beton & baja

Upload: rizqim7

Post on 19-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

beton baja teknik sipil

TRANSCRIPT

PERCOBAAN IV-AKUAT TEKAN MORTAR

A. Maksud dan TujuanSetelah melaksanakan praktikum diharapkan dapat :1. Menerangkan prosedur pelaksanaan pemeriksaan kuat tekan mortar.2. Membuat benda uji kekuatan tekan aduk mortar.3. Menghitung uji kekuatan tekan aduk mortar.

B. Alat dan Bahan1. Timbangan2. Mesin pengaduk3. Spatula4. Compression Apparatus Machine5. Cetakan kubus 5 cm x 5 cm x 5 cm6. Pemadat plastik7. Semen8. Air bersih9. Pasir10. Alat penumbuk

C. Prosedur Pelaksanaan Percobaan Berdasarkan :SNI 03-6825-20021. Mengambil semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 32. Semen dan pasir ditimbang beratnya. Menentukan Faktor Air Semen sesuai petunjuk pihak laboratorium yaitu FAS 0,53. Memasukkan bahan-bahan tersebut dalam mixer dengan urutan: Air semua, semen semua, kemudian disusul dengan pasir hingga habis4. Setelah adukan homogen, menuangkan dalam loyang/bak pengaduk 30 detik setelah selesai pengadukan, masukkan ke dalam cetakan kubus, cetakan diisi dalam 2 lapisan dimana setiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk dengan alat penumbuk sebanyak 25 kali dalam waktu 10 detik, keseluruhan waktu pencetakan tidak boleh lebih dari 2 menit.5. Ratakan permukaan mortar kemudian simpan cetakan di tempat yang lembab selama 24 jam.6. Buka cetakan dan rendam dalam air bersih, kekuatan mortar dapat diperiksa pada umur 3 hari, 5 hari, 7 hari, atau 14 hari.

D. Hasil PercobaanTabel IV.1 Tabel Hasil Percobaan Kuat Tekan MortarNoPerbandinganCampuranSpesiTglCorTglUjiUmur(Hari)Berat(Gram)KuatTekan(ton)LuasPenampang(cm2)KokohBeton(kg/cm2)

123PC 300 grAir 150 grPasir 900 gr4 November 20137 November 20133332702802703.53.53252525140140120

Catatan:PC:Semen Tiga RodaPasir:MuntilanAir:50% x berat semen

E. PembahasanPerhitungan kuat tekan mortar : = kg/cm2

1. Mortar 1Ukuran: 5cm x 5cm x 5cmLuas penampang : 25cm2Tanggal cor: 4 November 2013Tanggal uji: 7 November 2013Berat: 270 gramGaya tekan: 3.5 tonKuat tekan 3 hari (3)== = = 140 kg/cm22. Mortar 2Ukuran: 5cm x 5cm x 5cmLuas penampang: 25cm2Tanggal cor: 4 November 2013Tanggal uji: 7 November 2013Berat: 280 gramGaya tekan: 3.5 tonKuat tekan 3 hari (3)== = = 140 kg/cm23. Mortar 3Ukuran: 5cm x 5cm x 5cmLuas penampang : 25cm2Tanggal cor: 4 November 2013Tanggal uji: 7 November 2013Berat: 270 gramGaya tekan: 3 tonKuat tekan 3 hari (3)== = = 120 kg/cm2Rata-rata kuat tekan (3)= = 133.33 kg/cm2= 13.33 MPaF. Syarat dan Ketentuan1. Berdasarkan PBI 1971 N.I-2, disebutkan bahwa:Air yang digunakan adalah air bersih.2. Berdasarkan SNI 03-6882-2002, disebutkan bahwa :Bahan-bahan pengikat bersifat semen dalam hal ini semen portland harus memenuhi spesifikasi dalam SNI 15-2049-1994 (yang telah direvisi menjadi SNI 15-2049-2004).Bahan agregat (pasir) harus memenuhi spesifikasi dalam SK SNI S-02-1994-03 (SNI 03-6820-2002).3. Berdasarkan SNI 03-6882-2002, disebutkan bahwa:Bahan-bahan bersifat semen dan agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cemaran bahan lain yang dapat menurunkan kualitasnya.4. Berdasarkan SNI 03-6882-2002, mortar dibagi menjadi 4 tipe :a) Mortar tipe M adalah mortar yang mempunyai kekuatan 17,2 MPab) Mortar tipe S adalah mortar yang mempunyai kekuatan 12,5 MPac) Mortar tipe N adalah mortar yang mempunyai kekualan 5,2 MPad) Mortar tipe O adalah mortar yang mempunyai kekuatan 2,4 MPa

G. Kesimpulan1. Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kuat tekan mortar adalah 133.33 kg/cm2.2. Berdasarkan SNI 03-6882-2002, benda uji mortar termasuk ke dalam tipe S karena memiliki rata-rata kuat tekan 133.33 kg/cm2 atau sama dengan 13.33 MPa.

