-
Judul Asli :
�� א���������
Edisi Indonesia :
TAFSIR SURAT AN-NAJM
Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI
Desain Sampul : Hafizhah
Setting Isi : Irfan
Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah
Jl. Medayu Utara No. 4
Surabaya
Telp. 0856-55865618
Cetakan Pertama :
17 Jumadal Akhir 1442 H / 30 Januari 2021 M
albayyinatulilmiyyah.wordpress.com
-
DAFTAR ISI
Halaman
BASMALAH ….................................................... i
SAMPUL DEPAN …............................................ iii
DATA BUKU …................................................... v
DAFTAR ISI ….................................................... vii
SURAT AN-NAJM .............................................. 1
TAFSIR SURAT AN-NAJM ............................... 10
MARAJI’ .............................................................. 65
-
1
âvåÜa@òŠí
SURAT AN-NAJM [Bintang]
Surat Ke-53 : 62 Ayat (Makkiyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Ikhlash)
�� ���� �� � א� א��� �� �� �� � �� א
� �� א �� �� �� �� ����א �� ∩⊇∪ � �� א �� �� �� ����כ� א�� � �! א "� ��
∩⊄∪ � �� �#��� א �$ �% א '���&� �� �� ∩⊂∪ �( �� )* �� �� �+�� �� ��
,' ��- �� ∩⊆∪ �' �. �/ �0 ���1 �$� �� �2 �� א. ∩∈∪ �� �� � ���3 67 �5א�4 � ��
∩∉∪ -�1 �$� �%� א�85� �� ��א�8 �� �� ∩∠∪ -� �.�3 �9א �5 �: ���; ∩∇∪
-�9 �:�< ���< �� �� �4 �� ∪∩ �5כ�א)� =�א
-
2
- �� א כ� ∪⊂⊆∩ >��� ��א �C �D �
-
3
-�� ���Y א ��א)� ���9 � �a� ∩⊄⊆∪ ��� א�8 �� �7 � �G �Z�0�1 א �1�5-� ∩⊄∈∪
O ��כ��� �� ��*� �1כ6 �5*�� �� �N�Y �+ �Tא א�� �� ���� א �#�3 א$� �D �/
�' �(�< �. �U�� �� �� �+ Hbא �� �� �/ �' �� ��� � )� א�� ���@ �MA- �" ��' �� �[ ∩⊄∉∪
�' �E�)� א �� ���� �� �C�' �+ �� �� ,� ����� �7 � �G �Zא�� �( �c ����dכ��I )� א
-�W �9� ���I א�8 �� ���Y ∩⊄∠∪ 6� �1 �$ �� �� �0�� �� �#�א �� �� �' �( �� �� �U ���3 �(
�*�� �N�' �+ ���^)� א �� �� ���^+� א Hbא �� �� �/ �O% �e��� א �� ∩⊄∇∪
�� �� �$ �f � �$�@ ��א�7 �5 �e�:� ��+� א ��' ��� �9א �� � כ� �� �� �$ -� ���Y ��
��א �9 ,.∪ O⊅∩ א �� �� �#�N�1 �� ���כ� �� ���1 �$�< �� ���כ� � �F �( �� �� �1 �U��� א
�� ���� �� �� �4 �� �$ �! �"� �.�3 �� א�� ���� ���1 �$�< �� �� �� �0 �1 ∩⊂⊃∪ � � �� ��
�' �E��g א �J ����� �f �F� א �5* א�8 �� �� �Tא א�� �� ��א �5* א �� �� �4�
-
4
'� א� ∪⊆⊃∩ �E� ���� ���3 ���' �� �� � A)� כ� �hא ��d �+�� �i א�� �� �D �א �� ���;
�� �� �����1� ��כ �$�< �� �� �7 � �D �N ���� אj א�4 ��כ� �� �F �( �� �� ���1א O �� ���@�כ �M�9�< �*
�5 )I�� �L�< ���3 �9�< �� �� �� �f �F� ��� �� א�8&�� �(
כ,�� �J�Y �V�5 ���א�Yכ �# ���
-
5
>���כ�- כ� �� �e �"�< �� �� �0�9�< א ∪⊃⊇∩ �� �� ���< �� �Tא ���< �� �� �0�9�< ��
∩⊆⊆∪ �� �J�%�1 א �G �0�9�< ��-�W �9� א�8 כ�� �� �E�� א �� �L ∩⊆∈∪ �� ��
,9-�� ���Y א �� �� 6I �D �& ∩⊆∉∪ � � �G� @��7 א�8 �M���0 א �� �1 �$ �(�< �� ∩⊆∠∪
-�� �=�< �� -�� ���< �� �� �0�9�< �� ∩⊆∇∪ � � �U �OM��� �-א�8 ∩∈⊃∪ �� ���; �� ���5 �:A �2 ���
-
6
)I �D � כ�א/� '� ∪∇∋∩ א�� �. �e�א א �E �� �� ���5�< ���� �� �U�Y �q �( ∩∈∪
���כ �e �r�Y �� ���כ ���Y �+ �� �( �( ∩∉⊃∪ �� �. ��א �4 ���3 �9�< �� �( ∩∉⊇∪
�� �. �� �� �5א�4 �.�� א$� �� � � ∪⊅∌∩ ( אא ��
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.”
”(1) Demi bintang ketika terbenam. (2) Sahabat kalian
tidak sesat dan tidak pula keliru. (3) Tidaklah yang
diucapkannya itu menurut keinginan hawa nafsu(nya).
(4) Ucapannya tidak lain adalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya). (5) Yang diajarkan kepadanya
oleh (Malaikat Jibril j) yang sangat kuat. (6) Yang
mempunyai akal yang cerdas dan menampakkan dirinya
dalam bentuk aslinya. (7) (Sedangkan) ia berada di ufuk
yang tinggi. (8) Kemudian ia mendekat lalu bertambah
dekat. (9) Maka jadilah ia dekat (dengan Rasulullah a
sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat. (10)
Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya apa yang
telah (Allah q) wahyukan. (11) Hatinya tidak
mendustakan apa yang telah dilihatnya. (12) Maka
-
7
apakah kalian akan membantah apa yang telah
dilihatnya? (13) Sesungguhnya ia telah melihatnya pada
waktu yang lain. (14) (Yaitu) di Sidratul Muntaha. (15)
Di dekatnya ada Surga tempat tinggal. (16) Ketika
Sidratul (Muntaha) diliputi oleh sesuatu yang
meliputinya. (17) Penglihatan (Rasulullah a) tidak
berpaling dari yang dilihatnya dan tidak (pula)
melampauinya. (18) Sesungguhnya ia telah melihat
sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabb-nya yang sangat
besar. (19) Maka apakah patut kalian menganggap Al-
Lata dan Al-‘Uzza. (20) Serta Manat yang ketiga, yang
paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?
(21) Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki dan
untuk-Nya (anak) perempuan? (22) Yang demikian itu
adalah pembagian yang tidak adil. (23) Itu tidak lain
hanyalah nama-nama yang kalian dan bapak-bapak
kalian mengadakannya. Allah (q) tidak menurunkan
suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya. Mereka
tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan dan apa yang
diinginkan oleh hawa nafsu mereka. Padahal sungguh
telah datang petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka.
(24) Atau apakah manusia akan mendapat segala yang
dicita-citakannya? (25) (Tidak), hanya milik Allah (q)
kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. (26) Berapa
banyak Malaikat di langit syafa’at mereka tidak berguna
sedikit pun, kecuali setelah Allah (q) mengizinkan bagi
orang yang dikehendaki dan diridhai-(Nya). (27)
Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman terhadap
(kehidupan) akhirat, mereka benar-benar menamakan
para Malaikat dengan nama perempuan. (28) Mereka
tidak mempunyai suatu pengetahuan pun tentang hal itu.
-
8
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan,
sesungguhnya persangkaan tidak bermanfaat sedikit pun
terhadap kebenaran. (29) Maka berpalinglah dari orang
yang berpaling dari peringatan Kami dan tidak
menginginkan kecuali kehidupan dunia. (30) Itulah
sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Rabb-
mu Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling mengetahui
siapa yang mendapat petunjuk. (31) Hanya milik Allah
(q) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat buruk sesuai dengan apa yang telah mereka
kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik dengan pahala yang lebih baik. (32) (Yaitu)
orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan
perbuatan keji, kecuali al-lamam. Sesungguhnya Rabb-
mu Mahaluas ampunan-(Nya). Dia lebih mengetahui
(tentang keadaan) kalian ketika Dia menjadikan kalian
dari tanah dan ketika kalian masih (berupa) janin dalam
perut ibu kalian, maka janganlah kalian menganggap
diri kalian suci. Dia yang paling mengetahui tentang
orang yang bertaqwa. (33) Apakah engkau melihat orang
yang berpaling? (34) Ia memberi sedikit dan tidak
memberi lagi. (35) Apakah ia mempunyai pengetahuan
(tentang perkara yang) ghaib, sehingga ia dapat
melihat(nya)? (36) Ataukah belum diberitakan
(kepadanya) tentang apa yang ada dalam shuhuf Nabi
Musa (j). (37) Dan (shuhuf) Nabi Ibrahim (j) yang
selalu menyempurnakan janji? (38) (Yaitu) bahwa
seorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain.
