Download - Administrasi Pendidikan.docx
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangAdministrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam
pembinaan dan pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia,
dalam bidang pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan dan
mencapai tujuan pendidikan. Karena pada lingkungan setiap lembaga pendidikan formal
terdapat sejumlah manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun sebagai
tenaga pelaksana. Mereka tidak cukup dibekali dengan pengetahuan dan keterampilanmengenai bidang pendidikan saja, akan tetapi harus dibekali pula dengan kemampuan
bekerjasama dan kemampuan mengarahkan kerjasama itu guna mencapai tujuan
lembaga pendidikan masing-masing.
Oleh karena itu, setiap petugas pendidikan perlu dibekali ilmu yang berkaitan
dengan administrasi terutama para guru yang tidak cukup dengan bekal professional
saja. Mereka harus mempunyai berbagai bekal pengetahuan, keterampilan dan keahlian
dalam berbagai bidang.
Dalam tulisan yang penulis buat ini yang tersusun dalam bentuk makalah yang
berjudul: “HAKIKAT DAN TEORI PERKEMBANGAN ADMINISTRASI” ini akan
membahas mengenai pengertian administrasi pendidikan, karakteristik administrasi
pendidikan, tujuan dan manfaat administrasi pendidikan, ruang lingkup dan fungsi
administrasi pendidikan dan perkembangan teori administrasi.
B. Tujuan Pe!elajaran
etelah mengikuti secara aktif kegiatan proses pembelajaran, mahasis!a
yang mengambil mata kuliah Administrasi dan uper"isi #endidikan diharapkan
akan dapat:
$. Menyebutkan dimensi-dimensi yang terdapat dalam Administrasi #endidikan.
%. Menjelaskan kegiatan manajemen administrasi dan kegiatan manajemen
operatif
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
2/26
&. Menjelaskan macam-macam teknik manajemen dalam administrasi
pendidikan
'. Menjelaskan administrasi pendidikan sebagai suatu proses sosial
(. Menjelaskan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang kepala sekolah selaku
pemimpin pendidikan.
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
3/26
BAB II
PEMBAHASAN
)raikan pada bab terdahulu tentang administrasi pendidikan telah jelas bagi
kita, baik menyangkut batasan pengertiannya* faktor dan unsur-unsurnya, dasar dan
tujuannya, maupun fungsi-fungsinya secara terperinci. +amun pemahaman tentang
berbagai aspek tersebut di atas secara keseluruhan sangat bergantung kepada sudut
pandangan atau titik tolak dari mana seseorang melihat dan dengan kacamata macam
mana penglihatan itu digunakan. entunya setiap orang diharapkan memandang
administrasi pendidikan itu sama penglihatannya !alaupun dengan kacamata yang
berbeda. +amun dalam realitasnya masing-masing orang menggunakan kacamatanya
sendiri-sendiri dengan penglihatannya yang berbeda-beda pula sesuai dengan ukuran
besar-kecilnya kacamata serta luas sempitnya sudut penglihatan dari masing-masing
orang. al ini menunjukkan ciri bah!a administrasi pendidikan itu sendiri merupakan
fenomena sosial yang mempunyai aneka muka. Oleh karena itu, kne/e"ich tidak
terlalu setuju bila kita memulai mempelajari administrasi pendidikan dengan
menentukan suatu batasan atau definisi terlebih dahulu. 0a lebih setuju menganalisis
pemahaman administrasi pendidikan itu dari berbagai sudut pandangan yang dia
sebut dimensi1.
2erdasarkan pengertian tersebut di atas, maka administrasi pendidikan itu bila
dianalisis secara detail maka terdapat beberapa sudut pandangan 3dimensi4 antara lain
sebagai berikut:
A. ADMINISTRASI PENDIDIKAN DILIHAT SEBAGAI SUATU PROSES
KEGIATAN MANA"EMEN.
#engelolaan terhadap seluruh substansi pendidikan bagi seorang pemimpin
pendidikan yang berfungsi selaku administrator, sangat diharapkan memiliki
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
4/26
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang positif terhadap seluruh fungsi-fungsi
manajemen pendidikan. 5alaupun diketahui bah!a fungsi-fungsi manajemen yang
diterapkan adalah bersifat umum dan dapat diberlakukan pada bidang apapun. Dalam
kenyataannya tidak dapat disangkal bah!a proses kegiatan manajemen dapat pula
diterapkan secara luas dalam bidang administrasi pendidikan, termasuk teknik-teknik
manajemen baik yang bersifat tradisional 3con"ensional4 maupun yang modern
de!asa ini.
Apabila fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan itu dianalisis secara deteil,
maka nampak ada dua aspek yang mempunyai pengaruh besar dan sangat berperan
pada diri setiap manajer, yaitu akal 3mind4 dan tindakan 3action4. +amun oleh #iet
A.ahertian dkk, menganggap bah!a pekerjaan administrasi pendidikan bukan
hanya membutuhkan akal 3mind4 dan tindakan 3action4 tetapi juga pembentukan
sikap. Dengan demikian, kepada setiap administrator pendidikan dipersiapkan agar
memiliki kompetensi yang dapat berpikir, bertindak dan bersikap administratif1. 3#iet
A. ahertian, dkk, $67% : 84.
Administrasi pendidiakan sebagai proses kegiatan manajemen dapat
dibedakan atas proses kegiatan pimpinan 3manajer4 dan proses kegiatan pelaksana
3opration4. adari +a!a!i mengelompokkan kedua proses kegiatan manajemen
tersebut atas :
3a4 #roses kegiatan pimpinan 3Manajemen administratif4, melaksanakan kegiatan-
kegitan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi
mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. #roses
kegiatan ini berjalan melalui tahap-tahap :
• #erencanaan 3planning4
• #engorganisasian 3organi/ing4*• 2imbingan9pengarahan 3directing9commanding4
• Koordinasi 3coordinating4
• #enga!asan 3controlling4
• Komunikasi 3communication4.