H. Saran1. Memperhatikan perbandingan kandungan air dalam semen.2. Usahakan mortar yang dibuat padat sehingga memiliki kekuatan yang baik.3. Saat proses pencetakan mortar, setelah tiap lapis ditumbuk sebaiknya bagian samping cetakan diketuk ketuk agar gelembung udara dalam adonan mortar keluar.4. Pada saat pencampuran bahan adukan mortar, semen dan agregat dicampur hingga homogen terlebih dahulu. Setelah itu, tambahkan air secara perlahan dan aduk kembali hingga homogen.5. Adukan mortar sebaiknya tetap diaduk secara perlahan untuk menjaga kelecakan mortar.

I.Lampiran1. Data analisa percobaan kuat tekan mortar2. Gambar cetakan mortar3. Gambar adukan mortar4. Gambar cetakan berisi mortar5. Gambar mortar6. Gambar uji tekan mortar dengan Compression Apparatus Machine7. Gambar mortar setelah diuji tekan8. SNI 03-6825-20029. PBI 1971 N.I-210. SNI 03-6882-2002

Gambar Cetakan Mortar

Gambar Adukan Mortar

Gambar Cetakan yang Telah Terisi Mortar

Gambar Mortar

Gambar Uji Tekan Mortar dengan Compression Apparatus Machine

PERCOBAAN IV-BFAKTOR AIR SEMEN DAN NILAI SLUMP BETON

A. DefinisiFaktor air semen adalah perbandingan berat air dengan berat semen didalam campuran adukan beton. Slump beton adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan dalam mm ditentukan dengan alat kerucut Abram.

B. Maksud dan TujuanSetelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:1. Menentukan besarnya faktor air semen2. Mengukur dan menentukan besarnya nilai Slump3. Menentukan hubungan FAS dengan nilai Slump

C. Alat dan Bahan1. Kerucut Abrams dan perlengkapannya2. Timbangan3. Stopwatch4. Bak pencampur / Loyang5. Cetok, cangkul / sekop6. Penggaris7. Mixer beton / molen8. Semen9. Pasir, split dan air

D. Prosedur Pelaksanaan PercobaanBerdasarkan: SKSNI M-12-1989-F1. Mengambil semen, pasir, split dengan perbandingan volume 1 : 2 : 32. Berat semen ditimbang. Menentukan Faktor Air Semen sesuai petunjuk pihak laboratorium yaitu FAS 0,53. Memasukkan bahan-bahan tersebut dalam mixer dengan urutan: Air semua, semen semua, kemudian disusul dengan pasir sebagian dan split sebagian selang seling hingga habis4. Setelah adukan homogen, menuangkan dalam loyang/bak pengaduk5. Campuran tersebut dimasukkan dalam alat Slump Test secara bertahap sebanyak tiga lapisan dengan ketinggian sama. Setiap lapisan ditusuk dengan cara menjatuhkan secara bebas tongkat baja 16 mm, panjang 60cm setinggi 50cm sebanyak 25 kali untuk setiap lapisnya.6. Setelah bidang atas dari kerucut Abrams diratakan, adukan dibiarkan selama 30 detik, sambil menunggu, membersihkan sisa-sisa kotoran yang ada di sekitar kerucut Abrams tadi.7. Kerucut diangkat pelan-pelan secara vertikal. Segera setelah itu penurunan tinggi puncak diukur. Pengukuran dilakukan pada tiga tempat dan dibuat rata-rata.8. Dari hasil pengukuran ini dihitung nilai Slump yang menunjukkan kekentalan adukan.

E. Hasil Percobaan1. Data Percobaan Faktor Air SemenPerbandingan Campuran Benda Uji:PC : Pasir : Split = 1 : 2 : 3 FAS = 0,5 dan berat semen = 5084 gramMaka jumlah air yang dipakai untuk campuran beton adalah= FAS x berat semen= 0,5 x 5084 gram= 2542 gram2. Data Percobaan Nilai SlumpPengukuran nilai penurunan Slump dari yang diketahui di 3 tempat adalah 14 cm, 14 cm, 15 cm untuk 30 detik pertama.Maka nilai rata-rata penurunan Slump-nya adalah: = 14,33 cm

F. Syarat dan KetentuanNilai Slump beton untuk berbagai jenis pekerjaan beton, menurut PBI-1971, tabel 4.4.1

Tabel IV.2 Tabel Nilai Slump Beton untuk Berbagai Jenis Pekerjaan BetonJenis pekerjaan betonSlump, mm

MaksMin

a. Dinding, pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang12550

b. Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan kontruksi di bawah tanah9025

c. Pelat, balok, kolom dan dinding15075

d. Pengerasan jalan7550

e. Beton masa (tebal)7525

Jumlah semen minimum dan jumlah FAS maksimum untuk berbagai jenis pekerjaan beton, menurut PBI 1971, table 4.3.4

Tabel IV.3 Tabel Jumlah Semen Minimum dan Jumlah FAS Maksimum untuk Berbagai Jenis Pekerjaan BetonJenis pekerjaan betonJumlah semen minimum (kg/m3)Nilai FAS maksimum

