karya tulis ilmiah oleh: elpinawati silaban 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/elpinawati...

65
FORMULASI SEDIAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN JERUK LEMON (Citrus limon) KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013 PROGRAM STUDI D3 FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019

Upload: others

Post on 04-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

FORMULASI SEDIAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK

ETANOL DAUN JERUK LEMON (Citrus limon)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

ELPINAWATI SILABAN

1601021013

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

FORMULASI SEDIAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK

ETANOL DAUN JERUK LEMON (Citrus limon)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Program Studi D3 Farmasi dan Memperoleh Gelar

Ahli Madya Farmasi (Amd.,Farm.)

Oleh:

ELPINAWATI SILABAN

1601021013

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan
Page 4: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

Telah Di Uji Pada Tangal : 01 Agustus 2019

PANITIA PENGUJI KARYA TULIS ILMIAH

Ketua : Suprianto, S.Si., M.Si., Apt.

Anggota : 1. Hanafis Sastra Winata, S.Farm., M.Si., Apt.

2. Hendri Faisal, S.Si., M.Si., Apt.

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan
Page 6: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

i

ABSTRAK

FORMULASI SEDIAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL

DAUN JERUK LEMON (Citrus limon)

ELPINAWATI SILABAN

1601021013

Hand sinitizer adalah gel dengan berbagai kandungan yang cepat

membunuh mikroorganisme yang ada dikulit tangan. Daun jeruk lemon (Citrus

limon) memiliki senyawa aktif diantaranya limonene, tanin dan fenol Limonene.

Tujuan penelitian untuk mengetahui formulasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak

etanol daun jeruk lemon (Citrus limon).

Metode penelitian ini, menggunakan metode eksperimental laboratorium

dengan melakukan pengekstrakan daun jeruk lemon (Citrus limon) secara

maserasi yang kemudian dilanjutkan pada formulasi sediaan hand sanitizer

ekstrak etanol daun lemon dengan konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%. Pengujian

terhadap sediaan meliputi uji homogenitas, uji organoleptis, uji pH, dan uji iritasi.

Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel hand sanitizer semua homogen.

Uji organoleptis menunjukkan sediaan warna coklat, aroma jeruk dan semi padat.

Uji pH menunjukkan pH F0 6,6, F1 6,1, F2 5,9, dan F3 5,1. Uji iritasi

menunjukkan bahwa sediaan gel hand sanitizer memberikan hasil negatif yaitu

tidak terjadi iritasi pada sukarelawan. Uji daya sebar menunjukkan F0 memiliki

diameter sebesar 7,5 cm, F1 2% 7 cm, F2 4% 6,5 cm, dan F3 6% 4 cm.

Kesimpulan dari hasil yang didapatkan bahwa ekstrak etanol daun jeruk

lemon (Citrus limon) dapat diformulasikan sebagai sediaan gel hand sanitizer.

Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk melakukan uji bakteri pada sediaan

gel hand sanitizer ekstrak etanol daun jeruk lemon (Citrus limon).

Kata kunci : Ekstrak etanol daun jeruk lemon (Citrus limon), hand sanitizer,

formulasi

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

ii

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Formulasi

Sediaan Gel Hand Sanitizer dari Ekstrak Etanol Danu Lemon (Citrus

limon)” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

program studi D3 Farmasi di Institut Kesehatan Helvetia Medan.

Selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak

mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan

Helvetia Medan.

2. Iman Muhammad, SE., S.Kom., MM., M.Kes., selaku Ketua Yayasan

Helvetia Medan.

3. Dr. Ismail Effendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia

Medan.

4. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., Apt., Selaku Dekan Fakultas Farmasi dan

Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan.

5. Hafizhatul Abadi, S.Farm., M.Si., Apt., Selaku Ketua Program Studi D3

Farmasi Institut Kesehatan Helvetia.

6. Suprianto, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

memberikan waktu dan mengarahkan penulis dalam menyusun Karya

Tulis Ilmiah ini.

7. Hanafis Sastra Winata, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji II yang

memberikan saran yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah

ini.

8. Hendri Faisal, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dosen Penguji III yang

memberikan saran yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah

ini.

9. Seluruh Dosen dan Staf Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama pendidikan.

10. Orang tua dan keluarga besar yang tidak pernah berhenti memberikan

dukungan serta doa dan materi kepada penulis,

11. Rekan-rekan mahasiswa D3 Farmasi semester VI dan rekan-rekan lainnya,

yang telah membantu dan mendukung penulis sampai Karya Tulis Ilmiah

ini selesai.

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

iv

Penulis menyadari baik dari segi penggunaan bahasa, cara menyusun

proposal ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari semua pihak untuk kesempurnaan proposal ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Medan, 01 Agustus 2019

Elpinawati Silaban

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA

Nama : Elpinawati Silaban

Tempat/Tanggal Lahir : Laesokan, 18 November 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Anak ke : 2 dari 6 bersaudara

Alamat : Jl. Karya Bakti Gg. Teratai No. 8 Helvetia

Nama Orang Tua

Nama Ayah : Lostar Silaban

Pekerjaan : Petani

Nama Ibu : Karti Sirait

Pekerjaan : Petani

Alamat : Sidikalang

Riwayat Pendidikan

Tahun 2004 – 2010 : SD Jambur Indonesia

Tahun 2010 – 2013 : SMP Negeri 2 Sopo Butar

Tahun 2013 – 2016 : SMA Negeri 1 Siempat Nampu Hilir

Tahun 2016 – 2019 : D3 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGUJI KTI

LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................ 3

1.4. Hipotesis ............................................................................. 3

1.5. Manfaat Penelitian .............................................................. 3

1.6. Kerangka Konsep ................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5

2.1. Uraian Tanaman Lemon ..................................................... 5

2.1.1. Klasifikasi Jeruk Lemon ......................................... 5

2.1.2. Morfologi Jeruk Lemon .......................................... 6

2.1.3. Kandungan Kimia Lemon ....................................... 8

2.2. Simplisia ............................................................................. 10

2.3. Ekstrak ................................................................................ 11

2.3.1. Definisi Ekstrak ...................................................... 11

2.3.2. Ekstraksi ................................................................. 11

2.3.3. Jenis-jenis Ekstraksi ................................................ 12

2.3.4. Macam-macam Pelarut ........................................... 15

2.4. Kulit .................................................................................... 17

2.4.1. Definisi Kulit .......................................................... 17

2.4.2. Fungsi Kulit ............................................................ 17

2.4.3. Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya .... 19

2.5. Gel ....................................................................................... 20

2.5.1. Basis Gel ................................................................. 21

2.6. Formulasi Standar Gel ........................................................ 22

2.7. Komponen Gel .................................................................... 23

2.8. Humektan ............................................................................ 23

2.9. Bahan Pengawet .................................................................. 24

2.10. Hand Sanitizer .................................................................... 24

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

vii

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 25

3.1. Jenis Penelitian ................................................................... 25

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 25

3.2.1. Tempat .................................................................... 25

3.2.2. Waktu ...................................................................... 25

3.3. Alat dan Bahan ................................................................... 25

3.3.1. Alat ......................................................................... 25

3.3.2. Bahan ...................................................................... 25

3.4. Sukarelawan ........................................................................ 26

3.5. Sampel Penelitian ............................................................... 26

3.6. Prosedur Kerja .................................................................... 26

3.6.1. Pengumpulan Sampel ............................................. 26

3.6.2. Pengolahan Sampel ................................................. 27

3.6.3. Pembuatan Ekstrak ................................................. 27

3.6.4. Pembuatan Formula Sediaan .................................. 28

3.7. Pembuatan Sediaan Gel Hand Sanitizer ............................. 28

3.8. Evaluasi Sediaan Gel .......................................................... 28

3.8.1. Uji Organoleptik ..................................................... 29

3.8.2. Uji Homogenitas ..................................................... 29

3.8.3. Uji pH ..................................................................... 29

3.8.4. Uji Iritasi terhadap Kulit Sukarelawan ................... 29

3.8.5. Uji Daya Sebar ........................................................ 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 31

