN PERTAMA:
“KITA, MANUSIA INI, HIDUP DI DUNIA HANYA SEKALI, UNTUK BERTARUH: SESUDAH
MATI, AKAN MENDAPAT KEBAHAGIAANKAH ATAU KESENGSARAANKAH?”
Falsafah dan Ajaran Pokok
K.H. Ahmad Dahlan Date : 4 Januari 2015
7 Falsafah
Latar Belakang
Dosen :Miftahul Haq
EDITOR : Nadya Putri Effendy
SCREENING :
:
EDISI 2 NON-BLOK
Page 26
Falsafah ini mengajarkan bahwa hidup kita tidak hanya terhenti di dunia ini, tetapi
akan ada kehidupan yang sesungguhnya, yaitu hari akhirat
Falsafah ini mengajarkan bahwa tidak tepat bagi kita apabila lebih suka
memikirkan dan memenuhi kesenangan hidup saat ini, sehingga melupakan
kehidupan lain yang lebih hakiki
KH Ahmad Dahlan mengibaratkan manusia berada di atas sumur yang ada ular
besar dan sedang bergantung pada tali yang hampir putus, pada saat yang
bersamaan kita disuguhi manisnya madu. Nah… manusia banyak yang terbuai oleh
manisnya madu sehingga lupa kalau talinya mau putus dan ketika putus maka ular
siap untuk menggigitnya
PELAJARAN KEDUA
“KEBANYAKAN DI ANTARA MANUSIA BERWATAK ANGKUH DAN TAKKABBUR, MEREKA
MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI-SENDIRI”
Pelajaran ini mengajarkan bahwa kita hidup janganlah merasa benar sendiri sehingga
menutup diri dari pendapat orang lain
Kita tidak diperkenankan untuk mencelakakan atau menjelekkan orang lain karena
berbeda dengan kita
Apa yang dipersilihkan sesungguhnya hanya satu yang benar, kebenaran yang pasti
hanyalah milik allah
Untuk itulah kita harus saling menghargai, hidup di dunia hanya sekali untuk bertaruh
PELAJARAN KETIGA
“MANUSIA ITU KALAU MENGERJAKAN PEKERJAAN APAPUN, SEKALI, DUA KALI,
BERULANG-ULANG, MAKA KEMUDIAN JADI BIASA. KALAU SUDAH MENJADI
KEBIASAAN YANG DICINTAI ITU SUKAR UNTUK DIRUBAH. SUDAH MENJADI TABI’AT,
BAHWA KEBANYAKAN MANUSIA MEMBELA ADAT KEBIASAAN YANG DITERIMA, BAIK
ITU DARI SUDUT KEYAKINAN ATAU I’TIQAD, PERASAAN KEHENDAK MAUPUN AMAL
PERBUATAN. KALAU ADA YANG AKAN MERUBAH, MEREKA AKAN SANGGUP MEMBELA
DENGAN MENGORBANKAN JIWA RAGA. DEMIKIAN ITU KARENA ANGGAPANNYA
BAHWA APA YANG DIMILIKI ADALAH BENAR”
Apa yang kita miliki saat ini sesungguhnya berangkat dari kebiasaan yang kita
bangun, baik itu cara berfikir, cara bertutur, ataupun cara bertindak
Apabila sudah menjadi kebiasaan yang melekat maka akan sulit kita rubah, bahkan
kita rela berkorban jiwa dan raga
Apa saja seperti pengetahuan, kepercayaan, perasaan, kehendak, tingkah laku, yang
kita miliki, yang tumbuh dari kebiasaan, jangan tergesa-gesa diputus sendiri, lalu
NON-BLOK EDISI 2
Page 27
dianggap benar. Hendaklah difikir dulu dibanding dan dikoreksi, apakah sungguh
sudah benar
PELAJARAN KEEMPAT:
“MANUSIA PERLU DIGOLONGKAN MENJADI SATU DALAM KEBENARAN, HARUS
BERSAMA-SAMA MEMPERGUNAKAN AKAL FIKIRANNYA, UNTUK MEMIKIR,
BAGAIMANA SEBENARNYA HAKIKAT DAN TUJUAN MANUSIA HIDUP DI DUNIA.