BETON DALAM RUANG BANGUNAN (TERLINDUNGI)

a. Keadaan keliling non korosip2750.60

b. Keadaan keliling korosip disebabkan oleh pengembunan atau uap korosip3250.52

BETON DILUAR RUANG BANGUNAN (TERBUKA)

a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari secara langsung3250.60

b. Terlindung dari hujan dan terik matahari secara langsung2750.60

BETON YANG MASUK KE DALAM TANAH

a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti3250.55

b. Mendapat pengaruh sulfat, alkali dari tanah atau air tanah3750.52

BETON YANG TERUS-MENERUS BERHUBUNGAN AIR

a. Air tawar2750.57

b. Air laut, air bergaram3750.52

G. PembahasanMenurut hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:a) Pengolahan Data Percobaan Faktor Air Semen1. Perbandingan Volume Campuran Benda Uji:PC : Pasir : Split = 1 : 2 : 3Berat semen = 5084 gramJumlah air = 2542 gram sesuai dengan FAS 0,52. Volume BetonVol.semen= 4000 cm3Vol.pasir= 8000 cm3Vol.split= 12000 cm3Vol.air=2000 cm3Volume total beton =26000 cm33. Penggunaan semen/m3beton = = 195,53 kg/m3Maka dengan penggunaan semen sebesar 195,53 kg/m3dan FAS 0,5 sehingga tidak memenuhi syarat dan ketentuan (PBI 1971).b) Pengolahan Data Percobaan Nilai SlumpDari data pada percobaan diketahui penurunannya sebesar 14,33 cm, sehingga memenuhi syarat slump maksimum untuk pengerjaan pelat, balok, kolom dan dinding menurut PBI 1971.

H. Kesimpulana) Pembuatan beton tidak memenuhi syarat dan ketentuan yaitu penggunaan semen sebesar 195,53 kg/m3 dengan FAS 0,5.b) Nilai Slump beton sebesar 14,33 cm telah memenuhi syarat slump maksimum untuk pengerjaan pelat, balok, kolom dan dinding menurut PBI 1971 (75-150 mm).

I. Sarana) Dalam pembuatan beton, ketelitian perhitungan perbandingan campuran sangat diperlukan namun sebaiknya tetap menyesuaikan dengan keadaan bahan material asli (terutama kandungan air) sehingga beton tidak terlalu encer ataupun padat.b) Dalam tes nilai Slump beton, pengangkatan kerucut Abrams harus benar-benar vertikal sehingga tidak merusak keakuratan hasil nilai Slump.

J. Lampiran1. Data analisa percobaan Kuat Tekan Beton2. Gambar kerucut Abrams3. Gambar penumbuk4. Gambar bak pencampur / Loyang5. Gambar adukan homogen dalam bak pencampur / Loyang6. SKSNI M-12-1989-F7. PBI 1971 Halaman 36-38

Gambar Kerucut Abrams Gambar penumbuk

Gambar bak pengaduk / loyang

Gambar Adukan Homogen dalam Bak Pencampur / Loyang

Pengukuran Nilai Slump

PERCOBAAN IV CKUAT TEKAN BETON

A. Maksud dan TujuanSetelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:1. Menerangkan prosedur penentuan kuat tekan beton2. Membuat dan menguji benda uji beton3. Menghitung kuat tekan beton

B. Alat dan Bahan1. Timbangan2. Bak pencampur / loyang3. Cetok, cangkul / sekop4. Penggaris5. Compression apparatus6. Mixer beton / molen7. Cetakan beton 3 buah8. Semen9. Pasir, split dan air10. Vaselin / oli

C. Prosedur Pelaksanaan Percobaan1. Siapkan cetakan beton kubus yang bagian dalamnya sudah diolesi vaselin / oli2. Masukkan adukan beton kedalam cetakan dengan pengisian dilakukan dalam tiga lapis, tiap lapisan kurang lebih 1/3 volume3. Tusuk setiap lapisan sebanyak 25 kali, cara penusukan seperti pada percobaan slump test hingga lapis terakhir4. Ratakan bagian atas cetakan dengan adukan beton tadi dan beri kode kelompok dan tanggal pembuatan5. Biarkan selama 24 jam setelah itu buka cetakan lalu rendam sampel beton tersebut kedalam air sampai dengan umur beton yang dikehendaki atau sampai saat akan dilakukan pengukuran kuat tekannya6. Pengujian kuat tekan pada beton bisa dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21, atau 28 hari, atau sesuai petunjuk dari pihak laboratorium

D. Hasil Percobaan

Tabel IV.4 Tabel Hasil Percobaan Kuat Tekan BetonBerat(gr)Luas penampang (cm2)Berat isi (gr/cm3)Tgl. corTgl. UjiGaya tekan (ton)Kokoh tekan (kg/cm2)Kokoh tekan 28 hari (kg/cm2)

8280825082502252252252,4532,4442,4534 November 20137 November 201339.53739.5175.56164.44175.56438.89411.11438.89

Data percobaan :a. Perbandingan campuran pada benda ujiPC :Pasir : Split = 1 : 2 : 3FAS = 0,5Berat Semen= 5084 gramMaka berat air yang dipakai untuk campuran beton adalah = FAS berat semen= 0,5 5084= 2542 gram

b. Pengukuran nilai penurunan slump dari 3 tempatNilai pengukuran : 14 cm 14 cm 15 cm Maka nilai rata-rata penurunan slump-nya