(39) Dan bahwa seorang manusia tidak memperoleh
-
9
selain apa yang telah diusahakannya. (40) Bahwa
usahanya tersebut kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
(41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan
balasan yang paling sempurna. (42) Dan kepada Rabb-
mu kesudahan (segala sesuatu). (43) Bahwa Dia-lah
yang menjadikan seorang tertawa dan menangis. (44)
Bahwa Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan. (45)
Bahwa Dia-lah yang menciptakan dua jenis, (yaitu) laki-
laki dan wanita. (46) Dari air mani apabila dipancarkan.
(47) Bahwa Dia-lah yang menetapkan kejadian yang
lain. (48) Bahwa Dia-lah yang memberikan kekayaan
dan kecukupan. (49) Bahwa Dia-lah Rabb (bintang)
Syi’ra. (50) Bahwa Dia-ah yang telah membinasakan
kaum ‘Ad yang pertama. (51) Kaum Tsamud, tidak
seorang pun yang ditinggalkan. (52) Kaum Nuh sebelum
itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
paling zhalim dan paling durhaka. (53) Dan negeri yang
terbalik yang dijatuhkan. (54) Maka menimpa atas negeri
tersebut siksaan besar yang menimpa(nya). (55) Maka
terhadap nikmat Rabb-mu yang manakah yang engkau
masih ragu-ragu? (56) Ini adalah seorang pemberi
peringatan di antara para pemberi peringatan yang
terdahulu. (57) Telah dekat terjadinya Hari Kiamat. (58)
Tidak ada yang dapat menyatakan terjadinya (hari)
tersebut selain Allah (q). (59) Maka apakah kalian
merasa heran terhadap pemberitaan ini?(60) Kalian
tertawa dan tidak menangis. (61) Sedangkan kalian
lengah (darinya). (62) Maka bersujudlah kepada Allah
(q) dan sembahlah (Dia).”1
1 QS. An-Najm : 1 - 62.
-
10
TAFSIR SURAT AN-NAJM
� �� א �� �� �� �� ����א �� ∩⊇∪ ”Demi bintang ketika terbenam.”
Maknanya adalah; demi semua bintang ketika
terbenam.2
Allah q menjadikan bintang sebagai perhiasan
langit, demikian pula wahyu dan pengaruhnya dijadikan
sebagai perhiasan untuk bumi. Seandainya tidak ada ilmu
yang diwarisi dari para Nabi, niscaya manusia akan
berada dalam kegelapan melebihi gelapnya malam.3
Objek dari sumpah ini adalah:4
� א ���� �� �� ����כ� א�� � �! א "� �� ∩⊄∪ ”Sahabat kalian tidak sesat dan tidak pula keliru.”
2 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 281.
3 Taisirul Karimir Rahman, 818.
4 Tafsirul Baghawi, 1242.
-
11
Maknanya adalah; sahabat kalian yaitu Rasulullah
Muhammad a5 tidak jahil dari kebenaran dan tidak
berpaling dari kebenaran.6
Allah q menyebut Rasulullah a dengan ”sahabat
kalian” karena Rasulullah a bukanlah orang yang asing
bagi orang-orang Quraisy, bahkan Rasulullah a
dibesarkan di tengah-tengah mereka. Konsekuensi dari
persahabatan seharusnya mereka membenarkan dan
menolong Rasulullah a, bukan justru menjadikan
Rasulullah a sebagai musuh mereka.7
� �� �#��� א �$ �% א '���&� �� �� ∩⊂∪ ”Tidaklah yang diucapkannya itu menurut
keinginan hawa nafsu(nya).”
Maknanya adalah; tidaklah yang diucapkan itu
menurut keinginan hawa nafsunya sendiri8 dan
Rasulullah a tidak pernah mengucapkan kebathilan.9
5 Tafsirul Jalalain, 537.
6 Adhwaul Bayan, 6/335.
7 Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 282.
8 Tafsirul Jalalain, 537.
9 Tafsirul Baghawi, 1242.
-
12
�� �� �� �( �� ,' )* �� �� �+ ��- �� ∩⊆∪ “Ucapannya tidak lain adalah wahyu
yang diwahyukan (kepadanya).”
Maknanya adalah; Al-Qur’an tidak lain adalah
wahyu yang diwahyukan oleh Allah q kepadanya
melalui perantara Malaikat Jibril j10
untuk
disampaikan kepada manusia dengan sempurna tanpa ada
penambahan atau pengurangan.11
Ucapan Rasulullah a ada tiga macam, yaitu; (1)
Rasulullah a berucap dengan Al-Qur’an, (2) Rasulullah
a berucap dengan As-Sunnah. (3) Rasulullah a berucap
dengan ijtihad untuk mendapatkan kemaslahatan,12
seperti; tentang masalah tawanan perang Badar,
permohonan ampunan untuk Abu Thalib dan lain
sebagainya.13
Ucapan Rasulullah a telah ditulis oleh beberapa
orang Sahabat, di antaranya adalah ‘Abdullah bin ‘Amru
p. Beliau adalah seorang Sahabat yang bisa menulis dan
menguasai bahasa Suryaniyah. Diriwayatkan dari
‘Abdullah bin ‘Amru p, ia berkata;
10
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 11
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1506. 12
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 282. 13
Adhwaul Bayan, 6/336.
-
13
�� �� כk �< כ� �3 �l � -� /� !� כ6[ �< �4 �� �U �0 �� �� �F �4 �� �] � - �1 � א��
� � �� �1 �4 �� �0 �� �1 $� א��< �F �' �. �� �D �̂ �0 �5 s �� �# �3 �� �* �= � �' )i �� �= �: א�� א �< �Y כ� �3 �l � -� /� !� כ
6[ �Y �� �� �U �0 �� �F �4 �� �] � � �1 � א�� �0 �� �1 $� - א�� �� �4 �1 �� �' ) �M�� �3 �1 כ� �� �5 �� כ� �� �� @� u �5א"� א�N �r �l �� �O * אk �$ �� �� � כ� �E �5 א
-
14
‘Abdullah bin ‘Amru p memiliki shahifah “Ash-
Shadiqah” yang berisi 1.000 hadits. ‘Abdullah bin ‘Amru
p pernah mengatakan,15
“Tidak ada yang membuatku
senang kecuali dua hal; Ash-Shadiqah dan Al-Wahath.
Ash-Shadiqah adalah shahifah yang aku tulis dari
Rasulullah a, sedangkan Al-Wahath adalah sebuah tanah
pemberian dari ‘Amru bin Al-‘Ash y.16
�' �. �/ �0 ���1 �$� �� �2 �� א. ∩∈∪ ”Yang diajarkan kepadanya oleh (Malaikat Jibril j)
yang sangat kuat.”
Maknanya adalah; yang diajarkan kepada
Rasulullah a oleh Malaikat Jibril j yang memiliki
kekuatan yang sangat luar biasa.17
Kuat untuk
melaksanakan perintah Allah q, kuat untuk
menyampaikan wahyu kepada Rasulullah a, kuat
menjaga wahyu dari pencurian setan dan setan tidak
dapat memasukkan sesuatu ke dalam wahyu tersebut.18
Di dalam ayat ini Allah q menyebutkan dua utusan
yang mulia dari jenis Malaikat dan utusan dari jenis
manusia. Utusan dari jenis manusia dibebaskan dari
kesesatan dan penyimpangan, sedangkan dari jenis
15
Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 65 H di Syam. 16
‘Ulumul Hadits, 162. 17
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 283. 18
Taisirul Karimir Rahman, 818.
-
15
Malaikat dibebaskan dari keadaan yang buruk dan lemah,
bahkan ia adalah makhluk yang kuat, mulia dan baik
akhlaknya.19
Malaikat Jibril j adalah makhluk yang
sangat kuat, amanah dan mulia. Sehingga tidak mungkin
keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah
a.20
Al-Qur’an adalah Kalamullah (firman Allah) q
baik secara lafazh maupun maknanya.21
�� �� � ���3 67 �5א�4 � �� ∩∉∪ ”Yang mempunyai akal yang cerdas
dan menampakkan dirinya dalam bentuk aslinya.”
Maknanya adalah; yang mempunyai kekuatan serta
akhlak yang baik dan Malaikat Jibril j menampakkan
dirinya dalam bentuk aslinya yang sangat indah baik
secara lahir maupun batin22
dengan 600 sayapnya yang
menutupi ufuk.23
�%�5� �� ��א�8 �� �� -�1 �$� ∪∠∩ א�8”(Sedangkan) ia berada di ufuk yang tinggi.”
19
At-Tafsirul Qayyim, 453. 20
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 283. 21
Adhwaul Bayan, 6/337. 22
Taisirul Karimir Rahman, 818. 23
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 283.
-
16
Maknanya adalah; sedangkan Malaikat Jibril j
berada di ufuk (cakrawala) langit yang tinggi,24
yaitu di
tempat terbitnya matahari.25
Sedangkan Rasulullah a
ketika itu berada di gua Hira’.26
-� �.�3 �9א �5 �: ���; ∩∇∪ ”Kemudian ia mendekat lalu bertambah dekat.”