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
5/26
Karena itu, proses ini disebut pula dengan management of administrati"e
function1.
3b4 #roses kegiatan pelaksanaan 3Manajemen operatif4, melaksanakan kagiatan-
kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan
pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing pelaksanaan dapat
dilaksanakan dengan tepat dan benar. #roses kegiatan pelaksanan ini meliputi : 3a4
tata usaha* 3b4 perbekalan* 3c4 kepega!aian* 3d4 keuangan* 3e4 hubungan
masyarakat. Karna itu, kegiatan ini di sebut pula dengan management of
operati"e function1. 3adari +a!a!i, $67$ : $'4.
Dari semua ahli yang mengemukakan fungsi-fungsi manajemen tersebut di
atas, #ada hakekatnya hanya terdapat tiga fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan
3planning4, pengorganisasian 3organi/ing4, dan penga!as 3controlling4. Ketiga fungsi
pokok tersebut dalam literature diketemukan minimal ada tiga ahli yang setuju
dengan fungsi-funsi tersebut, yaitu priegel, Dalton . Mc. ;arland dan #ariata
5estra. edangkan dalam prosesnya dapat pula disarikan menjadi tiga kegiatan utama
yaitu kegiatan perencanaan 3planning4, pelaksanaan 3actuating4 dan penga!asan
3controlling4. Ketiga kegiatan ini penjelasanya telah diuraikan pada bagian terdahulu
dalam diktat9buku ini.
Tekn#k$tekn#k Manajeen %ala A%#n#&tra Pen%#%#kan.
'. Tekn#k Manajeen k(n)en(nal.
eknik manajemen kon"ensional 3tradisional4 lebih menekankan pada aspek
mekanisasi dan hubungan kemanusiaan, karena unsur pengakuan rasional kurang
banyak mendapat perhatian. eknik manajemen kon"ensional ini dapat pula
dibagi atas empat jenis, yaitu:
3a4 Management by personality, yakni teknik manajemen yang dalam
pelaksanaannya banyak menonjolkan kepribadian yang di!ariskan oleh
pengakuan akan ke!iba!aannya dalam mengendalikan organisasi.
3b4 Management by costum, yakni teknik manajemen yang lebih banyak
memperhatikan kebiasaan yang pernah berjalan dan sedang dipakai dalam
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
6/26
pengadministrasian. misalnya kerja-sama dalam bentuk gotong-royong, dan
sebagainya.
3c4 Management by re!ard, yakni teknik manajemen yang menimbulkan
dorongan untuk bekerja dengan diberi moti"asi e
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
7/26
pentingnya sehingga salah satunya kurang maka akan mempengaruhi seluruh
sistem yang ada.
3c4 Management by objecti"es, yaitu teknik manajemen yang pelaksanaan seluruh
kegiatannya berorientasi kepada tujuan sebagai kriteria atau patokan
keberhasilan. proses manajemen yang berhasil adalah yang dapat mencapai
tujuan. 3endyat oetopo dan 5asty oemanto, $67%:%=8-%=64.
3d4 2agaimanapun penerapan teknik-teknik manajemen modern telah dianggap
efektif dalam administrasi pendidikan akan tetapi dalam prakteknya teknik
manajemen kon"ensional masih tetap di perlukan, proses manajemen dalam
administrasi pendidikan masih tetap menerapkan kedua teknik manajemen
tersebut secara terpadu sesuai dengan situasi dan kondisi serta kenyataan-
kenyataan praktis yang ada dalam organisasi pendidikan.
B. ADMINISTRASI PENDIDIKAN DILIHAT SEBAGAI KEGIATAN
KEPEMIMPINAN +LEADERSHIP, DAN PERILAKU MANUSIA
+HUMAN BEHA-IOR,.
'. A%#n#&tra Pen%#%#kan &e!aga# Pr(&e& S(al
Administrasi pendidikan sebagai proses sosial dapat dianalisis dari tiga
sudut pandangan, yaitu:
a. Dari segi strukturnya 3structurally4, administrasi pendidikan dipandang
sebagai interaksi hubungan antara atasan dan ba!ahan dan dalam suatu sistem
sosial.
b. Dari segi fungsinya 3functionally4, tingkatan hubungan yang menunjukkan
sebagai tempat menetapkan dan mengintegrasikan berbagai peranan dan
fasilitas untuk mencapai tujuan dari sisitem sosial tersebut.
c. Dari segi pelaksanaannya 3operationally4, yaitu proses administrasi
pendidikan dangan segala konsekuensinya di dalam situasi sosial yang
meliputi interaksi dari orang ke orang. Dalam proses demikian inilah
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
8/26
penunjukan kedudukan, pengadaan fasilitas, organisasi prosedur, pengaturan
kegiatan, dan penilaian pelaksanaan kegiatan itu terjadi. Dalam keadaan
demikian, administrasi pendidikan menunjukan suatu mekanime
kerja9jaringan kerja yang melibatkan saling interaksi antar manusia, alat dan
bahan 3kurikulum4 serta fasilitas lainnya dalam proses pelaksanaan untuk
me!ujudkan tujuan organisasi.
Apabila administrasi pendidikan sebagai proses sosial ini ditinjau dari segi
sistem 3system sosial4, maka ada dua kelompok gejala saling berinterksi secara
bebas. kedua kelompok gejala tersebut oleh >et/els dan >uba memberikan istilah
sebagai dimensi nomothetic bagi penekanan harapan institusional, dan dimensi
idiographic untuk penekanan pada kebutuhan personal. 3?.5. >et/els dan .>.
