makalah model presentasi briggs

Upload: dedi-mukhlas

Post on 06-Apr-2018

411 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    1/13

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangDesain intruksional adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan

    tujuan belajar serta pengembangan sarana teknik mengajar dan materi

    pengajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, termasuk di dalamnya

    adalah pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi

    dan kegiatan mengevaluasi hasil belajar (Briggs, 1979 : 20).1

    Desain instruksional sama halnya dengan Rencana Pembelajaran yaitu

    merupakan kegiatan merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh suatu

    kegiatan pembelajaran, cara apa yang digunakan untuk menilai pencapaian

    tujuan tersebut, materi atau bahan apa yang akan disampaikan, serta media

    atau alat apa yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran

    tersebut.

    Bentuk rencana pembelajaran dijabarkan dari hal yang paling umum

    kepada yang paling khusus dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.

    Bentuk rencana pembelajaran ini meliputi bentuk satuan pembelajaran untuk

    masing-masing Standar Kompetensi/Konsep dalam tiap-tiap catur wulan atau

    semester, yang dikembangkan dari silabus atau kurikulum dari tiap bidang

    studi atau mata pelajaran.

    Fungsi perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar guru lebih siap

    dalam melaksanakan proses pembelajaran. Seorang guru yang baik akan

    senantiasa mengadakan persiapan terlebih dahulu, baik itu persiapan

    perencanaan yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

    Banyak model yang dapat digunakan untuk mengembangkan rencana

    pembelajaran. Pada makalah ini akan dibahas model perencanaan Briggs.

    1Taman Firdaus, Banu Hasta, Sholahuddin & Evi Roni, Pengembangan Desain Pembelajaran.

    http://fman.wordpress.com/2010/01/pengembangan-desain-pembelajaran/.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    2/13

    2

    1.2 Tujuan

    1. Untuk mengetahui definisi model perencanaan Briggs.2. Untuk mengetahui langkah-langkah model perencanaan Briggs.3. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan model perencanaan Briggs

    yang ditinjau dari beberapa model perencanaan yang lain.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    3/13

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi Model Perencanaan Briggs

    Model yang dikembangkan oleh Briggs berorientasi pada rancangan

    sistem dengan sasaran dosen atau guru yang akan bekerja sebagai perancang

    kegiatan instruksional maupun tim pengembangan instruksional, yang susunan

    anggotanya meliputi antara lain dosen, administrator, ahli bidang studi, ahli

    evaluasi, ahli media dan perancang instruksional.

    Model pengembangan Briggs bersandarkan pada prinsip keselarasan

    antara lain:

    Tujuan yang akan dicapai ( mau kemana? ) Strategi untuk mencapainya ( dengan apa? ) Evaluasi keberhasilannya ( bilamana sampai tujuan? )2

    Jadi, model tersebut di atas merupakan model yang paling lengkap yang

    melukiskan bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang secara sistematis

    dari awal sampai akhir.

    2.2 Langkah-Langkah Model Perencanaan Briggs

    Berdasarkan 3 (tiga) prinsip dasar pengembangan yang dipakai, urutan

    langkah kegiatan pengembangan instruksional menurut Briggs, adalah sebagai

    berikut:

    Mau ke mana?

    1. Identifikasi masalah/ tujuan2. Rumusan tujuan dalam perilaku belajar3. Penyusunan materi/silabus4. Analisis tujuanDengan apa?

    5. Analisis tujuan6. Jenjang belajar dan strategi instruksional2

    Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, h. 80.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    4/13

    4

    7. Rancangan instruksional (pengajar)8. Strategi instruksional (tim pengembang instruksional)Bilamana sampai tujuan?

    9. Penyusunan tes (evaluasi belajar)10.Evaluasi formatif11.Evaluasi sumatif3

    Secara keseluruhan model pengembangan instruksional dari Briggs

    terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Identifikasi kebutuhanBriggs menggunakan pendekatan dengan 4 tahap, yaitu:

    a) Mengidentifikasi tujuan kurikulum secara umum dan luasb)

    Menentukan prioritas tujuan

    c) Mengidentifikasi kebutuhan kurikulum barud) Menentukan prioritas remedialnya

    2) Penyusunan garis besar kurikulumKebutuhan/masalah yang sudah diidentifikasi dalam langkah

    sebelumnya kemudian dituangkan ke dalam tujuan-tujuan berupa

    kurikulum, namun sebelumnya harus dilakukan terlebih dahulu pengujian

    secara rinci, penyusunan, dan pengorganisasian, sehingga dapat

    mendukung tercapainya tujuan akhir secara keseluruhan.