Maknanya adalah; kemudian Malaikat Jibril j
mendekat ke bumi turun menuju kepada Rasulullah a27
lalu bertambah semakin dekat.28
-�9 �:�< ���< �� �� �4 ∪∩ �5כ�א)� =�א
-
17
busur panah jika dibentangkan29
atau bahkan lebih dekat
dari itu.30
Jarak dua ujung busur panah adalah sekitar dua
hasta. Ini menunjukkan kesempurnaan dalam
penyampaian risalah kepada Rasulullah a secara
langsung, karena tidak ada perantara antara Malaikat
Jibril j dengan Rasulullah a.31
Berkata ‘Abdullah bin
Mas’ud y;32
�� �� �4 �� : >�s �g=�א
-
18
}-�9 �:�< ���< �� �� �4 � * �� �9� �� �G >� :א[� =� } �5כ�א)� =�א
-
19
dua ujung busur panah atau lebih dekat.”36
‘Aisyah i
menjawab, “Itu adalah Malaikat Jibril j. Dahulu ia
mendatangi (Rasulullah a) dalam bentuk seorang laki-
laki. Sesungguhnya (ketika itu) ia mendatangi
(Rasulullah a) dalam bentuk (asli)nya, yaitu (dengan)
bentuknya (yang sangat besar) yang menutupi ufuk
(langit).”37
�� �? �. �� �$ -� �� - �� ���@ �5A - �� ���< ∩⊇⊃∪ ”Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya
apa yang telah (Allah q) wahyukan.”
Maknanya adalah; lalu Malaikat Jibril j
menyampaikan kepada Rasulullah a apa yang telah
Allah q wahyukan,38
berupa syari’at yang agung dan
berita yang benar.39
א כ� ����< �F א �� �א: �C �D �
-
20
Maknanya adalah; hati Rasulullah a tidak
mendustakan apa yang telah dilihatnya dengan mata
kepalanya sendiri tentang bentuk asli Malaikat Jibril
j40
ketika mi’raj.41
Rasulullah a melihat Malaikat Jibril j dalam
bentuk aslinya dengan 600 sayapnya sebanyak dua kali:
Pertama, ketika Rasulullah a berada di bumi di gua
Hira’,42
sedangkan Malaikat Jibril j berada di ufuk
langit yang tinggi. Kedua, ketika di langit ketujuh pada
malam isra’ saat Malaikat Jibril j bersama dengan
Rasulullah a.43
Rasulullah a mengalami isra’ mi’raj
dengan badan dan ruhnya.44
Ini merupakan peristiwa kedua Rasulullah a
melihat Malaikat Jibril j dalam bentuk aslinya.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y;
}��< �F א �� �א: �C �D �
-
21
Jibril j (dalam bentuk aslinya) yang memiliki 600
sayap.”46
�� �Fא ���3 �5�
-
22
- �#�3 �� �� ��7 א �F �. �4 �.�� �$ ∩⊇⊆∪ ”(Yaitu) di Sidratul Muntaha.”
Maknanya adalah; yaitu di Sidratul Muntaha yang
merupakan sebuah pohon yang sangat besar yang berada
di langit yang ketujuh.49
Sidratul Muntaha merupakan
akhir dari segala yang naik dari bumi ke langit dan yang
turun dari Allah r.50
� ���@ �� �� אI�� �L א �� �.�� �$ ∩⊇∈∪ ”Di dekatnya ada Surga tempat tinggal.”
Maknanya adalah; di dekatnya ada Surga tempat
tinggal yang telah dijanjikan bagi orang-orang yang
bertaqwa.51
”Jannatul ma’wa” (Surga tempat tinggal)
merupakan salah satu nama Surga.52
Ini menunjukkan
bahwa Surga berada di tempat yang tertinggi di atas
langit yang ketujuh.53
49
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 50
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 289. 51
At-Tafsirul Muyassar, 526. 52
At-Tafsirul Qayyim, 455. 53
Taisirul Karimir Rahman, 819.
-
23
- �M�N�' א �� �7 �F �. �O�- א �M�N�' �� �� ∩⊇∉∪ ”Ketika Sidratul (Muntaha) diliputi oleh sesuatu
yang meliputinya.”
Maknanya adalah; ketika Sidratul Muntaha diliputi
oleh sesuatu yang agung sesuai perintah Allah q,54
yang
tidak diketahui sifat sesuatu tersebut kecuali oleh Allah
r.55
Sehingga Sidratul Muntaha menjadi sangat indah.
Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik y,
bahwa Rasulullah a bersabda;
�; �� �� �� �l �� �* �� � �O� א)� ��A א כ� #� =� �F א �� �� �� - �� #� �3 �� �� א� �F �7 .� - א
� �� א �� #� �� �M א �� �� �1 �5 ~ :א[� =� – �V �]s �2 א� א כ� �� � �� א ;� �� �� �� �D �� �1 �I א �< �� � � .( �� א >� �� �Ts �5� �� �M �* �Y �N א �� �� א��
�� �� �G �1 �% � א�� �' �� �3 �& �� �j �< �( �' �� �U �3 �# �� א#� �� �� �� �� א
“Kemudian (Malaikat Jibril j) membawaku pergi ke
Sidratul Muntaha yang daunnya seperti telinga gajah
dan buahnya seperti kendi. Ketika Sidratul Muntaha
diliputi oleh sesuatu sesuai perintah Allah q (maka)
54
Aisarut Tafasir, 1835. 55
Taisirul Karimir Rahman, 819.
-
24
Sidratul Muntaha berubah, tidak ada satu makhluk pun
yang mampu menjelaskan keindahannya.”56
-�N�P א �� �� � �Q�� �א�R א �S א �� ∩⊇∠∪ ”Penglihatan (Rasulullah a) tidak berpaling dari yang
dilihatnya dan tidak (pula) melampauinya.”
Maknanya adalah; penglihatan Rasulullah a tidak
berpaling ke kanan dan ke kiri dari fokus yang
dilihatnya57
dan tidak pula melampaui apa yang dizinkan
untuk dilihatnya.58
Ini menunjukkan kesempurnaan adab
Rasulullah a.59
� � �����0�O א�כ �F �Tא�'K �� �� ��< �F �. �2� ∩⊇∇∪ ”Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda
(kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”
Maknanya adalah; sesungguhnya ketika mi’raj
Rasulullah a telah melihat sebagian tanda-tanda
kekuasaan Rabb-nya yang sangat besar yang belum
56
HR. Muslim : 162. 57
Taisirul Karimir Rahman, 819. 58
At-Tafsirul Muyassar, 526. 59
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 291.
-
25
pernah beliau lihat sebelumnya60
yang tidak dapat
diungkapkan dengan kata-kata.61
Di antaranya adalah
Surga, Neraka dan yang lainnya.62
Ketika itu Rasulullah a melihat Malaikat Jibril
j dalam bentuk aslinya63
dan beliau juga melihat
sesuatu yang berwarna hijau dari Surga yang menutupi
ufuk.64
Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin
Mas’ud) y, ia berkata;
}� � �����0�O א�כ �F �Tא�'K �� �� ��< �F �. �2� !� '� � �� � �F �< �L :א[� =� } �5 �* � �� �F
�Y �0 � �0 �4 ,3 �� �dא �I �L �� 6oא.
“Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda
(kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”65
Ia berkata,
“Rasulullah a melihat Jibril j dalam bentuk aslinya
yang memiliki 600 sayap.”66
60
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 293. 61
Aisarut Tafasir, 1835. 62
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 63
Aisarut Tafasir, 1835. 64
Zadul Masir, 1363. 65
QS. An-Najm : 18. 66
HR. Muslim : 174.
-
26
Diriwayatkan pula dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y;
}� � �����0�O א�כ �F �Tא�'K �� �� ��< �F �. �2�א H5� �F �< �F � �5 :א[� =� } �< �G �r � �= �. �4 �. � � א�85 �%.
“Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda
(kekuasaan) Rabb-nya yang sangat besar.”67
Ia berkata,
“Rasulullah a melihat rafraf hijau yang menutupi
ufuk.”68
� �J �U �א �� �T �V� א��3 �'�< ��5�< ∩⊇∪
� � �G� ��א�7 א�Wא��I�W א�8 �� �� ∩⊄⊃∪ ”Maka apakah patut kalian menganggap Al-Lata
dan Al-‘Uzza. Serta Manat yang ketiga, yang paling
terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?”
Maknanya adalah; maka apakah patut kalian –
wahai orang-orang musyrik- menganggap Al-Lata dan
Al-‘Uzza.69
Serta Manat yang ketiga, yang paling
67
QS. An-Najm : 18. 68
HR. Bukhari : 4858. 69
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526.
-
27
terkemudian sebagai anak perempuan Allah? Ini adalah
bentuk kedustaan atas nama Allah q.70
Pertanyaan ini adalah untuk merendahkan
kedudukan berhala-berhala tersebut.71
Tiga berhala
tersebut merupakan berhala yang paling terkenal
melebihi yang lainnya.72
Mereka menganggap bahwa
berhala-berhala tersebut adalah putri-putri Allah.73
Al-Lata adalah berhala yang terletak di Thaif yang
diagungkan oleh Bani Tsaqif dan para pengikutnya.
Menurut mereka nama Al-Lata merupakan bentuk
muannas dari ”Allah,” –Maha Tinggi Allah q dari apa
yang mereka ucapkan.- Dahulu ada seorang laki-laki
yang pekerjaannya membuat makanan untuk para jamaah
haji di masa jahiliyah. Setelah laki-laki tersebut
meninggal dunia, maka dibuatlah sebuah berhala untuk
mengenangnya dan akhirnya mereka menyembahnya.74
Berkata Ibnu ’Abbas p;75
� א�V א)� כ� T �F �L HV �' �1 ,k �4 �� �' �% � .א�e �Ow א“Lata dahulu adalah seorang laki-laki yang menumbuk
tepung (untuk makanan jamaah) haji.”76
70
Aisarut Tafasir, 1835. 71
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 295. 72
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1511. 73
Tafsirul Baghawi, 1246. 74
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1511. 75
Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 68 H di Thaif. 76
HR. Bukhari : 4859.