>uba, $6(8:'%&-''$4.
Dijelaskan oleh Ambo lo Adam, bah!a bilamana teori >et/els dan >uba
ini diaplikasikan kedalam lembaga sosial, maka dapat dibayangkan memiliki dua
dimensi yang berdiri sendiri, tetapi dalam situasi sebenarnya saling
mempengaruhi. kedua dimensi itu ialah dimensi sosiologis dan dimensi
psikologis. yang pertama, menunjuk kepada lembaga 3institusinya4 yang ditandai
dengan peranan-peranan dan harapan-harapan tertentu sesuai dengan tujuan
sistem, dan yang kedua, mengacu kepada indi"idu-indi"idu yang menempati
sistem, masing-masing dengan kepribadian dan disposisi kebutuhan tertentu.
tingkah laku sosial dalam sistem sosial ini dapat dipikirkan sebagai suatu fungsi
dari % unsur pokok, yaitu dimensi nomotetik 3normatif4 dan dimensi idiografik
3personal4. dimensi nomotetik meliputi lembaga, peranan, dan harapan.
sedangkan dimensi idiografik terdiri dari indi"du, kepribadian, dan disposisi
3kecenderungan4 kebutuhan. 3Ambo lo Adam, $677:&74.
*. Kee##nan %an T#ngka/ laku %ala A%#n#&tra en%#%#kan
Kepemimpinan dan kelakuan manusia dalam suatu organisasi
pendidikan merupakan dua unsur yang biasa dibedakan tetapi sulit untuk
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
9/26
dipisahkan, sebab keduanya laksana dua bagian dari sekeping mata uang.
apabila tingkah laku manusia dalam administrasi pendidikan ini dikaitkan
dengan kepentingan kepemimpinan, maka secara konseptual ada tiga model
perilaku yang dapat dijelaskan, yaitu perilaku pemimpin yang memntingkan
dimensi idiografik, pemimpin yang mementingkan dimensi nomotetik dan
pemimpin transaksional. konsep >et/el dan >uba 3$6(8:'%&-''$4, melalui
endayat oetopo dan 5asty oemanto 3$67%:%6$-%6&4, dijelaskan ketiga
perilaku pemimpin tersebut diatas sebagai berikut:
• #emimpin yang mementingkan dimensi nomotetik digambarkan sebagai
indi"idu yang menekankan harapan institusi dan konformitas peranan
dengan harapan, yang berarti mengabaikan pribadi indi"idu dan kepuasan
pemenuhan kebutuhannya. ia mementingkan ototritas yang dipandang
dari status atau posisi ia pegang. ia lebih menekankan pada peraturan-
peraturan dan prosedur dengan sanksi ekstrinsik. keefektifan pemimpin
nomotetik ini lebih banyak tergantung kepada keberhasilan yang ia
harapkan dari para ba!ahannya.
•
#emimpin yang mementingkan dimensi idiografik 3la!an dari dimensinomotetik4. pemimpin tipe ini lebih menekankan dan mementingkan
pribadi indi"idu. harapan organisasional pada indi"idu sangat dibatasi.
otoritas yang dimiliki administrator sangat dibatasi dan didelegarikan
kepada para anggotanya. hubungan dengan indi"idu yang lain didekatkan
dengan kebutuhan pribadi masing-masing indi"idu. pemimpin yang
berdimensi ini lebih menekankan ego atau pribadi para anggota institusi
daripada tuntutan institusional.
• #emimpin transaksional, adalah pemimpin yang berusaha memadukan
3mengkombinasikan4 dimensi nomotetik dengan dimensi idiografik dalam
sistem kepemimpinannya. pemimpin transaksional memen-tingkan usaha
pencapaian tujuan institusi, tetapi pada !aktu yang sama harapan indi"idu
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
10/26
tidak diabaikan dalam rangka pencapaian tujuan tersebut. 0a mengakui
secara mendalam hakekat peranan dan harapan institusi, akan tetapi ia
juga mengharapkan tujuan dapat tercapai dengan memenuhi dorongan
dan kebutuhan pribadi indi"idu masing-masing. dengan demikian,
pemimpin transaksional dalam !aktu yang sama ia mampu menerapkan
situasi kepemimpinan yang menekankan dimensi nomotetik sekaligus
dimensi idiografik.
0. K(n&e Kee##nan %alan A#n#&tra Pen%#%#kan.
Dalam menguraikan tentang konsep kepemimpinan pendidikan
tentunya kita tidak terlepas dari pandangan kita terhadap konsep
kepemimpinan pada umumnya. secara formal, kegiatan kepemimpinan harus
diselenggarakan oleh seseorang yang menduduki posisi atau jabatan tertentu
yang dilingkungannya terdapat sejumlah orang yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dalam konsep kepemimpinan, para ahli cenderung mengartikan
kepemimpinan sebagai suatu kemampuan menggerakkan, memberikan
moti"asi dan mempengaruhi kelompok orang-orang agar mereka bersedia
melakukan kegiatan-kegiatan 3tindakan4 yang sesuai dan terarah pada
pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan yang tepat dan
rasional. ada dua unsur yang dapat diungkapkan dari pengertian
kepemimpinan di atas, yaitu:
• Kegiatan menggerakkan orang-orang, yang berarti keseluruhan proses
pemberian moti"asi agar bekerja secara ikhlas dan sungguh-sungguh
demi tercapainya tujuan organisasi.
• Kegiatan tersebut dilakukan oleh seseorang yang memiliki keberanian untuk
tampil ke depan memberikan bimbingan, mempengaruhi dan mendorong
ter!ujudnya tindakan-tindakan atau tingkah laku yang terarah pada tujuan.