    3) Perumusan tujuanJika pada langkah sebelumnya tujuan dirumuskan secara umum,

    pada langkah ini tujuan dirumuskan lebih khusus, tujuan ini sebaiknya

    dirumuskan dalam tingkah laku belajar yang terukur. Setelah tujuan

    dirumuskan, maka apa yang harus diajarkan sudah menjadi jelas.

    Perumusan tujuan sebaiknya mengandung lima komponen, yaitu tindakan,

    objek, situasi alat dan batasan, dan kemampuan.

    4) Analisis tujuanDalam langkah ini perlu diadakan analisis tentang tiga hal yaitu:

    1. Proses informasi, untuk menentukan tata urutan pemikiran yang logis.3

    Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, h. 81.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    5/13

    5

    2. Klasifikasi belajar (kemampuan intelektual dan kemampuan belajarinformasi, kognitif, sikap, dan gerak), untuk mengidentifikasi kondisi

    belajar yang diperlukan.

    3. Tugas belajar, untuk menentukan prasyarat belajar dan kegiatanbelajar mengajar yang sesuai.

    5) Penyiapan evaluasi hasil belajarPada tahap ini dilakukan penyiapan instrumen evaluasi hasil

    belajar atau penyusunan tes. Tes atau evaluasi harus selaras (congruen)

    dengan tujuannya agar nantinya didapatkan hasil yang sahih atau valid,

    seperti halnya pre-test yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat

    kemampuan awal, midterm test dan tes diagnosis yang dilakukan dengan

    maksud untuk menilai perkembangan seseorang.6) Menentukan jenjang belajar

    Pada tahap ini dilakukan penentuan jenjang belajar menurut urutan

    yang telah dianalisis pada langkah nomor 4. Briggs mengklasifikasikan

    tahap ini dan tahap berikutnya (penentuan tahap belajar) dalam strategi

    instruksional.

    7) Penentuan kegiatan belajarPada langkah ini dilakukan penentuan bagaimana kegiatan belajar

    mengajar akan diatur, sedemikian hingga tujuan yang dirumuskan dapat

    tercapai. Perencanaan pengembangan strategi instruksional ini oleh Briggs

    disoroti dari dua segi pandangan, yaitu menurut pandangan pengajar

    sebagai perancang kegiatan instruksional, dan menurut tim pengembang

    instruksional.

    Dari segi pandang guru dalam fungsinya sebagai penyeleksi materi

    pelajaran, guru menjabarkan strategi dalam teknik-teknik mengajar.

    Kegiatan yang perlu dilakukan guru dalam pengembangan strategi

    intruksional ini meliputi pemilihan media, perencanaan kegiatan belajar,

    pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan pelaksanaan evaluasi belajar.

    Sedangkan dari sudut pandang tim pengembangan instruksional,

    terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    6/13

    6

    o Penentuan stimulus belajarYaitu stimulus apa yang paling sesuai untuk tujuan instruksional

    khusus tertentu, seperti stimulus dalam bentuk verbal, visual,

    demonstrasi, dan sebagainya.

    o Pemilihan mediaDalam memilih dan menggunakan media pedidikan sebagai alat

    komunikasi, khususnya dalam hubungannya dengan masalah proses

    belajar mengajar, harus didasarkan pada kriteria pemilihan yang

    objektif, tidak hanya dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan

    medianya saja, yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya

    dalam membantu mempermudah/memperlancar proses pengajaran.

    Sebab penggunaan media pendidikan tidak sekedar menampilkanprogram pengajaran ke dalam kelas, melainkan juga harus dikaitkan

    dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai dan strategi kegiatan

    belajar mengajar.

    Selain itu dalam memilih media harus disesuaikan dengan

    keterbatasan sumber, fasilitas, dan dana yang ada, serta

    dipertimbangkan segi keefektifan dan keefisienannya.

    o Penentuan kondisi belajarPenentuan kondisi belajar dilakukan dengan mempertimbangkan

    faktor internal seperti motivasi, pengalaman belajar, dan sebagainya,

    dan faktor eksternal yang berupa stimulus dari dosen, media, dan

    materi.

    o Perumusan strategiYaitu merumuskan bagaimana kondisi belajar yang sudah dipilih

    dapat dicakup dalam setiap kegiatan (instructional event).

    o Pengembangan mediaPengembangan media ini meliputi produksi program media.

    petunjuk belajar, dan evaluasi belajar yang telah disusun pada langkah

    nomor 5.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    7/13

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    8/13

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    9/13

    9

    2.3 Kelemahan dan Kelebihan Model Perencanaan Briggs

    Adapun kelemahan dan kelebihan model perencanaan Briggs ditinjau

    dari beberapa model perencanaan yang lain, yakni:

    Kelemahan:

    a. Memerlukan sumber dana yang relatif lebih tinggi dibanding denganmodel perencanaan yang lain.