= = 14,33 cmc. Pengujian kuat tekan kokoh kubus beton1. Beton IUkuran: 15cm x 15cm x 15cmLuas Penampang: 225 cm2Tanggal Cor: 4 November 2013Tanggal Uji: 7 November 2013Berat: 8280 gramGaya Tekan: 39.5 tonKuat Tekan 5 Hari: = =175.56 kg/cm22. Beton IIUkuran: 15cm x 15cm x 15cmLuas Penampang: 225 cm2Tanggal Cor: 4 November 2013Tanggal Uji: 7 November 2013Berat: 8250 gramGaya Tekan: 37 tonKuat Tekan 5 Hari: == 164.44 kg/cm2

3. Beton IIIUkuran: 15cm x 15cm x 15cmLuas Penampang: 225 cm2Tanggal Cor: 4 November 2013Tanggal Uji: 7 November 2013Berat: 8250 gramGaya Tekan: 39.5 tonKuat Tekan 5 Hari: = =175.56 kg/cm2

E. Syarat dan KetentuanPBI 1971 N.I-2 BAB 4, Pekerjaan Beton, menjelaskan antara lain:1. Menurut PBI N.I-2 Pasal 4.1 ayat 4, tabel 4.1.4Perbandingan kuat beton sesuai umur beton

Tabel IV.5 Tabel Perbandingan Kuat Beton Sesuai Umur BetonUmur beton (hari)3714212890365

PC biasa0,40,650,880,9511,21,33

PC dengan kekuatan awal tinggi0,550,750,900,9511,151,2

3. Menurut PBI N.I-2 Pasal 4.2 ayat 1, tabel 4.2.1 Kelas dan mutu beton

Tabel IV.6 Tabel Kelas dan Mutu BetonKelasMutubk Kg/cm2bm Kg/cm2TujuanPengawasan

AgregatKuat tekan

IBONon strukturRinganTanpa

B 1125125StrukturSedangTanpa

IIK 125125200StrukturKetatKontinu

K 175175250StrukturKetatKontinu

K 225225300StrukturKetatKontinu

IIIK >225>225>300StrukturKetatKontinu

4. Menurut PBI N.I-2 pasal 4.4 ayat 1, tabel 4.4.1Nilai Slump beton untuk berbagai pekerjaan beton

Tabel IV.7 Tabel Nilai Slump Beton untuk Berbagai Pekerjaan BetonPosisi penempatan beton dalam konstruksiSlump maksimum (cm)Slump minimum (cm)

a. Dinding, plat pondasi, pondasi telapak bertulang12,55,0

b. Pondasi telapak tidak bertulang kaison, konstruksi bawah tanah9,02,5

c. Plat, balok kolom, dinding15,07,5

d. Pengerasan jalan7,55,0

e. Pembetonan missal7,52,5

Beton adalah suatu konstruksi yang mempunyai sifat kekuatan yang khas, yaitu apabila diperiksa nilainya akan menyebar di suatu nilai rata-rata tertentu. Penyebaran nilai dari pemeriksaan ini tergantung pada kesempurnaan dari pemeriksaannya dan menganggap nilai-nilai dari hasil pemeriksaan tersebut adalah suatu nilai standard deviasi dengan rumus:

S = Keterangan :S=Standard deviasibi=kekuatan tekan beton masing-masing benda uji (kg/cm2)bm=kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2)bm=bi / nn=jumlah benda uji yang diperiksaDengan menganggap nilai-nilai dari hasil pemeriksaan benda uji menyebar normal atau mengikuti lengkup gauss, maka kekuatan tekan karakteristik (bk) ditentukan dengan rumus :bk=bm 1,64 S

F. PembahasanMenurut hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui hal-hal sebagai berikutPerhitungan kekuatan tekan beton rata-rata [bm]

= kg/cm2

1. Beton IKuat Tekan 3 Hari [5]= = = 175.56 kg/cm2Kuat Tekan 28 Hari [28]= . 1= . 1 = 438.89 kg/cm2 2. Beton IIKuat Tekan 3 Hari [3]= = = 164.44 kg/cm2

Kuat Tekan 28 Hari [28]= . 1= . 1= 411.11 kg/cm23. Beton IIIKuat Tekan 3 Hari [3]= = = 175.56 kg/cm2Kuat Tekan 28 Hari [28]= . 1= . 1= 438.89 kg/cm2 bm= = = 429.63 kg/cm21. Perhitungan standar deviasi melalui hasil pemeriksaan kubus betonn = jumlah sampel yang digunakan yakni 3

Tabel IV.8 Tabel Standard deviasi kubus betonbibi bm(bi bm)2Standard deviasi(S)

438.89411.11438.899.260,0069.26

85.7476342.990485.7476

S = = 16.038

bm = 429.63(bi bm)2=514.4856

Kekuatan tekan karakteristik (bk)= bm 1,64 S= 429.63 (1,64 16.038)= 403.327 kg/cm22. Dari pembahasan di atas dapat diketahui Kokoh kubus beton: Kekuatan tekan karakteristik (bk) 403.327 kg/cm2 = 40.33 MPa Termasuk pada kelas beton III mutu K>225

G. KesimpulanDari hasil percobaan yang telah dilakukan, kita dapat mengetahui besar kuat kokoh beton yaitu sebesar 403.327 kg/cm2 atau 40.33 Mpa sehingga termasuk kelas beton III dengan mutu K>225.