4.1. Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia Daun Jeruk Lemon ........ 31

4.2. Hasil Evaluasi Sediaan ....................................................... 31

4.2.1. Hasil Pengujian Organoleptis ................................. 31

4.2.2. Hasil Uji Iritasi ....................................................... 31

4.2.3. Hasil pengujian pH Sediaan .................................... 32

4.2.4. Hasil Pengujian Homogenitas Sediaan ................... 33

4.2.5. Hasil Uji Daya Sebar .............................................. 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 34

5.1. Kesimpulan ......................................................................... 34

5.2. Saran ................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35

LAMPIRAN

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Formula Standar Basis Gel Karbophol .................................... 22

Tabel 3.1. Formula Gel Ekstrak Etanol Daun Lemon .............................. 28

Tabel 4.1. Data Pemeriksaan Organoleptis .............................................. 31

Tabel 4.3. Nilai pH Sediaan Gel Hand Sanitizer ...................................... 32

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Sediaan Gel Hand Sanitizer ............... 33

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Daun Lemon (Citrus limon) ............................................... 5

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian .................................................... 36

Lampiran 2. Hasil Pengujian Homogenitas .......................................... 38

Lampiran 3. Hasil Pemeriksaan pH ...................................................... 39

Lampiran 4. Hasil Uji Iritasi pada Sukarelawan ................................... 40

Lampiran 5. Hasil Uji Daya Sebar ........................................................ 41

Lampiran 6. Permohonan Pengajuan Judul Tugas Akhir ..................... 44

Lampiran 7. Permohonan Ijin Penelitian .............................................. 45

Lampiran 8. Selesai Penelitian .............................................................. 46

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Perbaikan (Revisi) ........................... 47

Lampiran 10. Lembar Bimbingan Proposal ............................................ 48

Lampiran 11. Lembar Bimbingan Tugas Akhir ...................................... 49

Lampiran 12. Berita Acara Perbaikan Seminar Hasil KTI ..................... 50

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan masih rendah, dapat

dilihat dari tingginya angka pemetaan penyakit menular di Indonesia. Upaya

pencegahan penyakit menular yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci

tangan, yang dapat menurunkan potensi penyakit diare sebanyak 47% (1).

Kebersihan tangan sangat penting untuk meminimalisir masuknya bibit penyakit

dan infeksi dalam tubuh, salah satu cara untuk menjaga kebersihan tangan adalah

dengan menggunakan hand sanitizer (1).

Hand sinitizer adalah gel dengan berbagai kandungan yang cepat

membunuh mikroorganisme yang ada dikulit tangan. Hand sanitizer digunakan

karena alasan kepraktisan, mudah dibawa kemana-mana serta bisa cepat

digunakan tanpa perlu menggunakan air (2). Cara pemakaiannya diteteskan pada

telapak tangan, kemudian diratakan pada permukaan tangan (3).

Bahan antiseptik yang digunakan dalam formula sediaan gel biasanya dari

golongan alkohol (etanol, propanolol, isopropanolol). Dengan konsentrasi ± 50%

sampai 70% dan jenis desinfektan yang lain seperti klorheksidin, triklosan.

Alkohol sebagai desinfektan mempunyai aktivitas bakterisidal, bekerja terhadap

berbagai jenis bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur. Akan tetapi karena

merupakan pelarut organik maka alkohol dapat melarutkan lapisan lemak dan

sebum pada kulit, dimana lapisan tersebut berfungsi sebagai pelindung terhadap

infeksi mikroorganisme (4). Alkohol juga dapat mengakibatkan kekeringan dan

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

2

iritasi pada pemakaian berulang terhadap kulit serta memiliki sifat mudah terbakar

(5).

Oleh sebab itu diperlukan antiseptik yang berbahan dasar alam atau yang

mengandung bahan alam yang aman apabila di aplikasikan pada telapak tangan

secara berulang. Salah satu tanam yang dapat menggantikan alkohol serta

memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antiseptik adalah daun jeruk

lemon. Citrus limondari family rutaceae adalah sejenis jeruk yang dikenal juga

dengan sebutan sitrun, jeruk sitrun(dari bahasa belanda citroen), buahnya

berbentuk bulat dan lonjong, ada tonjolan pada ujungya, warna kulit buah matang

cerah, rasanya sedikit asam, sepet agak manis (6).

Daun jeruk lemon dapat membantu mengatasi penyakit kanker, jantung

dan liver. Beberapa zat yang terkandung dalam daun jeruk lemon yang dapat

bermanfaat untuk kesehatan diantaranya limonene, tanin dan fenol Limonene

terdapat diseluruh bagian tanaman dan jeruk lemon. Tanin dan fenol ditemukan

pada kulit dan daun jeruk lemon. Tanin digunakan sebagai antimikroba (7).

Dari penelitian sebelumnya oleh Tri Suryandari tentang Formulasi Sediaan

Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Jeruk Lemon(Citrus limon (L) Burm. f)

dengan Basis HPMC dan Aktivitas Antibakteri t erhadap Staphylococcus aureus,

dengan Konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6% bahwa buah lemon dengan konsentrasi 6%

memiliki daya hambat terbesar dengan zona hambat radikal 9,26 mm (9).

Maka penulis tertarik untuk memanfaatkan dan mengolah lebih lanjut

bagian dari tanaman lemon yaitu daun buah lemon dalam bentuk sediaan topikal,

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

3

agar dapat digunakan secara meluas sebagai gel antiseptik tangan (hand

sanitizer)dengan menggunakan konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%..

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian yaitu:

apakah ekstrak daun buah lemon (citrus limon) dapat diformulasikan kedalam

bentuk sediaan gel antiseptik tangan (hand sanitizer).

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa ekstrak daun lemon (citrus limon)

dapat diformulasikan kedalam bentuk sediaan gel antiseptik tangan(hand

sanitizer).

1.4. Hipotesis

Adapun hipotesis penulis dalam penelitian ini adalah diduga ekstrak etanol

daun lemon(citrus limon) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel

antiseptik tangan(hand sanitizer)

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang

pemanfaatan ekstrak etanol daun lemon(citrus limon) sebagai gel

antiseptik tangan(hand sanitizer).

