88
BAB IV
GAMBARAN UMUM FILM NOT FOR SALE
Gambar 2. Poster Film Not For Sale
(Sumber: Wikipedia.org, 11 Mei 2017)
Sutradara : Nayato Fio Nuala
Produser : Gope T Samtani dan Subagio. S
Eksekutif Produser : 1. Sunil. Samtani
2. Sonu. S
3. Sonya VM
4. Shalu TM
Line Produser : Chiska Doppert
89
Art Director : Koesnadi. WS
Director Of Photography : 1. Nayato Fio Nuala
2. Freddy Adhie
Sound Designer : Khikmawan Santoso
Ilustrasi Musik : 1. Eka Firdaus
2. Acoy
Screenplay : Viva Westi
Editor : Tiara Puspa Rani
Pemeran : 1. Arumi Bachsin
2. Leylarey Lesesne
3. Chindy Anggrina
4. Okie Callerista
5. Hardy Hartono
6. Rendy Kjaernet
Distributor : Rapi Films
Tanggal Rilis : 24 Juni 2010
Durasi : 85 menit
90
4.1. Profil Rumah Produksi “Rapi Films”
Gambar 3. Logo Rapi Films
(Sumber: Rapifilms.com, 27 Oktober 2017)
Rapi Films merupakan sebuah perusahaan film yang telah berdiri
lebih dari 35 tahun. Perusahaan yang berada di Jakarta ini didirikan pada
tanggal 24 Agustus 1966. Operasional perusahaan dimulai dengan
mengimpor film-film Amerika dan Eropa. Pada tahun 1971 divisi produksi
film dibentuk. Kemudian divisi serial telvisi dibentuk pada tahun 1990
(Wikipedia.org, diakses Oktober 2017).16 Seperti yang telah dijelaskan
diatas bahwa Rapi Films tidak hanya memproduksi film untuk pasar
domestik, tetapi dalam kurun waktu 15 tahun terakhir ini berhasil
menembus pasar internasional. Pada tahun 1971, Rapi Films telah mulai
melakukan produksi film, sampai saat ini rumah produksi ini sudah
menyelasaikan lebih dari 100 judul film dan telah di anugrahi Best Picture
dan Best Box-Office.
Pada bulan September 1991, Rapi Films membawa sutradara
Amerika David Worth (sutradara kickboxer dibintangi Jean Claude Van
Damme) untuk menyutradari Lady Dragon, sebuah film yang dibintangi
Cynthia Rothrock, Richard Norton dan Robert Ginty, film tersebut masuk
16 Diolah dari sumber utama “https://id.wikipedia.org/wiki/Rapi_Films”, diakses tanggal 27Oktober 2017
91
ke Amerika dan akhirnya bisa berhasil di seluruh dunia. Rapi Films diakui
sebagai salah satu produsen terkemuka dengan reputasi internasional.
Perusahaan bekerja sama lagi dengan David Worth di film Angel Of Fury,
film laga dengan pemain Cynthia Rothrock dan Billy Drago (The
Untouchables). Akhir tahun 1992, film yang berjudul Blood Warriors
telah diproduksi dan di sutradarai oleh Sam Firstenberg (American Ninja I
& II) dengan anggaran film yang besar bersama David Bradley (American
Ninja IV & V) dan Frank Zagarino (Proyek Shadowchaser). Pada Oktober
1994, Rapi Films memproduksi Outraged Fugitive, yang merupakan film
laga yang melibatkan Frank Zagarino dan Martin Kove (Karate Kid Seri).