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
11/26
a. Kee##nan &e!aga# Tra#t& 1#t/#n t/e #n%#)#%ual lea%er&
Kepemimpinan dimasa lalu dipusatkan pada diri pemimpin sebagai
seorang pribadi yang me!risi kepemimpinan secara turun-temurun. pemimpin
dilahirkan, bukan dijadikan atau dibuat 3leaders is born not made4. keadaan ini
pernah terjadi di 0ndonesia pada masa keemasan raja-raja dulu. nanti setelah
runtuhnya feodalisme dan berkembangnya kesadaran demokrasi, barulah
timbul pandangan-pandangan baru bah!a kepemimpinan itu dapat dipelajari
pada setiap situasi dan kondisi tertentu, disamping itu bah!a pemimpin-
pemimpin itu bisa dijadikan9dibuat, bukan dilahirkan 3leaders are made, not
born4.
Dalam teori sifat 3traits theory4 nampak ada kecenderungan bah!a
kepemimpinan adalah sesuatu yang ada pada diri seseorang, sesuatu yang
dapat diberikan kepada orang lain9kelompok, dan dapat diterapkan dalam
berbagai situasi sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang sama dalam
kelompok dan situasi yang juga berbeda. untuk mengembangkan fungsi-
fungsi kepemimpinan, seseorang harus memba!a sifat-sifat dan
kepribadiannya serta kemampuan-kemampuannya yang ia miliki kepada
orang lain. eori ini didasarkan kepada pendapat bah!a keberhasilan
seseorang pemimpin disebabkan oleh kelebihan daripada sifat-sifat yang
dimiliki oleh pemimpin itu sendiri. sifat-sifat itu dapat berupa sifat-sifat fisik,
seperti tinggi badan, raut muka stamina dan sebagainya. Disamping sifat-sifat
fisik, juga sifat kemampuan, seperti kecerdasan, lancar berbicara, cepat
mengambil sesuatu keputusan yang tepat dan logis, dan sebagainya.
edangkan sifat-sifat lain berupa sifat-sifat kepribadian seperti: harga
diri kejujuran, keteladan, kebesaran ji!a, tekun dan rajin, sabar, kerelaan
berkorban, penuh pengabdian, dsb.
!. Kee##nan &e!aga# &uatu 2un3t#(n (2 t/e Gr(u
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
12/26
2ila konsep pertama dipusatkan pada sifat kepribadian pemimpn,
maka konsep kedua ini kepemimpinan lebih diarahkan pada fungsi pemimpin
dalam kelompok tertentu. Disini kepemimpinan itu dipandang sebagai suatu
fungsi dari pada kelompok. Karena itu, bila konsentrasi pada kelompok
makin besar, maka akan besar pula untuk mengobser"asi tingkah laku,
mengorganisir tindakan-tindakan kepemimpinan, melukiskan interaksi antara
pemimpin dan yang dipimpin. ebab pola interaksi antar indi"idu dalam
kelompok lebih ditentukan oleh struktur kelompok daripada oleh kepribadian
masing-masing anggota kelompok. Kepemimpinan lalu dirumuskan sebagai
suatu struktur daripada kelompok, esensi kepemimpinan lebih ditekankan
pada sifat suatu kelompok daripada sifat suatu kelompok daripada sifat
pribadi indi"idu. Dengan demikian, kepemimpinan bukan terutama terletak
pada diri pribadi pemimpn melainkan dipandang sebagai suatu fungsi
daripada struktur kelompok tadi. #erlu dicatat bah!a, hal ini tidak berarti
bah!a apa yang diba!akan setiap indi"idu bagi kelompok tidak penting. iap
indi"idu merupakan unsur-unsur esensil, dan merupakan pula faktor yang
dapat membatasi perkembangan struktur kelompok. ?uga bah!a kelompok itu
sendiri merupakan pula faktor pembatas, terutama dilihat sebagai keadaan
yang memba!akan perubahan dalam organisasi. ebab keberhasilan dalam
kepemimpinan itu tergantung dari dan berorientasi kepada kemampuan
kelompok. )ntuk itu, bagaimana pemimpin kelompok ini memanfaatkan
kemampuan tersebut untuk memperoleh keberhasilan dalam
kepemimpinannya.
3. Kee##nan &e!aga# &uatu 4un3t#(n (2 t/e S#tuat#(n
Konsep kepemimpinan ini mencoba menganalisis tentang situasi
dimana kelompok itu berada. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang dapat
dioper dan diimport dari luar ke dalam diri si pemimpin. Kepemimpinan ini
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
13/26
timbul, tumbuh, berkembang dan ter!ujud dalam aspirasi kelompok sebagai
akibat dari rangsangan dan dorongan situasi1 untuk bergerak.
Ketidakpuasan terhadap konsep kepemimpinan yang berorientasi pada
sifat-sifat pribadi indi"idu, kemudian beralih pada fungsi-fungsi struktur
kelompok juga nampaknya tidak cukup, maka konsep kepemimpinan yang
berorientasi pada situasi dimana indi"idu dan kelompok itu berada menjadi
konsentrasi dan sorotan daripada analisis yang terakhir ini. 0ni berarti bah!a
kepemimpinan yang diharapkan adalah kombinasi dinamis dari fungsi
indi"idu, fungsi kelompok, dan fungsi situasi dalam proses kepemimpinan.
etiap pemimpin pendidikan diharapkan berada pada kombinasi ketiga
konsep kepemimpinan itu untuk melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinannya tanpa mengabaikan : 3$4 sifat daripada tugas yang
dipercayakan* 3%4 !atak daripada kelompok* 3&4 sifat-sifat daripada anggota
kelompok 3indi"idu4* 3'4 hubungan-hubungan para anggota kelompok
tersebut* 3(4 iklim sosial 3social climate4 yang ada pada saat itu, dan 3=4
proposisi-proposisi kepemimpinan yang dianut.
2erdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan
teori9konsep ini mempunyai kecenderungan kearah % hal yaitu:
• yang disebut konsideransi 3consideration4, ialah kecenderungan
kepemimpinan yang menggambarkan hubungan akrab dengan ba!ahan
dan gejala lain dalam tingkat ini, seperti sifat pemimpin yang ramah
tamah, selalu membantu kepentingan ba!ahan, membela ba!ahan,
bersedia berkonsultasi dengan ba!ahan, memeberikan kesejahteraan
kepada ba!ahan, dan sebagainya.
• disebut struktur inisiasi 3initiating structure4, ialah kecenderungan seorang
pemimpin yang memberikan batasan-batasan antara peranan pemimpinan
dan peranan ba!ahan dalam mencapai tujuan organisasi. Kecenderungan
kedua ini dapat dilihat dari berbagai gejala seperti, ba!ahan diberi
instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan dan bagaimana pekerjaan
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
14/26
dilakukan, hasil apa yang dicapai. Kepemimpinan teori ini selalu
membuat standard yang perlu dilaksanakan oleh ba!ahannya,
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. 2erdasarkan teori ini,
seorang pemimpin yang ideal, ialah pemimpin yang perhatiannya
terhadap ba!ahan @ tinggi dan terhadap hasil yang ingin dicapai juga
tinggi. ingkatnya, tingkah laku pemimpin dalam teori ini harus selalu
disesuaikan dengan situasi kede!asaan1 ba!ahan.
a. Menurut !entukn5a6 kee##nan %aat %#!e%akan ata&7
+', T#e kee##nan (t(r#ter +(t(krat#&,
eorang pemimpin yang bertipe otokritas ialah pemimpin yang
dalam kepemimpinannya memperlihatkan ciri-ciri sbb:
3a4 Menganggap organisasi yang dipimpinnya sebagai milik pribadinya.
3b4 ujuan organisasi sama halnya dengan tujuan pribadinya.
3c4 2a!ahan dianggap dan diberlakukan sebagai alat semata.
3d4 idak senang 3tidak mau4 menerima kritikan dan saran-saran dari
ba!ahannya !alaupun untuk sesuatu yang baik.
3e4 Dalam kepemimpinannya lebih banyak mengandalkan kekuasaan
formal 3otoritas, pangkat dan jabatan4.
3f4 Dalam menggunakan ba!ahan, mempergunakan cara paksaan9
perintah yang mengandung unsur ancaman sebagai hukuman.
3g4 emua tugas yang diperintahkan9diinstruksikan harus dilaksanakan
tanpa banyak membuat alasan.
3h4 idak terlalu banyak memperkenankan ba!ahan untuk bertanya,
karena semua perntah dan tugas dianggap jelas dan benar, dan
sebagainya.
+*, T#e kee##nan Paternal#&t#&
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
15/26
eorang pemimpin yang bertipe paternalistis dalam
kepemimpinannya selalu memperlihatkan hal-hal sebagai berikut:
3a4 Meganggap ba!ahan sebagai manusia yang belum de!asa*
3b4 Dalam berbagai situasi ia selalu berusaha melindungi ba!ahannya*
3c4 Kurang member kesempatan kepada ba!ahan untuk berinisiatif dan
berkembang sendiri*
3d4 ering berpendapat bah!a dirinyalah yang lebih mengetahui segala
sesuatu daripada orang lain 3ba!ahannya4*
3e4 0ngin tetap menjadi pemimpin, karena ia kuatir organisasi
yang dipimpinnya akan menjadi berantakan bila dipimpin oleh orang
lain*
3f4 2ekerja keras, karena kurang percaya dan tidak sampai hati member
pekerjaan tersebut kepada orang lain 3ba!ahan4 untuk
mengerjakannya.
+0, T#e kee##nan K/ar#&at#&
eorang pemimpin yang bertipe kharismatis ialah pemimpin yang
alam kepemimpinannya didasarkan pada kharismatis yang terpencar dari
pribadi pemimpin yang bersangkutan. #emimpin tipe ini mempunyai daya
tarik yang luar biasa sehingga orang dengan sukarela mau menjadi
pengikutnya. ampai sekarang, para ahli belum berhasil mengungkap
sebab-sebab apa seorang pemimpin memiliki charisma, ciri-ciri yang
dimiliki pemimpin kharismatis ini antara lain:
3a4 Adanya daya tarik yang luar biasa dari pribadi pemimpin yang
bersangkutan, sehingga orang mau menjadi pengikutnya.
3b4 Adanya rasa kepatuhan yang besar dari para pengikutnya, sehingga
para pengikut kadang-kadang pasrah9menyerah tanpa alasan kepada
sang pemimpin tersebut.
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
16/26
3c4 )mumnya ba!ahan yang dipimpin 3pengikut4 bekerja tanpa dipaksa
tetapi dengan hati yang ikhlas dan sukarela bekerja untuk kepentingan
pemimpin tipe kharismatis ini.
+8, T#e kee##nan la#&&e9$2a#re
ipe kepemimpinan ini dekat dengan tipe paternalistis dan
merupakan kebalikan dari tipe otoriter dan militeristis. #emimpin dalam
tipe ini kedudukannya hanya sebagai symbol belaka, karena itu sering
dijuluki sebagai pemimpin simbolis atau pemimpin kebapaan atau bos
besar dan semcamnya. iri pimpinan tipe laisse/-faire ini antara lain sbb:
2a!ahan diberi kebebasan sepenuhnya untuk bertindak dan
mengambil keputusan yang dianggap perlu.