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

4

2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ekstrak etanol daun

lemon(citrus limon) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel

antiseptik tangan(hand sanitizer).

3. Memanfaatkan bahan alam yaitu daun lemon(citrus limon) yang akan

dibuat dalam bentuk sediaan farmasi.

1.6. Kerangka Konsep

Variabel bebas Variabel Terikat Parameter

Gambar 1.1. Kerangka Konsep

Ekstrak etanol

daun

lemon(citrus

limon)

konsentrasi 0%,

2%, 4%, 6%.

Organoleptis

Homogenitas

Daya sebar

Keasaman

Alergi

Organoleptis

Homogenitas

Daya sebar

PH

Iritasi

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Tanaman Lemon

Jeruk lemon adalah kelompok buah jeruk yang memiliki rasa sangat asam.

Jeruk lemon memiliki nama latin Citrus limon. Di indonesia disebut dengan jeruk

sitrun atau jeruk limun, jeruk lemon(citrus limon) berasal dari daerah Asia

tepatnya di Birma Bagian Utara dan Cina Selatan. Penyebaran jeruk lemon(Citrus

limon) di indonesia berada di jawa dan telah dibudidayakan. Di dataran rendah

hingga ketinggian 800 meter diatas permukaan laut jeruk lemon(citrus limon)

dapat tumbuh dengan baik. Bagian dari tanaman lemon yang sering digunakan

adalah kulit buah, bunga, daun, air perasan (8).

2.1.1 Klasifikasi Jeruk Lemon

Klasifikasi jeruk lemon(9).

Gambar 2.1. Daun Lemon (Citrus limon)

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

6

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Anak kelas : Rosidae 6

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae

Marga : Citrus

Jenis : Citrus limon (L)

2.1.2 Morfologi Jeruk Lemon

Buah lemon berbentuk seperti bola yang tertekan dengan panjang 5-8 cm,

memiliki ketebalan kulit 0,5-0,7 cm dan memiliki bunga berwarna merah muda,

majemuk, tepi daun yang dapat dijumpai bergerigi. Rantingnya tidak berduri dan

tangkai daunnya selebar 1-1,5 mm. Buah lemon yang baik berwarna kuning tua,

padat dan berdaging tebal dengan permukaan kulit mengkilap dan rata (10).

a. Daun

Daunnya berwarna hijau dengan tepi rata, tunggal, berseling, lonjong,

ujung dan pangkal meruncing, panjang 7-8 cm, lebar 4-5 cm, tangkai

silindris, permukaan biasanya licin dan agak berminyak (10).

b. Batang

Batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat, tegak, bulat,

percabangan simpodial, berduri, hijau (10).

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

7

c. Akar

Jenis akar dari tanaman jeruk lemon adalah akar tunggang atau akar primer

dimana akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan dikotil seperti tanaman jeruk

lemon. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan (10).

d. Bunga

Majemuk, di ujung batang dan di ketiak daun, tangkai segitiga, panjang 1-

1,5 cm, hijau, kelopak bentuk bintang, hijau, benang sari panjang ± 1,5

cm, kepala sari bentuk ginjal, kuning, tangkai putik silindris, panjang ± 1

cm, kepala putik bulat, kuning, mahkota lima helai, bentuk bintang, putih

kekuningan (10).

e. Buah

Buah lemon berkulit kasar, berwama kuning orange, bentuknya buni agak

bulat dengan panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,5-0,7 cm dan dasarnya agak

menonjol. Lemon yang baik berwarna kuning tua, padat dan berdaging

tebal dengan permukaan kulit mengkilap dan rata. Warna akan berubah

lebih pucat ketika matang. Sari buah lemon terdiri dari 5% asam sitrat,

yang memberikan rasa khas lemon dan pH-nya sekitar 2-3. Buah lemon

mempunyai rasa khas, yaitu rasa asam kuat khas sitrus yang berasal dari

air pada kulit lemon itu sendiri. Terasa lebih segar karena terdapat

campuran rasa asam mint. Lemon ini 10 juga lebih menarik karena bentuk

yang unik dengan warna yang cerah. Kulitnya dapat dibuat bahan kue,

jelly, asam sitrun, pectin dan minyak jeruk. Jeruk lemon ini dapat dibuat

obal-obatan, karena mengandung kadar vitamin C cukup tinggi. Obat-

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

8

obatan yang berasal dari jeruk lemon dapat digunakan untuk mencegah

pendarahan pada pembuluh darah dan menyegarkan rambut, karena

mengandung vitamin A dan B (10).

f. Biji

Berbentuk bulat telur, berkerut, putih dan bijinya banyak (rata-rata 10 - 15)

(11).

2.1.3 Kandungan Kimia Lemon

1. Limonen

merupakan salah satu zat yang terdpat dalam daun buah lemon. Zat yang

ada dalam daun jeruk lemon yang dapat menimbulkan rasa pahit ini, namun

mempunyai manfaat dalam menjaga kesehatan tubuh, dimana dapat

mengatasi penyakit yang berbahaya. Sebuah penelitian yang sudah dilakukan

menyimpulkan bahwa limonene bisa membantu dalam mencegah suatu

aktivitas multiplikasi sel kanker dalam beberapa bagian tubuh misalnya pada

mulut, kolon, paru, dan payudara. Selainitu juga, limonene bisa membantu

untuk mengurangi kadar kolesterol dalam organ hati ataupun liver (6).

2. Tanin

Tanin juga terdapat dalam buah lemon. Tanin ini hanya dapat ditemukan

dibagian kulit serta pada daun jeruk lemon. Dalam daun jeruk lemon tanin

mempunyai fungsi untuk anti bakteri serta juga sebagai antioksidan. Pada

umumnya tanin dapat digunakan sebagai menyamak tulang serta untuk kulit

binatang supaya awet serta mempunyai tekstur yang lentur. Tanin juga sangat

dibutuhkan oleh tumbuhan sebab bisa melindungi tanaman dari adanya

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

9

serangan hama serta hewan herbivora. Selain itu juga, tannin dapat berperan

penting untuk proses pemasakan buah (6).

3. Antioksidan

Daun buah lemon mengandung antioksidan yang mempunyai khasiat

dalam mengatasi serta untuk mencegah terjadinya penyakit kanker yang dapat

menyerang tubuh. Hampir sama dengan kandungan limonene, tannin juga

dapat menimbulkan rasa pahit serta rasa asam (6).

4. Fenol

Zat fenol yang ada dalam tanaman jeruk lemon sama dengan zat tanin,

yaitu berada dibagian kulit serta daun jeruk lemon. Namun, Fenolbisa

terdapat pada perasan jeruk lemon. Fenol juga mempunyai khasiat bagi

kesehatan tubuh, sebab bisa membantu untuk mengurangi kadar kolesterol

yang ada di dalamdarah. Apabila kadar kolesterol di dalam darah menjadi

berkurang dengan demikian dapat terhindar dari potensi penyakit jantung.