APAKAH PERLUNYA? HIDUP DI DUNIA HARUS MENGERJAKAN APA?DAN MENCARI APA?
DAN APA YANG DITUJU? MANUSIA HARUS MEMPERGUNAKAN PIKIRANNYA UNTUK
MENGOREKSI SOAL I’TIKAD DAN KEPERCAYAANNYA, TUJUAN HIDUP DAN TINGKAH
LAKUNYA, MENCARI KEBENARAN YANG SEJATI. KARENA KALAU HIDUP DI DUNIA
HANYA SEKALI INI SAMPAI SESAT, AKIBATNYA AKAN CELAKA, DAN SENGSARA
SELAMA-LAMANYA”
PELAJARAN KELIMA:
“SETELAH MANUSIA MENDENGARKAN PELAJARAN-PELAJARAN FATWA YANG
BERMACAM-MACAM, MEMBACA BEBERAPA TUMPUK BUKU, DAN SESUDAH
MEMPERBINCANGKAN, MEMIKIR-MIKIR, MENIMBANG-NIMBANG, MEMBANDING-
BANDING KESANA-KEMARI, BARULAH MEREKA ITU DAPAT MEMPEROLEH KEPUTUSAN,
MEMPEROLEH BARANG YANG BENAR YANG SESUNGGUH-SUNGGUHNYA. DENGAN
AKAL PIKIRANNYA SENDIRI DAPAT MENGETAHUI DAN MENETAPKAN, INILAH
PERBUATAN YANG BENAR”
“SEKARANG, KEBIASAAN MANUSIA TIDAK BERANI MEMEGANG TEGUH PENDIRIAN
DAN PERBUATAN YANG BENAR KARENA KHAWATIR, KALAU MENEPATI KEBENARAN,
AKAN TERPISAH DARI APA-APA YANG SUDAH MENJADI KESENANGANNYA, KHAWATIR
AKAN TERPISAH DENGAN TEMAN-TEMANNYA. PENDEK KATA, BANYAK
KEKHAWATIRAN ITU YANG AKHIRNYA TIDAK BERANI MENGERJAKAN BARANG YANG
BENAR, KEMUDIAN HIDUPNYA SEPERTI MAKHLUK YANG TIDAK BERAKAL, HIDUP ASAL
HIDUP, TIDAK MENEMPATI KEBENARAN”
Untuk membangun kehidupan yang lebih baik, yang lebih terjaga, perlu dilakukan
secara bersama, berkelompok, saling bekerjasama (organisasi)
Kebenaran yang kita yakini setelah dilakukan pengkajian dan koreksi harus kita
laksanakan secara kontinyu, konsisten, dan tidak perlu khawatir terhadap setiap
gangguan yang didapat, termasuk hilangnya kesenangan dan kawan/teman dekat
Manusia itu asal mulanya suci
EDISI 2 NON-BLOK
Page 28
Kemudian manusia kemasukan adat kebiasaan kotor lalu hatinya mengandung
penyakit
Kemudian menolak ajaran-ajaran yang baik, yang suci dan yang benar
Manusia harus mengadakan kebersihan diri dari kotoran-kotoran yang ada dalam
hati. Setelah hatinya jernih, baru dapat menerima ajaran-ajaran para rasul, kemudian
baru dapat meningkat naik ke alam kesucian
(LIHAT Q.S. AR-RUUM AYAT 30)
PELAJARAN KEENAM:
“KEBANYAKAN PEMIMPIN-PEMIMPIN RAKYAT, BELUM BERANI MENGORBANKAN
HARTA BENDA DAN JIWANYA UNTUK BERUASAHA TERGOLONGNYA UMAT MANUSIA
DALAM KEBENARAN. MALAH PEMIMPIN-PEMIMPIN ITU BIASANYA HANYA
MEMPERMAINKAN, MEMPERALAT MANUSIA YANG BODOH-BODOH DAN LEMAH”
PELAJARAN KETUJUH:
“PELAJARAN TERBAGI ATAS 2 BAGIAN:
(1) BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ATAU TEORI);
(2) BELAJAR AMAL (MENGERJAKAN, MEMPRAKTEKKAN).