3a4 #emimpn hanya berfungsi sebagai penasihat, memberikan saran dan
pendapat bila dirasa sangat perlu9penting.
3b4 5e!enang dan tanggung ja!ab dalam organisasi kurang jelas.
3c4 2a!ahan bebuat sesuka hatinya karena tidak ada penga!asan dari
atasannya.
3d4 #er!ujudan pekerjaan menjadi simpang siur dan kacau, karena tidak
ada koordinasi yang jelas dan ba!ahan bekerja sendiri-sendiri sesuai
keinginannya..
3e4 5aktu masuk dan keluar kantor tidak menetu, karena tidak tergambar
secara formal, demikian pula tugas masing-masing anggota organisasi
yang dipimpinnya.
+:, T#e kee##nan %e(krat#&
#engetahuan di bidang kepemimpinan telah membuktikan bah!a
tipe kepemimpinan demokratis adalah yang paling tepat 3ideal4 untuk
suatu organisasi modern de!asa ini, termasuk organisasi lembaga-
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
17/26
lembaga kependidikan. Dalam kepemimpinan ini, para pemimpin
memperlihatkan ciri-ciri kepemimpinannya sebagai berikut:
3a4 #emimpin selalu memperhatikan, mengetahui, memper-timbangkan
dan menghargai harkat dan hakekat ba!ahan sebagai manusia yang
mempunyai hak-hak a/asi.
3b4 elalu berusaha agar terdapat keserasian, keseimbangan, dan
kesetaraan serta ke selatan antara kepentingan organisasi dengan
kepentingan ba!ahan,
3c4 enang menerima saran, pendapat dan kritikan-kritikan yang bertujuan
untuk perbaikan,
3d4 Mengutamakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan,
3e4 2ersifat mendidik dengan jalan memberikan kesempatan kepada
ba!ahan untk bekembang,
3f4 2erpendapat bah!a keberhasilan adalah hasil usaha bersama dan
bukan dari hasil usaha pimpinan sendiri,
3g4 Dalam kepemimpinannya selalu berpegang pada prinsip 0ng ngarso
sung tulodo, 0ng madya mangun karso dan ut !uri handayani1.
3h4 2erusaha selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan dengan
keberhasilan bersama,
3i4 Menerima pendapat yang berbeda tidak untuk dipertentangkan, tetapi
untuk dipertimbangkan9dipertemukan dalam musya!arah untuk
memperoleh mufakat.
!. Menurut jen#&n5a6 kee##nan %aat %#!e%akan ata&7
+', Pe##n 4(ral +4(ral lea%er,
#emimpin formal 3resmi4, yakni seseorang yang oleh organisasi
tertentu diangkat atau ditunjuk berdasarkan surat keputusan pengangkatannya
untuk memangku sesuatu jabatan dan menjalankan tugas-tugas kepemimpinan
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
18/26
dengan segala hak dan ke!ajibannya untuk mencapai ssaran-sasaran yang
telah ditetapkan. Dalam realisasi kepemimpinannya belum tentu berlangsung
efektif. ampai dimana efekti"itas kepemimpinannya sangat dipengaruhi oleh
pola9 bentuk kepemimpinan yang dijalankan. #emilihan atau penunjukan
seorang pemimpin formal yang tepat akan memungkinkan ia mampu
menggerakkan dan memberi moti"asi pada orang-orang yang dipimpinnya
untuk berbuat9melakukan kegiatan-kegiatan secara sungguh-sungguh dan
terarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan.
+*, Pe##n #n2(ral +In2r(al lea%er,
#emimpin informal adalah pemimpin yang muncul dari dalam
kelompok sebagai orang yang mampu menggerakkan dan mempengaruhi
sehingga disenangi, dihormati, dan dipatuhi keputusan-keputusannya. Dari
pemimpin informal ini diharapkan adanya peranan sosial 3social role4 tertentu
yang ter!ujud dalam partisipasi masyarakat, yang karena kualitas-kualitas
serta sarana tertentu yang dimilikinya diperkirakan akan dapat memenuhi
harapan masyarakat. #eranan sosial tersebut sangat tergantung dari status
yang dimiliki oleh pemimpin informal tersebut dalam masyarakat. tatus
sosial tersebut ditentukan oeh beberapa kriteria, misalnya keturunan,
kekayaan, pendidikan, dan ciri-ciri biologis lainnya.
)ntuk membandingkan atau membedakan pemimpin formal dari
pemimpin informal, maka ada beberapa cirri di ba!ah ini akan mempermudah
kita melihat perbedaan tersebut, yang diantisipasi dalam sebuah daftar sebagai
berikut:
#emimpin ;ormal #emimpin 0nfromala. Memiliki legalitas forma
3penunjukkan oleh pihak yang
ber!enang4 b. Diberi backing oleh organisasi
fomal untuk menjalankan
keputusan-keputusan.
a. idak memiliki legalitas
penunjukan sebagai pemimpin
oleh9dari atasan. b. idak ada backing dari sesuatu
organisasi formal untuk
menjalankan keputusan.