-
28
Al-’Uzza adalah berhala yang terletak di lembah
Nakhlah di dekat Thaif.77
Nama Al-’Uzza diambil dari
nama ”Al-’Aziz” (Maha Perkasa).78
Rasulullah a
mengutus Khalid bin Walid y untuk menghancurkan
berhala tersebut.79
Manat adalah berhala yang terletak di Musyallal
yang disembah oleh suku Aus dan Khazraj.80
Nama Al-
Manat diambil dari nama ”Al-Mannan” (Maha
Pemberi).81
Dalam pandangan orang-orang arab tingkatan
Manat berada di bawah berhala Al-Lata dan Al-’Uzza.82
Apabila seorang terpeleset lisannya bersumpah
dengan selain Allah, maka hendaklah ia segera
mengucapkan Laa Ilaha Illallah, dan tidak perlu
membayar kaffarah.83
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
�� �� �� �1 �m �5 �2 �]�1 �� *� �5 א �D �0: �� �V� �� �T אU� �� �J�s �5 �1 א2 �!:
�+ �� � �0 �� �+ � א��
77
Aisarut Tafasir, 1836. 78
Taisirul Karimir Rahman, 819. 79
Zubdatut Tafsir, 526. 80
Aisarut Tafasir, 1836. 81
Taisirul Karimir Rahman, 819. 82
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 296. 83
Majmu’ Fatawa, 33/122.
-
29
”Barangsiapa yang bersumpah dengan mengatakan
dalam sumpahnya, ”Demi Al-Lata dan Al-’Uzza.” Maka
hendaknya ia mengatakan, ”Laa Ilaha Illallah (tidak ada
Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah
q).”84
-�W�9� � א�80� �� �כ� �E� א���כ�< ∩⊄⊇∪ ”Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki
dan untuk- Nya(anak) perempuan?”
Maknanya adalah; apakah patut untuk kalian –
wahai orang-orang musyrik- anak laki-laki yang kalian
senangi dan untuk Allah q anak perempuan yang kalian
benci?85
Apakah kalian menganggap Allah q memiliki
anak dan anaknya perempuan?86
Padahal kalian sendiri
tidak bersedia memiliki anak perempuan.87
Kalian jika
diberi kabar dengan kelahiran anak perempuan, maka
wajah kalian berubah menjadi hitam karena sangat
marah.88
84
HR. Bukhari : 4860, lafazh ini miliknya dan Muslim : 1647. 85
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 86
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1512. 87
Aisarut Tafasir, 1835. 88
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 296.
-
30
�� �" )I �� א =��� H� ��1�Yכ� �� �J ∩⊄⊄∪ ”Yang demikian itu adalah pembagian yang tidak adil.”
Maknanya adalah; yang demikian itu adalah
pembagian yang zhalim. Kezhaliman mana lagi yang
lebih besar dibandingkan dengan pembagian yang
melebihkan bagian makhluk dari bagian Khaliq? Maha
Tinggi Allah q dari apa yang mereka ucapkan.89
�Z �� �*�� �( �� �� �4�
-
31
Maknanya adalah; itu tidak lain hanyalah nama-
nama yang kalian dan nenek moyang kalian
mengadakannya yang tidak ada hakikatnya.90
Allah q
tidak pernah menurunkan wahyu yang mengizinkan
untuk menyembah berhala-berhala tersebut.91
Mereka
tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan dan apa yang
diinginkan oleh hawa nafsu mereka yang menyimpang
dari fitrah yang selamat.92
Padahal sungguh telah datang
petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka melalui kitab
dan Rasul,93
namun mereka tidak mengambil petunjuk
tersebut.94
-�� ���Y א ��א)� ���9 � �a� �̀ �< ∩⊄⊆∪ ”Atau apakah manusia akan mendapat segala
yang dicita-citakannya?”
Maknanya adalah; atau apakah manusia akan
mendapat segala yang dicita-citakannya, yaitu syafa’at
dari sesembahan yang bathil dan hal-hal lain yang
diinginkan oleh hawa nafsunya?95
Manusia tidak akan
mendapatkan segala yang dicita-citakannya.96
Tidak
90
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 297. 91
Aisarut Tafasir, 1836. 92
At-Tafsirul Muyassar, 526. 93
Zadul Masir, 1364. 94
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 526. 95
At-Tafsirul Muyassar, 526. 96
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 299.
-
32
semua orang yang mengharapkan sesuatu dapat
meraihnya.97
��� א�8 �� �7 � �G �Z�0�1 א �1 �5-� ∩⊄∈∪ ”(Tidak), hanya milik Allah (q) kehidupan akhirat
dan kehidupan dunia.”
Maknanya adalah; tidak, maka hanya milik Allah
q kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. Allah q yang
mengatur kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.98
Allah q akan memberikan dan menahan kepada siapa
yang dikehendaki-Nya, bukan berdasarkan angan-angan
dan hawa nafsu mereka.99
Penyebutan kehidupan akhirat
lebih dahulu, karena kerajaan Allah q di akhirat kelak
akan tampak lebih jelas.100
O ��כ��� �� �� �� �*�� �N�Y �+ �Tא א�� �� ���� �1כ6 �5* א �#�3 א$� �D �/
Hbא �� �/ �' �(�< �. �U�� �� �� �+ �� �' �� ��� � )� א�� ���@ �MA- �" ��' �� �[ ∩⊄∉∪
97
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1512. 98
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1512. 99
Taisirul Karimir Rahman, 820. 100
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 299.
-
33
”Berapa banyak Malaikat di langit syafa’at mereka
tidak berguna sedikit pun, kecuali setelah Allah (q)
mengizinkan bagi orang yang dikehendaki
dan diridhai-(Nya).”
Maknanya adalah; sangat banyak Malaikat di langit
dengan kedudukan mereka yang tinggi syafa’at mereka
tidak berguna sedikit pun,101
kecuali setelah Allah q
mengizinkan mereka untuk memberikan syafa’at bagi
orang yang dikehendaki dan diridhai oleh Allah q untuk
menerima syafa’at dari kalangan orang-orang yang
bertauhid.102
Jika Malaikat dengan banyaknya ibadah dan
kemuliaannya tidak berguna syafa’atnya –kecuali setelah
mendapatkan izin dari Allah q untuk memberikan
syafa’at,-103
mungkinkah berhala Al-Lata, Al-’Uzza dan
Manat dapat memberikan syafa’at? Tentu tidak.104
Syafa’at yang haq tidak akan terwujud, kecuali
terpenuhi dua syarat, yaitu; (1) izin dari Allah q kepada
pemberi syafa’at untuk memberikan syafa’atnya, (2)
keridhaan Allah q kepada orang yang akan diberi
syafa’at.105
101
At-Tafsirul Muyassar, 526. 102
Tafsirul Baghawi, 1247. 103
Zubdatut Tafsir, 527. 104
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 300. 105
Aisarut Tafasir, 1837.
-
34
Syafa’at hanya diperuntukkan kepada orang yang
bertauhid, bukan untuk orang musyrik.106
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah y bahwa ia berkata, Rasulullah a
bersabda;
�< �4 �U �. �� א� ̀� �� '� *� �3 א$� �M �D �� א� א�2 �� ��� �� +� :א[� =� �� �� �I א �0 �� �+
� .�D �� �0 �9 �� >� �0 �� �1 =� �� א �� HQ א� �G א��
”Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku pada
hari Kiamat kelak ialah orang yang mengucapkan Laa
Ilaaha illallah (tidak ada Sesembahan yang berhak
untuk disembah selain Allah q) secara tulus dari hatinya
atau (dari) dirinya.”107
�' �E�)� א �� ���� �� �C�' �+ �� �� ,� ����� �7 � �G �Zא�� �( �c ����dכ��I )� א
-�W �9� ���I א�8 �� ���Y ∩⊄∠∪ ”Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman
terhadap (kehidupan) akhirat, mereka benar-benar
menamakan para Malaikat dengan nama perempuan.”
Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang kafir
yang tidak beriman terhadap kehidupan akhirat, mereka
106
Zubdatut Tafsir, 527. 107
HR. Bukhari : 99.
-
35
benar-benar menamakan para Malaikat dengan nama
perempuan. Mereka menyakini dengan kejahilan mereka
bahwa para Malaikat adalah wanita dan anak-anak
perempuan Allah,108
Maha Tinggi Allah q dari apa yang
mereka ucapkan.109
Mereka tidak memahasucikan Rabb
mereka dari memiliki anak dan mereka tidak pula
memuliakan para Malaikat karena menamainya dengan
nama perempuan.110
Kelak mereka akan dimintai pertanggungjawaban
atas apa yang telah mereka ucapkan tersebut. Allah q
berfirman;
�c �����א א1 �U �L �� �' �E��I א �9א;Hא �dכ� �� �� �� �� �א:� א �� �$ �� �� �� �� �. �# � א>�/�# �2 �1 �G ����@ ���' �� �� �#�Y א:� �# �/ �l�3 �כ�3 �4 �� �(.