Film-film ini diterima dengan sangat baik di seluruh dunia dan
mendapatkan Live Entertainment saat tayang di Amerika (Rapifilms.com,
diakses Oktober 2017).17
Semua film internasional telah terjual disetiap wilayah di seluruh
dunia termasuk Amerika Utara, Eropa, Asia, Afrika, Amerika Latin,
Kanada dan negara-negara Eropa Timur. Rapi Films juga memproduksi
serial TV khususnya di Indonesia. Rapi Films menghadiri semua pasar
film internasional seperti pasar film Amerika, Cennes Film Festival dan
MIFED. Menjelang tahun 1996, Rapi Films melakukan proyek untuk
Triumph Film Company, yang merupakan anak perusahaan Sony Pictures
untuk memproduksi beberapa judul film yaitu In God’s Hand yang
mengambil setting dan tempatnya berada di Bali. Kemudian film
17 Diolah dari sumber utama “http://www.rapifilms.com/page/content/3/about-us”, diaksestanggal 27 Oktober 2017
92
selanjutnya yang berjudul Two Moon Junction dan Red Shoe Diaries yang
disutradari oleh Zalman King. Kemudian awal tahun 2000 Rapi Films
melakukan kerjasama proyek dengan Tokyo Film Production, film yang
berjudul “Merdeka” yang menceritakan tentang perang antara Jepang dan
Indonesia. Film ini diterima dengan seangat baik selama premier di Tokyo,
Jepang. Perusahaan Jepang sangat terkesan dengan seluruh set dan
pengambilan gambar. Tampilan dan keunikan film “Merdeka” membuat
film ini sukses dan fenomenal di seluruh Jepang (Rapifilms.com, diakses
Oktober 2017).18
Rapi Films mulai membuat serial TV, dengan 28 episode yang
berjudul “Noktah Merah Perkawinan” (Red Stain on Married Life)
melambung meraih puncak dari 100 program nasional yang ada, menjadi
penghargaan tersendiri bagi perusahaan Rapi Films. Pada Festival TV
Indonesia di bulan Desember 1996, “Noktah Merah Perkawinan”
menerima dua penghargaan yaitu Aktris terbaik dan Aktris Anak Terbaik.
Penonton menerima dan menyambut hangat serial TV tersebut
(Rapifilms.com, diakses Oktober 2017).19 Untuk judul film, judul sinetron
yang pernah diproduksi oleh Rapi Films, dan beberapa penghargaan yang
diperoleh Rapi Films bisa dilihat di lampiran 1 dan 2.
18 Ibid, hal 9119 Ibid
93
4.2. Biografi Kru Film Not For Sale
4.2.1. Profil Produser
Gambar 4. Foto Produser
(Sumber: indonesianfilmcenter.com, diakses 30 November 2017)
Gope T Samtani lahir di Solo tanggal 1 Oktober 1943, Gope
adalah sutradara dan produser asal Indonesia, ia juga sempat menjabat
sebagai ketua dalam bidang Peredaran dan Pemasaran serta Produksi di
PPFI (indonesianfilmcenter.com, diakses November 2017).20 Sebelum
ia memasuki dunia produksi film, Goper berkecimpung dalam impor
dan peredaran film, bersama kakaknya yang bernama Shanker Samtani
(Subagio Samtani), mengelola PT. Rapi Films sejak tahun 1971.
Perusahaan rumah produksi tersebut telah banyak memproduksi film
dan sinetron yang laris di tahun-tahun tertentu, seperti Rahasia
Perkawinan yang paling laku di tahun 1979, kemudian Nyi Blorong
terlaris di tahun 1982, Noktah Merah Perkawinan (1996), dan masih
20 Data diolah dari sumber utama“http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pid=79f9937f63cc”,diakses 30 Novermber 2017
94
banyak lagi (indonesianfilmcenter.com, diakses November 2017)21.
Gope T Samtani juga memproduseri banyak sekali judul film, untuk
judul-judul film yang pernah ia produseri bisa dilihat di Lampiran 3.