Dengan cara mengambil ekstrak zat fenol dalam daun jeruk lemon serta pada

beberapa bagian lemon yang lainnya, darah dapat bersih dari adanya

kolesterol serta dapat bebas dari adanya resiko penyakit jantung (6).

Meskipun tidak banyak diketahui oleh masyarakat yang luas, dari daun

jeruk lemon bisa berguna untuk kesehatan. Daun jeruk lemon bisa membantu

untuk mengatasi berbagai masalah penyakit yang sangat berbahaya. Untuk

merekan yang sudah menderita beberapa jenis penyakit misalnya penyakit

kanker, jantung serta liver, bisa mencoba untuk memanfaatkan daun jeruk

lemon dalam mengatasinya (6).

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

10

2.2. Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum

mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinytakan lain, berupa bahan yang

telah dikeringkan. Simplisia dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman

dan eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi yang spontan keluar dari

tanaman atau isi sel nya dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan dari

tanamannya dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan dari

tanamannya dengan cara tertentu yang masih belum berupa zat kimia

murni (12).

2. Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau

zat yang dihasilkan hewan yang masih belum berupa zat kimia murni (12).

3. Simplisia mineral adalah simplisia berasal dari bumi, baik telah diolah atau

belum, tidak berupa zat kimia murni (12).

Benda organik asing, disingkat benda asing, adalah satu atau keseluruhan

dari apa yang disebutkan dibawah ini:

a. Fragmen bagian atau bagian tanaman asal simplisia selain bagian tanaman

yang disebutkan dalam paparan makroskopik atau bagian sedemikian yang

nilai batasnya disebutkan monografi (12).

b. Hewan atau hewan asing berikut fragmennya, zat yang dikeluarkan hewan,

kotoran hewan, batu, tanah, atau zat pengotor lainnya.

Penyimpanan kecuali dinyatakan lain, disimpan dalam wadah tertutup

baik, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk (12).

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

11

2.3. Ekstrak

2.3.1. Definisi ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari

simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya

matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk. Sebagai

cairan penyari digunakan air, eter atau campuran etanol dan air (12).

2.3.2. Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses penyarian zat aktif dari bagian tanaman obat

yang bertujuan untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam bagian

tanaman obat tersebut (12).

Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai metode dan cara yang sesuai

dengan sifat dan tujuan ekstraksi itu sendiri. Sampel yang akan diekstraksi dapat

berbentuk sampel segar ataupun sampel yang telah dikeringkan. Sampel yang

umum digunaakan adalah sampel segar karena penetrasi pelarut akan berlangsung

lebih cepat. Selai itu penggunaan sampel segar dapat mengurangi terbentuknya

polimer resin atau artefak lain yang dapat berbentuk selama proses pengeringan.

Penggunaan sampel kering juga memiliki kelebihan yaitu dapat mengurangi kadar

air yang terdapat didalam sampel, sehingga dapat mencegah kemungkinan

rusaknya senyawa akibat aktivitas mikroba (13)

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

12

2.3.3. Jenis-jenis Ekstraksi

1. Berdasarkan bentuk substansi dalam campuran

a. Ekstraksi padat-cair

Proses ektraksi padatcair ini merupakan proses ekstraksi yang paling

banyak ditemukan dalam mengisolasi suatu substansi yang terkandung

didalam suatu bahan alam (13).

b. Ekstraksi cair-cair

Ekstraksi ini dilakukan apabilasubstansi yang akan diektraksi

berbentuk cairan didalam campurannya (13).

2. Berdasarkan peenggunaan panas

a. Ekstraksi secara dingin

Metode ekstraksi secara dingin bertujuan untuk mengekstrak

senyawa-senyawa yang terdapat dalam simplisia yang tidak tahan

terhadap panasatau bersifat thermobil. Ekstraksi secara dingin dapat

dilakukan dengan beberapa cara berikut ini (13):

1) Maserasi

Maserasi adalah proses ekstraksi sederhana yang dilakukan hanya

dengan cara merendam simplisia dalam satu atau campuran pelarut

selama waktu tertentu pada temperatur kamar dan terlindung dari

cahaya (13).

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

13

2) Perkolasi

Perkolasi adalah proses penyarian zat aktifsecara dingin dengan

cara mengalirkan pelarut secara kontinu pada simplisia selama

waktu tertentu (13).

b. Ekstraksi secara panas

Metode panas digunakan apabila senyawa-senyawa yang terkandung

dalam simplisia sudah dipastikan tahan panas. Metode ekstraksi yang

membutuhkan pas diantaranya:

1) Seduhan

Merupakan metode ekstraksi yang paling sederhana hanya dengan

merendam simplisia dengan air pans selama waktu tertentu(5-10

menit) (13).

2) Coque (penggodokan)

Merupakan proses penyarian dengan menggodok simplisia

menggunakan api langsung dan hasilnya dapat langsung digunakan

sebagai obat baik secara keseluruhan termasuk ampasnya atau

hanya hasil godokannya saja tanpa ampas (13).

3) Infusa

Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari

simplisia nabati dengan air pada suhu 90ºC selama 15 meni t(13).

4) Digestasi

Digestasi adalah proses ekstraksi yang cara kerjanya hampir sama

dengan maserasi, hanya saja digesti menggunakan pemanasan

rendah pada suhu 30ºC-40ºC (13).

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

14

5) Dekokta

Proses penyarian secara dekokta hampir sama dengan infusa,

perbedaannya hanya terletak pada lamanya waktu pemanasan.

Waktu pemanasan pada dekokta lebih lama dibanding metoda

infusa, yaitu 30 menit dihitung setelah suhu mencapai 90ºC (13).

6) Refluks

Refluks merupakan proses ekstraksi dengan pelarut pada titik didih

pelarut selama waktu dan jumlah pelarut tertentu dengan adanya

pendingin balik(kondensor) (13).

7) Soxhletasi

Proses soxhletasi merupakan proses ekstraksi panas menggunakan

alat khusus berupa ekstraktor soxhlet. Suhu yang digunakan lebih

rendah dibandingkan dengan suhu pada metode refluks (13).

3. Berdasarkan proses pelaksanaan

a. Ekstraksi berkesinambungan(Continous Extactionn)

Pada proses ekstraksi ini, pelarut yang sama dipakai berulang-ulang

roses ekstraksi selesai (13).

b. Ekstraksi bertahap

Daun ekstrasi ini pada setip tahap ekstraksi selalu dipakai pelarut yang

selalu baru sampai proses ekstraksi selesai (13).

4. Berdasarkan metode ekstraksi

a. Ekstraksi tunggal

Merupakan proses ekstraksi dengan cara mencampurkan bahan yang

akan diekstrak sebanyak satu kali dengan pelarut (13).