SEMUA PELAJARAN HARUS DENGAN CARA SEDIKIT DEMI SEDIKIT, SETINGKAT DEMI
SETINGKAT. DEMIKIAN JUGA BELAJAR AMAL, HARUS DENGAN CARA BERTINGKAT.
KALAU SETINGKAT SAJA BELUM DAPAT MENGERJAKAN, TIDAK PERLU DITAMBAH”
NON-BLOK EDISI 2
Page 29
Q.S. Al-Jatsiyah ayat 23:
“Tahukah engkau orang-orang yang mengambil hawa nafsunya dijadikan
persembahan/Tuhan-nya?”
Ayat mengajak untuk selalu membersihkan hati dan mengelola hati supaya tidak
terbelenggun hawa nafsu
Cara membersihkan hati, dengan; dzikrullah, menegakkan shalat, ingat mati/akhirat
Surat al-Fajr ayat 17 – 23:
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim;
dan kamu tidak saling mengajak memberi Makan orang miskin; dan kamu
memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang
bathil); dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan;
jangan (berbuat demikian). apabila bumi digoncangkan berturut-turut; dan
datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat berbaris-baris; dan pada hari itu
diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi
tidak berguna lagi mengingat itu baginya”
Q.S. Al-Ma’un ayat 1 – 7:
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?; Itulah orang yang menghardik
anak yatim; dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin; Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat; (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya; orang-orang yang berbuat riya/pamer; dan enggan (menolong dengan)
barang berguna”
Q.S. Ar-Ruum ayat 30:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”
Q.S. At-Taubah ayat 34-35:
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang
alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan
batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang
yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih;
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
17 Kelompok Ayat
EDISI 2 NON-BLOK
Page 30
mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."
Q.S. Al-Ashr ayat 1-3
“Demi masa; Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian; Kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”
Q.S. Al-Ankabuut ayat 1-3 dan At-Taubah ayat 44 – 45:
“Alif laam miim; Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?; dan
Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka
Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta”
“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, tidak akan meminta
izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. dan Allah
mengetahui orang-orang yang bertakwa; Sesungguhnya yang akan meminta izin
kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari
Kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam
keraguannya”
Pentingnya amal sholeh
Ajaran Islam terdiri dari: Iman, Islam, Ihsan
Dalam Beramal sholeh harus dilandasi niat ikhlas karena Allah, lihat Q.S. Al-Kahfi
ayat 10 dan Az-Zumar ayat 2
Mengajak/menasehati kepada kebenaran (Al-Ashr ayat 3)
Kenapa manusia sesat:
a. Belum mengerti kebenaran
b. Memiliki kecintaan/kesenangan dan keyakinan sebelumnya yang sudah terbiasa
c. Mengingatkan dalam Kesabaran
Q.S. Al-Baqarah ayat 214
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-
macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu
Amat dekat”
Q.S. Ali Imraan ayat 142:
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah
orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”
NON-BLOK EDISI 2
Page 31
Q.S. Al-An’am ayat 162 – 163
“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam; tiada sekutu bagiNya; dan demikian
Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada Allah)"
Q.S. Ali Imraan ayat 92
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu
nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”
Q.S. Al-Qori’ah ayat 6 –11
“Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya; Maka Dia berada
dalam kehidupan yang memuaskan; dan Adapun orang-orang yang ringan
timbangan (kebaikan)nya; Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah;
tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu?; (yaitu) api yang sangat panas”
Q.S. Ash-Shaff ayat 2-3
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan?; Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan”
Q.S. At-Tahrim Ayat 6:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
Q.S. Al-Hadiid ayat 16:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati
mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al
kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati
mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang
fasik”