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
19/26
c. 2erstatus selaku pemimpin
formal selama pengang-
katannya masih berlaku.
d. Memperoleh balas jasa yang berkaitan dengan posisinya
3jabatannya4.
e. Dapat mencapai promosi
3kenaikan pangkat formal4,dan dapat dimutasikan.
f. elalu memiliki fihak atasan.
g. arus memiliki syarat-syarat
formal lebih dahulu sebelumdiangkat.
h. Diberikan sanksi apabila
melakukan kesalahan atau pelanggaran.
i. elama menjadi pemimpin iaharus menjalankan tugas
kegiatannya secara terus
menerus sesuai dengan!e!enang dan tanggung
ja!abnya.
j. Dalam kepemimpinannya seringkali mendapat penga!asan dari
atasannya.
k. Akhir masa kepmimpinannya
selalu dimintai pertanggung ja!aban.
c. 2erstatus selaku pemimpin
inormal selama masyarakat9
kelompok yang dipimpinnyamasih menerima9mengakuinya.
d. 2iasanya tidak memperoleh balas jasa material, kecuali diusahakan.
e. idak pernah mencapai promosi
dan tidak pula dapat dimutasikan.
f. idak memiliki atasan dalam arti
formal.g. idak memiliki syarat-syarat
formal, tetapi disegani9dipatuhi9diteladani9dan sebagaisumber bertanya9 tukar pikiran.
h. idak ada sanksi secara formal,
kecuali berbuat kesalahan akankurang ditaati9dipatuhi dan tidak
diakui lagi.
i. elama menjadi pemimpin,kadang-kadang ia melak-sanakan
kepemimpinannya, kadang-
kadang tidak.
j. elama menjalanan tugas selaku pemimpin ia tidak pernah dia!asi
oleh siapapun.
k. Akhir masa keemimpinannya ia
kadang-kadang mempertanggung ja!abakan kadang-kadang tdak
kepada masyarakat.
Kalau pemimpin formal di atas diorientasikan pada seorang Kepala
sekolah selaku pemimpin pendidikan, maka ia harus me!ujudkan sedemikian
rupa sehingga tugas-tugas pokok di ba!ah ini dapat terealisir.
ugas-tugas pokok tersebut antara lain adalah:
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
20/26
a. Membantu orang-orang dalam masyarakat sekolah merumuskan tujuan-
tujuan pendidikan dengan jelas, yaitu:
3a4 Memperjelas nilai-nilai dan pandangan-pandangan masyarakat
terhadap tujuan pendidikan di sekolah.
3b4 Memberikan dasar rasional bagi persetujuan mengenai tujuan-tujuan
operasional dan usaha-usaha untuk mencapainya.
3c4 Mencari suatu dasar rasional bagi persetujuan peranan sekolah sebagai
salah satu lembaga pendidikan dari masyarakat.
3d4 Memperjelas peranan badan-badan yang ada di luar sekolah yang
dapat diikutsertakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
b. Memperlancar proses belajar mengajar dengan mengembangkan
pengajaran yang lebih efektif, dengan melalui kegiatan-kegiatan antara
lain:
3a4 2erinisiatif mencari penjelasan secara terus-menerus, mengusahakan
penerimaan tujuan-tujuan pendidikan serta usaha untuk mencapai
tujuan tersebut.
3b4 Mencari dan mengusahakan memakai konsep perubahan dalam
pengembangan pengajaran yang cocok.
3c4 Membuat proses belajar mngajar menjadi pusat dari semua usaha
organisasi pendidikan.
3d4 Membuat sarana yang memadai untuk perubahan institusional maupun
indi"idual.
c. Membentuk atau membangun suatu unit organisasi yang produktif, fungsi
kepala sekolah dalam me!ujudkan akti"itas ini adalah:
3a4 Mengusulkan dan mencari kesepakatan mengenai struktur organisasi
dan menetapkan hubungan kerja fungsional yang dituntut dari seluruh
anggota staf untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah.
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
21/26
3b4 Mencari penjelasan dan penerimaan bersama peranan-peranan
daripada indi"idu-indi"idu dan bagian-bagian kelompok dalam
organisasi.
3c4 Menjelaskan hubungan-hubungan !e!enang, tanggung ja!ab dan
kekuasaan diantara indiidu-indi"idu dan bagian-bagian dalam
kelompok.
3d4 Membuat ketentuan-ketentuan komunikasi yang memadai di
seluruh antara sekolah dan badan-badan lain dalam masyarakat.
3e4 Memberi penilaian yang memadai secara kontinyu.
d. Menciptakan suatu iklim di mana kepemimpinan pendidikan dapat
tumbuh dan berkembang. Karena iklim dan kondisi-kondisi lingkungan
banyak mempengaruhi tingkah laku manusia, maka pemimpin pendidikan
hendaknya peka terhadap kondisi-kondisi tersebut baik yang
menguntungkan maupun yang menghambat pertumbuhan dalam jabatan.
ebab, suasana pertumbuhan dalam jabatan sangat tergantung pada
tingkah laku para pemimpin formal itu sendiri. Ada beberapa kondisi yang
dapat menunjang pertumbuhan jabatan 3profesi4 antara lain sebagai
berikut:
3a4 Adanya perasaan guru-guru, bah!a suasana kerja di sekolah adalah
kondusif9mengasilkan kreati"itas, eksperimentasi dan aktualiasi
ketrampilan maupun bakat.
3b4 >uru-guru yang mengalami kesulitan mengajar harus merasa bebas
untuk meminta bantuan.
3c4 Dukungan dan moti"asi harus diberikan untuk menjamin integritas
program pengajaran dan yang bekerja untuk memajukannya.
3d4 Ketergantungan harus diletakkan pada kepemimpinan secara
mendadak 3imergent leadership4.
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
22/26
3e4 Adanya pemimpin yang dirasakan oleh guru-guru memiliki sifat suka
menolong.
3f4 Membantu mencarikan dan memberikan sumber-sumber yang
memadai untuk pengajaran yang efektif. Organisasi tidak akan
berkembang dengan baik tanpa dukungan sumber-sumber yang
memadai, baik personal maupun material. ?enis sumber yang
diperlukan untuk mengembangkan organisasi antara lain sebagai
berikut:
3a4 #engetahuan dan ketrampilan professional.