“Mereka menjadikan para Malaikat yang mereka adalah
hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih sebagai
wanita. Apakah mereka menyaksikan penciptaan para
Malaikat? Akan dituliskan persaksian mereka dan
mereka akan dimintai pertanggungjawaban.”111
108
At-Tafsirul Muyassar, 527. 109
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 527. 110
Taisirul Karimir Rahman, 820. 111
QS. Az-Zukhruf : 19.
-
36
�' �( �� 6� �1 �$ �� �� �0�� �� �#�א �� �� �� �U ���3 ���^+� א �� �(
�*�� �N�' �+ ���^)� א �� Hbא �� �� �/ �O% �e��� א �� ∩⊄∇∪
”Mereka tidak mempunyai suatu pengetahuan pun
tentang hal itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan, sesungguhnya persangkaan tidak
bermanfaat sedikit pun terhadap kebenaran.”
Maknanya adalah; mereka tidak mempunyai
pengetahuan sedikit pun yang dapat membenarkan apa
yang mereka katakan112
bahwa para Malaikat adalah
wanita113
dan anak perempuan Allah,114
karena mereka
tidak menyaksikan penciptaan Malaikat.115
Mereka tidak
lain hanyalah mengikuti persangkaan, sesungguhnya
persangkaan tidak bermanfaat sedikit pun terhadap
kebenaran, karena kebenaran harus bersumber dari dalil
yang tidak terbantahkan dan bukti yang jelas.116
Persangkaan adalah perkataan yang paling dusta.117
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa
Rasulullah a bersabda;
112
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1512. 113
Zadul Masir, 1364. 114
Tafsirul Baghawi, 1247. 115
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 305. 116
Taisirul Karimir Rahman, 820. 117
Aisarut Tafasir, 1838.
-
37
�� �' �� �E כ� >� �� א^� )� � �5 �� א^� �� �� אכ> � �e �. �' �q א “Jauhilah oleh kalian berprasangka, karena
sesungguhnya persangkaan itu adalah perkataan yang
paling dusta.”118
�� �� �$ �f � �$�@ �5 �: ��' ��� �9א �� � כ� �� �� �$ -� ���Y ��
��א �9 ,.��א�7 א �e�+� א �� ∩⊄∪ ”Maka berpalinglah dari orang yang berpaling
dari peringatan Kami dan tidak menginginkan
kecuali kehidupan dunia.”
Maknanya adalah; maka berpalinglah wahai
Rasulullah a119
dari orang yang berpaling dari Al-
Qur’an120
jangan pedulikan urusannya121
dan ia tidak
menginginkan kecuali kehidupan dunia, sehingga seluruh
perbuatannya hanya untuk mendapatkan dunia.122
118
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6066 dan Muslim : 2563. 119
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 527. 120
Zadul Masir, 1364. 121
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 307. 122
Aisarut Tafasir, 1838.
-
38
�� O �� �� �#�N�1 �� ���כ� �! �" �� ���� ���1 �$�< �� ���כ� � �F �( �� �� �1 �U��� א
�� �� �4 �� �$ �0 �1 � �.�3 �� א�� ���� ���1 �$�< �� �� �� ∩⊂⊃∪ ”Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya
Rabb-mu Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Maknanya adalah; itulah puncak dan tujuan
pengetahuan mereka.123
Sesungguhnya Rabb-mu Dia-lah
yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dia pula yang paling mengetahui siapa yang
mendapat petunjuk, sesuai dengan ketetapan yang telah
ditetapkan di zaman azali124
dan Dia akan memberikan
balasan kepada masing-masing dari mereka.125
Mereka hanya mengetahui perkara dunia dan lalai
dari pengetahuan akhirat. Berkata Az-Zajjaj 5;
.�= �� s �� �# �M�'א �U �� �*�5 �0 �� �5 �0 ��� �� �( �� �L�3א �e�' א �� �( �� ���1 �U�' א ���9 ��
�7 � �G �Zא � ��א >� �� �E ���9.
123
Taisirul Karimir Rahman, 820. 124
Aisarut Tafasir, 1838. 125
Tafsirul Baghawi, 1247.
-
39
“Mereka hanyalah mengetahui hal-hal yang mereka
butuhkan dalam (urusan) penghidupan (dunia) mereka
dan sungguh mereka telah meninggalkan (pengetahuan
tentang) urusan akhirat.”126
Oleh karena itu, Rasulullah a mengajarkan sebuah
doa agar Allah q tidak menjadikan dunia sebagai puncak
pengetahuan seorang muslim. Diriwayatkan dari Ibnu
‘Umar p ia berkata, Rasulullah a bersabda;
�1 א� ( �# ��( �+ �Y �� �U �! �� �Q �� �� �3 �� �5 א �* א �� �9 א., !� �Y �� �U +� א �� �� �� '� :�
� +� א �� �� �� �1 $� � �1 �� �� +� א �� �� ��O �� � �� כ� >� Y �� �O1 � �$ �1 �� �� �� +� �� א �' � �� � .א�� �
“(Ya Allah), janganlah Engkau timpakan musibah dalam
agama kami, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai
keinginan utama kami dan sebagai penghujung
pengetahuan kami serta jangan pula Engkau jadikan
orang-orang yang tidak menyayangi kami menguasai
kami.”127
126
Zadul Masir, 1364. 127
HR. Tirmidzi : 3502. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 1268.
-
40
�' �E��g א �J ����� �f �F� א �5* א�8 �� �� �Tא א�� �� ��א �5* א �� � � �� �� �� �4�
-
41
Kemudian ”orang-orang yang berbuat baik”
ditafsirkan dengan:130
'� א� �E� ���� ���3 ���' �� �� ;��� A)� כ� � �hא ��d �� �i א�� �� �D �א �� �� ���1 +� א O �� ���@�כ �M�9�< �� �� �����1� ��כ �$�< �� �� �7 � �D �N ���� אj א�4 ��כ� �� �F �( �� ��
�*�5 )I�� �L�< ���3 �9�< �� �� �� �f �F� ��� א�8&�כ,�� � �J�Y �V�5 ���א�Yכ �# ���< �(K
- �2�Yא �� ���� ���1 �$�< �� �� ���כ �� �D �9�< ∩⊂⊄∪ ”(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar
dan perbuatan keji, kecuali al-lamam. Sesungguhnya
Rabb-mu Mahaluas ampunan-(Nya). Dia lebih
mengetahui (tentang keadaan) kalian ketika Dia
menjadikan kalian dari tanah dan ketika kalian masih
(berupa) janin dalam perut ibu kalian, maka janganlah
kalian menganggap diri kalian suci. Dia yang paling
mengetahui tentang orang yang bertaqwa.”
Maknanya adalah; yaitu orang-orang yang
menjauhi dosa-dosa besar dan dosa-dosa besar yang
menjijikkan, seperti; zina, homoseksual dan menikahi
mahram,131
kecuali dosa-dosa kecil yang tidak dilakukan
secara terus-menerus.132
Sesungguhnya Rabb-mu
130
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1513. 131
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 316. 132
Taisirul Karimir Rahman, 821.
-
42
Mahaluas ampunan-Nya, Dia akan mengampuni semua
dosa yang pelakunya telah bertaubat dan dosa-dosa
kecil.133
Dia lebih mengetahui tentang keadaan kalian
ketika Dia menciptakan bapak kalian Adam j dari
tanah dan ketika kalian masih berupa janin dalam perut
ibu kalian,134
maka janganlah kalian memuji diri kalian
dengan membanggakan amalan kalian135
serta jangan
pula kalian memberikan persaksian bahwa diri kalian
bersih dari dosa dan maksiat. Dia yang Maha Mengetahui
tentang orang yang bertaqwa daripada kalian.136
Imam Adz-Dzahabi 5 mendefinisikan dosa besar
adalah;137
� א�d �� כ� � א� : ��� #� א �9 � �F �� - א��4 �� � �0 �$ �� �0 �5 � �I �� א�, �� א�)� . �� �� �e א� א�m �Q �1 א�� �� $� � ;� א�8 �� �Fא �Y כ� �l �/ �� Hb א �� �� �� �E �? �א �9 א�OJ �� !� �3 �2 א� א כ� �� �9 * א., x. �5 �� �0 �� א �5 �� �� �� א�U �̂ �d א �� ���� �7� �G * א�Z �5 .( �� $� �� �0 �� �5 א]� �Is �< �� �L =� � א �� �$ �E 6>א �< �� �� �r 6l �< �� �Y �# �. �' 6. �< �� � �U �� �5 �$א �1 �0 �$ �1 �א �� ��O �� �9 א)� �� - �� �e �� 6. �5 � �9 � 7( � �� �� כ� 0
133
Aisarut Tafasir, 1839. 134
At-Tafsirul Muyassar, 527. 135
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1514. 136
Aisarut Tafasir, 1840. 137
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 748 H.