4.2.2. Profil Sutradara
Gambar 5. Foto Sutradara
(Sumber: filmindonesia.or.id, diakses 7 Oktober 2017)
Nayato Fio Nuala lahir di Bireuen, Aceh pada tanggal 20
Februari 1968, yang memiliki nama asli Yato Fio Nuala dan memiliki
beberapa julukan yaitu Koya Pagayo, Ian Jacobs, Nayato, Ciska
Dopert, Pingkan Utari, dan Ian Nguyen Lampa. Selama 18 tahun ia
tinggal di Taiwan dan menempuh pendidikan seni perfilman disana, ia
kembali ke Indonesia pada tahun 1996, kemudian memulai karirnya
dengan menyutradarai iklan dan sinetron, pada tahun 2002 ia
menghasilkan karya film layar lebar pertamanya yang berjudul The
Soul. Salah satu filmnya yang berjudul Ekskul memenangkan piala
21 Ibid, hal 93
95
citra dalam kategori film terbaik Festifal Film Indonesia 2006, akan
tetapi kemenangannya tersebut dipertanyakan setelah pengembalian
Piala Citra yang merupakan aksi protes terhadap keputusan juri ketika
penilaian film Ekskul. Kemudian gelar Sutradara Terbaik yang
diraihnya dicabut oleh BP2N melalui sebuah keputusan pada Juni 2007
(Wikipedia.or.id, diakses Oktober 2017).22
Dalam memproduksi film, Yato Fio Nuala ini memiliki style
dan sistem yang ia buat sendiri, dan sangat efisien dalam
memproduksinya, baik dalam memimpin kru dan penggunaan alat
produksi (kamera foto digital Canon 5D dan 7D, kemudian lighting
yang minim). Kru-nya yang berjumlah sekitar 20 orang adalah kru
tetap hingga keseluruhannya merupakan sebuah komunitas yang
berpusat pada dirinya. Ia hampir tak pernah menggunakan skenario.
Setiap selesai pengambilan gambar, hasilnya langsung dialihkan ke
komputer dan langsung diedit, hingga pada tahap pascaproduksi, hanya
butuh sedikit perapihan. Dengan sistem tersebut, ia hanya
membutuhkan waktu tujuh hari untuk melakukan produksi satu judul
film (filmindonesia.or.id, diakses Oktober 2017).23 Seperti dalam
produksi film Not For Sale ia tidak hanya menyutradarai film tersebut
tetapi ia juga menjadi penata kamera bersama rekannya yang bernama
22 Data diolah dari sumber utama “https://id.wikipedia.org/wiki/Nayato_Fio_Nuala”,diakses tanggal 7 Oktober 201723 Data diolah dari sumber utama“http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b7a5e25e7f32_Nayato-Fio-Nuala#.WdhZV_lYrMw”, diakses tanggal 7 Oktober 2017
96
Freddy Adhie atau Freddy A. Lingga yang juga berprofesi sebagai
penata kamera atau Director of Photography (DOP) di berbagai film
layar lebar lainnya. Untuk judul film yang pernah diproduksi oleh
Freddy Adhie sebagai penata kamera bisa dilihat di lampiran 4.
Penghargaan Yang Diperoleh Yato Fio Nuala, yaitu:
1. Pada tahun 2004, menjadi pemenang di Festival Film
Bandung, Indonesia. Dengan kategori Fotografi Terpuji
pada film The Soul, dan mendapatkan penghargaan Festival
Film Bandung.
2. Tahun 2006, menjadi pemenang di Festival Film Indonesia,
dengan ketegori Sutradara Terbaik pada film Ekskul dan
mendapatkan penghargaan Piala Citra.
3. Tahun 2008, menjadi Unggulan di Festival Film Indonesia,
dengan kategori Penata Sinematografi Terbaik pada film
The Butterfly, dan memperoleh penghargaan Piala Citra.