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

15

b. Merupakan suatu proses ekstraksi dengan cara mencampurkan bahan

yang akan diekstrak beberapa kali dengan pelarut yang baru dalam

jumlah yang sama banyak (13)

2.3.4. Macam-macam Pelarut

Pelarut paada umumnya adalah zat yang berada pada larutan dalam jumlah

yang besar, sedangkan zat lainnya dianggap sebagai zat terlarut. Pelarut yang

digunakan dalam proses ekstraksi memiliki sifat penting. Diantara sifat-sifat

penting tersebut antara lain (13):

1. Kemampuan melarutkan(solubility)

2. Kecepatan menguap

3. Trayek didih

4. Berat jenis(specific gravity)

5. Flashpoint

Adapun pelarut yang dipakai dalam proses ekstraksi antara lain (13):

1. Air

Air merupakan salah satu pelarutyang mudah, murah dan dipakai oleh

seluruh masyarakat pada suhu kamar, air merupakan pelarut yang baik

untuk melarutkan berbagai macam zat seperti: garam-garam alkaloida,

glikosida, asam tumbuh-tumbuhan, zat warna dan garam-garam mineral

lainnya (13).

2. Etanol

Berbeda dengan air yang dapat melarutkan berbagai macam zat aktif,

etanol hanya dapat melarutkan berbagai macam zat aktif, etanol hanya

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

16

dapat melarutkan zat-zat tertentu saja seperti alkaloida, glikosida, damar-

damar dan minyak atsiri (13).

3. Gliserin

Gliserin digunakan sebagai pelarut terutama untuk menarik zat aktif dari

simplisia yang mengandung zat semak. Gliserin juga merupakan pelarut

yang baik untuk golongan tanin dan hasil-hasil oksidasinya, berbagai jenis

gom dan albumin (13).

4. Eter

Eter merupakan pelarut yang sangat mudah menguap sehingga tidak

dianjurkan untuk pembuatan sediaan obat yang akan disimpan dalam

jangka waku yang lama (13).

5. Heksana

Heksana adalah pelarut yang berasal dari hasil penyulingan minyak bumi,

baik untuk lemak dan minyak. Pelarut ii biasanya dipergunakan untuk

menghilanngkan lemak pengotor dari simplisia sebelum simplisia tersebut

dibuat sediaan galenik (13).

6. Aceton

Aceton memiliki kemampuan hampir sama dengan heksan dimana aceton

mampu melarutkan berbagai macam lemak, minyak atsiri dan damar.

Akan tetapi, aceton tidak dipergunakan untuk sediaan galenik untuk

pemakaian dalam (13).

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

17

7. Kloroform

Kloroform tidak dipergunakan untuk sediaan dalam, karena secara

farmakologi, Kloroform mempunyai efek toksik. Kloroform biasanya

digunakkan untuk menarik bahan-bahan yang mengandung basa alkaloida,

damar, minyak lemak dan minyak atsiri (13).

2.4. Kulit

2.4.1. Defenisi Kulit

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian

tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada didalamnya. Luas kulit

pada manusia rata-rata +2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang

dengan lemaknya atau 5 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 15% dari berat

badan seseorang. Daerah paling tebal(66 mm) pada telapak tangan (14).

2.4.2. Fungsi Kulit

Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambung dengan

selaput lendir yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai berikut (14).

1. Sebagai pelindung(proteksi).

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-

jaringan tubuh disebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-

pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman (14).

2. Sebagai peraba atau alat komunikasi.

Kulit sangat peka terhadap terhadap berbagai rangsangan sensorik yang

berhubungandengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

18

getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf

sensasi (14).

3. Sebagai alat pengukur panas(termoregulasi).

Suhu tubuh seorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu

lingkungan. Suhu nomal(sebelah dalam) tubuh, yaiitu suhu visera dan otak

ialah 36ºC sampai 37,5ºC, suhu kulit sedikit lebih rendah (14).

4. Sebagai tempat penyimpanan

Kulit beraksi sebagai alat penampang air dan lemak, yang dapat

melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan dibawahnya

bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose dibawah kulit

merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh (14).

5. Sebagai alat absorpsi.

Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut daalam

lemk dapat diserap kedalam kulit (14).

6. Sebagai ekskresi.

Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjaar

keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa

garam, yodium dan zat kimia lainnya (14).

7. Penunjang penampilan

Kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah,

pucat maupun konstraksi otot penegak rabut (14).

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

19

2.4.3. Lapisan kulit dan Bagian-Bagian pelengkapnya

Lapisan kulit dari lapisan luar kedalam terdiri dari epidermis, dermis,

subdermis dengan susunan sebagai berikut (14).

1. Lapisan epidermis

Epidermis merupakan bagian kulit yang paling luar, yang terdiri dari (14):

Lapisan tanduk (stratum korneum)

a. Lapisan bening (stratum lusidum)

b. Lapisan berbutir (stratum granulosum)

c. Lapisan bertaju (stratum spinosum)

d. Lapisan benih (stratum basale-erminatifum)

2. Lapisan Dermis (korium)

Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis

dilapisi oleh mebran basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan

subkutis. Dermis terdiri dari dua lapisan yaitu (14):

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

20

1. Bagian atas, pars papilare (stratum papilar)

2. Bagian bawah, pars retikulare (stratum retikularis)

3. Subkatis atau hipodermis

Subkatis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel lemak dan diantaranya

terdapat serabut-serabut jaringan dermis.

2.5. Gel

Menurut ”Farmakope Edisi IV” gel kadang-kadang disebut sebagai jeli,

merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel

anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar., terpenetrasi oleh oleh

suatu cairan. Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah, gel

digolongkan sebagai sistem dua fase. Dalam dua fase, jika ukuran partikel dari

fase terdifersi relatif besar, masa gel kadang-kadang dinyatakan sebagai magma

(misalnya magma bentonit). Baik gelmaupun magma dapat berupa tiksotropik,

membentuk semipadat jika dibiarkan dan menjadi cair pada pengocokan. Sediaan

harus dikocok dulu sebelum digunakan untuk menjamin homogenitas (15).

Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serta

sama dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara

molekul makro yang terdispersi dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari

makromolekul sintetik (misalnya karbomer) atau dari gom alam(misalnya

tragakan). sediaan tragakan disebut juga musilago. Walaupun gel-gel ini

umumnya mengandung air, etanol dan minyak dapat digunakan sebagai fase

pembawa (15).

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

21

2.5.1. Basis Gel

Berdasarkan komposisinya, basis gel dapat dibedakan menjadi basis gel

liofobik dan basis gel liofilik.

1. Basis gel liofobik

Basis gel liofobik (tidak suka dengan pelarut) umumnya terdiri dari

partikel-partikel anorganik. Apabila ditambah kedalam fase pendispersi, bilamana

ada, hanya sedikit sekali interaksi terjadi antara kedua fase. Berbeda dengan bahan

liofilik, bahan liofobik tidak secara spontan menyebar, tetapi harus dirangsang

dengan prosedur yang khusus (15).

Basis gel liofobik antara lain proteleum, mineral oil/gelpolietilen,

plastibase, aluminium stearat, dan carbowax. Basis gel hidrofobik biasanya terdiri

dari paraffin cair dengan polietilen atau minnyak lemak dengan koloid silica.

Minyak-minyak non polar seperti minyak zaitun, paraffin cair, atau isoprofil

miristat dapat membentuk basis gel dengan penambahan penebal koloida silikon

dioksid (aerosol). Basis gel yang dibuat dari bahan ini menghasilkan gel yang

transparan. Pembentuk gel hidrofobik memberikan kontribusi dalam

meningkatkan adhesi pembawa (15).