    Karena langkah-langkah atau tahap-tahap dalam model

    perencanaan Briggs dilakukan secara terperinci dan sistematis, maka

    otomatais sumber dana yang dibutuhkan relatif besar bila dibandingkan

    dengan model perencanaan lainnya yang tahapan perencanaannya

    dilakukan secara efisien.

    b.

    Hanya dapat diterapkan dalam program pendidikan yang relatifbaru, seperti KTSP di Indonesia.

    Bila model-model perencanaan lainnya hanya dapat diterapkan

    dalam program atau kurikulum lama yang menggunakan sistem

    pengajaran klasikal, maka berbeda halnya dengan model perencanaan

    Briggs yang hanya dapat diterapkan dalam program atau kurikulum baru

    yang lebih dinamis, seperti KTSP di Indonesia.

    c. Semakin banyak tim pemantau, mengambil keputusan semakin lama.Dalam pelaksanaannya, langkah-langkah atau tahapan-tahapan

    model perencanaan Briggs dilakukan oleh setidaknya dua tim pemantau,

    yakni: tim perancang kegiatan instruksional dan tim pengembangan

    instruksional. Untuk itu diperlukan adanya suatu kesepakatan di antara dua

    tim pemantau, sehingga waktu yang dibutuhkan relatif lama.

    Kelebihan :

    a. Sistematis, teratur, dan lengkap dalam pelaksanaan.Model ini merupakan model yang paling lengkap yang melukiskan

    bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang secara sistematis dari

    awal sampai akhir.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    10/13

    10

    b. Model ini sesuai untuk pengembangan program-program latihan jabatan tidak hanya terbatas pada lingkungan program-program

    akademis saja.

    Model perencanaan Briggs bersifat dinamis dalam pelaksanaannya

    karena tidak hanya terbatas pada lingkungan program-program akademis.

    c. Evaluasi yang dilaksanakan lebih cermatDalam tahap pemantauan bersama, tim perancang kegiatan

    instruksional (guru atau dosen) dan juga tim pengembangan instruksional

    melihat tentang kesesuaian antara hasil dan proses yang telah

    dipergunakan sebagaimana yang diprogramkan.

    d.

    Terdapat dua tim perancang kegiatan instruksional.Dalam pelaksanaannya, langkah-langkah atau tahapan-tahapan

    model perencanaan Briggs dilakukan oleh setidaknya dua tim pemantau,

    yakni: tim perancang kegiatan instruksional dan tim pengembangan

    instruksional.

    e. Identifikasi kebutuhan menggunakan pendekatan bertahap.Langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam model perencanaan

    Briggs harus dilakukan secara sistematis dan berurutan karena langkah-

    langkah tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    11/13

    11

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Model Perencanaan Briggs berasaskan pada 3 prinsip dasar, yaitu:

    1. Tujuan yang hendak dicapai2. Strategi pencapaian tujuan3. Evaluasi

    Adapun langkah-langkah Model Perencanaan Briggs, meliputi:

    1. Identifikasi masalah atau tujuan2. Rumusan tujuan dalam perilaku belajar3. Penyusunan materi atau silabus4. Analisis tujuan5. Jenjang belajar dan strategi instruksional6. Rancangan instruksional7. Strategi instruksional8. Penyusunan tes (evaluasi belajar)9. Evaluasi formatif10. Evaluasi sumatif

    Kelemahan:

    a. Memerlukan sumber dana yang relatif lebih tinggi dibanding denganmodel perencanaan yang lain.

    b. Hanya dapat diterapkan dalam program pendidikan yang relatif baru,seperti KTSP di Indonesia.

    c. Semakin banyak tim pemantau, mengambil keputusan semakin lama.Kelebihan :

    a. Model ini merupakan model yang paling lengkap yang melukiskan bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang secara sistematis dari

    awal sampai akhir.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    12/13

    12

    b. Model ini sesuai untuk pengembangan program-program latihan jabatantidak hanya terbatas pada lingkungan program-program akademis saja.

    c. Evaluasi yang dilaksanakan lebih cermat karena terdapat tahappemantauan bersama.

    d. Terdapat dua tim perancang kegiatan instruksional.e. Identifikasi kebutuhan menggunakan pendekatan bertahap.

  • 8/2/2019 Makalah Model Presentasi Briggs

    13/13

    13

    DAFTAR PUSTAKA

    Harjanto. 1997.Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.Mudhofir. 1996. Teknologi Instruksional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

    Taman Firdaus, Banu Hasta, Sholahuddin & Evi Roni, Pengembangan Desain

    Pembelajaran. (http://fman.wordpress.com/2010/01/pengembangan-desain-

    pembelajaran/, diakses 21-09-2011).