Yato Fio Nuala telah menghasilkan banyak sekali karya film,
dari tahun 2002 hingga tahun 2017 ia telah memproduksi film kurang
lebih 100 judul film yang telah ia hasilkan. Berikut judul-judul film24
hasil karyanya:
24 Untuk judul-judul film yang pernah diproduksi oleh Nayato Fio Nuala, penelitimendapatkan data tersebut dari sumber utama“https://id.wikipedia.org/wiki/Nayato_Fio_Nuala”, diakses tanggal 7 Oktober 2017
97
a) Sebagai Nayato Fio Nuala
Tahun Judul Tahun Judul2003 The Soul 2011 Tarung: City of The
Darkness2006 Cinta Pertama 2011 Virgin 3: Satu Malam
Mengubah Segalanya2006 Ekskul 2012 18++ Forever Love2007 Kangen 2012 3 Pocong Idiot2007 The Butterfly 2012 Seandainya2008 Hantu Perawan
Jeruk Purut2012 My Last Love
2008 Kereta HantuManggarai
2013 Mengejar Setan
2009 Kuntilanak KamarMayat
2014 17 Tahun Ke Atas
2009 Putih Abu-Abu danSepatu Kets
2014 3600 Detik
2009 Virgin 2: BukanFilm Porno
2014 After School Horror
2010 18+: True LoveNever Dies
2014 Hantu Pohon Boneka
2010 Affair 2014 Pukulan Maut2010 Akibat Pergaulan
Bebas2014 Thank You Cinta
2010 Belum CukupUmur
2014 Nyi Roro Kidul Project
2010 Gaby dan Lagunya 2015 Takut: Tujuh HariBersama Setan
2010 Heart 2 Heart 2015 Horror House2010 Kain Kafan
Perawan2015 7 Hari Menembus
Waktu2010 Nakalnya Anak
Muda2015 Tiger Boy
2010 Not For Sale 2016 Otajin2010 Pengantin Pantai
Biru2016 Sang Sekretaris
2010 Pocong Jum’atKliwon
2016 Pacarku AnakKoruptor
2011 Kepergok Pocong 2016 Dilarang Masuk..!
98
2011 KuntilanakKesurupan
2016 Rumah Pasung
2011 Pocong Ngesot 2017 Gunung Kawi
b) Sebagai Koya Pagayo
Tahun Judul Tahun Judul2004 Ada Hantu di
Sekolah2011 Kalung Jailangkung
2005 Panggil NamakuTiga Kali
2011 Keranda Kuntilanak
2006 12.00 am 2011 Pelet Kuntilanak2006 Hantu Jeruk Purut 2012 Ada Hantu di Vietnam2007 Lewat Tengah
Malam2012 Bangkit dari Kubur
2007 Malam Jum’atKliwon
2012 Dendam dari Kubur
2008 Hantu Ambulance 2012 Kuntilanak-Kuntilanak2009 Hantu Jamu
Gendong2012 Santet Kuntilanak
2009 Jeritan Kuntilanak 2013 Disini Ada Yang Mati2010 Pocong Rumah
Angker2014 Pocong Pasti Berlalu
2010 Te(Rekam) 2017 Hantu Jeruk PurutReborn
c) Sebagai Ian Jacobs
Tahun Judul Tahun Judul2008 Merem Melek 2009 Pocong Jalan Blora2008 Sarang Kuntilanak 2009 Pocong Kamar
Sebelah2009 Kuntilanak Beranak
d) Sebagai Pingkan Utari
Tahun Judul Tahun Judul2005 Me vs High Heels 2006 Gotcha
99
e) Sebagai Ian Nguyen Lampa
Tahun Judul2016 Triangle: the Dark Side
4.2.3. Profil Penulis Skenario 25
Gambar 6. Foto Penulis Skenario
(Sumber: 21cineplex.com, diaskes 30 November 2017)
Viva Westi lahir di Manokwari, tanggal 21 September 1972. Ia
pernah menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
mengambil jurusan Penyutradaraan kemudian ia mengambil jurusan
Public Relations di IISIP. Ia memulai karirnya ketika ia berperan di
salah satu judul film yang berjudul Surat Untuk Bidadari (1994),
kemudian ia mulai terjun di balik layar sebagai sutradara dan penulis
skenario. Ia juga pernah memenangkan penghargaan Piala Citra di
Festival Film Indonesia tahun 2008, kategori penghargaan yang ia
peroleh yaitu penyutradaraan terbaik pada film May. Untuk beberapa
judul film yang pernah ia produksi bisa dilihat di lampiran 5.