2. Basis gel liofilik

Basis gel liofilik umumnya adalah molekul-molekul organik yang besar

dan dapat larut atau disatukan dengan molekul dari fase pendispersi. Istilah

hidrofilik berarti suka pada pelarut. Daya tarik menarik atau tidak adanya daya

tarik menarik antara fase terdispersi dengan medium pendispersinya

mempengaruhi kemudahan pembuatan disperse koloid. Jika fase pendispersi

berinteraksi ini diistilahkan sebagai liofilik. Dengan fase pendispersi pada

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

22

umumnya karena daya tarik menarik pada pelarut bahan-bahan liofilik kebalikan

dari tidak adanya daya tarik menarik dari bahan hidrofobik, sistem koloid

hidrofilik biasanya lebih mudah untuk dibuat dan memiliki stabilitas yang lebih

besar (15).

Basis gel hidrofilik antara lain bentonit, tragakan, derivat selulosa,

karbomer/karbopol, polivini alkohol, alginat. Karbopol adalah polimer carbovinil

yang memiliki berat molekul yang besar. Karbopol digunakan sebagai dalam

formulasi sediaan cair atau semisolid sebagai pensuspensi atau peningkat

viskositas. Karbopol biasanya digunakan dalam krim, gel, salep untuk preparat

mata rektal, dan sediaan topikal (15).

Keuntungan gel liofilik antara lain: daya sebarnya pada kulit baik, efek

dingin yang ditimbulkan akibat lambatnya penguapan air pda kulit, tidak

menghambat fungsi fisiologis kulit khususnya respirasisensibilis oleh karena tidak

melapisi permukaan kulit secara kedap dan tidak menyumbat pori-pori kulit,

mudah dicuci dengan air dan kemungkinan pemakaian pada bagian tubuh yang

berambut dan pelepasan obatnya baik (15).

2.6. Formulasi Standar Gel

Formulasi standar basis gel carbophol dapat dilihat pada tabel 2.1 (16)

Tabel 2.1 Formula standar basis Gel karbophol Bahan Formula

F1 F2 F3 Minyak atsiri lavender(ml) Carbophol 940(gr) Gliserin(ml) Trietanolamin(ml) Metil paraben(g) Aquadest ad(ml)

2 0,2 7,5 0,1 0,1 100

2 0,3 7,5 0,1 0,1 100

2 0,4 7,5 0,1 0,1 100

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

23

2.7. Komponen Gel

1. Pembentuk gel

Ada beberapa komponen pembentuk gel, diantaranya (17):

a) Polimer Alami (Polimer Alam)

Polimer alami ini bersifat anionik (bermuatan negatif dalam larutan air

atau disperse), walaupun sedikit seperti guar gum, yang merupakan

molekul alami. Contoh dari polimer alami: alginate, carrageenan,

pectin, kitosan (17).

b) Polimer Akrilik Karbomer 934P

Polimer Akrilik karbomer merupakan nama resmi dari polimer akrilik

yang terkait dengan eter polyakenyl. Karbopol digunakan sebagai agen

pengencer pada berbagai produk farmasi dan kosmetik (17).

c) Derivat Selulosa

Struktur polimer derivat selulosa alami ditemukan pada tanaman.

Contoh derivat selulosa adalah karboksimetilselulosa, metilselulosa

dan hidroksipropil (17).

2.8. Humektan

Humektan adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban

(18). Gel sangat mudah mengering pada suhu kamar sehingga dibutuhkan

humektan untuk menjaga gel agar tetap lembab.

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

24

2.9. Bahan Pengawet

Pengawet digunakan untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan

mikroba pada formulasi dengan cara membunuh, menghilangkan atau mengurangi

kontaminasi mikroba. Pengawet dikatakan ideal jika efektif pada konsentrasi yang

rendah untuk melawan mikroba dengan spektrum luas, larut dalam formula, tidak

toksik, compatible dengan komponen formula dan wadahnya, tidak berefek pada

warna, bau dan sistem rheologi dalam formula, stabil dalam rentang pH dan

temperatur yang luas (17).

2.10. Hand Sanitizer

Sanitizer adalah disenfektan khusus yang mengurangi jumlah kuman-

kuman kontaminasi sampai tingkat yang aman bagi kesehatan masyarakat (2).

Hand sanitizer adalah cairan dengan berbagi produk yang sangat cepat membunuh

mikroorganisme yang ada dikulit tangan. Hand sanitizer banyak digunakan karena

alasan kepraktisan, mudah dibawa dn cepat digunakan tanpa perlu menggunakan

air. Hand sanitizer digunakan ketika dalam keadaan darurat dimana kita tidak bisa

menemukan air. Kelebuhan ini diutarakan US FDA(Food and Drug

Administration) dapat membunuh kuman dalam waktu kurang lebih 30 detik (5).

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimental laboratorium.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat

Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Farmasetika program studi D-III

Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan.

3.2.2. Waktu

Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni-Juli 2019.

3.3. Alat dan Bahan

3.3.1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: timbangan digital,

lumpang dan alu, spatula, kertas saring, batang pengaduk, gelas ukur, beaker

glass, water bath, cawan porselin, pipet tetes, wadah gelas, alumnium foil,

blender, ayakan, tissue, kertas perkamen, pH-meter, pot gel.

3.3.2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan gel hand sanitizer ini

adalah ekstrak daun jeruk melon, karbophol 98,, gliserin, propilenglikol, aquadest,

dan etanol 70%.

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

26

3.4. Sukarelawan

Sukarelawan yang dijadikan panel pada pembuatan formulasi ini adalah

berjumlah 5 orang, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Wanita

2. Usia 18-25 tahun

3. Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan alergi

4. Bersedia menjadi sukarelawan untuk melakukan pengujian

5. Sukarelawan adalah orang terdekat dan sering berada disekitar pengujian

sehingga lebih mudah diamati dan diawasi bila ada reaksi yang terjadi

pada kulit yang sedang diuji.

3.5. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun lemon (citrus

limon) yang diambil dari desa Jambur Indonesia, Kecamatan Siempat Nempu

Hilir, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Banyak sampel yang diambil

adalah 6 kg untuk dijadikan ekstrak dan digunakan dalam sediaan gel hand

sanitizer dengan variasi konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%.

3.6. Prosedur Kerja

3.6.1. Pengumpulan Sampel

Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif tanpa membandingkan

tumbuhan daerah yang satu dengan daerah lain. Sampel yang digunakan adalah

daun lemon (citrus limon) yang diambil dari desa Jambur Indonesia, Kecamatan

Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Daun yang

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

27

digunakan adalah keseluruhan daun yang masih dalam keadaan baik dan segar,

berwarna hijau sampai hijau tua (12).

3.6.2. Pengolahan Sampel

Sampel daun lemon segar dibersihkan dari pengotor ditimbang sebagai

berat basah, selanjutnya dicuci dibawah air mengalir sampai bersih dan ditiriskan,

kemudian dilakukan perajangan lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan

dalam ruangan yang tidak terpapar cahaya matahari langsung selama ±2 minggu

atau sampai sampel kering seutuhnya yang ditandai dengan sampel mengalami

perubahan warna, mudah dipatah atau rapuh. Sampel ditimbang sebaagai berat

simplisia kering, kemudian dihaluskan menggunakan blender sampai benar-benar

halus lalu diayak (12).