H. Saran1. Dalam mencampurkan bahan bahan pembuat beton, pastikan bahwa bahan bahan tersebut tercampur dengan rata.2. Perhatikan kualitas dari bahan pembuat beton, karena bahan bahan yang bermutu akan menghasilkan kualitas beton yang lebih baik.3. Berhati - hatilah dalam cara penyimpanan bahan bahan pembuat beton tersebut.4. Saat proses pencetakan, bagilah menjadi tiga bagian dan disetiap bagian ditumbuk terlebih dahulu agar tidak meninggalkan endapan agregat kasar di dasar cetakan.

I. Lampiran1. Data Analisa Kuat Tekan Beton.2. Gambar Cetakan Beton Uji Kubus3. Gambar Adukan Beton4. Gambar Cetakan yang Telah Terisi Beton5. Gambar Beton Uji Kubus6. Gambar Uji Kuat Tekan Beton dengan Compression Apparatus Machine7. Gambar Kubus Beton setelah Uji Kuat Tekan8. PBI 1971 N.I-2 bab 4, Pekerjaan Beton

Gambar Cetakan Beton Uji Kubus

Gambar Adukan Beton

Gambar Cetakan yang Telah Terisi Beton

Gambar Beton Uji Kubus

Gambar Uji Kuat Tekan Beton dengan Compression Apparatus Machine

PERCOBAAN IV-DKUAT TEKAN BETON DENGAN HAMMER TEST

A. DefinisiHammer Test adalah pengujian kekuatan tekan beton yang sudah terpasang atau di lapangan dengan nilai pantulan (rebound). Hammer test dilakukan apabila dari hasil pemeriksaan benda uji ternyata kekuatan tekan beton karateristik yang disyaratkan tidak tercapai, maka apabila pengecoran beton belum selesai, pengecoran tersebut segera dihentikan dan dalam waktu singkat harus diadakan percobaan non-destruktif. Apabila dari percobaan itu diperoleh suatu nilai kekuatan tekan beton karateristik yang minimal adalah ekivalen dengan 80% dari nilai kekuatan tekan beton karateristik yang disyaratkan untuk bagian konstruksi itu, maka bagian konstruksi tersebut dapat dianggap memenuhi syarat dan pengecoran beton yang dihentikan dapat dilanjutkan kembali. (PBI 1971 pasal 4.8)Pelaksanaan hammer test dapat dilakukan apabila beton berumur antara 14-56 hari. (Operating Instruction, Original SCHMIDT, Concrete Test Hammer: ISO 9001)

B. Maksud dan Tujuan1. Mengetahui kuat tekan beton pada elemen konstruksi yang sudah jadi.2. Dapat memanfaatkan hasil uji dengan hammer beton, apabila tidak tersedia benda uji atau hasil pengujian benda uji tidak memenuhi syarat.3. Dapat melakukan pengujian dengan menggunakan Hammer.4. Mengetahui cara menghitung kuat tekan beton berdasarkan spesifikasi alat Hammer.

C. Alat dan Bahan1. Benda uji beton, atau elemen beton degan usia minimum 28 hari.2. Hammer beton tipe N atau C.3. Penggaris.4. Alat Tulis, spidol .D. Prosedur Pelaksanaan PercobaanBerdasarkan : ASTM C 805-02 1. Tentukan daerah pada kontruksi atau elemen kontruksi yang akan diamati dan bagilah daerah tersebut menjadi bidang beukuran 15 cmx15cm.2. Bersihkan daerah 15cm x15cm tersebut dari plesteran dan sisa air semen dan ratakan permukaannya.3. Tembakkan hammer pada daerah seluas 15cmx15cm tersebut dengan memakai alat hammer sejumlah 5 sampai 20 kali tembakan.4. Bacalah nilai rebound atau R yang ditunjukan oleh jarum pada hammer untuk setiap pengujian.5. Tentukan pula sudut yang dibentuk oleh sumbu hammer terhadap garis horizontal.6. Dengan menggunakan daftar tabel konversi, maka tentukan besarnyakuat tekan elemen beton.