4.2.4. Profil Art Director
Koesnadi WS, merupakan seorang penata artistik atau Art
Director asli Indonesia. Ia telah ikut berpartisipasi dalam produksi film
25 Data diolah dari berbagai sumber, dengan sumber utama“https://id.wikipedia.org/wiki/Viva_Westi”, diakses 30 November 2017
100
layar lebar Indonesia, banyak sekali judul-judul yang pernah ia
produksi. Ia juga pernah mendapatkan penghargaan Unggulan di
Festival Film Indonesia tahun 2008, dalam kategori Penata Artistik
Terbaik dan mendapatkan penghargaan piala citra pada film The
Butterfly. Untuk beberapa judul film yang pernah ia produksi sebagai
penata artistik bisa dilihat di Lampiran 6.
4.2.5. Profil Sound Designer
Khikmawan Santoso mengawali karirnya sebagai boom
operator. Ia lulusan dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di bidang
perfilman. Ia pertama kali terlibat dalam produksi film tahun 2004,
dalam film Virgin sebagai sound recordist dan dalam film Browniess
sebagai sound editor (filmindonesia.or.id, diakses November 2017).26
Dari tahun 2004 hingga 2009, banyak film yang sudah ia kerjakan,
seperti dalam film yang berjudul Meraih Mimpi, didalam film tersebut
ia berusaha menciptakan suasana mood dan emosi dari suara sesuai
dengan kebutuhan cerita menjadi komposisi yang pas dari film tersebut
(filmindonesia.or.id, diakses November 2017).27 Semenjak semakin
berkembangnya perindustrian film di Indonesia, pekerjaan Khikmawan
sebagai penata suara atau sound designer semakin banyak, sehingga
dari tahun 2009 hingga tahun 2017 ini ia telah mengerjakan banyak
26 Data diolah dari sumber utama“http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b95ee6b809cd_khikmawan-santosa/filmography#.Wh_GpvlYrMw”, diakses tanggal 30 November 201727 Ibid
101
sekali film-film layar lebar, untuk judul-judul film yang pernah ia
produksi bisa dilihat pada lampiran 7.
4.2.6. Profil Editor
Tiara Puspa Rani pria yang memiliki nama asli Agung Nuriadi
ini adalah penata gambar atau Editor asli Indonesia, ia telah menjadi
editor film layar lebar, ia mengawali karirnya pada tahun 2008, film
pertama kalinya ia kerjakan yaitu film yang berjudul Sarang
Kuntilanak (2008), dan sudah lebih dari 50 judul film layar lebar
Indonesia yang sudah ia kerjakan. Untuk judul-judul film yang pernah
ia produksi sebagai editor bisa dilihat Lampiran 8.
4.3. Profil Pemeran Film Not For Sale
4.3.1. Chindy Anggrina28 Berperan Sebagai May
Gambar 7. Foto Pemeran May
(Sumber: 21cineplex.com, diakses 8 Oktober 2017)
28 Data profil Chindy Anggrina diolah dari berbagai sumber, dengan sumber utama“http://www.21cineplex.com/star/chindy-anggrina,1233.htm”, diakses 8 Oktober 2017
102
Wanita kelahiran Jakarta, 11 Juni 1986 ini memulai karirnya
dengan mengikuti ajang Abang Mpok Depok tahun 2003. Ketika ia
memasuki bangku perkuliahan, ia kembali mengikuti ajang, namun
ajang yang diikutinya ini lebih bergengsi daripada ajang yang pernah
ia ikuti sebelumnya, yaitu ajang Abang None 2007. Setelah ia
mengikuti ajang tersebut ia banyak ditawari untuk membintangi
beberapa iklan, dan akhirnya ia membintangi beberapa film layar lebar.
Film layar lebar pertama yang ia bintangi yaitu berjudul Heart-
Break.com (2009) yang disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman, ia
hanya berperan sebagai cameo di film tersebut. Kemudian film
selanjutnya yang pernah dibintanginya yaitu berjudul Bahwa Cinta Itu
Ada (2010) yang disutradarai oleh Sujiwo Tejo ia berperan sebagai
tokoh Annisa, ia mendapatkan peran pembantu sebagai gadis berjilbab.