3.6.3. Pembuatan Ekstrak

Pada penelitian ini sampel daun lemon diekstraksi dengan menggunakan

etanol 70%. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi, yaitu

sebanyak 600 g serbuk simplisia dimasukkan kedalam sebuah bejana, tuangi

dengan etanol 4750 bagian etanol, ditutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari

cahaya sambil sering diaduk, diserkai, kemudian diperas. Setelah 5 hari ampas

dicuci lagi dengan 1250 bagian etanol. Pindahkan kedalam bejana tertutup,

biarkan ditempat sejuk, terlindungi dari cahaya selama 2 hari. Kemudian

dituangkan atau disaring (12). Kemudian filtrat yang dihasilkan dipekatkan

dengan bantuan alat rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental (12).

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

28

3.6.4. Pembuatan Formulasi Sediaan

Sediaan gel yang akan dibuat adalah sebnyak 50 gram, dengan formulasi

gel ekstrak etanol daun jeruk lemon (citrus limon) (12).

Tabel 3.1 Formula Gel Ekstrak Etanol Daun lemon

Bahan Formula

F0 F1 (2%) F2 (4%) F3 (6%)

Ekstrak Daun Lemon 0 1 2 3

Carbopol 0,2 0,2 0,2 0,2

Gliserin (ml) 10 10 10 10

Trietanolamin (ml) 5 5 5 5

Metil paraben (g)

Pewangi daun jeruk lemon

0,1

qs

0,1

qs

0,1

qs

0,1

Qs

Aquadest ad (ml) 50 50 50 50

Keterangan: F0 : Formula yang mengandung ekstrak daun lemon 0 %

F1 : Formula yang menganddung ekstrak daun lemon 2 %

F2 : Formula yang mengandung ekstrak daun lemon 4 %

F3 : Formula yang mengandung ekstrak daun lemon 6 %

3.7. Pembuatan sediaan Gel Hand Sanitizer

Carbopol dilarutkan dalam 25 ml aquadest dalam lumpang. Trietanolamin

dilarutkan dalam air lalu dimasukkan kedalam campuran carbopol lalu digerus

hingga terbenruk basis gel yang homogen. Kemudian ditambahkan gliserin, dan

metil paraben hingga terbentuk gel yang mengembangdan jernih. Tambahkan

ekstrak daun lemon yang telah diencerkan dengan air, lalu digerus hingga

homogen (12).

3.8. Evaluasi Sediaan Gel

Evaluasi sediaan gel yang mencakup uji organoleptik, uji homogenitas, uji

pH, Uji iritasi, uji daya sebar (12).

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

29

3.8.1. Uji organoleptik

Evaluasi organoleptis menggunakan panca indra, ulai dari bau, warna dan

bentuk sediaan, konsistensi (19).

3.8.2. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilaakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah

dibuat homogen atau tidak. Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara sampel

gel dioleskan pada kaca transparan lain, sediaan harus menujukkan susunan yang

homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar (12).

3.8.3. Uji pH

Uji pH menggunakan alat pH meter, dengan cara pperbandingan 60 g gel

200 ml air yang digunakan untuk mengencerkan, kemudiaan aduk hingga

homogen, dan diamkan agar mengendap. Dan airnya diukur dengan PH meter,

catat hasil yang tertera pada alat PH meter (19).

3.8.4. Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan

Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan dilakukan dengan uji terbuka (open

test). Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada lengan

bawah bagian dalam yang dibuat pada lekatan dengan luas tertentu (2,5 x 2,5),

dibiarkan selama 15 menit dan diamati reaksi iritasi yang timbul. Reaksi iritasi

positif ditandai oleh adanyakemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit

lengan bawah bagian dalam yang diberikan perlakuan. Adanya kemerahan diberi

tanda (+), gatal (++), bengkak (+++) dan yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa

diberi tanda (-) (20).

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

30

3.8.5. Uji Daya Sebar

Dengan cara jumlah zat tertentu diletakkan atas kaca berskala, kemudian

diatasnya diberi kaca yang sama, dan ditingkatkan bebannya, dan diberi rentang

waktu 1-2 menit. Kemudian diameter penyebaran diukur pada setiap penambahan

beban, saat sediaan berhenti menyebar (dengan waktu tertentu secara teratur) (19).

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Ekstraksi Serbuk Simplisia Daun Jeruk Lemon

Hasil ekstraksi 600 gram serbuk simplisia daun Jeruk Lemon dengan

metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dipekatkan menggunkan rotary

evaporator, kemudian diperoleh ekstrak kental 75 gram.

4.2 Hasil Evaluasi Sediaan

4.2.1 Hasil Pengujian Organoleptis

Hasil pemeriksaan organoleptis terhadap sediaan gel ekstrak etanol daun

Jeruk Lemon yang dilakukan pada 4 sediaan dengan melihat perubahan bentuk,

warna, bau sediaan. Pengujiaan organoleptis dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data pemeriksaan organoleptis

Jenis

pemeriksaan

Hasil pemeriksaan

F0 F1 F2 F3

Bentuk Semi padat Semi padat Semi padat Semi padat

Warna Putih jernih Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Bau Tidak

berbau

Khas Lemon Khas Lemon Khas Lemon

Keterangan :

F0 : Formula tanpa ekstrak daun Jeruk Lemon

F1 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 2%

F2 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 4%

F3 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 6%

4.2.2 Hasil Uji Iritasi

Hasil pemeriksaan uji iritasi tabel 4.2 pada sediaan gel hand sanitizer

ekstrak daun Jeruk Lemon pada konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6% dilakukan dengan

sukarelawan yang dijadikan sebagai uji iritasi gel.

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

32

Tabel 4.2. Hasil Uji Iritasi

Sukarelawan Formula

F0 F1 F2 F3

I - - - -

II - - - -

III - - - -

IV - - - -

V - - - -

Keterangan :

- : tidak terjadi iritasi

Berdasarkan hasil Uji iritasi yang dilakukan pada sukarelawan yang

dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol

daun jeruk lemon yang dibuat pada lengan selama 24 jam dengan diamati setiap 4

jam sekali, menunjukkan bahwa semua sukarelawan memberikan hasil negative

terhadapparameter reaksi iritasi yang diamati yaitu adanya kulit merah, gatal-

gatal, ataupun adanya pembengkakan. Hasil uji iritasi disimpulkan bahwa sediaan

gel hand sanitizer ekstrak etanol daun jeruk lemon yang dibuat aman untuk

digunakan.