3b4 ketrampilan-ketrampilan dalam memelihara human relations
3c4 #elayanan-pelayanankhusus 3kesehatan dan kesejahteraan4.
3d4 Ketrampilan-ketramilan organisasional dan konseptual
3e4 umber-sumber eksternal dari institusi-institusi lain dsb.
;. ADMINISTRASI PENDIDIKAN DILIHAT SEBAGAI SUATU
GUGUSAN SUBSTANSI +
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
23/26
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
24/26
murid, 3d4 uper"isi pengajaran, 3e4 #elaksanaan dan pembinaan kurikulum,
3f4 #endirian dan perencanaan bangunan sekolah, 3g4 ubungan sekolah
dengan masyarakat.
#embagian lain yang terdapat dalam nsiklopedi #endidikan1,
dikutip oleh .Mochtar usain, dkk, 3687:$4 disebutkan sbb:
3a4 )ndang-)ndang pendidikan
3b4 #ersonalia 3untuk manajemen dan untuk melayani murid-murid4
3c4 Keuangan sekolah
3d4 #enga!asan pendidikan
3e4 ubungan masyarakat
3f4 "aluasi, testing dan membuat raport
3g4 #embangunan dan pemeliharaan gedung-gedung sekolah
3h4 #embangunan masyarakat.
2erbagai pendapat di atas nampaknya tidak menunjukkan adanya
perbedaan yang mendasar, karena pada hakekatnya mereka mempunyai
maksud dan tujuan yang sama, yaitu berusaha mengelola berbagai kegiatan di
sekolah yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan. Akti"itas-akti"itas
operasional administrasi pendidikan ini telah dirumuskan secara sistematis
dalam buku #edoman Administrasi dan uper"isi #endidikan, Kurikulum
tahun $68( 2uku 000-D yang memuat kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
3a4 Kegiatan mengatur proses belajar mengajar
3b4 Kegiatan mengatur kesis!aan
3c4 Kegiatan mengatur personalia
3d4 Kegiatan mengatur peralatan penganggaran
3e4 Kegiatan mengatur dan memelihara gedung serta perlengkapan sekolah
3f4 Kegiatan mengatur keuangan sekolah
3g4 Kegiatan mengatur hubungan sekolah dan masyarakat
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
25/26
Keseluruhan kegiatan yang disebutkan terahir ini akan diuraikan lebih
lanjut pada 2ab 000 dan 2ab 0E dalam buku9diktat ini.
D. PERTAN=AAN LATIHAN
$. ebutkan dan jelaskan pendapat anda tentang dimensi-dimensi yang
terdapat dalam administrasi pendidikan.
%. ebutkan dn jelaskan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam fungsi
manajemen administratif dan kegiatan-keitan dalam fungsi manajemen
operatif.
&. ebutkan fungsi-fungsi manajemen yang anda ketahui dan buatkanlah
sebuah daftar spesifikasi untuk mengelompokkan masing-masing fungsi
tersebut, sesuai kedudukannya.
'. ebukan dan dan jelaskan macam-macam teknik manajemen dalam
administrasi pendidikan, baik yang tradisional maupun modern.
(. ?elaskan pendapat anda bah!a administrasi pendidikan itu dapat ditinjau
sebagai suatu proses sosial.
=. 2agaimana tingkah laku sosial seorang guru dilihat dari segi peranan
3role4 dan kepribadian 3personality4F
8. 2uatlah sebuah gambar teori >et/els dan >uba tentang perilaku sosial
tersebut, dan berikanlah penjelasan seperlunya.
7. ?elaskan secara singkat disertai sebuah contoh konkrit tentang konflik
peranan dalam isntitusi dengan keputusan pribadi, konflik peranan dengan
peranan maupun konflik pribadi dengan pribadi.
6. >unakan rumus yang ada dalam diktat ini dan carilah hubngan yang harus
terjadi dalam organisai pendidikan jika seorang kepala sekolah
mempunyai %( orang ba!ahannya 3guru4.
$B. 2erdasarkan hasil perhitungan pada pertanyaan nomor 6 di atas, coba anda
buat sebuah gambar 3sosiometri4 yang merupakan gambaran dari
hubungan-hubungan tersebut.
-
8/16/2019 Administrasi Pendidikan.docx
26/26
$$. ebutkan dan jelaskan sifat-sifat apa saja yang seharusnya dimiliki oleh
seorang kepala sekolah selaku pemimpin pendidikan.
$%. ?elaskan secara singkat konsep kepemimpinan di ba!ah ini:
a. Kepemimpinan sebagai traits !ithin the indi"idual leader
b. Kepemimpinan sebagai suatu function of the group
c. Kepemimpinan sebagai suatu function of the situation.
$&. ?elaskan secara singkat bentuk-bentuk dan jenis-jenis kepemimpinan
pendidikan yang anda ketahui. ebutkan ciri-ciri dari kepemimpinan
tersebut secara jelas.
$'. ?elaskan secara singkat, tugas-tugas pokok kepala sekolah selaku
pemimpin pendidikan.
$(. ubstansi apa sajakah yang terdapat dalam administrasi pendidikanF
?elaskan G
$=. 2uatlah sebuah daftar spesifikasi yang memuat pengelompokkan
substansi-substansi dalam administrasi pendidikan, menurut para ahli dan
tempatkan dalam datar dimana persamaan dan perbedaan dari substansi-
substansi tersebut.
$8. Menurut pendapat anda, substansi mana yang paling tepat seharusnya ada
dan dilaksnakan pada sekolah-sekolah kita de!asa ini. Kemukakan
alasan anda memiliki substansi-substansi tersebut.