E. Hasil Percobaan

Tabel IV.9 Tabel Hasil Percobaan Bacaan Alat HammerNo. TitikBacaan alat HammerKeteranganNo. TitikBacaan alat HammerKeterangan

I46= -90oIV42= -90o

3840

3638

4238

4440

4036

4440

46 36

4033

II40= -90oV38= -90o

41 40

3736

36 46

42 36

4141

4038

40 32

4040

III40= -90o

38

36

34

38

38

35

38

34

No. TitikBacaan alat HammerKeteranganNo. TitikBacaan alat HammerKeterangan

I46= 0oIV42= 0o

4142

4344

5444

4447

4242

4841

50 45

4939

II47= 0oV40= 0o

50 38

4242

55 44

48 38

5246

5141

45 50

4646

III51= 0o

42

47

42

39

44

46

50

43

F. Syarat dan Ketentuan Menurut PBI 1971 N.I-2pasal 4.5ayat2:

Tabel IV.10Tabel Mutu Pelaksanaan yang diukur dengan Deviasi StandarIsi PekerjaanDeviasi Standar s (kg/cm2)

SebutanJumlah BetonBaik SekaliBaikDapat Diterima

Kecil300025 < s < 3535 < s < 4545 < s < 55

Dengan menganggap nilai-nilai dari hasil pemeriksaan benda uji menyebar normal (mengikuti lengkung dari Gauss), maka kekuatan tekan beton karateristik bk, dengan 5% kemungkinan adanya kekuatan yang tidak memenuhi syarat seperti ditentukan dalam pasal 4.1 ayat (1), ditentukan oleh rumus : Menurut PBI 1971 N.I-2 pasal 4.5ayat3:Beton kelas III adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan strukturil dimana dipakai mutu beton dengan kekuatan tekan karakteristik yang lebih tinggi dari 225 kg/cm2. pelaksanaan memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Disyaratkan adanya laboratorium beton dengan peralatan yang lengkap yang dilayani oleh tenaga-tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan mutu beton secara kontinu. Mutu beton kelas III dinyatakan dengan huruf K dengan angka dibelakangnya yang menyatakan kekuatan karakteristik beton yang bersangkutan.

G. Pembahasan1. Nilai Rebound Terkoreksi (Rt) = Nilai Rebound (R) + Faktor Koreksi2. Ekivalensi Nilai Reboundfc

Rt= nilai rebound terkoresiR1= nilai rebound batas bawahP1= kuat tekan nilai rebound batas bawahP2= kuat tekan nilai rebound batas atasContoh Perhitungan:Jika diketahui:Rt= 36,94P1= 33,50 (lihat di tabel)R1= 36P2= 35,30 (lihat di tabel)R2= 37Ekivalensi nilai rebound fc = (36,94-36)(35,30-33,50)+33,50= 35,192

3.Contoh Perhitungan:Pada titik I, ekivalensi nilai rebound fc (aktual): 35,129; 31,834; 41,982; 22,430; 48,980; 48,980; 38,462; 41,982; 40,176

= 350N = 9Rata-rata 1 titik = = 38,88 Mpa

Tabel IV.9 Tabel Rata-rata 1 Titik dari Ekivalensi Nilai R f'c

a. Kuat tekan beton pada pengujian hammer dengan sudut -90o

Tabel IV.10 Tabel Data untuk Menghitung Kuat Tekan Beton pada Pengujian Hammer dengan Sudut -90oR'bFf 'b('bm-'b)('bm-'b)2f('bm-'b)2

3231,83263,669,33287,09174,18

3333,47133,477,69259,1759,17

3435,13270,266,03236,3972,78

3537,90137,903,26210,6410,64

3638,467269,222,7027,3051,10

3740,18140,180,9820,960,96

3841,989377,82-0,8180,676,03

4045,4310454,30-4,26818,21182,10

4147,243141,72-6,07836,94110,82

4248,983146,94-7,81861,12183,36

4452,552105,10-11,388129,69259,38

4655,862111,72-14,698216,03432,06

451852,291542,58

Nilai kuat tekan beton rata-rata :

Standart deviasi :

Kekuatan tekan beton karakteristik (sudut -90) :

Tabel IV.11 Tabel Rata-rata 1 Titik dari Ekivalensi Nilai R f'c

a. Kuat tekan beton pada pengujian hammer dengan sudut 0o

Tabel IV.12 Tabel Data untuk Menghitung Kuat Tekan Beton pada Pengujian Hammer dengan Sudut -90oR'bFf 'b('bm-'b)('bm-'b)2f('bm-'b)2

3837,0027412,942167,4954334,9907

3938,70277,411,242126,3826252,7651

4040,50140,59,44289,1513689,15136

4142,403127,27,54256,88176170,6453

4244,108352,85,84234,12896273,0317

4346,002923,94215,5393631,07873

4447,905239,52,0424,16976420,84882

4549,70299,40,2420,0585640,117128

4651,605258-1,6582,74896413,74482

4753,503160,5-3,55812,6593637,97809

4855,402110,8-5,45829,7897659,57953

4957,30157,3-7,35854,1401654,14016

5059,204236,8-9,25885,71056342,8423

5161,102122,2-11,158124,501249,0019

5263,10163,1-13,158173,133173,133

5467,00167-17,058290,9754290,9754

5568,90168,9-18,958359,4058359,4058

883,4452247,42753,43

Nilai kuat tekan beton rata-rata :

Standart deviasi :

Kekuatan tekan beton karakteristik (sudut 0) :

Sehingga didapat data keseluruhan:Standar Deviasi rata rata

Kekuatan Tekan Beton Karakteristik rata-rata

Keterangan :bk: kuat tekan karakteristik (kg/cm2)bm: kuat tekan rata-rata (kg/cm2)b: kuat tekan tiap uji (kg/cm2)s: standar deviasi (kg/cm2)f: frekuensi data N: jumlah frekuensi data

H. Kesimpulan1.Berdasarkan percobaan Hammer yang telah dilakukan, rata-rata hasil pembacaan alat hammer yang berupa Nilai Rebound yang telah terkoreksi dan telah di konversikan ke dalam satuan MPa untuk sudut -90o adalah sebesar 43,45 MPa. Sedangkan untuk sudut 0o adalah sebesar 49,94 Mpa.