Dalam film Not For Sale (2010) Chindy mendapatkan peran besar
yaitu berperan sebagai May, dan disinilah akting Chindy baru bisa
dilihat, karena tokoh May merupakan salah satu tokoh utama dalam
film Not For Sale. Kemudian film terakhir yang pernah dibintanginya
yaitu berjudul Setan Facebook (2010) ia beperan sebagai tokoh Farah.
103
4.3.2. Arumi Bachsin Berperan Sebagai Sashi
Gambar 8. Foto Pemeran Sashi
(Sumber: filmindonesia.or.id, diakses 8 Oktober 2017)
Arumi Bachsin lahir di Jakarta, 19 Februari 1994, ia lahir dari
pasangan Rudy Bachsin seorang arsitek dan Maria Lilian Pesch, Arumi
memiliki darah Indonesia (Bengkulu-Palembang)-Jerman-Belanda. ia
adalah aktris, model, dan sekaligus presenter. Arumi memulai karirnya
sejak usia 12 tahun berawal dari dunia modelling pada tahun 2006.
Tahun 2007 Arumi pernah menjadi cover majalah Cosmo Girl edisi
bulan Februari 2007. Ia juga pernah menjadi model produk kecantikan
rambut “Elith dan Miraton”. Tahun 2008 Arumi memulai debutnya di
dunia akting lewat sinetron “Azizah” dan mendapatkan peran kecil.
Kemudian ia juga membintangi film pertamanya yaitu Bestfriend
(2008), di tahun berikutnya ia mendapatkan peran utama di film Putih
Abu-abu dan Sepatu Kets (2009). Namanya pun mulai dikenal banyak
orang dan ia bermain dalam beberapa judul sinetron yang
104
menjadikannya artis pendatang baru yang paling bersinar
(Wikipedia.org, diakses Oktober 2017).29
Selain menggeluti dunia akting, ia juga mulai merambah di
dunia presenter, dengan menjadi presenter acara musik “HIP HIP
HURA” untuk pertama kalinya, ia juga sering membintangi sejumlah
video klip dan iklan. Tahun 2010 ia bermain dalam film 18+ : True
Love Never Dies (2010), kemudian disusul dengan film Not For Sale
(2010). Pada tanggal 10 Mei 2010, dikabarkan bahwa Arumi kabur
dari rumah dan melapor ke Komnas Anak dan mengatakan bahwa ia
telah dieksploitasi oleh kedua orangtuanya. Pada 30 Agustus 2013
Arumi menikah dengan Emil Dardak yang merupakan anak mantan
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanti Dardak. Pada tanggal 13
April 2014, Arumi dikaruniai anak perempuan yang diberi nama
Lakeisha Ariestia Dardak. Pada tanggal 18 November 2015 Arumi
dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama Alkeinan Mahsyir Putro
Dardak. Setelah sang suami terpilih sebagai Bupati Trenggalek, Jawa
Timur, Arumi memfokuskan diri sebagai istri bupati, sekaligus sebagai
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek (Wikipedia.org,
Diakses Oktober 2017).30
Film-film yang pernah dibintangi oleh Arumi Bachsin yaitu:Tahun Judul Peran2008 Bestfriend Windy2009 Pocong Jalan Blora Sandra
29 Data profil Arumi Bachsin diperoleh dari sumber utama“https://id.wikipedia.org/wiki/Arumi_Bachsin”, diakses tanggal 9 Oktober 201730 Ibid
105
2009 Putih Abu-Abu danSepatu Kets
Dea
2010 18+: True Love NeverDies
Nayla
2010 Not For Sale Sashi2010 3 Hati Dua Dunia, Satu
CintaNabila