4.2.3 Hasil Pengujian pH Sediaan

Pengukuran pH gel bertujuan untuk melihat keasaman sediaan agar tidak

mengiritasi kulit ketika diaplikasikan. Penetuan pH sediaan gel ekstrak etanol

daun Jeruk Lemon dengan menggunakan pH meter. Pengujian pH dapat dilihat

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Nilai pH Sediaan Gel Hand Sanitizer

Formula pH

F0 6,6

F1 6,1

F2 5,9

F3 5,1

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

33

Keterangan :

F0 : Formula tanpa ekstrak daun Jeruk Lemon

F1 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 2%

F2 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 4%

F3 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 6%

4.2.4 Hasil Pengujian Homogenitas Sediaan

Hasil uji homogenitas menunjukkan sediaan gel yang homogen dimana

jika sediaan diletakkan pada kaca transparan tidak menunjukkan butir-butir kasar

dan ditunjukkan dengan persamaan warna yang merata pada masing-masing

sediaan gel. Hasil pengujian homogenitas sediaan dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Sediaan Gel Hand Sanitizer

Formula Homogenitas

F0 Homogen

FI Homogen

F2 Homogen

F3 Homogen

Keterangan :

F0 : Formula tanpa ekstrak daun Jeruk Lemon

F1 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemonkonsentrasi 2%

F2 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemonkonsentrasi 4%

F3 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemonkonsentrasi 6%

4.2.5 Hasil Uji Daya Sebar

Hasil uji daya sebar menunjukkan bahwa Formula tanpa Ekstrak (F0)

mempunyai daya sebar terbesar yaitu 7,5 cm, dan formula (F1, F2, F3) memiliki

daya sebar lebih kecil dari F0.

Tabel 4.5. Hasil Uji Daya Sebar Sediaan Gel Hand Sanitizer

Formula Diameter

F0 7,5 cm

F1 7 cm

F2 6,5 cm

F3 4 cm

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

34

Keterangan :

F0 : Formula tanpa ekstrak daun Jeruk Lemon

F1 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 2%

F2 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 4%

F3 : Formula yang mengandung ekstrak daun Jeruk Lemon konsentrasi 6%

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Ekstrak etanol daun Jeuk Lemon dapat diformulasikan edalam sediaan gel

hand sanitizer yang memenuhi parameter uji.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penilitian lebih lanjut untuk uji aktivitas antibakteri

formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun jeruk lemon terhadap bakteri

yang ada di tangan.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghilangkan klorofil dari

daun jeruk lemon yang digunakan sehingga gel yang dihasilkan lebih

bagus.

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

36

DAFTAR PUSTAKA

1. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta Kementeri Kesehat RI. 2013;

2. Syaiful Sd. Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Etanol Daun.

3. Wijaya JI. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer dengan Bahan Aktif

Triklosan 1, 5% dan 2%. Calyptra. 2013;2(1):1–14.

4. Shu M. Formulasi sediaan gel hand Sanitizer dengan bahan aktif Triklosan

0, 5% dan 1%. Calyptra. 2013;2(1):1–14.

5. Wijoyo V. Optimasi Formula Sediaan Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri

Jeruk Bergamot Dengan Gelling Agent Carbopol dan Humektan Propilen

Glikol. Sanata Dharma University; 2016.

6. Muaris H. Khasiat Lemon untuk Kestabilan Kesehatan. Gramedia Pustaka

Utama; 2014.

7. Nuraini DN. Aneka Manfaat Kulit Buah dan Sayuran. Ed I ANDI

Yogyakarta. 2011;

8. Nurlaely E. Uji Efektivitas Air Perasan Jeruk Lemon (Citrus Limon (L.)

Burm. F.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Karya Tulis Ilm D-3

Ciamis Program Studi D3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah. 2016;

9. Indriani Y, Unisba PFF. Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Buah Jeruk

Lemon (Citrus limon (L.) Osbeck) Dan Madu Hutan Terhadap

Propionibacterium acnes. Universitas Islam Bandung; 2015;

10. Martasari C, Mulyanto H. Teknik identifikasi varietas jeruk. Iptek

Hotikultura. 2008;4:6–12.

11. Nizhar UM. Level Optimum Sari Buah Lemon (Citrus limon) sebagai

Bahan Penggumpal pada Pembentukan Curd Keju Cottage. Skripsi Progr

Stud Teknol Has Ternak Jur Produksi Ternak Fak Peternakan Univ

Hasanudin Makasar. 2012;

12. Ditjen POM. Farmakope Indonesia. Ed III Jakarta Dep Kesehat RI. 1979;9.

13. Marjoni R. Dasar-Dasar Fitokimia. Trans Info Media Jakarta. 2016;Hal 6–

13.

14. setiadi. dasar-dasar anatomi & fisiologi manusia. 2006;edisi pert.

15. Ansel HC. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim,

F., Edisi IV, 616-617, Jakarta. Universitas Indonesia Press; 1989.

16. Astuti DP, Husni P, Hartono K. Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan

Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula

angustifolia Miller). Farmaka. 2017;15(1):176–84.

17. Lieberman HA. Disperse Systems. Vol. 1. Marcel Dekker; 1996.

18. Storehagen S, Ose N, Midha S. Dentifrices and mouthwashes ingredients

and their use. 2003.

19. Widana GAB. Analisis Obat, Kosmetik, dan Makanan. Yogyakarta Graha

Ilmu. 2014;

20. Panjaitan EN, Saragih A, Purba D. Formulasi gel dari ekstrak rimpang jahe

merah (Zingiber officinale Roscoe). J Pharm Pharmacol. 2013;1(1):9–20.

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

37

Lampiran 1. Perhitungan Formula

• Ekstrak daun lemon =2

50𝑥50 = 2 g

• Carbopol =0,2

50𝑥50 = 0,2 𝑔

• Gliserin =7,5

50𝑥50 = 7,5 ml

• Trietanolamin =5

50𝑥50 = 5 g

• Metilparaben =0,2

50𝑥50 = 0,2 g

• Pewangi 2 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠

• Aquadest = 100 – (2+0,2+7,5+5+0,2)

= 100 – 14,9 g

= 85,1 g

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

38

Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

Daun jeruk lemon (Citrus limon)

Proses pengekstrakan daun jeruk lemon (Citrus limon) dengan cara maserasi

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

39

Proses penguapan dengan menggunakan Rotary evaporator

Formulasi sediaaan gel Hand sanitizer ekstrak etanol daun jeruk lemon dengan

konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

40

Lampiran 2 hasil pengujian homogenitas

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

41

lampiran 3. Hasil pemeriksaan pH

F3

F0 F1 F2

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

42

Lampiran 4. Hasil uji iritasi pada sukarelawan

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

43

Lampiran 5. Hasil Uji Daya Sebar

F0 F1

F2 F3

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

44

Lampiran 6. Permohonan Pengajuan Judul Tugas Akhir

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

45

Lampiran 7. Permohonan Ijin Penelitian

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

46

Lampiran 8. Selesai Penelitian

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

47

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Perbaikan Revisi

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

48

Lampiran 10. Lembar Bimbingan Proposal

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

49

Lampiran 11. Lembar Bimbingan Tugas Akhir

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ELPINAWATI SILABAN 1601021013repository.helvetia.ac.id/2255/6/ELPINAWATI SILABAN (1601021013)… · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan

50

Lampiran 12. Berita Acara Perbaikan Seminar Hasil KTI