-
43
“Dosa besar adalah semua larangan Allah q dan Rasul-
Nya yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
serta atsar dari para salafus shalih. Barangsiapa yang
melakukan perbuatan dosa yang (dosa tersebut diancam
dengan); (1) had di dunia seperti; pembunuhan, zina dan
pencurian, (2) terdapat ancaman di akhirat dengan
siksaan, kemurkaan, ancaman, atau (3) Nabi Muhammad
a menyebutkan pelakunya terlaknat, maka (semua dosa)
tersebut adalah dosa besar.”138
Di antara bentuk dosa kecil adalah pandangan dan
perkataan yang haram.139
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah y ia berkata, bahwa Nabi a bersabda;
�� �( � � ^� �� ̀� �l �$ �1 �� - �� �:K �3 כ� א��0 �� �� �OJ כ� � �� כ� �F :� - >� �9 א �+ �� �e �� ̂� א�� �� �� �� �� �U - א� �Is �5 �J �9 א �� �S �9 �O1� א)� �� - א�� &� א% �� ��� �D א_ �Y �� �� �� - �Y �M �3 �# �* �� �� � �D אw �' �Q
�O. � �� � �� >� כ� �� �OE כ� '� �0.
“Sesungguhnya Allah q telah menetapkan kepada anak
Adam bagian dari perbuatan zina yang ia tidak dapat
menghindarinya. Zina kedua mata adalah dengan
memandang, zina lisan adalah dengan mengucapkan,
(zina) jiwa adalah dengan mengharapkan dan
138
Al-Kabair, 11. 139
Aisarut Tafasir, 1839.
-
44
menginginkan. Sedangkan kamaluannya yang akan
membenarkan atau mendustakannya.”140
Berkata Ibnu Mas’ud y;
�5 � �( �Y �2 �. �̀ �� �D � �L �0 א)� כ� �S �9א H�5 +� �� �� א� �# �� �1� �� א�
“Jika ia melakukan dengan kemaluannya, maka ia telah
berzina (dosa besar). Namun jika tidak, maka itu adalah
dosa kecil.”141
Melalui ayat ini ditetapkan kaidah;
�Dכ��Y ��dא�N �Qא�d� >�)� א �� ��א
-
45
“Shalat lima waktu, Jum’at (yang satu) ke Jum’at (yang
lainnya), Ramadhan (yang satu) ke Ramadhan
(berikutnya) merupakan penghapus (dosa-dosa kecil) di
antara keduanya, jika (seseorang) menjauhi dosa
besar.”143
Allah q menciptakan Nabi Adam j dari
tanah.144
Diriwayakan dari Abu Musa Al-Asy’ari y ia
berkata, Rasulullah a bersabda;
�� �( � �� ̀� �G - �1 �% �:K א� �Y �U א�� �� �= �� �r 6I �= �� �r �# �� �L �� �� �j �� א � � �� א]� �� �F �f �5 א�8� �� �:K �̀ �$ �1 �= - �. �F � �� א]� �� �F �f �5 א�8 �� �# �� � � �� �� א�8 �� � � �� �� א�8 �� � � �� �4 א�8: �� �� �� �� �� �� #� א�� �� כ� ! �� �� �e �J א( �� �� �� �� �v אq �� �&O א �� �l.
“Sesungguhnya Allah q menciptakan Nabi Adam j
dari satu genggaman yang diambil dari semua (jenis
tanah di) bumi. Sehingga jadilah keturunan Adam sesuai
kadar (tanah di) bumi. Di antara mereka ada yang;
merah, putih, hitam, di antara putih dan hitam, mudah,
susah, buruk serta ada pula yang baik.”145
143
HR. Muslim : 233. 144
Tafsirul Baghawi, 1248. 145
HR. Ahmad, Tirmidzi : 2955, lafazh ini miliknya dan Abu Dawud
: 4693. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahihul Jami’ : 1759.
-
46
Ketika Allah q menciptakan Nabi Adam j,
Allah q mengeluarkan ruh keturunan Nabi Adam j
dari punggungnya seperti sekumpulan semut.146
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
� �� �G �1 א �% � �� ̀� K:� א�� �� � �p �# � �? �5 �� �2 � �� �� �p �# � �? � !, כ �9 �� �� 6I �� �� �G �� א2 �# ��� �� א � �OF �' �3 �0 �� � �' - �� �̀ � �I א�� �� �2 א
“Ketika Allah q menciptakan Nabi Adam j, Allah q
mengusap punggung Nabi Adam j. Maka dari
punggungnya tersebut berjatuhan setiap ruh
keturunannya yang diciptakan oleh Allah q hingga Hari
Kiamat.”147
Di dalam ayat ini terdapat dalil tentang larangan
menganggap suci diri sendiri atau menganggap suci
orang lain.148
Diriwayatkan dari Muhammad bin ‘Amru
bin ‘Atha’ 5, ia berkata;
�4 �� �� �k *� �3 �� א�� �� ��2 �5 �7 � �k א� �* �S �' �� �l �� �� �k �< �� �* �4 �1 �� �I:
�� �( �F �4 �� �] � � �1 � א�� א �E �� �� - $� #� �9 �� �1 �4 �� �0 �� �1 $� - א�� 146
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1514. 147
HR. Tirmidzi : 3076. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 5208. 148
Aisarut Tafasir, 1839.
-
47
� � �� �� �4 א+�4 O�� �� �k �� � �7 �5 �2 �]א �F �4 �� �] � � �1 � א�� �0 �� �1 $� - א��
�� �4 �1 ��: �+ �Y �J ,�9 א >� �� כ �D �� �� כ� � � �1 $� >� א��� �� �@ �� �! ��� �O �� א �� � .�� כ �5 �2 �� �� �� :א�� א9 �� �O� �� �#אu �= �]�4 :א ,� �� �� �S א �' �� �l.
“Aku memberi nama putriku Barrah lalu Zainab binti Abi
Salamah i berkata kepadaku, “Sesungguhnya
Rasulullah a telah melarang dari (memberi) nama ini.
(Dahulu) aku juga diberi nama Barrah, maka Rasulullah
a bersabda, “Janganlah kalian mengganggap diri kalian
suci. Allah (q) yang lebih mengetahui siapakah yang
paling baik di antara kalian.” Mereka berkata, “Dengan
(nama) apa kami menamainya?” Rasulullah a bersabda,
“Namailah ia dengan Zainab.”149
Diriwayatkan pula dari Abu Bakrah y, ia berkata;
�< �; �� �F - �L )! �$ �1 �F - �L 6! �$ �� �. ��� �O* � �1 �� א �� �1 $� - א���0
� �U �k &� =� כ� �1 '� �� :א[� �2 �5 �� �1 �4 �� $ �� �% �< �G �� כ� ~ �; �V H;א ~ �� �� �� א)� כ� �� ��� א +� �H א:� �� �� כ �e �� �� �I �5 �1 א2 �!: �< �� �� �l �5 �V H9 �� א � א�� �� �� �� �� �0 �� �+ �< �S �O�1 $� *� כ
� � �U �1 '� א)� כ� )� א �� .H �� >� - א���. 149
HR. Muslim : 2142, lafazh ini miliknya dan Abu Dawud : 4953.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul
Jami’ : 7297.
-
48
“Seorang laki-laki memuji laki-laki (yang lainnya) di
hadapan Nabi a. Maka Nabi a bersabda, “Celakalah
engkau, engkau telah memotong leher saudaramu –tiga
kali.- Barangsiapa di antara kalian yang terpaksa untuk
memuji, maka hendaknya ia mengatakan, “Aku
menganggap fulan (demikian dan demikian) namun Allah
q yang (lebih mengetahui) kebaikannya dan aku tidak
menganggap suci seorang pun (di hadapan) Allah q.”
Jika ia (benar-benar) mengetahui (kebaikan saudara
tersebut).”150
�g �E�>�'��k א ��5�< -� ���Y ∩⊂⊂∪ ”Apakah engkau melihat orang yang berpaling?”
Maknanya adalah; apakah engkau melihat –wahai
Rasulullah a- orang yang berpaling dari keimanan
kepada Allah q dan Rasul-Nya?151
�� �1 �= -�& �$�< �� �� HV� �. ∪⊇⊃∩ >�כ�”Ia memberi sedikit dan tidak memberi lagi.”
150
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 6162, lafazh ini miliknya, Muslim
: 3000, Ibnu Majah : 3744 dan Ahmad. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 7140. 151
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 324.
-
49
Maknanya adalah; ia memberi sedikit dari hartanya
dan tidak memberi lagi.152
Karena ia bakhil dan menahan
hartanya.153
� ��' �� �#�5 �l���N�� א� �1 �$ �? �.�� �$�< ∩⊂∈∪ ”Apakah ia mempunyai pengetahuan (tentang perkara
yang) ghaib, sehingga ia dapat melihat(nya)?”
Maknanya adalah; apakah ia mempunyai
pengetahuan tentang perkara yang ghaib, sehingga ia
dapat melihat bahwa harta yang ada di tangannya akan
habis yang menjadikannya menghentikan kebaikan?
Sama sekali tidak demikian,154
ia tidak mempunyai
pengetahuan tentang perkara yang ghaib.155
�*א �5 ���� �@ �����' ��� �̀ �< �� �� �m �e � - �4 ∩⊂∉∪
�� א�� � �� �� �� �g �E��5- �� א �� ∩⊂∠∪
152
At-Tafsirul Muyassar, 527. 153
Taisirul Karimir Rahman, 822. 154
At-Tafsirul Muyassar, 527. 155
Aisarut Tafasir, 1841.
-
50
”Ataukah belum diberitakan (kepadanya) tentang
apa yang ada dalam shuhuf Nabi Musa (j).