2010 Pocong Jum’at Kliwon Arumi2010 Heart 2 Heart Kakak Indah2011 Baik-Baik Sayang Azizah2012 Kafan Sundel Bolong Chery2013 Hattrick Sophie2013 Kerasukan Andhien2016 Musik Untuk Cinta Dewi
Sinetron-sinetron yang pernah dibintangi Arumi Bachsin, yaitu:
1. Azizah
2. Kawin Muda
3. Chelsea’
4. Dia Bukan Cinderella
5. Karissa
6. Sumpah I Luv U
7. Cintaku
8. Dia Bukan Anakku
106
4.3.3. Leylarey Lesesne Berperan Sebagai Dessy
Gambar 9. Foto Pemeran Dessy
(Sumber: 21cineplex.com, diakses 8 Oktober 2017)
Leylarey Lesesne31 adalah seorang aktris yang namanya
dikenal karena membintangi film 18+ :True Love Never Dies (2010)
bersama Samuel Zylgwyn. Ia lahir di Jakarta, 19 Juli 1990, ia tercatat
sebagai mahasiswa jurusan Fashion Business di sebuah universitas di
Jakarta. Ia banyak membintangi film-film dewasa di tahun 2010
hingga 2011. Ketika baru pertama kali bermain film layar lebar dia
sudah langsung dipilih untuk memerankan peran utama dalam film
18+ : True Love Never Dies (2010) yang dibintanginya, ia juga tampil
berani demi profesionalitas dalam perannya sebagai wanita seksi dan
wanita nakal, ia memakai pakaian minim dan beradegan ciuman
dengan lawan mainnya. Berikut beberapa film yang pernah dibintangi
Leylarey Lesesne, yaitu:
31 Data profil Leylarey Lesesne diolah dari berbagai sumber, dengan sumber utama“https://www.kapanlagi.com/leylarey-lesesne/profil/”, diakses tanggal 9 Oktober 2017
107
Tahun Judul Peran
2010 18+ : True Love Never Dies Helen
2010 Akibat Pergaulan Bebas Zizi
2010 Not For Sale Dessy
2010 Pocong Jum’at Kliwon -
2010 Gaby dan Lagunya Gita
2011 Pocong Ngesot Devina
2011 Akibat Pergaulan Bebas 2 -
4.3.4. Hardy Hartono Berperan Sebagai Rangga
Gambar 10. Foto Pemeran Rangga
(Sumber: mdentertainment.co, 9 Oktober 2017)
Hardy Hartono32 merupakan model dan aktor yang memulai
debutnya di tahun 2009, sebelum memasuki dunia seni peran ia adalah
seorang model catwalk dan model iklan. Ia lahir di London, 16
November 1983. Memiliki wajah tampan dan badan yang atletis
membuat dirinya memiliki banyak penggemar wanita. Ia memerankan
berbagai peran di film layar lebar, film televisi (FTV), dan sinetron.
32 Data profil Hardy Hartono diolah dari berbagai sumber, dengan sumber utama“https://id.wikipedia.org/wiki/Hardy_Hartono”, diakses tanggal 9 Oktober 2017
108
Namanya mulai dikenal setelah ia membintangi sinetron Berbagi Cinta
(2010-2013). Ia pernah membintangi beberapa film yaitu Negeri 5
Menara (2009) yang disutradari oleh Affandi Abdul Rachman ia
berperan sebagai tokoh Raja Dewasa, kemudian disusul film Not For
Sale (2010) yang disutradarai Nayato Fio Nuala di film ini ia berperan
sebagai Rangga yang berperan sebagai cowok brengsek dan film yang
terakhir yaitu film Pengantin Topeng (2010) ia berperan sebagai tokoh
Randy. Ia juga membintangi beberapa sinetron yaitu Fathiyah (2012),
Berbagi Cinta (2012-2013), Hidayah Cinema, dan Cinta Itu Anugrah.
Kemudian ia pernah berperan di beberapa serial FTV yang berjudul
Cinta Di Balik Kartu Kredit dan Basah Basah Cinta (RCTI). Ia juga
pernah menjadi model video klip B3 untuk lagu Cinta Sampai Mati.