2.Rata-rata deviasi standar yang diperoleh dari percobaan di atas adalah sebesar . Menurut Tabel IV.D.2 Mutu Pelaksanaan diukur dengan Deviasi Standar, yang juga tercantum dala PBI 1971 N.I-2 pasal 4.5 ayat 1, dapat disimpulkan bahwa Benda Uji beton yang telah di test dengan alat hammer bisa diterima sebagai bahan konstruksi.

3.Kekuatan beton karakteristik (bk) rata-rata yang didapat dari percobaan Hammer test di atas adalah sebesar . Hasil tersebut menunjukkan bahwa beton yang di uji memiliki mutu K 325.

I. Saran 1. Apabila jarak nilai rebound terlalu jauh dengan yang lain harap diulang kembali dan digeser sedikit karena dimungkinkan tumbukan kebetulan mengenai split.2. Harap diperhatikan bahwa sudut tumbukan harus sama, permukaan balok yang dipilih harus rata, dan permukaan balok jangan terlalu basah ataupun kering.J. Lampiran1. Data pengujian beton dengan Hammer test2. Tabel Tabel Konversi dan Faktor Koreksi3. Gambar area tembak4. Gambar tembakan horizontal (0o)5. Gambar tembakan vertikal (90o)6. ASTM C-805-027. PBI 1971 N.I-2 pasal 4.5 Ayat 2 dan 38. PBI 1971 N.I-2 pasal 4.89. Operating Instruction, Original SCHMIDT, Concrete Test Hammer: ISO 9001

Tabel Konversi

RKuat Tekan (MPa)

20,009,90

21,0011,10

22,0012,40

23,0013,60

24,0014,90

25,0016,30

26,0017,70

27,0019,10

28,0020,60

29,0022,10

30,0023,60

31,0025,20

32,0026,90

33,0028,50

34,0030,10

35,0031,80

36,0033,50

37,0035,30

38,0037,00

39,0038,70

40,0040,50

41,0042,40

42,0044,10

43,0046,00

44,0047,90

45,0049,70

46,0051,60

47,0053,50

48,0055,40

49,0057,30

50,0059,20

51,0061,10

52,0063,10

53,0065,00

54,0067,00

55,0068,90

Tabel Faktor Koreksi Pembacaan Hammer Test

ReboundCorrection for inclination angle

ValueUpwardsDownwards

Rz90459045

102,4003,200

112,4103,220

122,4203,240

132,4303,260

142,4403,280

152,4503,300

162,4603,320

172,4703,340

182,4803,360

192,4903,380

20-5,4000-3,50002,5003,400

21-5,3300-3,46002,4803,370

22-5,2600-3,42002,4603,340

235,1900-3,38002,4403,310

24-5,1200-3,34002,4203,280

25-5,0500-3,30002,4003,250

26-4,9800-3,26002,3803,220

27-4,9100-3,22002,3603,190

28-4,8400-3,18002,3403,160

29-4,7700-3,14002,3203,130

30-4,7000-3,10002,3003,100

31-4,6200-3,05002,2703,060

32-4,5400-3,00002,2403,020

33-4,4600-2,95002,2102,980

34-4,3800-2,90002,1802,940

35-4,3000-2,85002,1502,900

36-4,2200-2,80002,1202,860

37-4,1400-2,75002,0902,820

38-4,0600-2,70002,0602,780

39-3,9800-2,65002,0302,740

40-3,9000-2,60002,0002,700

41-3,8200-2,55001,9602,650

42-3,7400-2,50001,9172,600

43-3,6600-2,45001,8582,550

44-3,5800-2,40001,7832,500

45-3,5000-2,35001,6922,450

46-3,4200-2,30001,5852,400

47-3,3400-2,25001,4622,350

48-3,2600-2,20001,3232,300

49-3,1800-2,15001,1682,250

50-3,1000-2,10001,6002,200

51-3,0200-2,05001,5702,150

52-2,9400-2,00001,4102,100

53-2,8600-1,95001,2502,050

54-2,7800-1,90001,0902,000

55-2,7000-1,85000,9301,950

56-2,6200-1,80000,7701,900

57-2,5400-1,75000,6101,850

58-2,4600-1,70000,4501,800

59-2,3800-1,65000,2901,750

60-2,3000-1,60001,3001,700

Gambar Tembakan Vertical (90)

Gambar Tembakan Vertikal (-90)Gambar Tembakan Horizontal (0)

Alat Hammer test

11 cm7,5 cm 7,5 cm11 cm7,5 cm 7,5 cm

Gambar Area Tembak

PERCOBAAN VPEMERIKSAAN BAJA PENGUJIAN BAJA

A. Denifisi1. Kekuatan tarik baja beton adalah gaya tarik tiap satuan luas penampang yang menyebabkan baja beton putus.2. Tegangan leleh adalah nilai tegangan yang terlampaui, maka materialakan merenggang dengan sangat cepat meskipun perubahan tidak terlalu besar.3. Tegangan ultimat adalah setelah melalui tegangan leleh, material akan merenggang dengan kecepatan jauh lebih cepat dari sebelumnya sehingga nyaris tanpa perlawanan, sebelum akhirnya putus pada suatu titik.