Dan (shuhuf) Nabi Ibrahim (j) yang selalu
menyempurnakan janji?”
Maknanya adalah; ataukah belum diberitakan
kepadanya tentang apa yang ada dalam lembaran-
lembaran Taurat Nabi Musa j.156
Dan shuhuf
(lembaran-lembaran) Nabi Ibrahim j yang selalu
menyempurnakan semua yang diperintahkan oleh Rabb-
nya,157
seperti perintah untuk; menyembelih putranya,
membangun Baitullah, berkhitan dan perintah-perintah
lainnya yang berat?158
�< O �� )7 �F �Sא �� �F �J�Y �+� � �G�< �F �S ∩⊂∇∪ ”(Yaitu) bahwa seorang yang berdosa tidak memikul
dosa orang lain.”
Maknanya adalah; yaitu bahwa seorang tidak
dihukum karena dosa orang lain serta dosa seseorang
tidak dipikulkan kepada orang lain.159
156
Tafsirul Baghawi, 1249. 157
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 326. 158
Aisarut Tafasir, 1841. 159
At-Tafsirul Muyassar, 527.
-
51
� �(�< ��- �U א �4 �� �+ א)� �� ���9 � �a� �_�� ∩⊂∪ ”Dan bahwa seorang manusia tidak memperoleh
selain apa yang telah diusahakannya.”
Maknanya adalah; dan bahwa seorang manusia
tidak memperoleh pahala selain apa yang telah
diusahakannya.160
Ada beberapa amalan yang pahalanya terus
mengalir, meskipun orang yang melakukannya telah
meninggal dunia. Di antaranya adalah sebagaimana yang
disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu
Hurairah y, bahwa Rasulullah a bersabda;
�� �� ��� א�T א �h�9 א �� �� �� $� �j &� �2 א�9 א)0 �$ �� �1 �0 �� �+ �� �� �; �V �; 6I �� �+ �� �� � �. �= 6I �L �F6 '� אI �< �� �$ �1 6� �' �� �3 �D �j �� �0 �< �� �� � 6. � � 6 א �' �. �$ �� � �0.
“Jika seorang manusia meninggal dunia, (maka)
terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal; sedekah
jariyah, ilmu yang dimanfaatkan (oleh orang lain) dan
anak shalih yang mendoakannya.”161
160
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 327. 161
HR. Muslim : 1631.
-
52
Ketiga amalan tersebut pada hakikatnya adalah
usaha dan jerih payah orang yang bersangkutan.162
Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Aisyah i ia berkata,
Rasulullah a bersabda;
�� �( �< �� �+ �: � .�� כ� �� �� כ� �� �� �� כ
“Sesungguhnya anak-anak kalian termasuk usaha
kalian.”163
Seorang tidak akan mendapatkan manfaat dari
amalan orang lain –baik ketika hidupnya maupun setelah
matinya,- kecuali pada hal-hal yang telah disebutkan
dalam hadits.164
�' �n �� �4 �0�� �U �4 �(�< ��� � ∩⊆⊃∪ ”Bahwa usahanya tersebut kelak akan diperlihatkan
(kepadanya).”
Maknanya adalah; bahwa amalannya tersebut kelak
pada Hari Kiamat akan diperlihatkan kepadanya.165
162
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1515. 163
HR. Tirmidzi : 1358 dan Ibnu Majah : 2290. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah :
1854. 164
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 328. 165
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 527.
-
53
�J ���א?� א �J ���' ���;K-�5 ��� ∪⊆⊇∩ ]� א�8”Kemudian akan diberi balasan kepadanya
dengan balasan yang paling sempurna.”
Maknanya adalah; kemudian akan diberi balasan
kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.
Balasan yang paling sempurna untuk amalan kebaikan
adalah berupa penambahan pahala. Sedangkan balasan
yang paling sempurna untuk amalan keburukan adalah
keadilan.166
- �#�3 �� �� ���Oכ� א �F -� �� �(�< �� ∩⊆⊄∪ ”Dan kepada Rabb-mu kesudahan (segala sesuatu).”
Maknanya adalah; dan kepada Rabb-mu segala
urusan berakhir, kepada-Nya pula segala sesuatu akan
kembali.167
Jika ada bisikan dari setan yang menanyakan
tentang siapa yang menciptakan Rabb, maka ucapkanlah
ta’awudz dan berhenti. Sebagaimana diriwayatkan dari
Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
166
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 331. 167
Taisirul Karimir Rahman, 822.
-
54
�' �@ �Y �M� �� �5 �� כ� .� �� >� א)� &� �� * א2 �� �]: �� �� �G �1 �% כ� �Eאs �� �� �G �1 �% כ� �Eאs �� �3 �' - �2 �� �]: �� �� �G �1 �% �F �� כ�u �5 � �� �� �1 א �N �0 �5 �1 �� �� �3 �U �E �� � � �� א�� �� �� �3 �0.
“Setan mendatangi salah seorang di antara kalian, lalu
mengatakan, “Siapakah yang menciptakan ini, siapakah
yang menciptakan itu?” Hingga setan mengatakan,
“Siapakah yang menciptakan Rabb-mu?” Apabila telah
sampai yang demikian, maka hendaklah ia memohon
perlindungan kepada Allah q dan menghentikannya.”168
>���כ�- כ� �� �e �"�< �� �� �0�9�< �� ∩⊆⊂∪ ”Bahwa Dia-lah yang menjadikan seorang tertawa
dan menangis.”
Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang menjadikan
seorang tertawa karena bahagia dan menjadikan seorang
menangis karena sedih.169
168
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 3276, lafazh ini miliknya dan
Muslim : 134. 169
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 334.
-
55
Allah q memberikan kebahagiaan dan kesedihan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya.170
Berkata Ikrimah
5;171
� �� �_ �< �� ). �� �+ �� �� �' �D � �o �� �' �e �J �( �� �� �U א�L �� כ� 1 � �o� �D �א א �� א� א �� H כ� /e �J �( � �� Hא.
“Tidak ada seorang pun melainkan akan mengalami
kebahagiaan dan kesedihan. Akan tetapi jadikanlah
kebahagian(mu) sebagai kesyukuran dan kesedihan(mu)
sebagai kesabaran.”172
�9�< ��א�� ���< �� �Tא ���< �� �� �0 ∩⊆⊆∪ ”Bahwa Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan.”
Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang mematikan
manusia di dunia dan menghidupkan manusia pada hari
kebangkitan.173
170
Aisarut Tafasir, 1842. 171
Beliau adalah seorang Tabi’in yang wafat tahun 104 H di
Madinah. 172
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1557. 173
Tafsirul Baghawi, 1250.
-
56
-�W�9� א�8 כ�� �� �E�� א �� �L �� �J�%�1 א �G �0�9�< �� ∩⊆∈∪ ”Bahwa Dia-lah yang menciptakan dua jenis,
(yaitu) laki-laki dan wanita.”
Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang
menciptakan dua jenis, yaitu laki-laki dan wanita dari
bahan yang sama.174
,9 �� ��-�� ���Y א �� �� 6I �D �& ∩⊆∉∪ ”Dari air mani apabila dipancarkan.”
Maknanya adalah; dari air mani apabila
dipancarkan ke dalam rahim.175
� � �G� @��7 א�8 �M���0 א �� �1 �$ �(�< �� ∩⊆∠∪ ”Bahwa Dia-lah yang menetapkan kejadian yang lain.”
Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang menetapkan
untuk menghidupkan kembali manusia setelah kematian
174
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 336. 175
Adhwaul Bayan, 6/344.
-
57
mereka176
dalam rangka untuk memberikan balasan
terhadap amalan mereka.177
-�� �=�< �� -�� ���< �� �� �0�9�< �� ∩⊆∇∪ ”Bahwa Dia-lah yang memberikan kekayaan
dan kecukupan.”
Maknanya adalah; bahwa Dia-lah yang
melapangkan dan menyempitkan rizki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya,178
serta Dia pula yang menjadikan
seseorang ridha terhadap pemberian-Nya.179
� � �U �OM
-
58
Syi’ra,180
yang disembah oleh kabilah Khuza’ah181
di
masa jahiliyah.182
Allah q menjelaskan bahwa bintang Syi’ra
hanyalah salah satu makhluk yang diciptakan, bukan
sesembahan. Sehingga tidak layak untuk disembah.183
�0�9�< א:� �� �1כ� $� ��� )� א>��� �-א�8 ∩∈⊃∪ ”Bahwa Dia-ah yang telah membinasakan kaum ‘Ad
yang pertama.”
Maknanya adalah; bahwa Dia-ah yang telah
membinasakan kaum ‘Ad kaumnya Nabi Hud j yang
memiliki kekuatan dan kehebatan yang tidak dimiliki
oleh kaum lainnya184
dengan mengirimkan angin yang
sangat kencang yang menghancurkan semua yang
dilaluinya.185
180
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 339. 181
Zubdatut Tafsir, 528. 182
Taisirul Karimir Rahman, 822. 183
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 339. 184
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 340. 185
Aisarut Tafasir, 1842.
-
59
�� ���; �� ���5 �:A - �2���< ∩∈⊇∪ ”Kaum Tsamud, tidak seorang pun yang ditinggalkan.”