Beberapa iklan yang pernah dibintangi Hardy Hartono, yaitu:
1. Iklan produk shampo Sunsilk versi pantai bersama model
cantik Zora Vidyanata
2. Greentea bersama Aura Kasih
3. Iklan Panasonic
109
4.3.5. Okkie Callerista Berperan Sebagai Andhara
Gambar 11. Foto Pemeran Andhara
(Sumber: indonesianfilmcenter.com, 9 Oktober 2017)
Awal debut karir Okkie Callerista di dunia entertainment ini
berawal dari ia membuat single baru yang berjudul “Satu Sampai
Mati”. Setelah ia mencoba di bidang tarik suara, ia pun merambah ke
dunia akting pada film pertamanya yang berjudul Hantu Binal
Jembatan Semanggi (2009) yang disutradari oleh Gunung Nusa Pelita.
Selepas bercerai dengan suaminya yaitu Pasha vokalis band Ungu,
Okie mulai mengembangkan kemampuannya di dunia hiburan
Indonesia. Mulai dari model video klip, ia menjajal bidang musik
dengan menjadi produser sebuah band baru yaitu Kraton. Dari
produser band baru, okkie sempat mencoba di bidang presenter. Ia juga
merambah ke dunia tarik suara menyusul sang mantan suami. Ia
meluncurkan hit single “Satu Sampai Mati” pada awal September
2009. Setelah itu ia mencoba merambah ke dunia akting dan
membintangi film Hantu Binal Jembatan Semanggi (2009), kemudian
110
disusul film Not For Sale (2010) yang disutradarai Nayato Fio Nuala
(indonesianfilmcenter.com, diakses Oktober 2017).33
4.4. Sistem Distribusi “Rapi Films”
PT. Rapi Films memanglah perusahaan yang terbilang sudah sangat
besar, dan pendistribusiannya pun juga masuk dalam taraf internasional.
Jajaran staff produksi dan distribusi mereka dapat mengatasi tantangan-
tantangan baru, untuk memastikan bahwa Rapi Films dapat terus
menghasilkan produk-produk kreatif dan berkualitas untuk pasar internasional,
dan Rapi Films menghadiri semua pasar film internasional, seperti American
Film Market, Cannes Film Festival and MIFED (indonesianfilmcenter.com,
diakses November 2017).34
Untuk sistem pendistribusian PT. Rapi Films melalui beberapa media,
yang pertama melalui Bioskop 21 untuk film-film layar lebar atau film yang
berdurasi panjang, kemudian yang kedua melalui televisi untuk program serial
sinetron dan film televisi (FTV). Memang hasil produksi film-film dan
sinetron yang dihasilkan oleh Rapi Films paling ditunggu oleh khalayak luas.
Seperti film yang berjudul “Pengabdi Setan” (2017) ini juga banyak sekali
penonton yang sangat antusias untuk menonton film tersebut di bioskop 21,
kemudian untuk tahun sebelumnya sinetron produksi Rapi Films yang
berjudul “Noktah Merah Perkawinan” ini mencapai puncak dari 200 program
33 Data diolah dari sumber utama “http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/okie-calerista-agustina.html”, diakses tanggal 9 Oktober 201734 Data diolah dari sumber utama“http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/filminfo/production.php?comid=763”,diakses tanggal 30 November 2017
111
televisi di Indonesia, dan masuk 10 besar dalam perhitungan rating televisi,
hal ini membuktikan bahwa tayangan serial tersebut disambut hangat oleh
penonton. Hingga saat ini Rapi Films telah memproduksi lebih dari 1000 jam
tayangan program televisi (indonesianfilmcenter.com, diakses November
2017).35
Untuk media promosi mereka, selain melewati websitenya
Rapifilms.com, mereka juga mempromosikannya lewat beberapa sosial media,
seperti film Dear Nathan (2017) yang mempromosikannya melalui akun
twitter yang bernama @rapifilms, kemudian rapi films juga menggunakan
media sosial facebook yang bernama Movie Rapi Films untuk
mempromosikan karya-karyanya.
35 Ibid, hal 110