B. Maksud dan TujuanDiharapkan setelah melaksanakan praktikum mahasiswa dapat 1. Menentukan tegangan leleh,2. Menentukan kekuatan tarik baja beton.

C. Alat :1. Timbangan2. Penggaris 3. Selotip/isolasi4. Mesin uji tarik yang harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : Mesin uji tarik harus dapat menarik batang percobaan dengan kecepataan merata dan dapat diatur, sehingga kecepatan naiknya tegangan tidak melebihi 1 kg/mm2 tiap detik. Ketelitian pembacaan sebaiknya sampai 1/10 kali beban maksimum menurut skala penunjuk beban pada mesin uji tarik.

D. BahanBatang baja polos

E. Prosedur Pelaksanaan Percobaan :1. Batang baja diukur (sekitar 300 mm 400 mm) dan ditimbang.2. Tetapkan panjang ukur, Lo = 10 x do.3. Tandai batang baja yang telah ditimbang dan diukur pada kedua ujungnya dengan selotip, sedemikian hingga ukur Lo tepat sama dengan 10 kali diameternya.4. Jepit batang baja yang telah disiapkan tersebut tepat pada bagian yang telah ditandai pada kedua ujungnya.5. Bebani (tarik) batang baja yang telah dijepit dan kemudian catat beban yang mengakibatkan batang tersebut leleh dan putus. (Biasanya pada alat mesin uji tarik telah dilengkapi dengan alat pembuat grafik hubungan antara beban dengan perpanjangan berdasarkan skala tertentu). Tariklah benda uji dangan kecepatan tarik 1 kg/mm2 tiap detik dan amatilah kenaikan beban dan kenaikan panjang yang terjadi sampai benda uji putus.6. Batang baja yang telah putus disambung dan diukur panjangnya sebagai panjang setelah putus (Lu).

F. Hasil Percobaan

Tabel V.1 Tabel Hasil Percobaan Uji BajaNo.Kode bendaujiDiameter Pengujian, do (mm)Lo (mm)Lu(mm)Elongation (%)Fyield (kN)Fmax (kN)yield (N/mm2)max (N/mm2)

1 109,65774659,74%2734,53,6234,6298

G. Pembahasando = 12,74 A= y = max= = Keterangan :B= berat batang per satuan panjang (gram/mm)do= diameter efektif batang baja tulangan (mm)A= luas penampang batang baja tulangan (mm2)Py= beban leleh (kgf)Pmax= beban maksimum (kgf)g= percepatan gravitasi (9,81 m/s2)y= tegangan leleh (Mpa)max= tegangan ultimate (Mpa)= regangan (%)Lo= panjang ukur batang baja (mm)Lu= panjang setelah putus batang baja tulangan (mm)1. Elongation = = 59,74 %2. 3. yieldFy = 27 kN Py = 4230,38 kgfA = = 112,10 mm2y = = = 370,205 Mpa4. maxFm = 60,5 kN Pm= 6167,18 kgfA = = 112,10 mm2max= = = 539,70 Mpa

H. Syarat dan KetentuanBerdasarkan PBI N.I 2 pasal 3.7(baja dan tulangan)

Tabel V.2 Tabel Mutu BajaMutuSebutanTegangan leleh karakteristik ( au) atau tegangan karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2% (0,2) (kg/cm2)

U 22Baja Lunak2200

U 24Baja Lunak2400

U 32Baja Sedang3200

U 39Baja Keras3900

U 48Baja Keras4800

I. KesimpulanDalam percobaan hasil uji baja ini didapatkan bahwa:1. Tegangan leleh (yield) = 370,205 Mpa = 3773,75 kg/cm2 , berdasarkan PBI N.I 2 maka baja tersebut termasuk dalam mutu U-37 dan disebut baja sedang.2. Tegangan ultimate (max) = 539,70 Mpa

J. Saran1. Dalam melaksanakan percobaan diharuskan sesuai dengan prosedur yang sudah ada.2. Dalam melaksanakan percobaan, dituntut ketelitian agar didapatkan hasil yang akurat.

K. Lampiran1. 2. Data Pemeriksaan Kuat Tarik Baja3. Gambar Universal Testing Machine4. Gambar Uji tarik Baja5. Gambar Batang Baja Deform6. PBI N.I.2 hal 106

Gambar Universal Testing Machine

Gambar Uji Tarik baja

putus

Gambar Batang Baja Deform