Maknanya adalah; kaum Tsamud yang merupakan
kaum Nabi Shalih j186
yang dihancurkan oleh Allah q
dengan petir yang membinasakan,187
tidak seorang pun
dari mereka yang tersisa, semuanya dibinasakan oleh
Allah q.188
���9 �̀ ���= �� O �� 6o ���א9 �� כ� �#�9 �� �! �� א�� =�
-�N�P�< �� ���1 �p�< �� �� ∩∈⊄∪ ”Kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang paling zhalim dan paling durhaka.”
Maknanya adalah; kaum Nuh sebelum kaum ‘Ad
dan kaum Tsamud.189
Sesungguhnya kaum Nuh adalah
orang-orang yang paling zhalim dan paling durhaka
daripada kaum ‘Ad dan kaum Tsamud, karena
keangkuhan dan kesombongan mereka dalam waktu yang
sangat lama ketika Nabi Nuh j tinggal bersama
186
At-Tafsirul Muyassar, 528. 187
Tafsirul Baghawi, 1251. 188
Taisirul Karimir Rahman, 823. 189
Zadul Masir, 1367.
-
60
mereka selama 950 tahun.190
Allah q membinasakan
mereka dengan menenggelamkan mereka.191
� �� ���< �I כ� �D�Y �C ���א �� ∩∈⊂∪ ”Dan negeri yang terbalik yang dijatuhkan.”
Maknanya adalah; dan negeri kaum Luth yang
djatuhkan oleh Allah q dengan dibalik bagian atasnya
menjadi bagian bawahnya.192
- �M�� א ��א א�� �M�N�5 ∩∈⊆∪ ”Maka menimpa atas negeri tersebut siksaan besar
yang menimpa(nya).”
Maknanya adalah; maka menimpa atas negeri
tersebut hujan batu dari tanah yang terbakar.193
190
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 342. 191
Taisirul Karimir Rahman, 823. 192
At-Tafsirul Muyassar, 528. 193
Aisarut Tafasir, 1843.
-
61
�ZK �Og�@ �� �5� �Fא ���3�Y כ��O� �F �[ ∩∈∈∪ ”Maka terhadap nikmat Rabb-mu yang manakah
yang engkau masih ragu-ragu?”
Maknanya adalah; maka terhadap nikmat Rabb-mu
yang manakah wahai manusia yang engkau masih ragu-
ragu?194
Kewajiban manusia adalah mengakui dan
mensyukuri nikmat dari Allah q dan tidak merasa
ragu.195
�' �E�9 א �E �� O �� ) ��� �F א�8 �E,�
�-�� א ∩∈∉∪ ”Ini adalah seorang pemberi peringatan di antara
para pemberi peringatan yang terdahulu.”
Maknanya adalah; Rasulullah Muhammad a ini
adalah seorang pemberi peringatan yang haq196
seperti
para Rasul yang terdahulu197
dan ia bukanlah Rasul yang
pertama.198
194
At-Tafsirul Muyassar, 528. 195
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat An-Najm, 344. 196
At-Tafsirul Muyassar, 528. 197
Zubdatut Tafsir, 528. 198
Taisirul Karimir Rahman, 823.
-
62
�I�5 �S �Zא �k�5 �S�< ∩∈∠∪ ”Telah dekat terjadinya Hari Kiamat.”
Maknanya adalah; telah dekat waktu terjadinya
Hari Kiamat dan tanda-tandanya sudah jelas.199
���: �� ��א �#� �_��� )I �D � כ�א/� ∪∇∋∩ )� א��”Tidak ada yang dapat menyatakan terjadinya (hari)
tersebut selain Allah (q).”
Maknanya adalah; tidak ada yang mengetahui
waktu terjadinya Hari Kiamat kecuali hanya Allah q.200
�� ���5�< �' �. �e�א א �E �� ���� �� �U�Y �q �( ∩∈∪ ”Maka apakah kalian merasa heran
terhadap pemberitaan ini?”
Maknanya adalah; maka apakah kalian merasa
heran terhadap Al-Qur’an ini?201
199
Taisirul Karimir Rahman, 823. 200
At-Tafsirul Muyassar, 528. 201
Tafsirul Baghawi, 1251.
-
63
���כ �e �r�Y �� ���כ ���Y �+ �� �( �( ∩∉⊃∪ ”Kalian tertawa dan tidak menangis.”
Maknanya adalah; kalian tertawa sebagai bentuk
penghinaan dan kalian tidak menangis karena tidak takut
terhadap ancamannya.202
�� �. ��א �4 ���3 �9�< �� �( ∩∉⊇∪ ”Sedangkan kalian lengah (darinya).”
Maknanya adalah; sedangkan kalian lalai dan tidak
merenungkannya.203
�� �5א �. �� �4 �� �.�� א$� �� � � ∪⊅∌∩ ( אא ��”Maka bersujudlah kepada Allah (q)
dan sembahlah (Dia).”
Maknanya adalah; maka bersujudlah kepada Allah
q dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah
hanya kepada-Nya.204
202
At-Tafsirul Muyassar, 528. 203
Taisirul Karimir Rahman, 823.
-
64
Ketika membaca ayat ini bagi pembaca dan orang
yang mendengarkannya disyari’atkan untuk melakukan
sujud tilawah.205
Karena ayat ini termasuk salah satu ayat
sajdah. Diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y, ia
berkata;
�< �� �] �4 �� �F 67 �< �9 �J � �k �5 �� �# �4 7( .� �� א �� �� .� �� �� �5 :א[� =� .�� �� א �F �4 �� �] � � �1 � א�� �� .� �� �4 �� �� �1 �4 �� �0 �� �1 $� - א�� �� �G �1 �D �0 �� �+ �F �L HV �F �< �' �3 �0 �< �G �E כ� �D ��� �� א Y � 6>�0 �� �1 $� .� �� �� �5 א �5 � �< �' �3 �0 �� �U �. �� �� א �� H א�5 כ� !� �3 =� כ� � �� �< �� �� �I �� �� �G �1 6m.
“Surat yang pertama kali diturunkan yang mengandung
(ayat) sajdah adalah Surat An-Najm. Maka Rasulullah a
melakukan sujud (tilawah) dan orang-orang yang berada
di belakangnya (juga melakukan sujud tilawah), kecuali
seorang laki-laki yang aku melihat ia mengambil
segenggam pasir lalu bersujud padanya. Maka aku
melihatnya setelah itu ia terbunuh dalam keadaan kafir.
Ia adalah Umayyah bin Khalaf.”206
*****
204
At-Tafsirul Muyassar, 528. 205
Aisarut Tafasir, 1844. 206
HR. Bukhari : 4863, lafazh ini miliknya dan Muslim : 576.
-
65
MARAJI’
1. Al-Qur’anul Karim. 2. Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an,
Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar
Al-Jakni Asy-Syinqithi.
3. Aisarut Tafasir li Kalamil ‘Aliyil Kabir, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi.
4. Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi.
5. Al-Jami’ush Shahih: Shahihul Bukhari, Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari.
6. Al-Jami’ush Shahih: Sunanut Tirmidzi, Abu ’Isa Muhammad bin ’Isa bin Saurah At-Tirmidzi.
7. Al-Kabair, Syamsuddin Muhammad bin ‘Utsman bin Qaimaz At-Turkmani Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i Adz-
Dzahabi.
8. Al-Mukhtashar fi Tafsir Qur’anil Karim, Jama’ah min ’Ulama’it Tafsir.
9. At-Tafsirul Muyassar, Shalih bin Muhammad Alu Asy-Syaikh.
10. At-Tafsirul Qayyim lil Imam Ibnil Qayyim, Muhammad Uwais An-Nadwi.
11. Husnul Uswah bima Tsabat Minallah wa Rasulih fin Niswah, Muhammad Shiddiq Hasan Khan.
12. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal Asy-Syaibani.
13. Mustadrak ’alash Shahihain, Abu ’Abdillah Muhammad bin ’Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi.
14. Qawaid Qur’aniyyah: 50 Qaidah Qur’aniyyah fi Nafs wal Hayah, ’Umar bin ’Abdullah Al-Muqbil.
-
66
15. Shahih Ibni Majah, Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
16. Shahih Muslim, Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi.
17. Shahihul Jami’ish Shaghir, Muhammad Nashiruddin Al-Albani.
18. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy’ats As-Sijistani.
19. Sunan Ibni Majah, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah Al-Qazwini.
20. Tafsir Ibni ‘Abbas: Al-Musamma Shahifah ’Ali bin Abi Thalhah ‘an Ibni ‘Abbas fi Tafsiril Qur’anil Karim, Rasyid ‘Abdul Mun’in Ar-Rajal.
21. Tafsir Ibni Mas’ud: Jam’u wa Tahqiq wa Dirasah, Muhammad Ahmad Isawi.
22. Tafsirul Baghawi: Ma’alimut Tanzil, Abu Muhammad Husain bin Mas’ud Al-Baghawi.
23. Tafsirul Jalalain, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Mahalli, Jalaluddin As-Suyuthi.
24. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, ‘Imaduddin Abul Fida’ Isma’il bin ‘Umar bin Katsir Al-Qurasyi Ad-
Dimasyqi.
25. Tafsirul Qur’anil Karim, Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
26. Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.
27. Zadul Masir fi ‘Ilmit Tafsir, Abul Faraj Jamaluddin ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad Al-Jauzi Al-
Qurasyi Al-Baghdadi.
28. Zubdatut Tafsir min Fat-hil Qadir, Muhammad Sulaiman ‘Abdullah Al-Asyqar